Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Cahaya Tampak merupakan salah satu gelombang elektromagnetik yang
memiliki panjang spektrum antara (380-780)nm, pada kisaran panjang
spektrum (380-780)nm ini akan terlihat warna-warna yang sering kita lihat
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya perbedaan panjang gelombang
pada spektrum cahaya ini, kita dapat membedakan antara satu warna dengan
warna yang lain. Pengamatan tentang spektrum cahaya yang membentuk
warna ini pada awalnya dilakukan oleh Newton. Newton melakukan
percobaan dengan melewatkan seberkas cahaya putih pada prisma, dan
terbentuklah beberapa warna. Pada percobaan ini kita juga akan melakukan
percobaan seperti yang dilakukan oleh Newton yaitu melewatkan seberkas
cahaya putih pada prisma dan menghitung panjang gelombang setiap warna
yang terbentuk selama percobaan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah menghitung panjang gelombang
sinar tampak yang terurai pada percobaan menggunakan prisma.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
Pada tahun 1672 Sir Isaac Newton menemukan bahwa cahaya yang
dilewatkan pada sebuah prisma akan terbagi menjadi berbagai macam warna.
Peristiwa itu dikenal sebagai disperse cahaya. Dengan berdasarkan pada
eksperimen yang dilakukan oleh Sir Isaac Newton kita dapat menganalisis
tentang cahaya. Kurang lebih 100 tahun setelah penemuan Newton tentang
cahaya, seorang ilmuwan bernama James Clerk Maxwell menunjukan bahwa
cahaya memancarkan radiasi gelombang elektromagnetik. Radiasi ini terdiri
dari gelombang radio, cahaya tampak dan x-ray.

Energi electromagnetic

memiliki panjang gelombang dalam kisaran 400 700 nm sebagai cahaya tampak.
(Dr.Lily Wulandari)

Gambar.1. Spektrum Cahaya Tampak

Pembahasan mengenai keberadaan warna secara ilmiah dimulai dari hasil


temuan Sir Isaac Newton yang dimuat dalam bukunya Optics(1704). Ia
mengungkapkan bahwa warna itu ada dalam cahaya. Hanya cahaya satusatunya sumber warna bagi setiap benda. Asumsi yang dikemukan oleh
Newton didasarkan pada penemuannya dalam sebuah eksperimen. Di dalam
sebuah ruangan gelap, seberkas cahaya putih matahari diloloskan lewat lubang
kecil dan menerpa sebuah prisma. Ternyata cahaya putih matahari yang bagi
kita tidak tampak berwarna, oleh prisma tersebut dipecahkan menjadi susunan
cahaya berwarna yang tampak di mata sebagai cahaya merah, jingga, kuning,

hijau, biru, nila, dan ungu, yang kemudian dikenal sebagai susunan spektrum
dalam cahaya. Jika spektrum cahaya tersebut dikumpulkan dan diloloskan
kembali melalui sebuah prisma, cahaya tersebut kembali menjadi cahaya
putih. Jadi, cahaya putih (seperti cahaya matahari) sesungguhnya merupakan
gabungan cahaya berwarna dalam spektrum.

Gambar.2. Spektrum Cahaya Pada Prisma

Setiap warna mempunyai panjang gelombang dan frekuensi yang berbeda.


Bentuknya dapat ditunjukkan dalam suatu bentuk gelombang sinusoida.

Gambar.3. Gelombang frekuensi warna cahaya

Warna yang kita lihat diinterpretasikan dalam bentuk spektrum warna atau
spektrum sinar tampak. . ( Halliday, Resnick, Walker).

Warna
Merah
Jingga
Kuning
Hijau
Biru
Nila
Ungu

Panjang gelombang
(nm)
780-622
622-597
597-577
577-492
492-455
455-424
424-390

Gelombang Elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik adalah suatu bentuk energi yang memiliki
kecepatan rambat sangat tinggi. Dalam perambatannya jenis gelombang ini
tidak memerlukan media. Salah satu contoh yang paling nyata dari
gelombang elektromagnetik adalah cahaya yang merupakan bagian kecil dari
keseluruhan

spektrum

elektromagnetik.

Gelombang

elektromagnetik

dikatakan memiliki dua sifat, yaitu memiliki sifat sebagai gelombang dan
sifat sebagai partikel. Dualitas ini tidak hanya berlaku pada cahaya tampak
tapi pada keseluruhan spektrum elektromegnetik. Kecepatan gelombang
elektromagnetik pada ruang hampa tidak dipengaruhi oleh frekuensi dan
memiliki kecepatan 3x108 meter per detik. Bertentangan dengan dengan
fenomena

gelombang

lain

seperti

gelombang

suara,

bagaimanapun

gelombang elektromagnetik tidak membutuhkan medium untuk merambat


(Chatwal dan Anand, 1985).
Seluruh kisaran daerah radiasi elektromagnetik disebut spektrum
elektromagnetik. Spektrum elektromagnetik meliputi kisaran panjang
gelombang yang sangat lebar. Spektrum radiasi elektromagnetik mencakup
daerah sinar gamma, daerah sinar x, daerah ultraviolet dan cahaya tampak,
daerah gelombang mikro dan daerah gelombang radio.
danLoofbourow, 1959).

(Harrison, Lord

BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Waktu dan tempat pelaksanaan percobaan ini dilaksanakan pada, tanggal 9
Januari 2015, pukul 16.30 sampai dengan pukul 17.30 , di Laboratorium
Fisika Dasar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Tanjugpura Pontianak.
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dlam percobaan ini adalah:
a. Batang penunjang optik
b. Layar
c. Meteran ( Penggaris)
d. Prisma
e. Sumber cahaya
3.3 Prosedur Kerja
Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan alat dan bahan seperti Prisma, sumber cahaya (Lampu),
batang penunjang optik, layar, dan meteran (Penggaris).
2. Menyusun peralatan secara berturut-turut dari kiri ke kanan denga urutan
sumber cahaya (Lampu), Prisma yang ditunjang oleh batang optik, dan
layar.
3. Menyalakan sumber cahaya dan Mengatur jarak antara prisma dan sumber
cahaya berdasarkan jarak yang telah ditentukan berdasarkan tabel
pengamatan.
4. Menempelkan kertas putih pada layar dan menandai batas setiap warna
untuk kemudian di ukur lebar dari setiap warna yang dihasilkan tersebut.
5. Melakukan langkah 3 dan 4 untuk nilai jarak antara prisma dan sumber
cahaya yang berbeda.
5

3.4 Analisis Data


Adapun nilai-nilai yang ditentukan dalam percobaan ini adalah nilai
perhitungan panjang spektrum cahaya tiap warna yang dihasil dalam
percobaan, rumus yang digunakan yaitu :
a. Perhitungan Gradien pada grafik yang dihasilkan spektrum warna cahaya
p
m
l
Dengan :
p
setengah dari panjang gelombang yang dihasilkan
l
jarak antara prisma dan sumber cahaya
b. Perhitungan nilai Panjang Spektrum cahaya yang dihasilkan dalam
percobaan
dm

k
Dengan :

panjang gelombang
d
lebar celah sumber cahaya

m
k

Gardien
1,2,3,4,5,....

Tabel yang perlu dilengkapi selama percobaan


No

L (Cm)
Merah
(mm)

1
2
3
4

Tebal Warna
Orange
Hijau
Biru
(mm)

(mm)

(mm)

10
20
30
40

Ungu
(mm)

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Adapun hasil dari percobaan ini diperoleh data sebagai berikut :
Tebal cahaya dari hasil percobaan
No

L (Cm)

1
2
3
4

10
20
30
40

Merah (mm)
6
6
5
4

Tebal Warna
Orange (mm) Hijau (mm)
13
7
3
6
4
5
4
4

Warna Merah
No
1
2
3
4

L
10 cm
20 cm
30 cm
40 cm

P
0,3 cm
0,3 cm
0,25 cm
0,2 cm

Warna Orange
No
1
2
3
4

L
10 cm
20 cm
30 cm
40 cm

P
0,65 cm
0,15 cm
0,2 cm
0,2 cm

Warna Hijau
No
1
2
3

L
10 cm
20 cm
30 cm

P
0,35 cm
0,3 cm
0,25 cm

Biru (mm)
5
4
5
4

Ungu (mm)
22
20
18
18

40 cm

0,2 cm

Warna Biru
No
1
2
3
4

L
10 cm
20 cm
30 cm
40 cm

P
0,25 cm
0,2 cm
0,25 cm
0,2 cm

Warna Ungu
No
1
2
3
4

L
10 cm
20 cm
30 cm
40 cm

P
1,1 cm
1 cm
0,9 cm
0,9 cm

Tabel perbandingan panjang gelombang hasil perhitungan dan teori


Warna

Hit

Teori

Merah

(nm)
780-622

(nm)
75700

Jingga

622-597

37600

Kuning
Hijau

597-577
577-492

58750

Biru

492-455

15040

Nila
Ungu

455-424
424-390

107000

a. Perhitungan Panjang Spektrum Cahaya Untuk Warna Merah


P1

L 0, 6

0, 3Cm
2
2

P2

L 0, 6

0, 3Cm
2
2

P3

L 0,5

0, 25Cm
2
2

P4

L 0, 4

0, 2Cm
2
2

Gradien
m

P 0, 25 0, 2 0, 05

L
30
40 10
1, 6 103

Perhitungan Panjang Spektrum Cahaya Warna Merah.


d 4, 7cm

dm 4, 7 1, 6 10

k
1

7,57 103 cm
7,57 105 m
75700nm

b. Perhitungan Panjang Spektrum Cahaya Untuk Warna Orange


P1

L 1, 3

0, 65cm
2
2

P2

L 0,3

0,15cm
2
2

P3

L 0, 4

0, 2cm
2
2

P4

L 0, 4

0, 2cm
2
2

Gradien
m

P 0, 2 0,15

L
40 10

1, 6 103
Perhitungan Panjang Spektrum Cahaya Warna Orange
d 4, 7cm

dm 4, 7 1, 6 10

k
2

3, 76 103 cm

3, 76 105 m
37600nm

c. Perhitungan Panjang Spektrum Cahaya Untuk Warna Hijau


P1

L 0, 7

0, 35cm
2
2

P2

L 0, 6

0,3cm
2
2

P3

L 0,5

0, 25cm
2
2

P4

L 0, 4

0, 2cm
2
2

Gradien
m

P 0,35 0, 2

L
40 10

10

5 103

Perhitungan Panjang Spektrum Cahaya Warna Hijau.


d 4, 7cm

dm 4, 7 5 10

k
4

5,875 103 cm
5,875 105 m
58750nm

d. Perhitungan Panjang Spektrum Cahaya Untuk Warna Biru.


P1

L 0,5

0, 25cm
2
2

P2

L 0, 4

0, 2cm
2
2

P3

L 0,5

0, 25cm
2
2

P4

L 0, 4

0, 2cm
2
2

Gradien
m

P 0, 25 0, 2

L
40 10

1, 6 10 3
Perhitungan Panjang Spektrum Cahaya Warna Biru.

11

dm 4, 7 1, 6 10

k
5

1,504 103 cm
1,504 105 m
15040nm
e. Perhitungan Panjang Spektrum Cahaya Untuk Warna Ungu
P1

L 2, 2

1,1cm
2
2

P2

L 2
1cm
2 2

P3

L 1, 2

0, 6cm
2
2

P4

L 1, 2

0, 6cm
2
2

Gradien
m

P 1,1 0, 6

0, 016
L 40 10

Perhitungan Panjang Spektrum Cahaya Warna Ungu.

dm 4, 7 0,016

k
7
0, 0107cm

1,07 10 4 m
107000nm

12

13

14

BAB V
KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dalam percobaan ini :
Ada beberapa hal yang mempengaruhi besar kecilnya panjang spektrum
cahaya dalam percobaan ini yaitu, jarak antara prisma dan sumber cahaya,
besarnya diameter sumber cahaya yang digunakan, dan besar konstanta
urutan warna berdasarkan eksperiment Newton.
Spektrum cahaya yang dihasilkan tidak sama dengan panjang spektrum
cahaya berdasarkan percobaan Newton.

15

DAFTAR PUSTAKA
Chatwal, G dan Anand, S,1985. Spectroscopy (Atomic and Molecular).
Bombay, Himalaya Publishing House.
Halliday, Resnick, Walker, 2002. Dasar-Dasar Fisika Versi diperluas jilid
2. Tangerang : BINAPURA AKSARA Publisher.
Harrison, Lord dan Loofbourow,
Massachusetts, Prentice Hall Inc.

1959.

Practical

Spectroscopy

Wulandari, Lily 2014. Bahan Ajar Teori Warna S1 Tekhnik Informatika


Universitas Gunadarma.

16

LAMPIRAN
a. Grafik Hubungan antara Pdan L pada spektrum warna Merah
0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
10

20

30

40

17

b. Grafik Hubungan antara Pdan L pada spektrum warna Orange


0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
10

20

30

40

c. Grafik Hubungan antara Pdan L pada spektrum warna Hijau


0.4
0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
10

20

30

40

d. Grafik Hubungan antara Pdan L pada spektrum warna Biru


0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
10

20

30

40

e. Grafik Hubungan antara Pdan L pada spektrum warna Ungu

18

1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
10

20

30

19

40

Anda mungkin juga menyukai