PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Air merupakan kebutuhan dasar bagi manusia, yang harus tersedia dalam
kuantitas yang cukup dan kualitas yang memenuhi syarat (tidak berbau, tidak
berasa, tidak berwarna, dan tidak mengandung zat radioaktif). Kebutuhan akan
air bersih sangat penting bagi aktivitas suatu kota. Namun pada kenyataannya,
karena
semakin
aktivitas
meningkatnya
pertambahan
penduduk
dan
peningkatan
Sebagian besar air yang tersedia tidak lagi layak dikonsumsi secara langsung
dan memerlukan pengolahan supaya air dari alam layak dan sehat untuk
dikonsumsi. Di kawasan perkotan kualitas air baku semakin memburuk dengan
masih kurangnya perhatian yang serius terhadap pengelolaan air limbah. Air
limbah dari rumah tangga dan industri, kawasan perdagangan, dan sebagainya
hampir semuanya dibuang langsung ke badanbadan air tanpa pengolahan.
Akibatnya, terjadi penurunan kualitas air permukaan dan air tanah, yang pada
akhirnya menurunkan kualitas air baku yang sebagian besar dikonsumsi untuk
air minum.
Dalam ketentuan Pasal 40 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004, tentang
Sumber Daya Air, pemerintah termasuk di dalamnya pemerintah daerah
diamanatkan untuk menjalankan pengembangan sistem penyediaan air minum.
Hal ini dimaksudkan untuk menjamin ketersediaan kebutuhan air baku yang
keberadaannya diperlukan dan diutamakan bagi pemenuhan air minum rumah
tangga.
Untuk
melaksanakan
tanggung
jawabnya
tersebut,
pemerintah
dimaksudkan
untuk
mencapai
terjadinya
keseimbangan
dalam
kepentingan baik antara konsumen dan penyedia jasa pelayanan, dan juga untuk
mencapai peningkatan baik efisiensi maupun cakupan pelayanan air minum.
Pada kenyataannya, dalam penerapan dan pelakasanaan penyediaan air
bersih pemerintah masih mengalami banyak kendala, hal tersebut salah satunya
setempat yang buruk maupun terkait dengan masalah politik. Kondisi air bersih
di perkotaan secara kualitas maupun kuantitas semakin menurun karena kurang
mendapat
perhatian
pemerintah
seringkali
pertambahan
serius
dari
tidak
penduduk,
pemerintah.
sesuai
kebutuhan
dengan
air
Aturan-aturan
sasarannya.
bersih
yang
Seiring
meningkat
dibuat
dengan
sementara
Lingkup Pembahasan
karakteristik
mengenai
usaha
penyediaan,
BAB I PENDAHULUAN
Dalam BAB I ini dibahas mengenai latar belakang, tujuan dan sasaran,
ruang lingkup pembahasan dan sistematika penulisan
BAB II TINJAUAN KASUS
Dalam BAB II ini dibahas mengenai gambaran dan karakteristik kasus yang
dibahas dalam laporan ini yaitu usaha penyediaan, pengolahan dan
pengelolaan air bersih di wilayah perkotaan secara terpadu
BAB III
Dalam BAB III ini dibahas mengenai pemilihan teori perencanaan dalam
penerapan kasus yang dibahas dalam laporan ini yaitu usaha penyediaan,
pengolahan dan pengelolaan air bersih di wilayah perkotaan secara terpadu
BAB IV
PENUTUP
Dalam BAB IV
ini
dibahas mengenai
kesimpulan
dan
rekomendasi