Anda di halaman 1dari 14

30

EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN


Vol. IV, No. 1, Januari 2015

FORMULASI STRATEGI HOTEL UNTUK MENGHADAPI BERLAKUNYA


PASAR BEBAS ASEAN

Agung Nurmansyah

Universitas Sahid Surakarta


Email: agnurman@yahoo.com

Abstract

The level of competition in Surakarta bebepa increased sharply in recent years. Increased
competition led to a change in strategy to face the competition. Because assumptions
when companies determine and establish strategies that long ago turned into the
assumptions in determining the new corporate strategy. To change the strategy of the
things to consider in five competitive forces is the threat of entry of newcomers, the level
of rivalry among existing competitors, the strength of the bargaining power of buyers,
bargaining power of suppliers and the last level is the level of competition in the industry.
Moreover, in 2015 the enactment of the MEA will make the competitive landscape in the
Surakarta growing again.
Keywords: Competition, Strategy, Strategy Changes

31
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 1, Januari 2015

Indonesia

PENDAHULUAN
Para pemimpin ASEAN di dalam

sudah

selayaknya

memegang peran penting dalam MEA

pertemuan KTT ASAN ke-12 pada

mengingat

bulan

melakukan

potensi PDB tertinggi setara 34 persen

mentranformasikan

dari PDB ASEAN, 40 persen dari

ASEAN menjadi single market and

populasi penduduk ASEAN, 50 persen

production base di mana pergerakan

luas wilayah ASEAN serta rasio kredit

barang jasa investasi, tenaga kerja

terhadap PDB terrendah (29,6 persen,

tranpil, dan aliran modal akan lebih

dibandingkan rata-rata ASEAN 67,2

bebas

Mulai

persen). Masyarakat ekonomi ASEAN

berlakunya kesepakatan tersebut pada

mempunyai kekuatan pasar lebih dari

awal tahun 2015, dengan berlakunya

600 juta orang. Dengan adanya arus

masyarakat ekonomi ASEAN (MEA)

modal, barang, jasa yang bergerk di

yang akan menjadikan peluang sekaligus

dalam skema MEA akan menimbulkan

tantangan

ancaman

Januari

kesepakatan

tanpa

2007

hambatan.

bagi

bangsa

Indonesia.

Indonesia

bagi

mempunyai

Indonesia

yang

Karena segala persaingan usaha baik

merupakan 40 persen total penduduk

langsung maupun tidak langsung akan

dari total penduduk ASEAN. Atau

berpengaruh

lini

dengan kata lain, indonesia akan mejadi

Indonesia.Indonesia

target pasar bagi negara lain di dalam

terhadap

perekonomian

semua

merupakan negara terbesar di ASEAN

ASEAN.

baik

kemampuan ekonomi atau pendapatan

dalam

wilayah

wilayah

darat,

laut

sumber

maupun jumlah penduduk.

maupun

daya

alam

per

Karena

kapita

per

jika

tahun

dilihat

dari

berdasarkan

kekuatan daya beli antara sebesar Rp. 43

32
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 1, Januari 2015

juta hingga Rp. 61,2 juta per kapita pada

berlakunya MEA. Sebagai contonya

tahun 2012. Sangat masuk akal jika

untuk persaingan di Industri perhotelan

pelaksanaan MEA, Indonesia akan lebih

di kota Surakarta. Sebelum berlakunya

menjadi negara sasaran negara ASEAN

MEA,

ketimbang menjadikan ASEAN sebagai

Surakarta dalam 3 tahun terakhir ini

pasar bagi produk barang dan jasa

meningkat

Indonesia

perbandingan

karena

pertimnagan-

pertimbangan di atas.

tingkat

persaingan

hotel

di

tajam. Jika dilihat dari


tingkat

pertumbuhan

jumlah kamar dibandingkan dengan

Di samping itu, kekuatan daya


saing indonesia yang rendah akibat

jumlah kenaikan wisatawan adalah 139


persen dibandingkan dengan 30 persen.

buruknya infrastruktur di Indonesia.

Perubahanpada tingkat persaingan

Sebagai contoh, peringkat infrastruktur

usaha khususnya di industri perhotelan

di Indonesia lebih rendah (lebih buruk)

di kota Surakarta, menyebabkan para

daripada

pemilik hotel harus berpikir ulang

Thailand,

Malaysia

dan

Singapura. Dan hanya lebih baik dari

tentang

strategi

Vietnam, Laos dan Philipina. Begitu

menanggulagi penurunan tingkat hunian

juga dalam hal efisiensi tenaga kerja

pada saat sekarang dan dimasa yang

yang paling beruk di negara ASEAN.

akan datang. Karena perubahan dari

Bahkan untuk kemudahan berbisnis di

lingkungan persaingan yang kemudian

Indonesia dari 189 negara di dunia,

menjalar

Indonesia berada di peringkat ke-120.

perhotelan, menyebabkan perubahan ke

ke

baru

lingkungan

untuk

industri

Tingkat persaingan akan bertambah

lingkungan strategik baru yang akan

jika berlakunya MEA di tahun 2015

mempengaruhi strategi dan kebijakan

nanti.

usaha

dimasa sekarang dan masa yang akan

sebelum

datang. Apalagi jika sudah berlaku

Tetapi

sebenarnya

telah

persaingan
terjadi

33
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 1, Januari 2015

MEA,

tingkat

persaingan

hotel

di

strategi tersebut dapat mencapai tujuan

Surakrta kan bertambah karena para

yang

wisatawan dan pekerja dari negara

perusahaan

ASEAN akan semakin berdatangan ke


Indonesia khususnya kota Surakarta.
Para pemilik hotel di kota Surakarta

ditetapkan

oleh

manajemen

Dalam jurnal ini, penulis ingin


memformulasi strategi hotel Wisata
Indah di Surakarta, dengan harapan

mau tidak mau harus membuat strategi

strategi

yang baru yang sesuai dengan keadaan

perubahan

atau lingkungan yang mempengaruhi

Dimana lingkungan yang baru tersebut

strategi

diterapkannya.

berpengaruh terhadap tingkat persaingan

Pembuatan strategi ini sangat penting

bisnis hotel di surakarta yang terjadi di

karena asumsi-asumsi yang digunakan

masa sekarang dan di masa yang akan

dalam

datang.

yang

akan

pembuatan

strategi

yang

terdahulu telah berubah sedemikian


drastis.

Dengan

adanya

tersebut

sesuai

lingkungan

dengan

yang

baru.

METODOLOGI PENELITIAN

perubahan-

Metodologi penelitian yang dipakai

perubahan lingkungan industri yang

dalam menganalisis penelitian ini adalah

mempengaruhi strategi bisnis perhotelan

menggunakan analisa lima kekuatan (5

seperti

Forces analysis) dari Michael E. Porter.

meningkatnya

persaingan,

perubahan kekuatan tawar menawar


konsumen yang kuat, di kota Surakarta.
Maka diperlukan formulasi strategi baru
untuk hotel-hotel di Surakarta, dimana
strategi tersebut harus sesuai dengan
perubahan lingkungan dan persaingan
bisnis hotel di Surakarta. Sehingga

Alat

analisis

ini,

menerangkan

bahwa ada lima faktor kekuatan yang

34
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 1, Januari 2015

akan

mempengaruhi

bagaimana

atau

biaya

meningkat

sehingga

perusahaan masuk dalam persaingan dan

mengurangi kemampulabaan. Selain itu,

menetukan

strategi

kan

adanya pendatang baru dapat memaksa

digunakan

untuk

memenangkan

perusahaan yang sudah ada untuk lebih

persaingan

tersebut.

Lima

faktor

efektif dan efisien serta belajar untuk

masuknya

bersaing dalam dimensi baru. Terdapat

pendatang baru, tingkat rivalitas di

beberapa hambatan untuk memasuki

antara para pesaing yang ada, kekuatan

industri atau entry barries. Diantaranya

daya tawar pembeli, kekuatan tingkat

adalah sebadai berukut :

tawar pemasok dan terakhir adalah

a. Skala ekonomi

tersebut

tingkat

adalah

apa

yang

ancaman

persaingan

di

industri

Yang

dimaksud

dengan

tersebut.Untuk lebih jelasnya kelima

ekonomi

faktor kekuatan persaingan tersebut

jumlah

barang yang diproduksi

maka berikut ini dijelaskan masing-

dalam

suatu

masing komponen :

mengakibatkan biaya produksi per

1.

Ancaman Masuknya Pendatang

unit menjadi turun. Skala ekonomi

Baru

ini

Pendatang

baru

dalam

industri

adalah

skala

bertambahnya

periode

menghalangi

pendatang

baru

sehingga

masuknya
dengan

cara

biasanya dapat mengancam pesaing

memaksa untuk masuk pada skala

yang ada. Hal ini disebabkan karena

besar

pendatang

menghalangi reaksi yang keras dari

baru

sering

membawa

dan

mengambil

kapasitas baru, keinginan untuk merebut

pesaing

pangsa pasar, serta seringkali pula

dengan

memiliki

konsekuensi akan beroperasi dengan

sumberdaya

yang

besar.

Akibatnya harga dapat menjadi turun

yang
skala

ada

atau

resiko

kecil

masuk
dengan

tingkat biaya tidak menguntungkan.

35
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 1, Januari 2015

b.

Diferensiasi Produk
Diferensiasi

d.

produk

Biaya Peralihan Pemasok

artinya

Hambatan masuk tercipta dengan

mempunyai

adanya biaya peralihan pemasok,

identifikasi merek dan layolitas

yaitu biaya yang harus dikeluarkan

pelanggan, yang disebabkan oleh

pembeli bilamana berpindahan dari

periklanan, pelayanan pelanggan,

produk pemasok tertentu ke produk

perbedaan produk di masa lampau,

pemasok

atau sekedar merupakan perusahaan

peralihan tinggi, maka pendatang

pertama yang memasuki industri.

baru

Diferensiasi menciptakan hambatan

penyempurnaan yang besar dalam

masuk dengan memaksa pendatang

hal biaya atau prestasi agar pembeli

baru mengeluarkan biaya yang besar

mau beralih dari pemasok lama.

perusahaan

untuk

tertentu

mengatasi

kesetiaan

pelanggan yang ada.


c.

Jika

harus

biaya

menawarkan

Akses ke Saluran Distribusi


Hambatan masuk dapat ditimbulkan

Persyaratan Modal
Kebutuhan

e.

lainnya.

untuk

dengan
melakukan

adanya

pendatanag

kebutuhan
baru

dari
untuk

investasi sumber daya keuangan

mengamankan distribusi produknya

yang

bersaing

bilamana saluran distribusi untuk

menciptakan suatu hambatan masuk,

produk tersebut telah ditangani oleh

khususnya

perusahaan

besar

dapat

apabila

modal

yang

yang

sudah

mapan,

diperlukan untuk pengeluaran tidak

perusahaan baru harus membujuk

dapat diterima kembali. Persyaratan

saluran tersebut

modal

produknya

memalui

cara-cara

penurunan

harga,

kerjasama

yang

kelompok

dari

mungkin masuk.

besar

membatasi

pendatang

yang

agar menerima

periklanan dan sebagainya yang

36
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 1, Januari 2015

tentu saja berimplikasi terhadap

tidak peduli berapapun besarnya dan

turunnya

berapapun

saluran

laba.

Makin

pedagang

terbatas

besar

atau

ekonomis

baru

ini.

Keunggulan-keunggulan

makin banyak pesaing atau pengecer

paling penting diantaranya adalah

untuk suatu produk dan makin

penguasaan yang menguntungkan

banyak pesaing yang telah mengikat

atas

saluran ini, jelas akan semakin berat

menguntungkan, subsidi pemerintah

usaha

serta kurva pengalaman dan belajar.

untuk

masuk

ke

dalam
2.

bahan

baku,

yang

lokasi

yang

Tingkat Rivalitas Diantara Para

Kebijakan Pemerintah

Pesaing Yang Ada

Pemerintah dapat membatasi atau

Rivatitas dikalangan pesaing yang

bahkan menutup masukknya industri

ada

dengan

pengendalian

mendapatkan

posisi

dengan

dan pengawasan, seperti perjanjian

menggunkan

taktik-taktik

seperti

lisensi dan batasan-batasan pada

persaingan

akses ke bahan baku. Pemerintah

introduksi produk, dan meningkatkan

juga dapat memainkan peran tidak

pelayanan

langsung

pelanggan. Persaingan terjadi karena

melakukan

seperti

standar

polusi

udara dan peraturan lainnya.


g.

pendatang

skala

pengecer untuk suatu produk dan

industri.
f.

pencapaian

yang

perlombaan

harga,

atau

perang

jaminan

untuk

iklan,

kepada

satu atau lebih pesaing merasakan

Hal-hal lain
Perusahaan

berbentuk

adanya tekanan atau melihat peluang


telah

mapan

untuk

memperbaiki

posisi.

Pada

mungkin mempunyai keunggulan

kebanyakan industri, gerakan persaingan

biaya yang tidak dapat ditiru oleh

oleh

pendatang baru yang akan masuk,

pengaruh yang besar terhadap para

satu

perusahaan

mempunyai

37
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 1, Januari 2015

pesaingnya dan dengan demikian dapat

fungsi atau jasa yang sama. Ancaman

mendorong perlawanan atau usaha untuk

dari produk substitusi ini kuat jika

menandingi gerakan tersebut. Dalam

konsumen dihadapkan pada sedikitnya

arti,

switching cost dan jika produk substitusi

perusahaan-perusahaan

saling

lain.

tersebut mempunyai harga yang lebih

Intensitas persaingan antar perusahaan

murah atau kualitasnya sama bahkan

merupakan fungsi dari beberapa faktor

lebih tinggi dari produk-produk suatu

seperti :

industri.

tergantung

Adanya

satu

tersebut

beberapa

sama

pesaing

yang

4.

Kekuatan

Menawar

Pembeli

seimbang

Tawar

Pertumbuhan

Para

industri

pembeli

biasanya

akan

membeli barang dengan harga termurah

yang lambat

Kurangnya diferensiasi

yang

Pertambahan

mengurangi biaya mereka, biasanya

kapasitas

Pesaing

yang

berbeda-

Hambatan

pengunduran

tinggi, pelayanan yang lebih baik, serta

murah. Tindakan ini akan menyebabkan


persaingan

diri yang tinggi


3.

Untuk

yang lebih penting harga yang lebih

beda

diperolehnya.

pembeli meminta kualitas yang lebih

yang tinggi

dapat

Tekanan Dari Produk Pengganti

perusahaan

yang

kuat

yang ada

diantara

dalam suatu

Semua perusahaan dalam suatu

industri yang sama. Biasanya kekuatan

industri dalam pengertian yang luas

tawar menawar pembeli meningkat jika

bersaing

situasi berikut terjadi :

Walaupun

dengan

produk

karakteristiknya

pengganti.
berbeda,

barang substitusi dapat memberikan

Pembeli membeli dalam jumlah


besar.

38
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 1, Januari 2015

Produk yang dibeli adalah


produk

standar

dan

tidak

terdirensiasi.

Pembeli memperoleh laba

industri

Produknya adalah unik

Industri tersebut bukanlah

adalah

tidak terlalu penting untuk produk

menempatkan

suatu ancaman melakukan integrasi

industri.

Pemasok memperlihatkan

PEMBAHASAN
Pada
eksternal,

Tawar

Menawar

pembahasan
kita

akan

lingkungan
menganalisis

lingkungan persaingan perusahaan yang


merupakan kesempatan dan ancaman

Pemasok
Pemasok

dari

hilir.

ke hulu untuk membuat produk

Kekuatan

terpinitng

ancaman untuk melalukan integrasi

Pembeli

5.

yang

pemasok.

atau jasa pembeli.

sedikit

pelanggan

Produk

oleh

perusahaan.

yang rendah.

Didomonasi

menekan

dalam indutri perhotelan. Lingkungan

dalam suatu

persaingan ini mengacu pada kekuatan

industri dengan cara menaikkan harga

kelemahan dan kondisi yang secara

serta menurunkan kualitas barang yang

langsung berhubungan terhadap industri

dijualnya. Jika perusahaan tidak dapat

dimana perusahaan bersaing.

perusahaan

menutupi

yang ada

kenaikan

struktur

biaya

harganya,

kemampulabaan
dapat

dapat

perusahaan

menurunkan

karena

melalui

Dalam analisa lingkungan eksternal

maka

menggunakan lima kekuatan sifat dan

tersebut

derajat persaingan dalam suatu industri

tindakan

menurut Michael E. Porter (Purnomo

pemasok tadi. Pemasok memiliki tawar

dan

Zulkieflimansyah,

[1996].

Dan

menawar jika :

penilaian tiap-tiap faktor berdasarkan

39
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 1, Januari 2015

wawancara dengan pemilik dan direktur

semakin

utama hotel Wisata Indah. Faktor itu

ekonomi dalam industri perhotelan

adalah :

bukan

1.

Ancaman Masuknya Pendatang

hambatan dari masuknya pendatang

Baru

baru

Pendatang

baru

dalam

industri

biasanya dapat mengancam pesaing


yang ada, karena pendatang baru sering

tajam.

atau

dalam

Tetapi

kurang

skala

menjadi

industri

perhotelan

terutama untuk hotel berbintang


satu.
b. Diferensiasi Produk

membawa kapasitas baru, keinginan

Diferensiasi

produk

dalam

untuk merebut pangsa pasar, serta

industri perhotelan artinya hotel

seringkali pula memiliki sumberdaya

tersebut

yang besar. Akibatnya harga dapat

merek dari waralaba dari perusahaan

menjadi turun atau biaya meningkat

internasional.

sehingga mengurangi kemampulabaan.

berbintang satu diferensiasi produk

Terdapat

hampir tidak ada atau sama semua.

beberapa

hambatan

untuk

mempunyai

memasuki industri atau entry barries.

Diferensiasi

Diantaranya adalah segadai berukut :

ancaman

a. Skala ekonomi

perhotelan

Yang dimaksud dengan skala


ekonomi dalam industri perhotelan
adalah kapasitas kamar hotel yang

identifikasi

Untuk

produk
bagi

hotel

menjadi

suatu

karena

industri

untuk

hotel

berbintang satu hampir tidak ada


diferensiasi produk.
c. Persyaratan Modal

ada di tiap-tiap hotel. Semakin

Kebutuhan untuk melakukan

banyaknya hotel berdiri dengan

investasi sumber daya keuangan

kapasitas kamar yang lebih besar,

pada

mengakibatkan persaingan menjadi

khususnya hotel berbintang satu

pada

industri

perhotelan

40
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 1, Januari 2015

adalah

relatif

dibandingkan

tidak
hotel

besar

tidak menarik atau dengan kata lain

berbintang

menjadi

diatasnya. Tetapi karena tingkat


hunian hotel dan kondisi politik

masuknya

pendatang baru.
f.

Lokasi Hotel Yang Strategis

tidak begitu baik, maka persyaratan


modal

hambatan

Lokasi hotel mempunyai peran

membatasi kelompok dari

yang sangat penting dalam bisnis

pendatang yang mungkin masuk.

perhotelan. Untuk hotel berbintang

Karena kemungkinan modal yang

satu, lokasi hotel yang strategis

diperlukan untuk pengeluaran tidak

membutuhkan investasi yang sangat

dapat diterima kembali.

besar.
hambatan

d. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan

pemerintah

tidak

membatasi atau bahkan menutup

masuk

dalam

2.

Tingkat Rivalitas Diantara Para


Pesaing Yang Ada

kebijakan

Tingkat rivatitas di dalam bisnis

pemerintah mendukung berdirinya

perhotelan khusunya di kota Surakarta

hotel-hotel baru di kota Surakarta.

sangat

e. Keamanan

Bahkan

untuk

merupakan

industri perhotelan.

masukknya hotel baru di kota


Surakarta.

Sehingga

Investasi

di

Kota

pertumbuhan

karena

jumlah

kamar

tingkat
hotel

dengan jumlah datangnya wisatawan

Surakarta
Keamanan investasi hotel di
kota

tinggi,

Surakarta

sangat

tidak seimbang. Bahkan bisa dikatakan


tertinggal sangan jauh. Jika dilihat dari

memprihatinkan, karena di kota

perbandingan

Surakarta terjadi dua kali kerusuhan.

jumlah kamar dibandingkan dengan

Menjadikan

kota

jumlah kenaikan wisatawan adalah 139

perhotelan

persen dibandingkan dengan 30 persen.

Surakarta

investasi
khususnya

di

tingkat

pertumbuhan

41
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 1, Januari 2015

Hotel di kota Surakarta berlomba-lomba


menurunkan tarif hotel.
3.

Tekanan

dalam

Dari

Produk

Tekanan dari produk pengganti di


industri

kemudahan

menawar

industri

dari

pemasok

perhotelan

lebih

ditekankan pada agent atau trevel yang


menjual wisata di daerah Surakarta dan

Pengganti

dalam

Tawar

perhotelan

para

adalah

konsumen

tamunya menginap di kota Surakarta.


Kekuatan

tersebut

pada

industri

untuk

perhotelan adalah besar. Karena tingkat

berpindah dari satu hotel ke hotel yang

hunian yang rendah, sehingga banyak

lain. Tetapi untuk hotel berbintang satu

hotel

khususnya yang terletak sekitar tengah-

menawarnya menjadi rendah.

tengah kota Surakarta, perpindahan itu

SIMPULAN

agak sulit.Walaupun jumlah hotel di

kemampuan

Lingkungan

dalam

bisnis

tawar

perhotelan

Surakarta jumlahnya meningkat dari

khususnya di kota Surakarta telah

tahun ke tahun.

mengalami perubahan yang drastis sejak

4.

Kekuatan

Tawar

Menawar

yang lalu, dengan

dimulainya pembangunan hotel yang

Pembeli
Kekuatan

beberapa tahun

tawar

menawar

dari

angat

banyak

di

kota

Surakarta.

konsumen dalam industri perhotelan

Disamping itu, dengan berlakunya MEA

khususnya di kota Surakarta adalah

akan menambah persaingan hotel di

tinggi.

tingkat

surakarta. Berbagai perubahan yang

hunian yang rendah ditambah tingkat

terjadi menimbulkan peluang dimasa

persaingan di industri perhotehan juga

depan,

tinggi.

ancaman. Berdasarkan analisis industri

5.

Disebabkan

Kekuatan
Pemasok

karena

Tawar

Menawar

tetapi

juga

menimbulkan

menggunakan Five Forces Competition,


peluang yang dimiliki oleh hotel wisata

42
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 1, Januari 2015

Indah

adalah

persyaratan

modal,

3.

Untuk mengurangi ancaman dari

keamanan investasi di Surakarta, lokasi

lingkungan

yang strategis dan tekanan dari produk

sebaiknya

pengganti

sedangkan

melakukan kerja sama dengan hotel

adalah skala ekonomi,

yang lain, memberikan potongan-

ancamannya

yang

differensiasi

kecil,

produk,

bisnis
hotel

perhotelan,

Wisata

Indah

kebijakan

potongan harga kepada konsumen,

pemerintah, tingkat persaingan, tawar

dan melobi kepada pemerintah

menawar pembeli dan pemasok.

melalui PHRI untuk membatasi

Untuk mengurangi kelemahan dan

ijin-ijin baru untuk mendirikan

ancaman dari hotel Wisata Indah, maka


dalam penulisan ini disarankan bahwa :
1.

Melakukan

pelatihan

4.

Melakukan

efisiensi

biaya

karyawan

operasional yang selama ini belum

secara terus-menerus, diharapkan

tersentuh oleh pihak manajemen

akan akan meningkatkan kualitas

hotel Wisata Indah.

dari SDM dari hotel Wisata Indah

DAFTAR PUSTAKA

dan

Sukarman,

meningkatkan

pelayanan

kepada konsumen.
2.

hotel di kota Surakarta.

Melakukan

rekrutmen

manajerial

yang

tenaga

Widigdo.(2014).

Siapa

Diuntungkan

Oleh

MEA di

Perbankan,

Kompas,

22

September 2014.

mempunyai

pengalaman (profesional) di bidang

Purnomo,

H.

S.,

Zulkieflimansyah,(1996).
perhotelan. Disamping itu, dengan
tenaga

menejerial

yang

berpengalaman diharapkan kwalitas

Manajemen Strategi : Sebuah


Konsep

Pengentar,

Lembaga

Penerbit

Fakultas

Ekonomi

Universitas
dalam pengambilan keputusan akan
meningkat dengan sendirinya.

Indonesia.

Indonesia,

43
EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Vol. IV, No. 1, Januari 2015

Nurmansyah, Agung, (2000), Formulasi


Strategi
Handayani

Sumi

Pemerintah

Hotel

Wisata

s,(2014).

MICE

Indah Di Solo, Tesis Magister

Terlarang,

PHRI

Manajemen

Desak Moratorium Izin Hotel.


Tersedia
http://www.Surakartapos.com/2
014/11/19/hotel-di-Surakartamice-pemerintah-terlarang-phridesak-moratorium-izin-hotel553197, tanggal 4 Desember
2014

pada

di

Universitas

Gadjah Mada: Tidak diterbitkan

Anda mungkin juga menyukai