Anda di halaman 1dari 40

GAGAL GINJAL AKUT

&
GAGAL GINJAL KRONIS
KONSULEN: dr. Widyaningsih, SpPD
Presentan: Junisarah binti Ab. Hamid
NIM: 112013174

GAGAL GINJAL AKUT

DEFINISI
Penurunan mendadak faal ginjal
dalam 48 jam. Dilihat dari:
1. kreatinin serum >0.3 mg/dl (26.4
mol/l)
2. kreatinin serum > 50% (1.5 x nilai
dasar)
3. produksi urin (<0.5 m/kg/jam dalam
> 6 jam)

Kriteria RIFLE

PERJALANAN GGA
Sembuh
sempurna

Penurunan faal ginjal


sesuai dengan GGK tahap
1-4

Eksaserbasi berupa naik


turunnya progresivitas GGK
tahap 1-4
Kerusakan tetap dari ginjal (GGK
tahap 5)

GGA: Prerenal
Paling sering ditemukan
Tidak terjadi kerusakan parenkim dan bersifat
reversibel.
Terjadi akibat:
Perfusi renal yang inadekuat
Tekanan hydrostatik gromerular yang inadekuat

Penyebab:
Hipovolemia
Penurunan curah jantung
Medikamentosa yang mengganggu respons autoregulasi
NSAID
ACE inhibitor

GGA: Renal Intrinsic


Penyebab:
Paling sering:
Sepsis
Iskemia
Post op
Luka bakar
Pankreatitis akut

Nefrotoksin:
Endogenous
Exogenous

GGK renal yang berlanjutan menyebabkan


Acute Tubular Necrosis

GGK: Post-Renal
Terjadi akibat peningkatan tekanan
hydrostatic retrograd dan gangguan
filtrasi glomerular akibat
penyumbatan partial atau total aliran
urin.

Penegakan Diagnosis
1.
2.
3.
4.

Anamnesis
Pemeriksaan Urin
Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan Radiologi

1. Anamnesis
Keluhan pasien boleh membantu
dalam mengenalpasti penyebab GGA.
Sebagai contoh:
Vomitus, diare, polyuria dan penggunaan
NSAID, ACE inhibitor , hipotensi
ortostatik, mukosa membran kering,
penurunan turgor kulit Pre-renal
Riwayat kelainan prostat, nefrolitiasis,
keganasan pelvis Post-renal

2. Pemeriksaan Urin

Anuria Obstruksi total traktus urinarius, Oklusi arteri renalis, Shock


septik, Iskemia berat
Oliguria Menandakan AKI yang signifikan, prognosis lebih buruk
dibandingkan dengan pada preserved urine output
Preserved urine output Nefrotoksik dari cisplastin atau aminoglikosida.
Proteinurea:
Ringan (<1g/dl) iskemia.nefrotoksin
Sedang kerusakan sawar ultrafiltrasi glomerulus
Berat (>3.5 f/dl) glomerulonefriitis, vaskulitis, interstitial nefritis
Prerenal
Pemeriksaan sedimen urin: Hyalin
Renal
Pemeriksaan sedimen urin: Iskemia/ nefrotoksin: Muddy brown
granular cast, sel epitel tubular
Glomerulonefritis: Sel darah merah
Interstitial nefritis: Sel darah putih
Post renal
Pemeriksaan sedimen urin: Hematuria, pyuria

3.Pemeriksaan Darah

Peningkatan serum kreatinin


Anemia
Hiperkalemia
Hiperfosfatemia
Hipokalemia

4.Pemeriksaan Radiologik
Renal untrasound
Ct-scan
Antegrade dan retrograde
pylography
Vascular imaging
MRI dengan kontrast berbasis
gadolinum sebaiknya jangan
digunakan

Komplikasi

Uremia
Hipervolemia/ Hipovolemia
Hiponatremia
Hiperkalemia
Asidosis
Hiperfosfatemia dan Hipokalsemia
Perdarahan
Infeksi
Komplikasi cardiac
Malnutrisi

TERAPI: Prerenal
Optimalisasi perfusi renal
Perdarahan akut berat: PRC
Perdarahan akut ringan-sedang/ Plasma loss:
Kristaloid/ Koloid
Asidosis metabolik: Dekstrose + Sodium
bikarbonat

Optimalisasi fungsi cardiac


Obat inotropik
Antiaritmia
Intraortic- balloon pump

Terapi: Renal Intrinsik


Optimalisasi hemodinamik sistemik
dan renal dengan resusitasi cairan
dan vasopresor
Eliminasi agen nefrotoksik
Terapi penggantian ginjal

Terapi: Post-Renal
Menghilangkan obstruksi

Pengobatan Suportif
Komplikasi

Pengobatan

Kelebihan volume intravaskular

Batasi garam (1-2 gr/h), air <1


L/h), furosemid, dialisis

Hiperkalemia

Batasi asupan kalium


(<40mmol/h)

Asidosis metabolik

Natrium bikarbonat

Hiperfosfatemia

Batasi asupan fosfat (800mg/h)

Hipokalemia

Kalsium glukonat

Nutrisi

Batasi protein (0.8-1g/kgBB/h)


Karbohidrat (100g/h)

GAGAL GINJAL KRONIS

DEFINISI
Proses patofisiologis dengan etiologi
yang beragam
Mengakibatkan penurunan fungsi
ginjal progresif, umumnya berakhir
dengan gagal ginjal

KRITERIA PENYAKIT GINJAL


KRONIK
1. Kerusakan ginjal yang terjadi > 3
bulan, berupa kelainan struktural atau
fungsional, dengan atau tanpa
penurunan LFG dengan manifestasi:

Kelainan patologis
Terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk
kelaianan dalam komposisi darah atau urin
atau kelainan dalam tes pencitraan

2. LFG kurang dari 60 selama 3 bulan


dengan atau tanpa kerusakan ginjal

Faktor Resiko

Hipertensi
DM
Penyakit autoimun
Usia tua
Riwayat gangguan ginjal dalam keluarga
Riwayat gangguan ginjal akut
Proteinurea
Sedimen urin abnormal
Abnormalitas struktural traktus urinarius

Rumus Kockcroft-Gault
Stadium GGK dibagikan berdasarkan
GFR:

Pada perempuan dikalikan 0.85

Stadium GGK
DERAJAT

PENJELASAN

LFG

Kerusakan ginjal dengan LFG


normal atau

90

Kerusakan ginjal dengan LFG


ringan

60-89

Kerusakan ginjal dengan LFG


sedang

30-59

Kerusakan ginjal dengan LFG


berat

15-29

Gagal Ginjal

<15 atau dialisis

PATOFISIOLOGI

DIAGNOSTIK: Gambaran
Klinis
Sesuai penyakit klinis yang mendasari
Sindrom uremia
Lemah
Letargi
Anoreksia
Mual muntah
Pruritus
Kelebihan cairan

Gejala komplikasi
Hipertensi
Anemia
Osteodistrofi renal
Asidosis metabolik
Gangguan keseimbangan elektrolit

DIAGNOSTIK: Gambaran Laboratoris


Sesuai penyakit yang mendasari
Peningkatan serum kreatinin dan ureum,
penurunan LFG
Kelainan biokimiawi darah:
HB , Asam urat , hiper/ hipokalemia,
hiponatremia, hiper/hipokalemia,
hiperfosfatemia, hipokalsemia, asidosis
metabolik

Kelaianan urinalisis:
Proteinurea, hematuri, leukosuria, cast.

DIAGNOSTIK: Gambaran
Radiologis

Foto polos abdomen


Pielografi intravena
Pielografi antegrad atau retrograd
Ultrasonografi

DIAGNOSTIK: Biopsi
Dilakukan pada pasien dengan
ukuran ginjal mendekati normal
Hanya dilakukan dalam keadaan
dimana diagnosis secara nonivasif
tidak bisa ditegakkan

PENATALAKSANAAN
1. Terapi spesifik terhadap penyakit yang
mendasari
2. Pencegahan dan terapi terhadap kondisi
komorbid
3. Memperlambat pemburukan fungsi ginjal
4. Pencegahan dan terapi terhadap penyakit
kardiovaskular
5. Pencegahan dan terapi terhadap komplikasi
6. Terapi penggantian ginjal berupa dialisis
atau transplantasi ginjal

1.Terapi spesifik terhadap penyakit yang mendasari

Dilakukan sebelum terjadi penuruna


LFG
Tidak banyak bermanafaat setelah
LFG menurun 20-30% dari normal

2.Pencegahan dan terapi terhadap kondisi komorbid

Kondisi komorbid dapat memperburuk


kondisi pasien
Antara kondisi komorbid:
Gangguan keseimbangan cairan
Hipertensi tidak terkontrol
ISK
Obstruksi saluran kemih
Obat-obat nefrotoksik
Pemburukan penyakit dasar

3.Memperlambat pemburukan fungsi ginjal

Pembatasan asupan protein


Dimulai pada LFG < 60ml/mnt
Protein: 0.6-0.8/kgBB/hari
Kalori: 30-35 kkal/kgBB/hari

Mengurangi hipertensi
intraglomerulus
Antihipertensi terutama ACE-inhibitor
sekarang pakai ARB

4.Pencegahan dan terapi terhadap penyakit kardiovaskular

Pengendalian DM
Pengendalian hipertensi
Pengendalian dislipidemia
Pengendalian anemia
Pengendalian hiperfosfatemia
Terapi kelebihan cairan dan
gangguan keseimbangan elektrolit

5.Pencegahan dan terapi terhadap komplikasi

Anemia
Pemberian eritropoitin
Hati-hati dalam melakukan transfusi

Osteodistrofi renal
Mengatasi hiperfosfatemia
Pemberian hormon kalsitriol

Pembatasan cairan dan elektrolit


Cairan: 500-800 ml + Jumlah urin
Elektrolit: Batasi kalium dan natrium

6.Terapi penggantian ginjal berupa dialisis atau transplantasi ginjal

Dilakukan pada GGK stadium 5


Dapat berupa:
Hemodialisis
Transplantasi ginjal

TERIMA KASIH~~

Anda mungkin juga menyukai