PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penyelenggaraan Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama
antara
berhasil dalam
penyelenggaraan Pendidikan.
Kesadaran orang
mendukung
pengamatan awal penulis melihat bahwa hanya sekitar 57 % siswa yang aktif
dalam proses pembelajaran. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan usaha dari
guru untuk dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa kearah yang lebih
menyenangkan dengan jalan memilih metode atau strategi pembelajaran yang
tepat.
Untuk dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar, dan mendorong siswa selalu aktif dan kreatif dalam belajar,
maka perlu strategi yang tepat. Strategi yang digunakan untuk mengatasi masalah
tersebut adalah dengan strategi Romusha.
Strategi Romusha merupakan strategi pembelajaran yang dirancang
secara khusus untuk memberikan terapi atas kemalasan siswa dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar di kelas. Tehnik ini diberikan dengan jalan memberikan
tugas-tugas tambahan yang harus dilakukan oleh siswa apabila dalam proses
belajar mengajar ada siswa yang malas atau kurang bergairah dalam mengikuti
pelajaran. Tugas-tugas ini diharapkan dapat memberikan kejutan kepada siswa
yang malas, sehingga berusaha dengan cepat untuk dapat menyesuaikan diri
dengan teman-temannya yang lain. Dampak strategi Romusha ini adalah siswa
akan selalu berusaha untuk menyiapkan diri sebaik-baiknya dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Pendekatan strategi ini merupakan pengembangan teori pengajaran
bersumber dari bidang kemiliteran dan latihan-latihan industri pada tahun 1950an. Dengan demikian lahirnya pendekatan startegi ini tidak bisa dipisahkan dari
sumbangan psikologi kemiliteran dan masalah-masalah latihan (training).
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut diatas, penulis ingin
menindaklanjuti dengan melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN
STRATEGI ROMUSHA PADA SISWA KELAS IX.A SMPN 2 KARTASURA
TAHUN PELAJARAN 2008/2009.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini dirumuskan sebagai
berikut: "Apakah penerapan strategi Romusha dapat meningkatkan aktifitas
belajar IPS pada siswa kelas IX A SMPN 2 Kartasura?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan utama dalam
penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan strategi
dalam
memilih
metode
dan
mengembangkan
strategi
pembelajaran yang sesuai dengan kondisi tertentu yang dialami oleh siswa,
sehingga dapat meningkatkan penguasaan materi pelajaran sesuai dengan
tujuan yang diharapkan.
BAB II
Tinjauan Pustaka
A. Kajian teori
1. Strategi Mengajar
Kegiatan belajar mengajar selalu ditandai adanya interaksi antara
guru dengan siswa. Interaksi tersebut dapat terjadi secara searah maupun terjadi
secara timbal balik dari guru kepada siswa atau sebaliknya. Guru memiliki
peran yang besar dalam rangka menentukan model interaksi atau kegiatan
yang akan dipilih. Peran guru dalam melakukan kegiatan untuk memilih dan
menentukan model interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa disebut
mengajar. Sedangkan kegiatan siswa dalam melakukan kegiatan interaksi disebut
belajar.
Mengajar merupakan aktifitas yang dilakukan oleh guru dalam
melaku-kan interaksi dengan siswa. Aktifitas guru dilakukan secara bertahap,
diawali dengan menyusun perencanaan secara menyeluruh tentang segala sesuatu
yang akan dilakukan pada saat terjadi interaksi dengan siswa dan pemanfaatan
sumber-sumber yang ada untuk mendukung selama kegiatan interaksi dengan
siswa berlangsung.
kegiatan yaitu melakukan evaluasi, menganalisis, dan melakukan pencatatanpencatatan terhadap sesuatu yang terjadi pada saat interaksi berlangsung.
Slameto (1991: 84) menyebutkan bahwa Mengajar adalah kegiatan
mengorganisasi yang bertujuan untuk membantu dan menggairahkan siswa
belajar. Mengajar dapat diartikan sebagai proses menyampaikan pengetahuan
sehingga dapat
2.1.2
Jadwal pelaksanaan.
2.1.3
2.1.4
2.1.5
2.1.6
2.1.7
2.1.8
melaksanakan
tugas
belajar
mengajar
yang
telah
2.1.2
2.1.3
2. Aktifitas Belajar
Kegiatan belajar mengajar ditandai adanya interaksi antara guru
dengan siswa. Interaksi dapat terjadi secara searah maupun terjadi secara timbal
balik dari guru kepada siswa atau sebaliknya. Guru memiliki peran yang besar
dalam rangka menentukan model interaksi atau kegiatan yang akan dipilih. Peran
guru dalam melakukan kegiatan untuk memilih dan menentukan model interaksi
yang terjadi antara guru dengan siswa disebut mengajar. Sedangkan kegiatan
siswa dalam melakukan kegiatan interaksi disebut belajar.
Kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa merupakan reaksi atas
pelaksanaan interaksi berdasarkan model yang telah dipilih oleh guru dalam
proses belajar mengajar. Reaksi yang dilakukan oleh siswa sebagai bentuk
aktifitas belajar yang dilaksanakan oleh siswa. Dalam kegiatan belajar mengajar
selalu mengharapkan bahwa siswa memiliki aktifitas belajar yang tinggi.
Aktifitas belajar sebagai bentuk reaksi yang dilakukan oleh siswa
dalam kegiatan belajar mengajar dapat berupa:
Kehadiran, yaitu keikutsertaan siswa dalam setiap kali pertemuan dalam
kegiatan belajar mengajar.
Perhatian, yaitu berupa kesungguhan dari siswa dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar.
Semangat, yaitu dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar haruslah
disertai dengan semangat yang tinggi.
Penjelasan yang relevan, yaitu penjelasan yang dilakukan oleh guru harus
diarahkan sesuai dengan kebutuhan murid.
4. Pengertian IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang
ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum,
dan budaya.
fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan
cabang-cabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, dan ekonomi). IPS
atau studi sosial itu merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan
dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi,
ekonomi.
Geografi, sejarah, dan Sosiologi merupakan disiplin ilmu yang memiliki
keterpaduan yang tinggi. Pembelajaran geografi memberikan kebulatan wawasan
yang berkenaan dengan wilayah-wilayah, sedangkan sejarah memberikan
wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari berbagai periode. Sosiologi
meliputi studi-studi komparatif yang berkenaan dengan nilai-nilai, kepercayaan,
struktur sosial, aktivitas-aktivitas ekonomi.
5. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat,
memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi,
dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi
dicapai
manakala
program-program
pelajaran
IPS
di
sekolah
diorganisasikan secara baik. Dari rumusan tujuan tersebut dapat dirinci sebagai
berikut (Awan Mutakin, 1998).
1.
kebudayaan masyarakat.
2.
Mengetahui
dan
memahami
konsep
dasar
dan
mampu
4.
5.
A. Standar Kompetensi
7. Memahami perubahan pemerintahan dan kerja sama Internasional
B. Kompetensi Dasar
7.2 Mendeskripsikan kerjasama antar Negara dibidang Ekonomi
7.3 Mengidentifikasi dampak kerjasama antar Negara terhadap per
ekonomian Indonesia
C. Indikator
Indikator dalam materi ini adalah terdiri atas :
Mendeskripsikan pengertian, fungsi dan tujuan kerja sama Ekonomi
Internasional
Menguraikan bentuk badan kerjasama Ekonomi Internasional
memberikan terapi pada anak untuk secara aktif mengikuti kegiatan belajar
mengajar.
Kondisi awal
Tindakan
Guru belum
menggunakan
Strategi
Romusha
Menggunaka
n Strategi
Romusha
Aktifitas
belajar IPS
rendah
Siklus 1
Siklus 2
Kondisi
akhir
Aktifitas
belajar IPS
Meningkat
B. Hipotesis Tindakan
Dari kajian teori dan
penelitian ini adalah dengan penerapan strategi Romusha aktifitas belajar IPS
siswa kelas IX.A SMP Negeri 2 Kartasura dapat ditingkatkan
BAB III
Metodologi penelitian
1. Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan model siklus
Kemmis & Taggart (1988:69) menjelaskan bahwa, bahwa penelitian tindakan
kelas adalah sebuah inquiri yang bersifat reflektif mandiri yang dilakukan oleh
partisipan dalam kependidikan dengan maksud untuk meningkatkan kemantapan
rasionalitas dari (a) praktek-praktek social maupun kependidikan, (b) pemahaman
terhadap praktek-praktek tersebut, dan(c) situasi pelaksanaan praktek-praktek
pembelajaran. Sedangkan sesuai tinjauan Metodologis penelitian tindakan kelas
diartikan sebagai suatu kegiatan sirkulistik yang bersifat menyeluruh, terdiri dari
analisis, penemuan fakta, konseptualisasi, perencanaan, pelaksanaan, penemuan
fakta tambahan, dan evaluasi (Sanford, 1970:4).
Bila digabungkan kedua definisi diatas akan diperoleh suatu batasan
penelitian tindakan kelas sebagai sebuah proses investigasi terkendali yang
berdaur ulang atau bersifat sirkulistik dan bersifat reflektif mandiri, yang memiliki
tujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistim, cara kerja, proses,
isi, kompetensi, atau situasi kependikan melalui penelitian.
2. Seting Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Kartasura
Kabupaten Sukoharjo, pada kelas IX A, berjumlah 38 siswa. Tingkat kemampuan
siswa berada pada tingkat menengah kebawah.
siswa
berupa
pengamatan
secara
langsung
dalam
proses
pembelajaran.
Dari guru mengenai persiapan-persiapan dalam perencanaan dan
pelaksanaan proses pembelajaran
5. Tekhnik dan alat pengumpulan data
a. Observasi
Lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Instrumen ini berisi tentang kegiatan yang dilakukan oleh guru. Dalam
melaksanakan kegiatan, yang dilakukan oleh guru terdiri dari :
Prosentase
0 50
51 65
66 85
86 100
Kualifikasi
Tidak baik
Kurang baik
Baik
Sangat baik
Prosentase
0 50
51 65
66 85
86 100
Kualifikasi
Tidak baik
Kurang baik
Baik
Sangat baik
b. Quis
Kuesioner respons siswa terhadap kegiatan belajar mengajar (lihat lampiran 3)
Instrumen ini menjaring tentang respon siswa terhadap kegiatan belajar
mengajar, dengan indikator sebagai berikut :
Saya merasa senang terhadap materi yang diajarkan
Saya merasa senang dengan metode pembelajaran yang digunakan
Suasana pada saat mengikuti pelajaran
Minat saya mengikuti kegiatan belajar
Saya senang terhadap tugas yang diberikan
Saya senang dengan cara guru mengajar
Kesan terhadap model pembelajaran
Untuk mengetahui respon sikap siswa dalam kegiatan belajar mengajar
menggunakan kriteria sebagai berikut:
Prosentase
0 50
51 65
66 85
86 100
Klasifikasi
Tidak senang
Kurang senang
Senang
Sangat senang
6. Validitas data
Validitas data dalam penelitian ini yang digunakan adalah tekhnik
triangulasi.Triangulasi adalah tekhnik yang didasari pada pola piker fenomenologi
yang bersifat multipersfektif, yang artinya untuk menarik kesimpulan yang akurat,
diperlukan dari beberapa sudut pandang. Triangulasi data dilakukan terhadap
sumber-sumber data antara lain dengan meneliti ulang dokumen-dokumen
bersama narasumber, dan mengadakan wawancara dengan sumber dokumen
tersebut. Selain itu juga dilakukan review informan kunci, misalnya dengan
mengkroscek angket dan instrument konsep diri siswa, sehingga kemungkinan
siswa salah mengisi instrument karena tidak memehami apa yang dimaksud oleh
butir-butir instrument dapat dihindari.
7. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif.
Secara garis besar kegiatan analisis data dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Menelaah seluruh data yang dikumpulkan. Penelaahan dilakukan dengan cara
menganalisis,
mensintesis,
memaknai,
menerangkan,
dan
membuat
Perencanaan
SIKLUS I
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
?
Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, peneliti melakukan
berbagai persiapan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Refleksi awal, peneliti mengidentifikasi permasalahan aktifitas belajar siswa
dalam memahami konsep dasar materi pelajaran pada siswa kelas IX A.
dengan strategi
Romusha
f. Menyusun rancangan strategi belajar mengajar dengan strategi Romusha
g. Menyusun metode dan alat perekam data yang berupa angket, catatan di
lapangan, pedoman analisis, dokumen, dan catatan harian.
h. Menyusun rancangan pengolahan data, baik yang bersifat kualitatif maupun
kuantitatif.
i. Mempersiapkan penyusunan laporan hasil dari penelitian tindakan kelas yang
dilakukan.
9. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan
Pelaksanaan tindakan dan pengamatan dalam penelitian ini dibagi
dalam 2 siklus. Setiap siklus dibagi dalam tiga kali pertemuan. Kegiatan
pelaksanaan tindakan dalam setiap siklus, dibarengi dengan pengamatan yang
dapat dilakukan sebagai berikut:
Guru melaksanakan desain pembelajaran dengan strategi Romusha yang
telah direncanakan.
11. Perencanaan
Perencanaan tindakan yang akan dilaksanakan dalam kegiatan
pembelajaran pada siklus I sebagai berikut:
Tabel 4.1 Perencanaan Pembelajaran Siklus I
No
1
Komponen
Kegiatan awal
Waktu
Kegiatan
Kegiatan inti
50 menit Guru
membentuk
kelompok,
masing-
Kegiatan akhir
Evaluasi
12. Refleksi
Peneliti mengadakan
telaah
Lampiran 1
Lembar Observasi Kegiatan Guru
Kelas
: IX.A
Tanggal
Petunjuk
: Berilah tanda cek (v) pada kolom sesuai dengan hasil pengamatan
Keterangan
1 = tidak baik
3 = baik
2 = kurang baik
No
1
4 = sangat baik
Hasil Pengamatan
1
2
3
4
Kegiatan Guru
Menyusun Perencanaan Pembelajaran
a. Kesesuaian materi pelajaran dengan
kurikulum
b. Guru menyusun langkah-langkah
strategi Romusha
c. Guru menyiapkan tugas-tugas
d. Guru menyiapkan teknik pengamatan
e. Guru menyusun alat evaluasi
Jumlah
Prosentase
Melaksanakan Pembelajaran
a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
b. Guru memberikan apersepsi
c. Guru menjelaskan metode yang
digunakan
d. Guru menjelaskan tugas setiap individu
maupun kelompok
e. Guru membimbing tugas siswa
f. Guru mengadakan evaluasi
Jumlah
Prosentase
Kartasura, 18 Pebruari 2009
Observer,
SURTINAH, S.Pd
Lampiran 2
Lembar Observasi Aktifitas Belajar Siswa
Tanggal Pengamatan
Kelas
Petunjuk
No
: 18 Pebruari 2009
: IX.A
:
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = baik
4 = sangat baik
Indikator
Kehadiran siswa
Skala Penilaian
1
4
5
6
7
SURTINAH, S.Pd
Lampiran 3
Kuesioner Respon Siswa Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar
Nama
Tanggal
Petunjuk
Keterangan
:
:
: Berilah tanda cek (v) pada kolom skala penilaian sesuai dengan
keadaan anda.
:
1 = tidak senang
2 = kurang senang
3 = senang
4 = sangat senang
NO
PERNYATAAN
1
2
SKALA
PENILAIAN
1
2
3
4
3
4
5
6
7
digunakan
Suasana pada saat mengikuti pelajaran
Minat saya mengikuti kegiatan belajar
Saya senang terhadap tugas yang diberikan
Saya senang dengan cara guru mengajar
Kesan terhadap model pembelajaran
Jumlah
Prosentase
Kartasura, Pebruari 2009
Observer,
_______________________
DAFTAR RUJUKAN
Suharsimi Arikunto,
Aksara.
Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, Sekar Ayu Aryani. 2004. Strategi Pembelajaran
Aktif. Yogyakarta: CTSD.
Mulyasa, E.. (2005). Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran
Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Oemar Hamalik. (1992). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Slameto. (1991). Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester (SKS).
Jakarta: Bumi Aksara.
Soetomo. (1993). Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha
Nasional.