Anda di halaman 1dari 19

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. TINJAUAN TEORI
1. Antenatal Care
a. Pengertian Antenatal Care
Antenatal Care adalah pelayanan yang diberikan oleh ibu hamil
secara berkala untuk menjaga ksehatan ibu dan bayi. Pelayanan ini
meliputi

pemeriksaan

kehamilan,

upaya

koreksi

terhadap

penyimpangan dan intervensi dasar yang dilakukan (Ika dan Saryono,


2010, p.8-9).

Kunjungan Antenatal Care adalah kunjungan ibu hamil

ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak dirinya hamil untuk


menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas
serta

mengusahakan

bayi

yang

dilahirkan

sehat,

memantau

kemungkinan adanya resiko-resiko kehamilan, dan merencanakan


penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan (Mufdillah, 2009,
p.7). Pelayanan Antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga
professional (Dokter spesialis kandungan, Dokter umum, Bidan,
Perawat) untuk ibu selama masa kehamilanya.
b. Tujuan kunjungan Antenatal Care :
1) Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan
bayi dengan memberikan pendidikan gizi, kebersihan diri dan proses
kelahiran.

10
1

11

2) Mendeteksi dan menatalaksanakan komplikasi medis bedah ataupun


obstetrik selama kehamilan.
3) Mengembangkan persiapan persalinan serta rencana kesiagaan
menghadap komplikasi.
4) Membantu menyiapkan ibu untuk menyusu dengan sukses.
Menjalankan puerpurium normal, dan merawat anak secara fisik,
Psikologi dan sosial (Kusmiyati, 2009, p.4)
c. Manfaat Antenatal Care
Dapat ditemukannya berbagai kelainan yang menyertai kehamilan secara
dini, Sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah
dalam pertolongan persalinanya (Manuaba, 2010, p.109).
d. Jadwal pemeriksaan Antenatal Care
1) Trimester I dan II
a) Setiap bulan sekali
b) Diambil data tentang laboratorium
c) Pemeriksaan ultrasonagrafi
d) Nasehat tentang diet empat sehat lima sempurna, tambahan
protein 0,5 g/kg BB (satu telur/hari).
e) Rencana untuk pengobatan penyakitnya, menghindari terjadinya
komplikasi kehamilan, dan imunisasi tetanus I.
2) Trimester III
a)

Setiap dua minggu sekali sampai ada tanda kelahiran

b)

Evaluasi data laboratorium untuk melihat hasil pengobatan

12

c)

Diet empat sehat lima sempurna

d)

Pemeriksaan ultrasonografi

e)

Imunisasi tetanus II

f)

Observasi

adanya

penyakit

yang

menyertai

kehamilan,

kompikasi hamil trimester ketiga


g)

Rencana pengobatan

h)

Nasehat tentang tanda inpartu, kemana harus datang untuk


melahirkan (Manuaba, 2010, p.114).

e. Langkah-langkah dalam perawatan kehamilan atau Antenatal Care


Pelayanan antenatal dalam penerapan operasionalnya dikenal dengan
standar minimal 7T yang terdiri dari :
1) Timbang berat badan dan tinggi badan
Tinggi badan diperiksa sekali pada saat ibu hamil datang pertama
kali kunjugan, dilakukan untuk mendeteksi tinggi badan ibu yang
berguna untuk mengkategorikan adanya resiko apabila hasil
pengukuran < 145 cm. Berat badan diukur setiap ibu datang atau
berkunjung untuk mengetahui kenaikan BB atau penurunan BB.
Kenaikan ibu hamil normal rata-rata antara 6,5 Kg sampai 16 kg
(Ika dan Saryono, 2010, p.10).
2) Tekanan darah
Diukur dan diperiksa setiap kali ibu datang atau berkunjung.
Pemeriksaan tekanan darah sangat penting untuk mengetahui
standar normal, tinggi atau rendah. Deteksi tekanan darah yang

13

cenderung naik diwaspadai adanya gejala kearah hipertensi dan


preeklampsi. Apabila turun dibawah normal kita pikirkan kearah
anemia. Tekanan darah normal berkisar sistol / diastole 110/80120/80 mmHg (Ika dan Saryono, 2010, p.11).
3) Pengukuran tinggi fundus uteri
Pengukuran tinggi fundus uteri dengan menggunakan pita
sentimeter, letakkan titik nol pada tepi atas sympisis dan rentangkan
sampai fundus uteri (fundus tidak boleh ditekan).
4) Pemberian tablet tambah darah (tablet Fe)
Tablet ini mengandung 200 g Sulfat Ferosus 0,25 mg asam folat
Yang diikat dengan laktosa. Tujuan pemberian tablet Fe adalah
untuk memenuhi kebutuhan Fe pada ibu hamil dan nifas, Karena
pada masa kehamilan kebutuhanya meningkat seiring dengan
pertumbuhan janin. Zat besi ini penting untuk mengkompensasi
peningkatan volume darah yang terjadi selama kehamilan dan untuk
memastikan pertumbuhan dan perkembangan janin yang adekuat.
Cara pemberian adalah satu tablet Fe per hari, Sesudah makan,
selama masa kehamilan dan nifas.
5) Pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT)
Tujuan pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT) adalah untuk
melindungi janin dari tetanus neonatorium. Efek samping vaksin TT
yaitu nyeri, Kemerah-merahan dan bengkak untuk 1-2 hari pada
tempat penyuntikan. Ini akan sembuh dan tidak perlu pengobatan.

14

6) Test laboratorium (rutin dan khusus)


Pemeriksaan laboratorium rutin mencakup pemeriksaan khusus
dilakukan didaerah prevalensi tinggi dan atau kelompok perilaku
terhadap HIV, Sifilis, Malaria, Tuberkolusis, Cacingan dan
thalasemia (Ika dan Saryono, 2010, p.14).
7) Temu wicara
Memberikan

penyuluhan

sesuai

dengan

kebutuhan

seperti

perawatan diri selama hamil, Perawatan payudara, Gizi ibu hamil,


Tanda-tanda bahaya kehamilan dan janin sehingga ibu dan keluarga
dapat segera mengambil keputusan dalam perawatan selanjutnya
dan mendengarkan keluhan yang disampaikan (Ika dan Saryono,
2010, p.15).
f. Tempat pelayanan Antenatal Care
Pelayanan antenatal care bisa didapatkan di Rumah Sakit, Puskesmas,
Bidan Praktek Swasta, Dokter Praktek Swasta, Posyandu. Pelayanan
antenatal care hanya diberikan oleh tenaga kesehatan dan bukan dukun
bayi (Ika dan Saryono, 2010, p.9).
2. Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah suatu keadaan istimewa bagi seseorang wanita sebagai
calon ibu, karena pada masa kehamilan akan terjadi perubahan fisik yang
mempengaruhi kehidupanya (Kristiyanasari, 2010, p.43).

15

b. Masa kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai
lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (9 bulan 7 hari,
atau 40 minggu) dihitung dari hasil pertama haid terakhir.
Masa kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu
1) Triwulan

pertama

dimulai

dari

konsepsi

sampai

bulan

(pertambahan berat badan sangat lambat yakni sekitar 1,5 kg).


2) Triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan penambahan
berat badan 4 ons per minggu)
3) Triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (penambahan
berat badan keseluruhan 12 kg) (Waryono, 2010, p.44).
c. Tanda dan Gejala kehamilan
Tanda dan gejala kehamilan menurut Manuaba (2010, p.126-128)
dibagi menjadi 3 bagian,yaitu:
1) Tanda tidak pasti hamil
a) Amenore (tidak haid)
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak
haid lagi. Dengan diketahuinya tanggal hari pertama haid terakhir
supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal
persalinan akan menjadi lebih mudah, dengan memakai rumus
Neagele rumus ini terutama berlaku untuk wanita dengan siklus
28 hari sehingga ovulasi terjadi pada hari ke 14. Caranya yaitu
tanggal hari pertama mestruasi terakhir ditambah 7 dan bulan
dikurangi 3.

16

b) Mual dan muntah


Bisa terjadi pada bulan - bulan pertama kehamilan hingga akhir
triwulan pertama. Sering terjadi pada pagi hari disebut morning
sickness.
c) Mengidam (ingin makan khusus)
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, Akan tetapi
menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
d) Pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat.
Biasanya hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
e) Anoreksia (tidak ada selera makan)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, Tetapi
setelah itu nafsu makan timbul lagi.
f) Mamae menjadi tegang dan membesar
Keadaan ini disebabkan pengaruh hormone estrogen dan
progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara.
g) Miksi sering
Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan
oleh uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada
triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gelaja ini
kembali karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.

17

h) Konstipasi atau obstipasi


Ini terjadi karena tonus usus menurun yang disebabkan oleh
pengaruh hormon steroid yang dapat menyebabkan kesulitan
untuk buang air besar.
i) Pigmentasi (perubahan warna kulit)
Pada areola mamae, genital, cloasma, linea alba yang berwarna
lebih tegas, melebar dan bertambah gelap terdapat pada perut
bagian bawah.
j) Epulis
Suatu hipertrofi papilla ginggiva (egusi berdarah). Sering terjadi
pada triwulan pertama.
k) Varises (pemekaran vena-vena)
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan

progesteron terjadi

penampakan pembuluh darah vena. Penambahan pembuluh darah


ini terjadi disekitar genetalia eksterna, kaki dan betis dan
payudara.
2) Tanda kemungkinan hamil
a) Perut membesar
Setelah kehamilan 14 minggu, rahim dapat diraba dari luar dan
mulai pembesaran perut.

18

b) Uterus membesar
Terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari
rahim. Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus
membesar dan bentuknya makin lama makin bundar.
c) Tanda hegar
Konsitensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak,
terutama daerah hismus. Pada minggu-minggu pertama isthmus
uteri mengalami hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus
pada triwulan pertama mengakibatkan ismus menjadi panjang dan
lebih lunak
d) Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vulva,
vagina, dan serviks. Perubahan warna ini disebabkan oleh
pengaruh hormon estrogen.
e) Tanda piscaseck
Uterus mengalami pembesaran, kadang-kadang pembesaran tidak
rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini
menyebabkan uterus membesar ke salah satu jurusan hingga
menonjol jelas ke jurusan pembesaran.
f) Tanda Braxton-Hicks
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda khas untuk
uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar

19

tetapi tidak ada kehamilan misalnya pada mioma uteri, tanda


Braxton-hicks tidak ditemukan.
g) Teraba ballotemen
Merupakan fenomena bandul atau pantulan balik. Ini adalah tanda
adanya janin di dalam uterus.
h) Reaksi kehamilan positif
Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya hormon
chorionigonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing
pertama pada pagi hari. Dengan tes ini dapat membantu
menemukan diagnosa kehamilan sedini mungkin.
3) Tanda pasti hamil
a) Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba, juga bagianbagian janin.
b) Denyut jantung janin
(1) Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec
(2) Dicatat dan didengar dengan alat Doppler
(3) Dicatat dengan feto-elektro kardiogram
(4) Dilihat pada untrasonograf
c) Diagnosa banding Kehamilan
Diagnosa banding kehamilan menurut Manuaba (2007, p.127)
meliputi:

20

(1) Hamil palsu


Dijumpai tanda dugaan hamil tetapi dengan
pemeriksaan alat canggih dan tes biologis tidak menunjukkan
kehamilan
(2) Tumor kandungan atau mioma uteri
Terdapat pembesaran rahim tetapi tidak disertai tanda hamil,
bentuk pembesaran tidak merata dan perdarahan banyak saat
menstruasi.
(3) Kista ovarium
Terjadi pembesaran perut tetapi tidak disertai tanda hamil,
datang bulan terus berlangsung, lamanya perbesaran perut
dapat melampaui umur kehamilan dan pemeriksaan tes biolgis
kehamilan dengan tes negatif.
(4) Hematometra
Terlambat datang bulan dapt melampaui umur kehamilan,
perut terasa sakit setiap bulan, terjadi tumpukan darah dalam
rahim, tanda dan pemeriksaan hamil tidak menunjukkan hasil
yang positif.
1. Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan
pengetahuan merupakan hasil tahu dan terjadi setelah orang
melakukan

pengindraan

melalui

panca

indera.

(penglihatan,

21

pengindraan, penciuman, rasa dan raba) terhadap suatu

obyek

tertentu (Notoatdmojo, 2003, p.121).


b. Tingkat pengetahuan didalam kognitif
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior). Adopsi
perilaku yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang
positif, maka perilaku tersebut akan bersifat laggeng (long lasting) .
Sebaliknya apabila tidak didasari pengetahuan, kesadaran berlangsung
tidak lama. Pengetahuan mempunyai 6 tingkatan yaitu :
1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya, termasuk didalamya mengingat kembali
terhadap sesuatu yang spesifk dari seluruh bidang yang dipelajari
atau rangsangan yang diterima. Oleh karena itu tahumerupakan
tingkat pengetahuan yang paling rendah.
2) Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan suatu kemampuan menjelaskan secara benar
obyek yang diketahui, dan menginterprtasikan materi dengan
benar.
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi merupakan kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi riil (sebenarnya).

22

4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu komponen-komponen, tetapi masih dalam

suatu struktur

organisasi tersebut, dan masih ada kaitanya satu sama lain.


5) Sintesis (Synthesis)
Sintesis

adalah

kemampuan

untuk

meletakkan

atau

menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan


yang baru.
6) Evaluasi (Evalution)
Evaluasi merupakan kemampuan untuk justifikasi atau penilaian
terhadap suatu materi atau objek berdasarkan kriteria yang
ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria yang telah ada.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh 2 faktor diantaranya yaitu:
1) Faktor internal
a) Pendidikan
Menurut Nursalam (2003), didalam buku (Dewi dan Wawan,
2010, p.17) yaitu makin tinggi tingkat pendidikan seseorang
makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula
pengetahuan yang dimiliki.
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang
terhadap perkembangan orang lain menunjukkan cita-cita
tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi

23

kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan (Dewi


dan Wawan, 2010, p.16).
b) Pekerjaan
Menurut Thomas dan Nursalam (2003), didalam buku (Dewi
dan Wawan, 2010, p.17). Pekerjaan adalah kebutuhan yang
harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupanya dan
keluarga.
c) Umur
Menurut Elisabeth BH dan Nursalam (2003) didalam bukun
(Dewi dan Wawan, 2010, p.17). Usia adalah umur individu yang
terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun.
2)

Faktor eksternal
a) Faktor lingkungan
Menurut Ann. Mariner dan Nursalam (2003), didalam buku
Dewi dan Wawan (2010, p.18). Lingkungan merupakan seluruh
kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat
mempengaruhi

perkembangan

dan

perilaku

orang

atau

kelompok.
b) Sosial budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat
mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.

24

2. Pendidikan
a. Pengertian Pendidikan
Menurut

Undang-Undang

Sistem

Pendidikan

Nasional.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan


suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif Mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendaliandiri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia ,serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat
bangsa dan Negara (SISDIKNAS, 2008, p.2).
b. Jenjang pendidikan
Jenjang pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal,
informal :
c. Pendidikan Formal
Pendidikan formal terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan
menengah, pendidikan tinggi.
1) Pendidikan Dasar
Pendidikan

dasar

adalah

pendidikan

yang

memberikan

pengetahuan dan ketrampilan, menumbuhkan sikap dasar yang


diperlukan serta mempersiapkannya untuk mengikuti pendidikan
menengah. Merupakan bakal dasar bagi perkembangan kehidupan
baik pribadi maupun masyarakat terdiri dari SD dan SMP.

25

2) Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah adalah pendidikan yang mempersiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan

mengadakan

hubungan

timbal

balik

dengan

lingkungan sosial budaya dengan alam sekitar serta dapaat


mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau
perguruan tinggi. Pendidikan menengah terdiri dari pendidikan
menengah umum (SMA/MA) dan kejuruan.
a) Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi adalah pendidikan yang mempersiapkan
peserta didik agar memiliki kemampuan tingkat tinggi yang
bersifat akademik/professional sehingga dapat menerapkan
mengembangkan, menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam pembangunan nasional serta meningkatkan kesejahteraan
manusia. Terdiri dari Akademi, Instansi, Sekolah Tinggi, dan
Universitas.
b) Pendidikan Non Formal
Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat
yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai
pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal
nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik
dengan

penekanan

ketrampilan

pada

fungsional

penguasaan

serta

pengetahuan

pengembangan

sikap

dan
dan

26

kepribadian

professional.

Pendidikan

nonformal

meliputi

pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini,


pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan peempuan,
pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan
kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan yang lain yang
ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
Terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok
belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim,
serta satuan pendidikan yang sejenis.
c) Pendidikan informal
Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan
lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.

27

3. Kerangka Teori

Faktor Pendorong
(Predisposing)
a. Pengetahuan
b. Sikap
c. Pendidikan
d. Status sosial
e. Ekonomi
f. Budaya

Faktor Pemungkin
(Enabling)
a. Ketersediaan fasilitas dan
sarana
b. Keterjangkauan fasilitas

Perilaku Kesehatan
Kunjungan ANC

Faktor Penguat
(Reinforcing)
a. Tokoh masyarakat
(toma)
b. Tokoh agama (toga)
c. Petugas

Gambar : 2.1 kerangka teori


Sumber :Kerangka teori modifikasi Lawrence Green dalam
(Notoatmojo 2007, p.178)

28

4. Kerangka Konsep
Variabel Independent

Pendidikan

Variabel Dependent
Kunjungan Antenatal Care

Pengetahuan ibu
hamil primigravida
tentang kehamilan

Gambar : 2.2 kerangka konsep

5. Hipotesi
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara penelitian terhadap rumusan
penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2009, p.64).
Hipotesis penelitian adalah :
Ha : Ada hubungan tingkat pendidikan dengan kunjungan antenatal care
Ha : Ada hubungan pengetahuan ibu hamil primigravida dengan kunjungan
antenatal care

Anda mungkin juga menyukai