Anda di halaman 1dari 5

40

5. Analisis Stabilitas Konstruksi Rangka Batang


Stabilitas konstruksi pada rangka batang merupakan hal yang penting dan harus diketahui
sebelum melakukan analisis struktur. Struktur yang tidak stabil tidak bisa digunakan sebelum
dilakukan perubahan sistem yang menyebabkan struktur menjadi stabil. Untuk konstruksi rangka
batang dengan sistem batang berbentuk segitiga, maka criteria stabilitas dapat ditetapkan
berdasarkan hal-hal sebagai berikut :
a. Memenuhi persamaan : b + r 2t
dimana :

b = jumlah batang
r = jumlah reaksi pada perletakan
t = jumlah titik simpul
b. Stabilitas konstruksi rangka batang dapat ditinjau secara :

Stabilitas Internal
Stabilitas eksternal

: Geometri rangka harus mmbentuk pola segitiga


: Orientasi dan jenis tumpuan

Untuk suatu konstruksi rangka statis tertentu, dapat dinyatakan bahwa konstruksi tersebut
stabil dan memenuhi syarat, dapat diselesaikan secara statis tertentu, apabila system batang
berbentuk segitiga dan memenuhi persamaan b + r = 2t.
Dari data konstruksi rangka batang diketahui:
Jumlah batang (b)
= 45
Jumlah reaksi pada perletakan (r)
=4
Jumlah titik simpul (t)
= 24
Rumus Stabilitas
2t
b+r
45 + 4
49

2 x 24
48

(OKE)

Berdasarkan perhitungan kontrol stabilitas, maka konstruksi rangka batang untuk siphon
di Kalisari-Malang dapat dinyatakan sebagai konstruksi yang stabil.
6. Analisis Beban
Pembebanan pada suatu konstruksi rangka batang baik yang sifatnya beban tetap maupun
beban bergerak, secara teoritis meliputi beban terpusat dan beban merata. Contoh beban terpusat
diantaranya adalah beban orang, baban kendaraan, beban tiang, dan lain-lain, sedangkan contoh
beban merata diantaranya adalah plat lantai, rel kereta api, dan lain-lain. Semua beban yang

41

bekerja pada batang dalam suatu konstruksi rangka batang didistribusikan ke titik simpul-titik
simpulnya.
Pada konstruksi rangka batang tersebut, beban yang harus ditanggung adalah beban pipa
dan air yang melewati siphon.
Dari data konstruksi rangka batang diketahui:
Diameter pipa siphon
= 0.35 meter
Ketebalan pipa siphon
= 0.052 meter
Panjang pipa siphon
= 30 meter
Berat jenis baja
= 7850 kg/m3 (sumber: cpsradinintan.blogspot.com)
Berat jenis air
= 1000 kg/m3 (sumber: cpsradinintan.blogspot.com)

0.02m

0.56m

0.60m

Gambar 4.16. Potongan Melintang Pipa Siphon

28.0m
0.6m
Gambar 4.17. Potongan Memanjang Pipa Siphon
Perhitungan Beban Merata

Perhitungan Berat per Meter Panjang Pipa Siphon

Luas penampang pipa siphon


A
= 0.25 x 3.14 x (0.35)2 0.25 x 3.14 x (0.246)2
= 0.0962 0.0475
= 0.0487 m2
Berat per meter panjang pipa siphon
q
= baja x A
= 7850 x 0.0487
= 382,295 kg/m

Perhitungan Berat per Meter Panjang Air yang Melewati Siphon

Luas penampang air yang melewati siphon


A
= 0.25 x 3.14 x (0.246)2

42

= 0.0475 m2
Berat per meter panjang air yang melewati siphon
q
= air x A
= 1000 x 0.0475
= 47,5 kg/m
Beban merata yang ditanggung oleh konstruksi rangka batang tersebut adalah:
q
= 382,295 + 47,5
= 429,795 kg/m
Konstruksi rangka batang memiliki 2 sisi/bagian maka beban tersebut ditanggung oleh
kedua sisi/bagian. Sehingga untuk setiap sisi/bagian, rangka batang besarnya beban yang harus
ditanggung oleh konstruksi sebesar 214,898 kg/m.

43

ANALISIS BEBAN

Gambar 4.18. Analisis Beban

Gambar 4.19. Analisis Beban

44

Gambar 4.20. Analisis Beban

Gambar 4.21. Analisis Beban

Anda mungkin juga menyukai