Anda di halaman 1dari 3

111

Teknik Menyusui yang benar


Menurut prawirohardjo 2002 akibat dari teknik menyusui yang salah
menyebabkan nyeri dan lecet pada puting susukarena bayi tidak menyusui
sampaiaerola payudara. Bila ia hanya menyusui pada puting susu, maka bayi akan
mendapat ASI yang sedikit karena gusi tidak menekan laktiferus dan ibunya akan
merasa nyeri karena adanya lecet pada puting susu.
1. Beberapa faktor untuk menyusui secara efektif
a. Waktu menyusui
Pada bayi akan menyusu lebih sering dari rata-rata adalah 10-12 kali
menyusu dalam 24 jam atau bahkan 18 kali. Menyusui on demand adalah
menyusui kapanpun bayi meminta atau dibutuhkan oleh bayi. Sebaiknya
dalam menyusui bayi tidak dijadwal sehingga tindakan menyusui bayi
dilakukan setiapsaat bayi membutuhkan . ibu harus menyusui bayinya saat
bayi menangis bukan karena sebab lain (BAK, kepanasan, kedinginan atau
sekadar ingin didekap). Bayi yang sehat dapat mengosongkn satu payudara
sekitas 5-7 menit, sedangkan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam
waktu 2 jam. Pada awalnya bayi tidak memiliki pola yang teratur dalam
menyusui dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1-2 minggu
kemudian.

b. Pelekatan
Ada 2 cara untuk mengetahui apakah mulut bayi melekat pada puting
ibu dengan benar atau tidak
1) Jika bayi melekat dengan benar bibir bawah akan terlipat ke bawah
dan dagu akan mendekat ke payudara. Lidah seharusnya ada di bawah
payudara, aerola dan puting menempel ppada langit-langit mulut bayi.

112

2) Seluruh puting dan aerola berada dalam mulut bayi. Posisi ini
menekan sinus-sinus di bawah aerola dan mengeluarkan ASI dari
putting. Jika hanya putting yang masuk ke mulut bayi, maka jumlah
ASI yang dikeluarkan akan lebih sedikit dan bayi harus menghisap
lebih keras dan lebih lama untuk memuaskan rasa laparnya.
2. Langkah-Langkah Menyusui ynag Benar
a. Cuci tangan sebelum dan seduadah menyusui dengan sabun dan air
mengalir untuk membersihkan tangan dari kemungkinan adanya kotoran,
serta kuman yang dikhawatirkan bisa menempel pada payudara atau bayi.
b. Masase payudara dimulai dari korpus menuju aerola sampai teraba
lemas/lunak.
c. Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada
putting susu dan aerola sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat sebagai
desinfektan dan menjaga kelembapan putting susu.

d. Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara.


1) Ibu duduk atau berbaring santai. Bila duduk, lebih baik menggunakan
kursi yang rendah agar kaki ibu tidak tergantung, dan punggung ibu
bersandar pada sandaran kursi.
2) Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung
siku ibu dan bokong bayi terletak pada lengan. Kepala bayi tidak boleh
menengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
3) Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu dan yang satu di
depan.
4) Perut bayi menempel badan ibu dan kepala bayi menghadap payudara
(tidak hanya membelokkan kepala bayi.

113

5) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.


e. Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang di
bawah. Jangan menekan putting susu atau aerolanya saja.
1) Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting reflex) dengan
cara menyentuh pipi dengan putting susu atau menyentuh sisi mulut
bayi.
2) Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke
payudara ibu dengan putting serta aerola dimasukkan ke mulut bayi
a) Usahakan sebagian besar aerola dapat masuk ke dalam mulut bayi,
sehingga putting susuberada di bawah langit-langit dan lidah bayi
akan menekan ASI yang terletak di bawah aerola.
b) Setelah bayi mulai mengisap, payudara tidak perlu dipegang atau
disangga lagi.
f. Cara melepas isapan bayi yaitu dengan memasukkan jari kelingking ibu ke
mulut bayi melalui sudut mulut atau dagu bayi ditekan ke bawah.
g. Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan
pada putting susu dan aerola sekitarnya, biarlah kering dengan sendirinya
h. Menyendawakan bayi dengan tujuan bayi tidak muntah (gumoh) setelah
selesai menyusui dengan cara menggendong bayi tegak dengan bersandar
pada bahu ibu kemudian punggungnya ditpuk perlahan. Hal ini dapat juga
dilakukan dengan bayi ditidurkan tengkurap di pangkuanibu kemudian
punggungnya ditepuk perlahan-lahan.

Anda mungkin juga menyukai