Learning Task Day 11
Learning Task Day 11
SGD A10
Definition, Requirements, Types, and Applications of
Surveillance and Outbreaks
Learning Task 1 :
1. Surveillance ini dilakukan untuk menilai mordibity, mortality atau faktor resiko demam
berdarah? Jelaskan jawaban anda.
Jawaban :
a. Menilai mordibity : digunakan untuk menilai keadaan sehat dan sakitnya seseorang.
b. Menilai mortality : digunakan untuk menghitung insiden rate (angka kematian).
c. Menilai faktor risiko : digunakan untuk menilai faktor risiko suatu kejadian luar biasa
menurut pola faktor risiko, yaitu person, place, time (who, where, and when).
2.
Berdasarkan pada diagram Kasus DBD Per Bulan Selama 5 Tahun di Bali, didapatkan
data bahwa dari tahun 2003 hingga tahun 2007 terjadi fluktuasi terhadap kasus infeksi DBD
di Bali.
Sesuai dengan diagram, angka kejadian DBD paling rendah terjadi pada bulan September
tahun 2004 dan yang tertinggi angka kejadiannya terjadi pada bulan Mei 2007.
Selama kurun waktu 5 tahun (dari awal tahun 2003 hingga akhir tahun 2007) angka kasus
DBD mengalami peningkatan yang pesat.
Data yang disajikan dalam diagram ini memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan kasus
yang sangat pesat dalam kurun wktu yang singkat, maka jika sesuai dengan definisi
outbreaks maka kasus DBD ini dapat dikatakan menjadi Outbreaks.
3.
4. Pikirkan natural history dan determinan dari DHF dan juga pertimbangkan jenis surveillance
yang tepat yang digunakan. Apa surveillance lainnya yang mungkin diperlukan untuk
keberhasilan program pencegahan demam berdarah (DHF)?
Jawaban :
Perjalanan alamiah penyakit DHF :
1. Fase Prepatogenesis Suseptibel Populasi at Risk :
dataran rendah, tropis, musim pancaroba, sanitasi lingkungan buruk, lingkungan padat
penduduk, banyak kontainer, populasi nyamuk banyak.
2. Fase Patogenesis
Presimptomatik masa inkubasi = 8-10 hari sebelum demam atau muncul gejala tetapi
infeksi sudah masuk.
Klinis periode viremia = ditandai dengan demam lebih kurang 2-7 hari, sakit kepala,
pegal dan linu.
Dissability sembuh, tanpa cacat atau meninggal lebih kurang 1-2%.
Jenis surveillance yang dipakai :
Routine Surveillance : dilakukan tiap minggu atau tiap bulan ke rumah-rumah warga
yang dipilih secara acak yang menjadi daerah faktor risiko.
Learning Task 2
1.
Apa jenis wabah penyakit dalam film? Apakah itu " person to person " atau " common
source outbreak"? Tolong jelaskan jawaban Anda.
Jawaban :
Person to person outbreak. Karena adanya kontak antara perseorangan melalui udara maupun
sentuhan.
2.
Mengapa penting untuk menemukan orang yang pertama terinfeksi? Jelaskan bagaimana
proses identifikasi modus penularan dilakukan dalam film.
Jawaban :
Karena jika mendapatkan orang pertama yang terinfeksi kita dapat mengetahui darimana
awal penyakit itu muncul, dapat mengetahui epidemi dari penyakit tersebut, merencanakan
program selanjutnya, dan dapat mengevaluasi program yang kita lakukan untuk penyakit
tersebut
3.
Upaya apa yang perlu diambil untuk mencegah penularan penyakit sebelum vaksin yang
tersedia?
Jawaban :
Melakukan karantina terhadap komunitas yang sudah terinfeksi dan karantina terhadap
komunitas high risk
4.
5.
Apa pentingnya keterlibatan banyak pihak (WHO, CDC, pemerintah, staf militer dan
wartawan) dalam penyelidikan wabah dan proses pencegahan penularan?
Jawaban :
WHO : melalui dokter Leonora menginvestigasi mulainya kasus infeksi pada Beth
CDC : melalui dokter Ellis mengetahui penyebaran penyakit dan mengetahui orang yang
berpotensial terkena penyakit dan meninggal
2. Interpretasi dari grafik tersebut adalah secara umum jumlah kasus dari tahun ke tahun
cenderung meningkat. Tapi memang dalam 1 tahun kejadiannya fluktuatif. Angka kejadian
tiap tahun naik lebih sering pada bulan maret dan april. Kemudian dari angka fluktuatif tiap
tahun diobservasi lagi kenapa sering sekali pada bulan-bulan tersebut angka kejadiannya naik
tiap tahun.
3. Manfaatnya : merupakan pemantauan terus menerus, kewaspadaan dini, mengetahui
penyebaran penyakit, acuan dalam melakukan tindakan preventif.
4. DBD meruapakan penyakit akut dengan angka kematian cukup tinggi, dalam kasus ini
diperlukan surveillance mortalitas. Karena angka kejadian naik dan angka kematian juga
naik, jadi dalam hal ini bukan hanya tindakan preventif untuk penyakitnya yang diperlukan
tetapi juga untuk kematiannya. Surveillance lain yang dibutuhkan jika dilihat dari determinan
penyakitnya adalah surveillance case control, yang diantaranya mencegah perilaku untuk
membiarkan kontainer-kontainer terbuka, melakukan 3M+ (menguras, menutup, mengubur,
memakai lotion dan menaburkan bubuk abate). Surveillance lain adalah surveillance vector
exposure, melihat ada atau tidak jentik nyamuk dengan melakukan pemeriksaan jentik.
Learning Task 2 :
1. Tipenya person to person, Beth menularkan pada orang-orang terdekatnya dengan menular
melalui cairan hidung. Apa pentingnya mencari tahu orang yang pertama terinfeksi adalah
untuk mencari tahu sumber penyakit dan cara penyebaran.
2. Caranya saat memakai cctv dan melihat apa saja dan dengan siapa saja Beth melakukan
kontak, kemudian mencari riwayat perjalanan dari orang-orang yang dicurigai tertular, dan
melihat keluarga dan teman-temannya yang pernah melakukan contact dengan Beth dalam
waktu terdekat.
3. Melakukan aktivitas dengan menggunakan masker, sebagai seorang dokter hal yang dapat
dilakukan terkait masker adalah dengan membagikan masker secara gratis kemudian
mengedukasi masyarakat untuk menggunakan masker, mengisolasi orang yang sudah
terjangkit (dengan tipe penyakit kronis).
4. Memeriksa kasusnya terlebih dahulu sampai akhirnya ditenukan sel kelelawar dan babi yang
terinfeksi virus, dan menemukan bahwa tukang masak babi yang pertama terinfeksi.
5. WHO : merecord data dan menurunkan ahli-ahli.
CDC : membantu melakukan investigasi dan tindakan pencegahan.
Pemerintah : memberikan pendanaan penelitian dan menenangkan hati masyarakat atau
meyakinkan masyarakat.