www.migas.esdm.go.id
DAFTAR ISI
Sambutan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Daftar Isi
Alur Pikir
Pola Pikir
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
1.3. Rasional
1.4. Landasan Hukum
II. KONDISI PENYEDIAAN BAHAN BAKAR SAAT INI
2.1. Neraca Minyak Tanah dan LPG
2.2. Subsidi Minyak Tanah
2.3. Tata Niaga Minyak Tanah dan LPG
III. VISI DAN MISI
IV. SASARAN
V KEBIJAKAN DAN STRATEGI
5.1. Kebijakan Energi Nasional
5.2. Kebijakan Bahan Bakar (Fuel Policy)
5.3. Strategi Pelaksanaan Pengalihan
DJ MIGAS 2007
DJ MIGAS 2007
SAMBUTAN
Dalam rangka pelaksanaan Kebijakan Energi Nasional, khususnya kebijakan diversifikasi energi, dan
dalam rangka mengurangi subsidi BBM yang selama ini jumlahnya cukup besar, Pemerintah telah menyiapkan
Program Pengalihan Minyak Tanah ke LPG yang akan berlangsung mulai 2007 sampai dengan 2012. Blueprint
ini disusun untuk dijadikan acuan bagi pihak-pihak terkait dalam pelaksanakan program ini, sehingga program
dapat berlangsung dengan lancar dan dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Blueprint ini sekaligus
menjadi peta jalan (roadmap) yang menggambarkan keseluruhan program. Blueprint ini memuat kondisi
penyediaan minyak tanah dan LPG saat ini dan kondisi yang diharapkan sesudah program, instrumeninstrumen kebijakan, serta rencana kegiatan yang mencakup rencana penyediaan LPG, penyiapan
infrastruktur, sampai dengan sosialisasi program.
Proses penyusunan blueprint ini dilakukan secara bersama dan melalui partisipasi aktif dari pihak-pihak
terkait dalam program ini sehingga dihasilkan suatu pedoman yang memberikan kesamaan pola pikir, visi dan
misi dalam rencana besar pengurangan subsidi BBM melalui pengalihan minyak tanah ke LPG.
Blueprint ini merupakan dokumen yang bersifat dinamis, sehingga isinya akan selalu dimutakhirkan
sesuai perkembangan dan pelaksanaan di lapangan.
Jakarta, Agustus 2007
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Purnomo Yusgiantoro
UTAMAKAN KESELAMATAN (SAFETY FIRST)
DJ MIGAS 2007
I. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Permasalahan yang dihadapi dalam penyediaan energi, khususnya bahan bakar minyak adalah tingginya
subsidi yang harus ditanggung pemerintah.
Adanya pemborosan yang sangat besar jika subsidi bahan bakar minyak diteruskan (subsidi bahan bakar
minyak pada tahun 2006 sebesar Rp. 64,212 trilyun, khususnya minyak tanah sebesar Rp. 31,58 trilyun)
Kebijakan Energi Nasional antara lain melalui diversifikasi energi untuk mengurangi ketergantungan
terhadap Bahan Bakar Minyak khususnya minyak tanah, untuk dialihkan ke LPG
Penggunaan LPG dapat meningkatkan efisiensi penggunaan energi yang cukup besar karena nilai kalor
efektif LPG lebih tinggi dibandingkan minyak tanah dan mempunyai gas buang yang lebih bersih dan ramah
lingkungan
Pengurangan penggunaan minyak tanah akan bermanfaat karena :
Peningkatan potensi nilai tambah minyak tanah menjadi bahan bakar avtur
Pengurangan penyalahgunaan minyak tanah bersubsidi
Penataan sistem penyediaan dan pendistribusian bahan bakar bersubsidi untuk mengamankan APBN
akibat penyalahgunaan serta kelangkaan
1.2. TUJUAN
Melakukan diversifikasi pasokan energi untuk mengurangi ketergantungan terhadap Bahan Bakar Minyak,
khususnya minyak tanah untuk dialihkan ke LPG
Mengurangi penyalahgunaan minyak tanah bersubsidi karena LPG lebih aman dari penyalahgunaan
Melakukan efisiensi anggaran pemerintah karena penggunaan LPG lebih efisien dan subsidinya relatif lebih
kecil daripada subsidi minyak tanah
Menyediakan bahan bakar yang praktis, bersih, dan efisien untuk rumah tangga dan usaha mikro.
UTAMAKAN KESELAMATAN (SAFETY FIRST)
DJ MIGAS 2007
I. PENDAHULUAN LANJUTAN
LANJUTAN
DJ MIGAS 2007
DJ MIGAS 2007
DJ MIGAS 2007
DJ MIGAS 2007
*) Jumlah penduduk di Indonesia tahun 2000 adalah sekitar 206 juta atau kurang lebih 53 juta KK dengan asumsi pertumbuhan 2% per tahun
UTAMAKAN KESELAMATAN (SAFETY FIRST)
DJ MIGAS 2007
10
DJ MIGAS 2007
11
DJ MIGAS 2007
12
DJ MIGAS 2007
13
DJ MIGAS 2007
B. PERATURAN PRESIDEN
RANCANGAN PERPRES TENTANG HARGA JUAL ECERAN LPG TABUNG 3 KG
Sedang disiapkan rancangan Perpres tentang Harga Jual Eceran LPG Tabung 3 Kg melalui Peraturan Presiden.
Di samping itu, untuk keperluan perhitungan subsidi perlu ditetapkan harga patokan di mana besaran subsidi
merupakan selisih antara harga patokan dengan harga jual eceran.
Harga patokan ditetapkan melalui Keputusan Menteri ESDM dan ditinjau setiap tahun untuk mengikuti
perkembangan harga di pasar internasional.
RANCANGAN PERPRES TENTANG PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN LPG TABUNG 3 KG
Sedang disiapkan rancangan Perpres tentang Penyediaan dan Pendistribusian LPG Tabung 3 Kg yang meliputi
penugasan Badan Usaha untuk menyediakan dan mendistribusikan LPG Tabung 3 Kg, perencanaan volume
penjualan tahunan Badan Usaha yang mendapat penugasan dan ketentuan ekspor impor LPG.
C. PERATURAN MENTERI
PERMEN NO. 0007 TAHUN 2005
Mengatur tentang Tata Cara Perizinan Hilir Migas.
D. KEPUTUSAN DIRJEN MIGAS
KEP DIRJEN MIGAS NO. 25K/36/DDJM/1990
Mengatur Spesifikasi LPG yang beredar di dalam negeri. Keputusan ini akan diperbaharui.
UTAMAKAN KESELAMATAN (SAFETY FIRST)
14
DJ MIGAS 2007
6.4. KELEMBAGAAN
Untuk suksesnya Program Pengalihan Minyak Tanah ke LPG ini, Pemerintah melibatkan berbagai
instansi terkait yang masing-masing bertanggungjawab sesuai bidang tugasnya.
Dibentuk Tim Independen sebagai Tim Pengarah yang keanggotaannya mewakili instansi-instansi yang
terkait dalam program ini, yaitu:
1.
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral c.q. Ditjen Migas, sebagai koordinator;
2.
3.
4.
5.
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, bertanggung jawab dalam pengadaan
kompor
6.
Departemen Sosial, bertanggung jawab pengalihan profesi dalam usaha niaga minyak tanah
7.
Badan Pengatur BBM dan Gas Melalui Pipa, bertanggung jawab dalam penarikan minyak tanah
pada daerah konversi
Untuk efektifitas pelaksanaan program ini, ditunjuk PT Pertamina (Persero) yang telah mempunyai
pengalaman dan infrastruktur pendistribusian BBM, selaku Pelaksana Program. Pemerintah dapat
menugasi Bahan Usaha Nasional lain untuk mempercepat pelaksanaan program ini.
15
DJ MIGAS 2007
16
DJ MIGAS 2007
17
DJ MIGAS 2007
18
DJ MIGAS 2007
19
DJ MIGAS 2007
20
DJ MIGAS 2007
21
DJ MIGAS 2007
22
DJ MIGAS 2007
23
DJ MIGAS 2007
24
DJ MIGAS 2007
25
DJ MIGAS 2007
26
DJ MIGAS 2007
STATUS :
27
DJ MIGAS 2007
11
12
Pendistribusian:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Kemayoran
Johar Baru
Cempaka Putih
Sawah Besar
Menteng
Penjaringan
Tanjung Priok
Pademangan
Makasar
Kramat Jati
Senen
Gambir
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
23.069 KK
14.167 KK
9.943 KK
11.570 KK
11.715 KK
31.844 KK
38.132 KK
18.039 KK
34.032 KK
55.307 KK
12.769 KK
7.312 KK
7
4
2
1
3
9
10
Catatan:
Penditribusian meliputi Rumah Tangga,
Warga Musiman, dan Usaha Mikro.
28
DJ MIGAS 2007
Jumlah
Kecamatan
KK
7
2
3
5
2
19
Rumah
Tangga
KK
35,500
122,954
80,000
86,597
91,000
120,500
501,051
Warga
Musiman
KK
Usaha
Mikro
KK
5,582
12,084
-
6,929
14,579
5,410
17,666
26,918
Jumlah
KK
35,500
135,465
106,663
92,007
91,000
120,500
581,135
Catatan:
Jakarta Pusat : Kecamatan Kemayoran, Johar baru, Cempaka Putih, Senen,
Gambir, Sawah Besar, dan Menteng
Jakarta Timur : Kecamatan Makasar dan Kramatjati
Jakarta Utara : Kecamatan Tanjung Priok, Pademangan dan Penjaringan
Tangerang
: Kecamatan Karawaci, Tangerang, Neglasari, Batu Ceper, Benda
Depok
: Sukmajaya dan Pancoran Mas
29
DJ MIGAS 2007
35,000
30,000
25,000
Volume LPG
20,000
15,000
10,000
5,000
0
Januari
Jan s.d.
Februari
Jan. s. Juli
Jan s.d. 23
Agustus
Bulan
Akumulasi s/d
Bulan
Januari
Jan s.d. Februari
Jan. s.d. Maret
Jan. s.d April
Jan. S.d. Mei
Jan s.d. Juni
Jan. s. Juli
Jan s.d. 23 Agustus
Jumlah KK
25,500
35,500
35,500
35,500
35,500
225,097
478,471
581,135
LPG (MTon)
66
132
206
332
963
1,489
2,771
3,962
Mitan (KL)
425
850
1,275
1,700
2,125
5,745
20,850
34,735
30
Keterangan
Uji Coba
Uji Coba+BUMN Peduli
Uji Coba+BUMN Peduli
Uji Coba+BUMN Peduli
Uji Coba+BUMN Peduli
Uji Coba, BUMN Peduli, Tahap I, Tahap II, & Tahap III
Uji Coba, BUMN Peduli, Tahap I s/d Tahap VII, Tahap VIII
Uji Coba, BUMN Peduli, Tahap I s/d Tahap VII, Tahap IX, Tahap X
DJ MIGAS 2007
Keterangan
LPG PSO
Minyak Tanah
Volume
3.962,0
34.735,0
Harga Ekonomis
7.966,7
5.570,8
Harga Subsidi
3.463,6
1.818,2
Rata-rata Subsidi/Unit
4.503,0
3.752,7
19,1
145,6
126,5
31
DJ MIGAS 2007
2,500
Volume LPG
2,000
1,500
1,000
500
Bulan
0
Jan s.d. Februari
Bulan
Jan s.d. Februari
Jan. s.d. Maret
Jan. s.d April
Jan. S.d. Mei
Akumulasi s/d
LPG/MITAN
Keterangan
Jumlah KK LPG (MTon) Mitan (KL)
35,500
132
850
0.15 Uji Coba+BUMN Peduli
35,500
206
1,275
0.16 Uji Coba+BUMN Peduli
35,500
332
1,700
0.20 Uji Coba+BUMN Peduli
35,500
963
2,125
0.45 Uji Coba+BUMN Peduli
Catatan: Pada bulan ke 5 nilai konversi LPG terhadap Minyak Tanah mendekati nilai hasil riset sebesar 0,45, hal ini menunjukkan
bahwa kestabilan konsumsi LPG masyarakat dicapai setelah kurang lebih 5 bulan
UTAMAKAN KESELAMATAN (SAFETY FIRST)
32
DJ MIGAS 2007
2.
Terjadinya kelangkaan minyak tanah disebabkan penyedotan Minyak Tanah dari daerah non konversi ke
daerah yang telah terkonversi.
3.
Kenaikan pembelian minyak tanah disebabkan rush atau panic buying (biasanya 2 liter/hari menjadi 20
liter/antrian).
4.
Spekulan yang memanfaatkan kesempatan untuk mempermainkan kondisi demi kepentingan pribadi.
: 300 KL/bulan
33
DJ MIGAS 2007
o Terjadi kelangkaan minyak tanah di luar jawa dan di luar wilayah pengalihan karena setelah dilakukan
sosialisasi ada spekulan yang memanfaatkan kesempatan dan panic buying dari masyarakat.
34
DJ MIGAS 2007
Operasi Pasar (Penjualan langsung ke konsumen tanpa melalui Pangkalan) di sebanyak 202 lokasi
sebesar 255 KL/hari dan mulai 21 Agt sebesar 100 KL/hari
2.
Untuk sementara mengurangi porsi penarikan minyak tanah yang semula 70% alokasi menjadi 50% alokasi
karena saat ini sedang dilakukan evaluasi pelaksanaan.
3.
Sosialisasi ke Pemerintah Daerah dan Masyarakat pada setiap daerah yang dipengalihan akan terus
dilaksanakan.
4.
Meningkatkan kerjasama dengan Ditjen Migas (pengawasan LPG) dan BPH Migas (pengawasan minyak
tanah) dalam pelaksanaan Program Pengalihan Minyak Tanah ke LPG.
35
DJ MIGAS 2007
LAMPIRAN A
DATA PENDUKUNG
36
DJ MIGAS 2007
Lampiran A 1
JENIS/BENTUK AKHIR BB
PROSES/PENGOLAHAN
KILANG
BBM
Premium
Solar
Kerosene
Minyak Bakar
Minyak Diesel
Avgas
Avtur
KILANG
BBH (HYBRID)
BIOPREMIUM
BIOSOLAR
BBN
BBM SINTETIS
GAS METAN B
(CBM)
GAS BUMI
KILANG
LPG
GAS KOTA
KOMPRESI
CNG
LIKUIFAKSI
GAS SINTETIS
GASIFIKASI
SUMBER
ENERGI LAIN
BB BRIKET
PENGERINGAN
BIOMASSA
BATUBARA
NABATI
UTAMAKAN KESELAMATAN (SAFETY FIRST)
37
DJ MIGAS 2007
Lampiran A 2
PENYEDIAAN
HULU
HILIR
PENGOLAHAN
PENGANGKUTAN PENYIMPANAN
NIAGA
Gas Alam
C1 & C2
Filling Station
C3 & C4
Separator
Minyak Bumi
Rumah tangga
Pangkalan LPG
Kilang LPG
Komersial
Separator
Depot LPG
Kilang Minyak
Transportasi
Industri
LPG IMPOR
Agen
38
DJ MIGAS 2007
Lampiran A 3.1
PERBANDINGAN
MINYAK TANAH
Kesetaraan
Harga Jual ke masy.
a. Total Potensi (100% peralihan M.Tnh)
1 liter
2,500 Rp/liter
10,000,000 kiloliter (1)
LPG
0.57 kg
4,250 Rp/kg
5,746,095 MT/tahun
1,080,000 MT/tahun
7,034 Rp/kg
1,818 Rp/liter
3,176 Rp/liter
3,464 Rp/kg
3,570 Rp/kg
Total Subsidi
Selisih
39
DJ MIGAS 2007
Lampiran A 3.2
LPG
1 liter/hari
1 tabung/7 hari
1 tabung/10 hari
30 liter
4 tabung
(= 12 kg)
3 tabung
(= 9 kg)
Depo
Agen
Rp. 67.500
Rp. 51.000
Rp. 38.250
Rp. 16.500
Rp. 29.250
Catatan : Di lapangan ada 2 asumsi penggunaan LPG Tabung 3 Kg, yaitu untuk 7 hari dan untuk 10 hari
40
DJ MIGAS 2007
Lampiran A 4
TAHUN
KK
TERKONVERSI
(TAHUN BERJALAN)
WILAYAH
JUSTIFIKASI WILAYAH
2007
6,000,000
64.390,018
2008
9,000,000
1.171.019,93
2009
14,020,000
2.747.963,06
2010
4,500,000
3.836.328,63
Luar Jawa
2011
4,000,000
4.374.915,97
Luar Jawa
2012
4,500,000
4.918.742,80
Luar Jawa
Catatan:
Jawa dan Bali selesai dikonversi pada tahun 2009 (+ 28 juta KK)
Sumatra dan kawasan timur Indonesia diselesaikan bertahap antara tahun 2008 2012 (+ 14 juta KK)
41
DJ MIGAS 2007
Lampiran A 4.1
120.00%
100.00%
98.86%
87.20%
79.66%
77.56%
80.00%
67.96%
60.00%
51.90%
48.10%
32.04%
40.00%
22.44%
20.34%
12.80%
20.00%
1.14%
0.00%
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Tahun
Minyak Tanah
Catatan : Pada tahun 2012 masih tersisa minyak tanah sekitar 12,8% dari baseline minyak tanah tahun 2006 (9,9 juta KL)
UTAMAKAN KESELAMATAN (SAFETY FIRST)
42
DJ MIGAS 2007
Lampiran A 5
PROVINSI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Bali
Sub total Jawa-Bali
NAD
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau Daratan
Riau Kepulauan
Jambi
Bengkulu
Sumatera Selatan
Bangka Belitung
Lampung
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Barat
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Selatan
Maluku
Papua
Sub total Non Jawa-Bali
Jumlah Nasional
2007
1,600
2,540
370
320
830
340
6,000
DJ MIGAS 2007
Lampiran A 6
PROVINSI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Bali
Sub total Jawa-Bali
NAD
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau Daratan
Riau Kepulauan
Jambi
Bengkulu
Sumatera Selatan
Bangka Belitung
Lampung
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Barat
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Selatan
Maluku
Papua
Sub total Non Jawa-Bali
Jumlah Nasional
2007
30.001
16.386
3.565
2.791
8.943
2.705
64.390
64.390
2008
167.132
523.359
79.737
35.483
212.987
43.083
1.061.781
15.609
24.285
7.123
12.142
17.941
24.285
16.063
24.285
25.503
36.427
82.239
1.144.020
121.423
2.705.903
2012
KETERANGAN
TOTAL
333.731 Minyak tanah
1.682.464 dalam ribu KL,
458.859 LPG dalam Mton
117.130
979.898
108.568
3.680.650
39.893
19.265
42.226
40.348
61.930
203.662
3.884.312
Catatan : Alokasi untuk tahun 2010 2012 masih dalam perhitungan Pertamina sebagai pelaksana
UTAMAKAN KESELAMATAN (SAFETY FIRST)
44
DJ MIGAS 2007
Lampiran A 7
Balance
Gas Alam
PEMANFAATAN
HILIR
HULU
C1 & C2
C3 & C4
= Penyediaan - Pemanfaatan
= (Produksi + Impor) (Konsumsi + Ekspor)
= 1.428 + 69 (1.100 +289)
= 108 ton (stok)
Pangkalan/Agen LPG
Separator
Rumah tangga
773.018 MT
Komersial
143.555 MT
Kilang LPG
Filling Station
Minyak Bumi
1.428 ton
Transportasi
(Studi)
Separator
Depot LPG
Kilang Minyak
Industri
187.733 MT
45
DJ MIGAS 2007
Lampiran A 8
2007
2008
2009
2010 2012
911
5.729
11.000
12.800 16.000
Terminal LPG/Storage
Terminal
Pressurized
(Q4 2007): di
Eretan (10.000
MT)
Filling Station :
50 MT/Hari
30 MT/Hari
Floating storage :
40.000 MT
(Jawa Barat)
40.000 MT
(Jawa Timur)
Terminal Pressurized :
10.000 MT (Sumut)
6.000 MT (Sumatra
lainnya)
6.000 MT (Sulut)
6.000 MT (Sulsel)
30
3
27
10
56
5
50
6 juta
9 juta
14 juta
13 juta
6 juta
9 juta
14 juta
13 juta
46
DJ MIGAS 2007
Lampiran A 9
S umbe r Dana
S wa s ta da n s e ba gia n
P e rta mina
2007
2008
2009
2010 - 2012
2,296
5,729
11
12,800 - 16,000
Te rmina l
P re s s urize d (Q4
2007): di Ere ta n
(10.000 MT)
Te rmina l P re s s urize d:
40.000 MT (J a ba r)
10.000 MT (S e ma ra ng)
10.000 MT (S umut)
10.000 MT (S ura ba ya )
10.000 MT (Tj Wa ngi)
6.000 MT (S uma te ra
l 6.000
i
)MT (S ulut)
6.000 MT (S uls e l)
40.000 MT (J a tim)
160.000 MT (J a ba r)
120.000 MT (J a tim)
Filling S tation:
50 MT/Ha ri
30 MT/Ha ri
Truk/S kid Tank (unit)
Ta bung LPG 3 kg
P e rda na
Ta bung LPG 3 kg
rolling
Kompor Ga s
To tal
+/- Rp 290 M
s e wa
+/- Rp 2.320 M
s e wa
+/- Rp 8.990 M
s e wa
+/- Rp 812 M
s e wa
0
30
Rp 150 M
102
70,7
6 juta
Rp 610 M
6 juta
Rp 610 M
6 juta
472,8
3
27
Rp 156 M
153
106,0
9 juta
Rp 915 M
9 juta
Rp 915 M
9 juta
709,2
10
56
Rp 350 M
234
162,2
14 juta
Rp 1.424 M
14 juta
Rp 1.424 M
14 juta
1103,2
5
50
Rp 285 M
222
153,8
13 juta
Rp 1.322 M
13 juta
Rp 1.322 M
13 juta
1024,4
S wa s ta da n s e ba gia n
P e rta mina
Rp 511 M
Rp 2.582 M
Rp 9.502 M
Rp 1.251 M
P e me rinta h
Rp 1.693 M
Rp 2.540 M
Rp 3.950 M
Rp 3.668 M
Gra nd Tota l
Rp 2.204 M
Rp 5.122 M
Rp 13.453 M
Rp 4.919 M
S wa s ta
S e ba gia n P e rta mina
Biaya
S wa s ta
S e ba gia n P e rta mina
P e me rinta h
P e rta mina
P e me rinta h
47
DJ MIGAS 2007
Lampiran A 10
4.
2008
2009
2010
Ket
2011
2012
Premium
Minyak Tanah
Minyak Solar
(11.145,31)
(28.819,41)
(9.356,25)
(7.868,52)
(24.197,11)
(10.020,30)
(8.025,89)
(15.763,01)
(10.220,71)
(8.186,41)
(9.731,65)
(10.425,12)
(8.350,14)
(6.815,14)
(10.633,63)
(8.517,14)
(3.886,66)
(10.846,30)
Total BBM
(49.320,97)
(42.085,94)
(34.009,61)
(28.343,19)
(25.798,97)
(23.250,10)
(564,04)
(3.721,44)
(8.802,17)
(12.435,47)
(14.192,35)
(15.956,61)
(49.885,01)
(45.807,38)
(42.811,78)
(40.778,66)
(39.991,32)
(39.206,61)
LPG
Total Subsidi
48
DJ MIGAS 2007
Lampiran A 11
Keterangan
Minyak Tanah
Density
Nilai Kalori (Kcal/kg)
Nilai Kalori (Kcal/liter)
Effisiensi Aparat (kompor)
Nilai efektif kalori/liter (3 x 4)
Kesetaraan manfaat 3395,18 Kcal (Liter)
Kesetaraan manfaat 3395,18 Kcal (kg)
Kesetaraan manfaat 3395,18 Kcal (kg)
49
0.81
10,478.95
8,487.95
0.40
3,395.18
1.00
1.00
1.76
Elpiji
0.56
11,254.61
6,302.58
0.53
3,340.37
1.02
0.57
1.00
DJ MIGAS 2007
LAMPIRAN B
50
DJ MIGAS 2007
DESDM
DESDM
DESDM
DESDM
KEMENTERIAN KUKM
PenyediaanTabung Gas
DEPPERIN
DEPPERIN
PT PERTAMINA
DESDM
DESDM
DEPARTEMEN SOSIAL
DESDM
DESDM
DESDM
KEMENTERIAN PP
DESDM
51
DJ MIGAS 2007
Objek :
Instansi/Lembaga Terkait :
DJ MIGAS
BP Migas,
BU/BUT (Pertamina)
52
DJ MIGAS 2007
Objek :
Instansi/Lembaga Terkait :
DJ MIGAS
BP MIgas
Pertamina
BU/BUT yang lain
53
DJ MIGAS 2007
Objek :
Instansi/Lembaga Terkait :
54
DJ MIGAS 2007
Objek :
Instansi/Lembaga Terkait :
Badan Usaha
Finalisasi Pepres
Sosialisasi kepada stakeholder (badan usaha)
Pembuatan Tata cara PSO LPG tabung 3 kg
Membangun jaringan (sistem) pendistribusian dan
manajemen inventory (SCM)
55
DJ MIGAS 2007
Objek :
Instansi/Lembaga Terkait :
Departemen Perindustrian
56
DJ MIGAS 2007
Objek :
Instansi/Lembaga Terkait :
Deperin
BU
DJ MIGAS
57
DJ MIGAS 2007
Objek :
Instansi/Lembaga Terkait :
Kementerian KUKM
Departemen Perindustrian
BU
58
DJ MIGAS 2007
Objek :
Instansi/Lembaga Terkait :
59
DJ MIGAS 2007
Objek :
Instansi/Lembaga Terkait :
- BU
- Lembaga independen
60
DJ MIGAS 2007
Objek :
Instansi/Lembaga Terkait :
BU
Lembaga independen
61
DJ MIGAS 2007
Objek :
Instansi/Lembaga Terkait :
Depsos
Depnaker
62
DJ MIGAS 2007
Objek :
Instansi/Lembaga Terkait :
63
DJ MIGAS 2007
Objek :
Instansi/Lembaga Terkait :
64
DJ MIGAS 2007
Objek :
Instansi/Lembaga Terkait :
Menko Perekonomian
Departemen Keuangan
65
DJ MIGAS 2007
Objek :
Instansi/Lembaga Terkait :
DJ Migas
BU/ Pertamina
66
DJ MIGAS 2007
Objek :
Instansi/Lembaga Terkait :
67
DJ MIGAS 2007
Objek :
Instansi/Lembaga Terkait :
DESDM
Peraturan Perundang-Undangan
68
DJ MIGAS 2007