Grounding System
Grounding System
Pada sistem ini, jalur netral dan jalur earthing dipisahkan (walaupun sebenarnya digabung pada
power supply). Setiap device atau panel distribusi dalam sistem earthingnya dihubungkan dengan
jalur earthing utama. Huruf tambahan S pada kode TN-S ini berartiseparated (earthing dan
netral terpisah di jaringan). Sistem ini biasa digunakan di transmisi listrik bawah tanah, dan
distribusi listrik di pabrik (yang saya terapkan di pabrik sih TN-S ini ya).
TN-C:
Pada sistem ini, C berarti combined. Sesuai kata tersebut, di sini berarti earthing dan netral
digabungkan di jaringan. Jadi earthing device-device dihubungkan ke jalur netral jalur distribusi
utama. Sistem ini agak jarang digunakan. Biasanya earthing dan netral ini digabungkan sebagai
shield kabel, jadi kabel yang digunaka adalah coaxial dengan jalur phase di inner conductornya.
TN-C-S:
C-S berarti combined-separated. Sistem ini adalah campuran TN-C dan TN-S. Sebagian dari
sistem menganut TN-S, sebagian lagi TN-C. Bagian upstream (dekat power supply) selalu TN-S
dan downstreamnya TN-C <- mungkin ada yang bisa koreksi tentang ini, saya kurang yakin
soalya.
TT:
Di sini, huruf kedua bukanlah N, melainkan T (terra juga). Di sini artinya earthing device
masing-masing langsung ditancapkan ke tanah. Jadi tidak ada jalur earthing di jalur distribusi
sehingga earthing device tidak digabungkan ke earthing power supply, melainkan langsung
ditancap masing-masing. Sistem ini biasa diterapkan untuk distribusi listrik rumah/gedung. Di
setiap rumah kan pasti ada tancapan earthing masing-masing, lalu di gardu distribusi/trafo juga
ada tancapan earthingnya. Lalu kalau lihat tiang listrik, kabel earthing itu tidak ada, hanya ada
phase dan netral.
IT:
Sistem yang terakhir, adalah IT. Huruf I di sini berarti isolated. Ini berarti power supply terisolasi
dari earthing, alias tak ada earthingnya. Sebenarya bisa saja ada tancapan earthing, tetapi dengan
impedansi yang besar. Di downstreamnya, device-device memiliki earthing. Earthing untuk
device-device tentunya harus memiliki tancapan sendiri karena tidak bisa menumpang di power
supply (secara power supply-nya tidak punya earthing). Sistem ini biasa diterapkan di bagian
distribusi daya atau generator.
Saya hanya menjabarkan garis besar dari sistem earthing. Kalau ingin informasi yang lebih detail
bisa ke referensi di bawah ini (terutama yang dari Schneider, karena lengkap sekali sampai
hitungan arus faultnya). Jangan sungkan-sungkan menulis komen, siapa tahu ada yang perlu
dikoreksi ^^.
Referensi:
Earthing System, Wikipedia, <http://en.wikipedia.org/wiki/Earthing_system>, diakses 3 Agust
2011.
Calvas R. dan B. Lacroix, 2004, System Earthings in LV, Cahier Technique No. 172,
Schneider-Electric, <http://www2.schneider-electric.com/documents/technicalpublications/en/shared/electrical-engineering/dependability-availability-safety/low-voltageminus-1kv/ect172.pdf>, diakses 3 Agust 2011.
Joe, 2011, Types of Earthing Systems, Electrical Engineering Centre,
<http://www.electricneutron.com/earthing-system/types-of-earthing-systems>, diakses 3 Agust
2011.