ASESMEN GERIATRIK
Edu S.
Tehupeiory
SUB-BAGIAN REUMATOLOGI BAGIAN ILMU PENYAKIT
DALAM RUMAH SAKIT UMUM DR. WAHIDIN
SUDIROHUSODO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN,
MAKASSAR
PENDAHULUAN
It is not enough for a great nation to have
added new years of life. Our objective must
be to add new life to those years
J.F.Kennedy
Physicians with an optimistic and supportive
attitude can help elderly patients to maintain
a relatively enjoyable and healthy life
A,H Samiy
Assesmen geriatri
Suatu analisis multi-disiplin yang dilakukan oleh
seorang gerioatrist atau suatu tim interdisipliner
geriatri atas seorang penderita usia lanjut untuk
mengetahui kapabilitas medis, fungsional, dan
psiko-sosial agar dapat dilakukan penatalaksanaan
menyeluruh dan berkesinambungan .
Analisis multi-disiplin ini perlu oleh karena penyakit
pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan
alamiah dibandingkan penyakit pada golongan
populasi lain (Gambar).
Model medik
Sosial-ekonomi/
lingkungan
Keterangan :
Gejala /tanda
Penyakit
Penurunan fungsional/anatomik
: Dokter/perawat
: Psiko-geriatris
: Dokter/terapis rehab
Kepribadian perasaan hati, kesadaran dan afek (aloanamnesis atau pengamatan) konfusio,
curiga/bermusuhan, mengembara, gangguan tidur
atau keluhan malam hari, daya ingat, dan lain-lain.
Apabila dapatan dari anamnesis ini membingungkan
atau mencurigakan, perlu dicatat untuk dapat
dilaksanakan asesmen khusus kejiwaan atau bahkan
konsultasi psiko-geriatrik.
Riwayat tantang problema utama geriatri (sindrom
geriatrik) : pernah stroke, TIA/RIND, hipotensi
ortostatik, jatuh, inkontinensia urin/alvi, dementia,
dekubitus, patah tulang.
B. Pemeriksaan Fisik.
Pemeriksaan fisik dimulai dengan pemeriksaan
tanda vital (seperti pada golongan umur lain),
walaupun rinciannya mungkin terdapat beberapa
perbedaan, antara lain :
Pemeriksaan tekanan darah, harus dilaksanakan
dalam keadaaan tidur, duduk dan berdiri, masingmasing dengan selang 1-2 menit, untuk melihat
kemungkinan terdapatnya hipotensi ortostatik.
Kemungkinan hipertensi palsu juga harus dicari
(dengan perasat Osler).
C. Pemeriksaan Tambahan.
Pemeriksaan tambahan disesuaikan dengan
kemampuan ekonomi penderita, tingakh keahlian
pemeriksa (perawat/dokter umum/dokter spesialis),
tetapi minimal harus mencakup pemeriksaan rutin
usia lanjut.
Dinegara industri maju, yang dianggap rutin pada
usia lanjut adalah :
- Foto toraks, EKG.
- Laboratorium :
- darah/urin/feses rutin.
- gula darah, lipid, fungsi hati, fungsi ginjal.
- fungsi tiroid (T3, T4, TSH)
- Kadar serum B6, B12
(dinegara barat disebut sebagai SMA = Serum Multiple Analysis 20)
D. Pemeriksaan Fungsi
Pelaksanaan asesmen fungsi fisik dan psikis
penderita dapat dibagi beberapa jenis :
- Aktivitas hidup sehari-hari (AHS dasar).
- Aktivitas hidup sehari-hari (AHS instrumental).
- Kemampuan mental dan kognitif.
Kesimpulan
Penderita geriatri berbeda dengan penderita dewasa
muda lainnya, baik dari segi penyebab, perjalanan,
maupun gejala/tanda penyakitnya.
Stieglitz (1954) telah dengan jelas menggambarkan
perbedaan tersebut.
Secara umum penderita populasi lanjut usia
digambarkan sebagai model geriatrik atau model
bio-psiko-sosial, sedangkan penderita populasi lain
sebagai model medik.
Sebagai akibatnya, tatacara diagnostik pada
penderita geriatrik (yang disebut sebagai asesmen
geriatri) berbeda dengan tatacara diagnostik pada
populasi lainnya.