1.DARAH
Darah berasal dari bahasa Yunani haima yang artinya darah. Dalam
darah terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat
oksigen. Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen.
1.1. KOMPONEN DARAH
Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45%
bagian dari darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau
volume sel darah merah yang dipadatkan yang berkisar antara 40
sampai 47. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang
membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah.
1.
( 57% )
( 40% )
( 3% )
pasien) x BB
Ket :
-Hb normal : Hb yang diharapkan atau Hb normal
-Hb pasien : Hb pasien saat ini
Darah lengkap ada 3 macam. Yaitu :
1.
Darah Segar
Yaitu darah yang baru diambil dari donor sampai 6 jam sesudah
pengambilan. Keuntungan pemakaian darah segar ialah faktor
pembekuannya masih lengkap termasuk faktor labil (V dan VIII) dan
fungsi eritrosit masih relatif baik. Kerugiannya sulit diperoleh dalam
waktu yang tepat karena untuk pemeriksaan golongan, reaksi silang dan
transportasi diperlukan waktu lebih dari 4 jam dan resiko penularan
penyakit relatif banyak.
1.
Darah Baru
Yaitu darah yang disimpan antara 6 jam sampai 6 hari sesudah diambil
dari donor. Faktor pembekuan disini sudah hampir habis, dan juga dapat
terjadi peningkatan kadar kalium, amonia, dan asam laktat.
1.
Darah Simpan
Darah yang disimpan lebih dari 6 hari sampai 35 hari. Keuntungannya
mudah tersedia setiap saat, bahaya penularan lues dan sitomegalovirus
hilang. Sedang kerugiaannya ialah faktor pembekuan terutama faktor V
dan VIII sudah habis. Kemampuan transportasi oksigen oleh eritrosit
menurun yang disebabkan karena afinitas Hb terhadap oksigen yang
tinggi, sehingga oksigen sukar dilepas ke jaringan. Hal ini disebabkan
oleh penurunan kadar 2,3 DPG. Kadar kalium, amonia, dan asam laktat
tinggi.
1.
2.
3.
4.
Indikasi: :
Kehilangan darah >20% dan volume darah lebih dari 1000
ml.
Hemoglobin <8 gr/dl.
Hemoglobin <10 gr/dl dengan penyakit-penyakit utama :
(misalnya empisema, atau penyakit jantung iskemik)
Hemoglobin <12 gr/dl dan tergantung pada ventilator.
Dapat disebutkan bahwa :
Hbsekitar5adalahCRITICAL
Hbsekitar8adalahTOLERABLE
Hbsekitar10adalahOPTIMAL
Komponen ini terdiri dari darah lengkap dengan isi seperti PRC, plasma
dihilangkan 80 % , biasanya tersedia dalam volume 150 ml. Dalam
pemberian perlu diketahui golongan darah ABO dan sistem Rh. Apabila
diresepkan berikan dipenhidramin. Berikan antipiretik, karena komponen
ini bisa menyebabkan demam dan dingin. Untuk pencegahan infeksi,
berikan tranfusi dan disambung dengan antibiotik.
Indikasi :
Pasien sepsis yang tidak berespon dengan antibiotik (khususnya untuk
pasien dengan kultur darah positif, demam persisten /38,3 C dan
granulositopenia).
Suspensi trombosit
Pemberian trombosit seringkali diperlukan pada kasus perdarahan yang
disebabkan oleh kekurangan trombosit. Pemberian trombosit yang
berulang-ulang dapat menyebabkan pembentukan thrombocyte antibody
pada penderita. (3)Transfusi trombosit terbukti bermanfaat menghentikan
perdarahan karena trombositopenia. Komponen trombosit mempunyai
masa simpan sampai dengan 3 hari.(2)
Indikasi pemberian komponen trombosit ialah :
1.
Setiap perdarahan spontan atau suatu operasi besar
dengan jumlah trombositnya kurang dari 50.000/mm3.
Misalnya perdarahan pada trombocytopenic purpura, leukemia,
anemia aplastik, demam berdarah, DIC dan aplasia sumsum
tulang karena pemberian sitostatika terhadap tumor ganas.
2.
Splenektomi pada hipersplenisme penderita talasemia
maupun hipertensi portal juga memerlukan pemberian suspensi
trombosit prabedah.
Rumus Transfusi Trombosit
BB x 1/13 x
0.3
Macam sediaan:
1.
Platelet Rich Plasma (plasma kaya trombosit)
Platelet Rich Plasma dibuat dengan cara pemisahan plasma dari darah
segar. Penyimpanan 34C sebaiknya 24 jam.
1.
Platelet Concentrate (trombosit pekat)
Kandungan utama yaitu trombosit, volume 50 ml dengan suhu simpan
202C. Berguna untuk meningkatkan jumlah trombosit. Peningkatan
post transfusi pada dewasa rata-rata 5.000-10.000/ul. Efek samping
berupa urtikaria, menggigil, demam, alloimunisasi Antigen trombosit
donor.(6)
Dibuat dengan cara melakukan pemusingan (centrifugasi) lagi pada
Platelet Rich Plasma, sehingga diperoleh endapan yang merupakan
pletelet concentrate dan kemudian memisahkannya dari plasma yang
diatas yang berupa Platelet Poor Plasma. Masa simpan 48-72 jam. (3)
Plasma
Plasma darah bermanfaat untuk memperbaiki volume dari sirkulasi
darah (hypovolemia, luka bakar), menggantikan protein yang terbuang
seperti albumin pada nephrotic syndrom dan cirhosis hepatis,
menggantikan dan memperbaiki jumlah faktor-faktor tertentu dari plasma
seperti globulin.(3)
Macam sediaan plasma adalah:
1.
Plasma cair
Diperoleh dengan memisahkan plasma dari whole blood pada
pembuatan packed red cell.
1.
Plasma kering (lyoplylized plasma)
Diperoleh dengan mengeringkan plasma beku dan lebih tahan lama (3
tahun).
1.
Fresh Frozen Plasma
Dibuat dengan cara pemisahan plasma dari darah segar dan langsung
dibekukan pada suhu -60C. Pemakaian yang paling baik untuk
menghentikan perdarahan (hemostasis).(3)
Kandungan utama berupa plasma dan faktor pembekuan, dengan
volume 150-220 ml. Suhu simpan -18C atau lebih rendah dengan lama
pembekuan
1.
Cryopresipitate
Komponen utama yang terdapat di dalamnya adalah faktor VIII, faktor
pembekuan XIII, faktor Von Willbrand, fibrinogen. Penggunaannya ialah
untuk menghentikan perdarahan karena kurangnya faktor VIII di dalam
darah penderita hemofili A.
Cara pemberian ialah dengan menyuntikkan intravena langsung, tidak
melalui tetesan infus, pemberian segera setelah komponen mencair,
sebab komponen ini tidak tahan pada suhu kamar. (2)
Suhu simpan -18C atau lebih rendah dengan lama simpan 1 tahun,
ditransfusikan dalam waktu 6 jam setelah dicairkan. Efek samping
berupa demam, alergi. Satu kantong (30 ml) mengadung 75-80 unit
faktor VIII, 150-200 mg fibrinogen, faktor von wilebrand, faktor XIII
Indikasi :
Hemophilia A
Albumin
Dibuat dari plasma, setelah gamma globulin, AHF dan fibrinogen
dipisahkan dari plasma. Kemurnian 96-98%. Dalam pemakaian
diencerkan sampai menjadi cairan 5% atau 20% 100 ml albumin 20%
mempunyai tekanan osmotik sama dengan 400 ml plasma biasa
Rumus Kebutuhan Albumin
albumin x
BB x 0.8
2.4 GOLONGAN DARAH DAN CARA PENGUMPULAN DARAH
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena
adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan
membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang
paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh).
Sistem ABO
Sistem Rhesus
6.
7.
8.
darah tinggi yang tidak terkendali, tekanan darah rendah, anemia atau
pemakaian obat tertentu; untuk sementara waktu bisa menyebabkan
tidak terpenuhinya syarat untuk menyumbangkan darah. Biasanya donor
tidak diperbolehkan menyumbangkan darahnya lebih dari 1 kali setiap 2
bulan.
Untuk yang memenuhi syarat, menyumbangkan darah adalah aman.
Keseluruhan proses membutuhkan waktu sekitar 1 jam, pengambilan
darahnya sendiri hanya membutuhkan waktu 10 menit. Biasanya ada
sedikit rasa nyeri pada saat jarum dimasukkan, tetapi setelah itu rasa
nyeri akan hilang.
Standard unit pengambilan darah hanya sekitar 0,48 liter.
Darah segar yang diambil disimpan dalam kantong plastik yang sudah
mengandung bahan pengawet dan komponen anti pembekuan.
Sejumlah kecil contoh darah dari penyumbang diperiksa untuk mencari
adanya penyakit infeksi seperti AIDS, hepatitisvirus dan sifilis. Darah yang
didinginkan dapat digunakan dalam waktu selama 42 hari. Pada
keadaan tertentu, (misalnya untuk mengawetkan golongan darah yang
jarang), sel darah merah bisa dibekukan dan disimpan sampai selama
10 tahun.
Karena transfusi darah yang tidak cocok dengan resipien dapat
berbahaya, maka darah yang disumbangkan, secara rutin digolongkan
berdasarkan jenisnya; apakah golongan A, B, AB atau O dan Rh-positif
atau Rh-negatif. Sebagai tindakan pencegahan berikutnya, sebelum
memulai transfusi, pemeriksa mencampurkan setetes darah donor
dengan darah resipien untuk memastikan keduanya cocok: teknik ini
disebut crossmatching.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
2.
3.
4.
1.
memerlukan perhatian khusus dari ahli anestesi, ahli bedah dan lainlain.
Tanda-tanda yang dapat dikenal ialah takhikardi, hemoglobinuri,
hipotensi, perdarahan yang tiba-tiba meningkat, selanjutnya terjadi
ikterus dan oliguri.
Terapi reaksi transfusi hemolitik : pemberian cairan intravena dan
diuretika. Cairan digunakan untuk mempertahankan jumlah urine yang
keluar. Diuretika yang digunakan ialah :
1.
Manitol 25 %, sebanyak 25 gr diberikan secara intravena
kemudian diikuti pemberian 40 mEq Natrium bikarbonat.
2.
Furosemid
Bila terjadi hipotensi penderita dapat diberi larutan Ringer laktat, albumin
dan darah yang cocok. Bila volume darah sudah mencapai normal
penderita dapat diberi vasopressor. Selain itu penderita perlu diberi
oksigen. Bila terjadi anuria yang menetap perlu tindakan dialysis.
B. REAKSI TRANSFUSI NON HEMILITIK
1. Reaksi transfusi febrile
Tanda-tandanya adalah sebagai berikut : Menggigil, panas, nyeri
kepala, nyeri otot, mual.
2. Reaksi alergi
a. Anafilaksis : Keadaan ini terjadi bila terdapat protein asing pada darah
transfusi.
b. Urtikaria, paling sering terjadi dan penderita merasa gatal-gatal.
Biasanya muka penderita sembab.
Terapi yang perlu diberikan ialah antihistamin, dan transfusi harus
disetop.
II. REAKASI NON IMUNOLOGI
a. Reaksi yang disebabkan oleh volume yang berlebihan.
b. Reaksi karena darah transfusi terkontaminasi
c. Virus hepatitis, Malaria, sifilis, virus CMG dan virus Epstein-Barr
parasit serta bakteri.
e. AIDS
Untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya reaksi selama transfusi,
dilakukan beberapa tindakan pencegahan. Setelah diperiksa ulang
bahwa darah yang akan diberikan memang ditujukan untuk resipien
yang akan menerima darah tersebut, petugas secara perlahan
memberikan darah kepada resipien, biasanya selama 2 jam atau lebih
untuk setiap unit darah.
Karena sebagian besar reaksi ketidakcocokan terjadi dalam15 menit
pertama, , maka pada awal prosedur, resipien harus diawasi secara
ketat.
Setelah itu, petugas dapat memeriksa setiap 30- 45 menit dan jika
terjadi reaksi ketidakcocokan, maka transfusi harus dihentikan.