Anda di halaman 1dari 6

The color of Life

acking yang cukup melelahkan bagi Listy. Hampir untuk ketiga

kalinya ia membongkar pasang kopernya. Ia terus mempertimbangkan


mana yang memang sangat penting untuk dibawa. Ini adalah perjalanan
pertamanya untuk ke Jepang. Studi lanjut S2. Ia sangat bersemangat
namun sedikit merasa sayang untuk meninggalkan semuanya di kota
kelahirannya. Segala hal yang sangat berarti di dalam hidupnya. Warnawarna kehidupannya selama 24 tahun ini.
Satu jam yang lalu, tiga gadis sekitar 20 tahun-nan sudah kembali ke
rumah mereka masing-masing setelah membantunya berbelanja beberapa
pakaian. Ila, Dammay dan Dhe ikut bersemangat dengan rezeki yang
diperoleh Listy. Bagi mereka Listy merupakan kakak yang penuh dengan
keceriaan. Walaupun akan berpisah selama lebih 2 tahun bagi mereka
tidak masalah karena memang itu mimpi Listy sejak masih duduk di
bangku kuliah S1 nya.
Mata Listy berhenti pada sebuah frame yang telah usang dan
berdebu. Itu sekitar 2 tahun yang lalu. Dimana ada dirinya,3 gadis tadi,
mbak Sella, Adi dan Eka. Waktu itu mereka masih berenam. Tapi
pertumbuhan terus berjalan. Listy berkaca-kaca, mengingat semua
keceriaan itu akan vakum dalam waktu 2 tahun. Kini tangannya beralih
kepada buku berwarna abu-abu yang tampak sedikit lusuh, ia memulai
membuka halaman pertama.
Siang yang begitu terik, terasa sangat panas di kepala Listy. Ia hanya
memandangi Shanti yang sangat asyik dengan hpnya. Sesekali ia
mencoba bertanya tapi ia tak ingin mengganggu kesenangan Shanti.
Sampai akhirnya seorang pria setengah baya, menghampiri mereka, itu
Ayah Shanti. Ayo Shanti, Mama sudah menunggu di mobil! perintah
Bapak itu pada Shanti.
Ya Pa!!! Shanti menghentikan tangannya yang sejak tadi mengotakatik hpnya. Listy aku dah dijemput nih dulu an ya. Dha. Sambil
melambaikan tangannya.
Listy pun membalas dengan tangan terangkat sambil menelan
ludahnya, Seandainya, batin Listy mulai berkata. Ia kembali menatap
jam yang ada di hpnya. Sepertinya Mamanya tidak akan menjemputnya
hari ini. Ia pun memutuskan untuk segera berajak dan berjalan kaki di
tengah perutnya yang terus berteriak meminta makanan. Seandainya,.
Seandainya seandainya kini batinnya berteriak kuat tak terasa
matanya mulai berkaca-kaca tanpa seorangpun tahu apa yang ia serukan.
Iapun berbelok ke tempat persewaan buku, ia memilih beberapa
komik dan beberapa novel. Pasti weekend ini akan sangat menyebalkan. Ia
pun mulai membayangkan berlibur ke suatu pantai bersama keluarganya.
Tapi untuk kedua kalinya ia menelan ludah. Mana mungkin kembali
batinnya berteriak. Listy menarik nafas panjang-panjang kembali
melanjutkan perjalanannya. Ia tak pernah merasa susah untuk pulang
sendiri walaupun jarak rumahnya lumayan jauh dari sekolah. Mungkin itu
sedikit membuatnya nyaman. Menghabiskan waktu diluar rumah lebih
lama. Terkadang ia merasa tidak nyaman juga jika Shanti meminta

mengajaknya ke rumah. Ia sangat takut. Bahkan terkadang Listy terkesan


menjaga jarak dengan teman-temannya. Alhasil tidak ada yang dapat
menjadi sahabatnya. Ia terlalu takut untuk memiliki hubungan yang dekat
dengan teman-temannya. Karena semakin dekat dirinya maka ia seperti
mencicil kejauhan itu. Ia pikir lebih baik cukup dengan jarak segini.
Pagi yang begitu cerah tapi tak sama dengan apa yang dirasakan
Listy. Sampai kakaknya mengetuk pintu, seperti biasa ia hanya akan
mengomelinya karena Listy meminjam buku Lusy tanpa izin. Beberapa jam
kemudian terdengar teriakan Mama Papanya yang saling beradu mulut.
Tak tahan rasanya bagi Listy mendengarkan pertengkaran kedua orang
tuanya. Ia pun menutup dirinya dengan selimut tebalnya. Menambahkan
bantal mencoba mencegah telinganya mendengarkan setiap kata yang tak
pantas ia dengarkan. Air matanya pun mengalir pelan. Ia hanya mampu
terisak. Kapankah semua ini berakhir? isak Listy.
Apakah gunanya aku hidup jikalau aku hidup hanya untuk seperti ini,
keluarga yang tak pernah utuh, terjebak dalam lubang yang sama,
terbelenggu dan tertunduk. Aku tak pernah bisa tahu siapakah diriku,
sebenarnya aku seperti apa? Semua pernyataan Listy memuncak, sambil
memandang begitu luasnya hamparan rumput hijau yang ada di
depannya. Dunia ini begitu indah tapi semua tak bisa mengisi hatinya. Ia
jadi teringat dengan Donny anak IPA 3 yang baru ia putuskan 3 bulan
yang lalu. Awalnya ia berfikir mungkin jika ia punya seseorang ia akan
merasa bahagia, walaupun itu hanya sedikit. Namun semua berjalan tidak
seperti yang ia impikan,,, hatinya tetap KOSONG, penuh dengan luka dan
kekecewaan.
Sudah sebulan ini ia tak melihat Papanya. Yah sejak keributan 6
tahun silam, Papa memang selalu berniat untuk pergi, dan kemarin adalah
puncaknya. Ia sempat melihat Papanya membawa sebuah koper besar
meninggalkan rumah dengan muka yang begitu geram. Ini gara-gara
orang itu. Desis Listy, sekarang ia merasa benar-benar hancur.
Semakin lama ia hidup semakin pahit rasanya. Tapi jika ia sendiri berusaha
untuk mengakhiri hidupnya ia tahu seperti apa dirinya pastilah ia akan
masuk neraka. Ia ingin sekali berubah, tapi sepertinya ia terlalu
terjerembab. Latar belakang yang kacau balau, hidup yang penuh dengan
ketertutupan, Apa gunanya?
Weekend kali ini hampir membuat jantung Listy lepas, ia mendapati
temannya terbujur tak sadarkan diri di sebuah bangsal rumah sakit.
Speechless. Ia sedih sekaligus merasa begitu tercelik. Awalnya rencananya
ia akan diboncengi Ryan, tapi dia bertukar dengan Shinta. Namun ketika
perjalanan yang awalnya begitu baik dan mulus. Di luar perkiraan setiap
orang. Motor Ryan tersenggol sebuh truk pengangkut sayuran yang
kehilangan keseimbangan. Mereka terjatuh seketika di pinggir jurang,
namun Shinta terpental hingga terperosok beberapa meter di jurang yang
untungnya tidak terlalu curam sehingga ia tertahan tanaman-tanaman di
sekitarnya. Naas dan mengerikan. Listy kembali berpikir ulang. Kalau ia
jadi naik motor bersama Ryan pastilah dia yang sekarang terbaring di
bangsal ini. Padahal sebelum berangkat tadi ia sudah pasti dengan Ryan.
Entah apa ini hatinya mulai terusik.
Listy pun berkaca-kaca hampir air matanya membasahi buku yang
sedang ia pegang. Oh Tuhan hatinya tersentuh dengan luar biasa

dengan semua hal yang ia baca. Ketika ia membaca setiap kata yang ia
pernah tulis membawa semua slide-slide kehidupan yang pernah ia lewati.
Ia menghapus air matanya dan mulai membuka halaman selanjutnya. Kini
bibirnya mempola senyuman kecil.
Sore yang biasanya penuh dengan riuhan telah terhenti karena
semenjak Papa tak kembali ke rumah tak terdengar lagi perkelahian
ataupun adu mulut. Namun itu makin membuat hati Listy makin hancur, ia
kehilangan. Setiap ingin meminta dari Mamanya agar membujuk Papanya
pulang itu selalu berujung kekecewaan yang makin dalam. Lamunannya
pun tiba-tiba lenyap, ketika Lusy mengetuk pintu kamarnya. Kali ini
terdengar lebih halus. TUMBEN.
Kamu ngapain, Ty?
Biasa baca komik. Apa, Mbak? Perasaan aku dah kembaliin semua
bukumu! jawab Listy sinis.
Enggak kok, Cuma mau ngobrol bentar Lusy pun bercerita
panjang lebar pada adiknya, ia mengatakan setiap kalimatnya dengan
sepenuh hati. Listy menangkap mata kakaknya sudah berkaca-kaca
namun ia memaksa diri untuk bercerita. Listy merasakan sesuatu dalam
hatinya bereaksi. Namun ia tak berani menjawab. Ya itu semua, Ty.
Maaf ya dengan sikapku selama ini. Lusy pun memeluk Listy. Bagi Listy ini
tak biasa, namun ia membiarkannya. Kemudian Lusy pun kembali ke
kamarnya. Apa yang terjadi padanya? Listy penasaran dengan
Kakaknya.
Hari berlalu dengan cepatnya dan membosankan bagi Listy selain
karena kehadiran orang itu yang membuat hati Listy terluka dan
Papanya yang entah kemana. Tetapi warna lain mulai muncul bersamaan
dengan Lusy, ia tampak different. She looks so kind and careful. What
happen with her? Sampai akhirnya ia tahu alasan kenapa Lusy berubah. Ia
hanya mampu mengintip dari balik pintu kamarnya ketika teman-teman
Lusy datang belajar kelompok dengannya. Listy mendapati suatu hal yang
berbeda. Aku juga ingin seperti Lusy batin Listy. Sepertinya masalah ini
bukan lagi beban dalam hidupnya, ia terlihat KUAT dan TEGAR dia tidak
menyia-yiakan sisa hidupnya hanya untuk meruntuki dan menyesali
semua keadaan seperti yang Listy lakukan. Lusy pun mampu
meninggalkan segala pelariannya selama ini. Listy yang awalnya hanya
cuek saja,namun kali ini ia mulai interest dengan kakaknya.
Listy telah mencapai halaman tengah dari bukunya. Benar-benar the
wonderful time, ia tahu awalnya ia sering sekali menghindar dari
kakaknya. Ia pun sedikit tertawa kecil mengingat hal konyol itu. Namun
TRUE LOVE can find her with HIS WAY. Sampai dimana semua titik balik itu
terjadi. Ketika semua hal mulai bisa ia pahami maksudnya. Semua
manusia diciptakan untuk sebuah tujuan. Entah apapun itu keadaannya.
Ketika ia telah berada di titik balik di situlah garis start perlombaan
kehidupan dimulai. Apapun yang manusia kerjakan di dunia akan
berdampak pada kekekalan. Ia pun mulai mengingat semua hal yang ia
mulai lewati saat berlari dalam lintasan kehidupan barunya. Banyak
pembentukan yang telah ia alami. Banyak perjuangan yang ia harus
lakukan, tak jarang keringat, air mata, keram, jatuh, terluka, dan kelelahan
menghampirinya. Namun semuanya membuatnya menjadi gadis yang

KUAT. Kali ini ia melihat di halaman yang tertulis tahun 2012. Itu belum
lama.
Mengatasi kelemahan. Bukanlah hal yang mudah seperti membalik
telapak tangan. Terluka, menyesal, tertuduh. Semua berkecamuk menjadi
satu. Mungkin untuk hal-hal akan berdampak buruk bisa dilewati. Namun
apabila dampak ini berklamufase, apa yang dapat menjawabnya? Satu hal
yang membuatnya tak karuan dan menyesal. Semua seperti runtuh.
Terluka dan dilukai sering terjadi pada orang-orang yag sudah dekat
bukan orang yang berada di luar kehidupan kita. Luka paling menyakitkan
adalah luka yang ditorehkan orang yang paling kita kasihi. Sebenarnya
saat kita memutuskan untuk dekat dengan orang lain sebenarnya kita juga
membuka diri kita untuk kemungkinan disakiti dan menyakiti. Terlihat
mengerikan sebetulnya tapi itu faktanya agar setiap kita mulai tumbuh
menjadi dewasa.
Termenung di dalam kamarnya yang sunyi tanpa kehadiran Angel
yang kebetulan pulang kampung. Di kontrakan hanya ada Listy dan Erta.
Namun Listy mengurung dirinya dalam kamar. Ia teringat semua yang
baru ia dengar dari setiap mulut teman-temannya. Ia tahu bahwa ia telah
menyalahgunakan kepercayaan teman-temannya. Ia menyesal. Saat satu
hal ingin dipenuhi justru membuat beberapa hal yang penting terlepas. Ia
menangis, terasa betapa sakitnya Dhe, Mbak Sella, Ila, dan Dammay
mengores hatinya juga, Im so sorry, guys serunya ditengah menutup
mulutnya agar tak terdengar siapapun. Seharusnya aku berhenti untuk
terus terjebak. Setiap tetes air matanya mengambarkan semua
penyesalan.
Kepercayaan adalah wujud tertinggi dari kasih. Listy belajar dengan
keras untuk membangun semua dari awal. Ada kala ia merasa dibayangi
masa lalu itu. Ia merasa sulit, namun ketika ia juga mulai melihat
bagaiamana semua orang
mulai berjuang keras untuk bangkit dari
ketidaknyamanan itu Listy merasa terdorong dengan semangat mereka.
Yang terpenting sekarang adalah apa yang ada didepannya. Bagi Listy dan
semua teman-temannya ini merupakan start untuk menuju kedewasaan.
Masa rekonsiliasi dilalui penuh dengan air mata tapi Listy tak ingin setiap
air matanya dan teman-temannya menjadi sia-sia. Mungkin butuh waktu
untuk membangun kembali. Namun tidak ada yang terlambat.
Kemenangan hanya akan diambil oleh orang yang berjuang.
Persiapan semua telah siap. Listy mengangkat kopernya. Tak lupa ia
melambaikan tangannya pada ketiga gadis yang ia sudah seperti adiknya
dan orang tuanya (ia sangat bahagia Papa Mamanya mau bersama
mengantarnya ke bandara, walau hanya dalam momen ini). Ia teringat
semua percakapannya dengan Mbak Sella semalam lewat skype, sms
selamat dari Adi dan Eka, doa dan dukungan Keluarga Baru di tanah
kelahirannya. Ia benar-benar sangat bahagia memiliki mereka dan semua
kejadian yang ia alami bersama mereka. setiap fase hidup yang telah ia
lewati sampai detik ini itu yang membuatnya makin bersyukur atas
semuanya. Banyak warna yang membuat hidupnya semakin indah. Ada
warna hitam ketika kepahitan,kekecewaan, penyesalan, penuduhan,
kesedihan dan kedukaan; warna abu-abu ketika ia mencapai namanya
padang gurun dan kestatisan yang menjenuhkan, warna biru, keceriaan

yang seluas langit, warna kuning persahabatan dan persaudaraan yang


begitu indah, warna orange masa-masa yang penuh inspirasi, warna hijau
yang begitu menyejukkan dimana ia temukan penyegaran sejati itu, warna
ungu dimana ia bisa melihat kemegahan SANG KUASA yang bekerja dalam
hidupnya, warna pink, dimana ia bisa merasakan cinta, warna merah yang
mengobarkan semangat tak terpadamkan dan banyak lagi warna dalam
hidup yang membuat kehidupannya semakin indah.
Ketika pesawatnya mulai take off. Ia mulai membuka beberapa
bungkusan dari teman-temannya. Sebuah cup dengan fotonya bersama
teman-temannya dan dengan ucapan selamat, siapa lagi kalau bukan Dhe
yang memberikannya karena ia selalu ahli soal desain seperti ini. Ia
membaca pelan kata-kata yang dibuat Dhe,Ciayyooo mbake,.. Mbake
mesti isa kejar cita-citane,.. wis lalikne opo sing nang mburi sakiki yo
sakiki SEMANGAT Ganbatte^_^ Listy tertawa geli dengan tulisan
yang Dhe buat. Sungguh lembut hati Dhe yang ingin selalu melihat dirinya
menjadi gadis yang kuat dan bersemangat. Meski itu juga sudah memakan
waktu yang cukup lama baginya dan Dhe memperbaiki semua hal yang
menyakitkan digantikan kebahagiaan.
Kini bungkusan kedua ada sebuah syal berwarna ungu yang
bertuliskan FROM Dammay yg cantik Listy tertawa kecil ketika otaknya
membuka memori tentang Dammy. Dammy menuliskan sebuah kalimat
yang cukup panjang di atas kertas putih dengan tinta ungu (Sengaja
dibuat serasi) Kakaku yg agak overload, overcharge, hahaha piss^^ thx
ya kaka yg kdg juga ngusilin, ngerjain aku tanpa lelah,..hoho (thx for
many funny time with you) setelah dari Jepang I believe kamu pasti jadi
wanita dewasa yang luar biasa,.. dan makin semangat dalam TUHAN. (NB:
bawain bunga sakura ya kalo pas pulang,,, hahaha).
Tas belanja ketiga adalah dari mbak Sella yang dititipkan ke Dhe
karena mbak Sella masih di Batam ia mengungkapkan penyesalannya
tidak bisa bergabung untuk mengantarnya sampai bandara. Ia membuka
pelan bungkusan yang telah terbungkus rapi itu. Sebuah buku dengan
cover gambar sketsa seorang gadis yang sedang tertidur di bawah pohon
sakura,,, its so beautiful book. Ia pun membaca kartu ucapan yang
terselip di buku.Listy semangat ya hehe tak bisa banyak kata.. maaf
sekali tak bisa mengantar o ya, selama disana tulis aja semua hal di
buku ini, you will find many things in ur life inside JC. I always pray for u,
sista ohh ya tambahan ni buku ini iuran ku sama Adi&Eka soalnya
maklumlah bagaimana sibuknya kami ini para pekerja,,, hehehe.. oke deh
semangat selalu.. arahkan fokusmu sama The Great Purpose of God in ur
life Semangat ^_^.
Yang terakhir hanyalah segulung kertas yang diikat dengan pita
kuning. Kertas dengan full gambaran tangan yang pastinya buatan Ila. Ia
mengambarkan dirinya (yang sebenarnya nggak mirip) sedang berjalan
mengikuti sebuah jejak.. meski hanya hitam putih tapi kali ini buatan Ila
lumayan. Terdapat beberapa kata yang entah bisa dikategorikan puisi
atau sajak. Awalnya tak banyak hal yang kutahu darimu,.. sedikit hal yang
mulai kupahami tapi makin buatku tersesak karena aku tak bisa mengerti
dirimu waktu berjalan, senyumanmu, semangatmu, tawamu, kegilaankegilaanmu semuanya berkesan. Ku belajar banyak darimu setiap
perjuanganmu, keberhasilanmu, kegagalanmu, ketulusanmu makin ku

memandangmu dengan benar akupun bisa melihatmu cukup jelas walau


masih samar-samar. Tapi kuyakin aku mengenalmu onnie,.. hehe^^ GBu
ganbatte!!!!
Pesawat mengudara di ketinggian ribuan km. Listy kembali
memasukkan semua bungkusan barang-barang yang telah ia terima. Hati
Listy benar-benar melonjak kegirangan karena TUHAN begitu baik dalam
dirinya. Meski semua hal yang terjadi dalam hidupnya ada banyak pahit
namun ia tahu semua terjadi untuk membentuk dirinya. Memenuhi tujuan
hidup yang telah TUHAN persiapkan. Betapa bersyukurnya dia bahwa
banyak orang yang begitu mengasihinya. Di jepang mungkin ia akan
sendiri namun di hatinya ia yakin bahwa mereka selalu mendukungnya
dan mengasihi dirinya.
To be continued (karena hidupmu belum berakhir setiap cerita hidupmu
masih dalam proses pengetikan oleh TUHAN)

Karya ini keluar dari otak penulis untuk mengeluarkan


smua imajinasi saja. jika ada kesalahan (entah
apapun itu) ya dimaklumi namanya juga karangan
hahahaha

Anda mungkin juga menyukai