Anda di halaman 1dari 4

Grounding System, TN-S TN-C TN-C/S

10 September 2011 by salimnasar


Inilah tema yang lagi hangat dibicarakan ditempat saya bekerja, sampai-sampai mendatangkan
Seorang ahli kelistrikan dari Belanda. Sebelumya saya juga tidak mengenal jenis-jenis dari
sistem grounding yang selama ini ada. Dengan adanya masalah tersebut ditempat saya bekerja,
maka saya coba untuk ikut belajar.
Saya ingin membagi informasi yang saya dapat tentang Grounding System, yang mungkin bisa
menjadi referensi bagi kita. Yang dijelaskan di sini adalah sistem earthing (atau pembumian atau
orang suka bilang grounding walaupun mereka itu salah). Kode-kode itu biasanya akan kita
lihat kalau berhubungan dengan sistem earthing jaringan listrik.
Kode-kode TN-S, TN-C, TT biasa Muncul sewaktu anda coba membuat single line diagram
dengan salah satu (atau lebih) software analisis jaringan listrik (salah satunya adalah ETAP).
Ketika memulai, muncul pertanyaan Whats your systems type? TN-S? TN-C? TT?
kalo anda binggung dengan kode tersebut, mari kita temukan jawabannya..
Kode-kode ini menunjukkan bagaimana koneksi earthing sistem kita. Di kelas (teori), yang
namanya earthing itu artinya menghubungkan grounding rangkaian device kita, dengan bodynya, lalu dihubungkan ke kabel yang menancap ke tanah. Tapi, apakah TV di rumah ada kabel
yang ditancap ke tanah? Apakah komputer di rumah kabelnya ditancap ke tanah? Tentu tidak
kan? Karena memang tidak harus seperti itu cara meng-earth-kan (membumikan bukan dikubur
ya) device kita.
Pada sistem earthing ini, device tidak harus berupa perangkat elektrik/elektronik. Device di sini
adalah perangkat/sistem yang mengkonsumsi daya dari power supply (konsumen). Kalau di
sebuah pabrik, device ini bisa berarti panel-panel distribusi, motor, dan equipment lainnya. Kalau
di distribusi listrik, device ini berarti rumah atau gedung yang mengkonsumsi listrik itu. Kalau di
sistem transmisi, device bisa berarti gardu-gardu distribusi.
Menurut kode-kode itu, ada berbagai macam cara kita mengatur sistem earthing:
TN:
Pada sistem TN, tancapan ke tanah itu hanya ada di bagian supply (Ditunjukkan oleh huruf
pertama T: Terra (latin: tanah). Power supply ini bisa berupa generator atau trafo. Yang di-earthkan adalah bagian netral dari jaringan (huruf kedua N: neutral). Ada 3 varian TN ini: TN-S, TNC, dan TN-C-S.
TN-S:

Pada sistem ini, jalur netral dan jalur earthing dipisahkan (walaupun sebenarnya digabung pada
power supply). Setiap device atau panel distribusi dalam sistem earthingnya dihubungkan dengan
jalur earthing utama. Huruf tambahan S pada kode TN-S ini berartiseparated (earthing dan
netral terpisah di jaringan). Sistem ini biasa digunakan di transmisi listrik bawah tanah, dan
distribusi listrik di pabrik (yang saya terapkan di pabrik sih TN-S ini ya).
TN-C:

Pada sistem ini, C berarti combined. Sesuai kata tersebut, di sini berarti earthing dan netral
digabungkan di jaringan. Jadi earthing device-device dihubungkan ke jalur netral jalur distribusi
utama. Sistem ini agak jarang digunakan. Biasanya earthing dan netral ini digabungkan sebagai
shield kabel, jadi kabel yang digunaka adalah coaxial dengan jalur phase di inner conductornya.
TN-C-S:

C-S berarti combined-separated. Sistem ini adalah campuran TN-C dan TN-S. Sebagian dari
sistem menganut TN-S, sebagian lagi TN-C. Bagian upstream (dekat power supply) selalu TN-S
dan downstreamnya TN-C <- mungkin ada yang bisa koreksi tentang ini, saya kurang yakin
soalya.
TT:

Di sini, huruf kedua bukanlah N, melainkan T (terra juga). Di sini artinya earthing device
masing-masing langsung ditancapkan ke tanah. Jadi tidak ada jalur earthing di jalur distribusi
sehingga earthing device tidak digabungkan ke earthing power supply, melainkan langsung
ditancap masing-masing. Sistem ini biasa diterapkan untuk distribusi listrik rumah/gedung. Di
setiap rumah kan pasti ada tancapan earthing masing-masing, lalu di gardu distribusi/trafo juga
ada tancapan earthingnya. Lalu kalau lihat tiang listrik, kabel earthing itu tidak ada, hanya ada
phase dan netral.

IT:

Sistem yang terakhir, adalah IT. Huruf I di sini berarti isolated. Ini berarti power supply terisolasi
dari earthing, alias tak ada earthingnya. Sebenarya bisa saja ada tancapan earthing, tetapi dengan
impedansi yang besar. Di downstreamnya, device-device memiliki earthing. Earthing untuk
device-device tentunya harus memiliki tancapan sendiri karena tidak bisa menumpang di power
supply (secara power supply-nya tidak punya earthing). Sistem ini biasa diterapkan di bagian
distribusi daya atau generator.
Saya hanya menjabarkan garis besar dari sistem earthing. Kalau ingin informasi yang lebih detail
bisa ke referensi di bawah ini (terutama yang dari Schneider, karena lengkap sekali sampai
hitungan arus faultnya). Jangan sungkan-sungkan menulis komen, siapa tahu ada yang perlu
dikoreksi ^^.
Referensi:
Earthing System, Wikipedia, <http://en.wikipedia.org/wiki/Earthing_system>, diakses 3 Agust
2011.
Calvas R. dan B. Lacroix, 2004, System Earthings in LV, Cahier Technique No. 172,
Schneider-Electric, <http://www2.schneider-electric.com/documents/technicalpublications/en/shared/electrical-engineering/dependability-availability-safety/low-voltageminus-1kv/ect172.pdf>, diakses 3 Agust 2011.
Joe, 2011, Types of Earthing Systems, Electrical Engineering Centre,
<http://www.electricneutron.com/earthing-system/types-of-earthing-systems>, diakses 3 Agust
2011.

Anda mungkin juga menyukai