Anda di halaman 1dari 17

Metode Pelaksanaan

METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN : Pembuatan Tanggul di Desa Pulau Banyak sep. 8.000 m Kec.
Tanjung Pura (APBD Prov)
Metode pelaksanaan pekerjaan adalah bagian yang sangat penting dalam proyek
konstruksi untuk mendapatkan tujuan dari proyek, yaitu biaya, kualitas dan
waktu. Aspek teknologi, sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi.
Umumnya, aplikasi teknologi ini banyak diterapkan dalam metode-metode
pelaksanaan pekerjaan pekerjaan. Penggunaan metode yang tepat, praktis,
cepat, dan aman, sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu
proyek konstruksi. Sehingga target waktu, biaya dan mutu sebagaimana
ditetapkan akan dapat tercapai.
Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, adakalanya juga diperlukan suatu
metode terobosan untuk menyelesaikan pekerjaan di lapangan. Khususnya pada
saat menghadapi kendala-kendala yang diakibatkan oleh kondisi lapangan yang
tidak sesuai dengan dugaan sebelumnya. Untuk itu, penerapan metode
pelaksanaan konstruksi yang sesuai kondisi lapangan, akan sangat membantu
dalam penyelesaian proyek konstruksi bersangkutan.
Penerapan metode pelaksanaan pekerjaan, selain terkait erat dengan kondisi
lapangan di mana suatu proyek konstruksi dikerjakan, juga tergantung jenis
proyek yang dikerjakan. Metode pelaksanaan pekerjaan untuk bangunan
pengairan

ini

berbeda

dengan

metode

pekerjaan

bangunan

konstruksi,

bangunan pembangkit listrik, konstruksi dermaga maupun konstruksi jalan dan


jembatan.
Semua

tahapan

pekerjaan

bangunan

pengairan

mempunyai

metode

pelaksanaan yang disesuaikan dengan disain dari konsultan perencana. Hal yang
berpengaruh dalam metode pelaksanaan adalah :

Kondisi dari lokasi proyek

Volume pekerjaan

Keadaan sekitar dari lokasi proyek

Keadaan jalan akses untuk material dan peralatan

Ketersediaan alat

Tingkat kualitas yang dibutuhkan

Jadwal pelaksanaan (schedule)


1

Metode Pelaksanaan

Ketersediaan dari teknologi konstruksi dan sember daya

Perencanaan metode pelaksanaan suatu item pekerjaan akan mengikuti jadwal


waktu yang disediakan untuk item pekerjaan tersebut. Dari perencanaan metode
ini akan diperoleh data kebutuhan alat yang diperlukan, jenis dan volume bahan
yang akan dibutuhkan, teknis dan urutan pelaksanaan pekerjaan serta pola
pengendalian mutu yang harus diterapkan.
Apabila waktu pelaksanaan yang tersedia tidak mencukupi dalam pelaksanaan
pekerjaan tersebut, maka berdasarkan kemampuan sumber daya yang ada pada
daerah

tertentu

dibuat

schedule

pelaksanaan

yang

realistis

yang

telah

memperhitungkan segala kemungkinan dalam pelaksanaan gedung.


PEKERJAAN PENDAHULUAN
Pekerjaan Pendahuluan
Persiapa
n
Penyiapan
Personil
Pengendalian Mutu Bahan dan
Kecakapan Kerja
Pengelolaan
Lapangan
Pengukuran dan Pematokan
Kembali
Pembuatan Gudang/ Direksi
Keet
Pembersihan Lokasi
Pekerjaan
Mobilisasi Alat
Berat

1. Persiapan

Metode Pelaksanaan
Sebelum pematokan dan pengukuran di lapangan kami akan mempelajari
gambar gambar kontrak dan bersama sama dengan Direksi Teknis
atauPersonil yang telah ditunjuk mengadakan peeriksaaan daerah proyek
dan khususnya mengukur lebar eksisting daerah pembangunan tanggul,
daerah bangunan pintu air dan keadaan eksisting tanah sekitar tanggul yang
akan dibuat penimbunan untuk tanggul.
2. Penyiapan Personil
Untuk menjamin kualitas, ukuran ukuran dan kinerja pekerjaan yang benar,
kami akan menyediakan staf teknis berpengalaman yang cocok sebagaimana
ditentukan dan untuk memuaskan mitra kerja, staf teknis tersebut akan
mengatur pekerjaan lapangan, melakukan pengujian untuk pengendaliaqn
mutu

bahan

bahan

dan

kecakapan

kerja,

mengendalikan

dan

mengorganisasi tensgs kerjs kontrsktor dsn memelihara catatan catatan


serta dokumentasi proyek. Apabila diperlukan, kami sebelum melaksanakan
pekerjaan akan menyiapkan rambu rambu pengaman proyek.
3. Pengendalian Mutu Bahan Dan Kecakapan Kerja
Semua bahan yang dipasok sesuai dengan spesifikasi dan telah disetujui

oleh Direksi Teknis atau Personil yang telah ditunjuk


Semua kecakapan kerja memenuhi uraian dan persyaratan spesifikasi
dokumen kontrak dan dilaksanakan secara optimal guna memuaskan

owner.
Formula pencampuran material diuji pada interval tertentu dengan
spesifikasi

yang

telah

disepakati

dan

hasil

pengujian

termasuk

pemeriksaan kualitas dilapangan akan direkam.


4. Pengelolaan Lapangan
Kami akan menunjuk seorang Pimpinan Lapangan untuk mengarahkan dan
mengatur

pekerja

kontrak,

termasuk

pengorganisasian

tenaga

dan

peralatan serta bertanggung jawab bagi pengadaan bahan, pimpinan


lapangan memiliki pengalaman kerja minimal 4 tahun pada pekerjaan

proyek
Pimpinan Lapangan akan dibantu oleh seorang Pelaksana Lapangan yang
mampu dan berpengalaman untuk mengendalikan pekerjan termasuk

pengawasan lapangan yang dikerjakan.


5. Pengukuran Dan Pematokan Kembali
Sebelum melaksanakan pekerjaan langkah awal bersama Direksi Teknis akan
melakukan

pengukuran

dan

pematokan,

dimana

pada

interval

yang

ditertentukan akan dipasang patok pada posisi yang aman dan kuat, apabila
patok tersebut hilang maka akan segara diganti.
6. Pembuatan Gudang/ Direksi Keet

Metode Pelaksanaan
Direksi keet adalah tempat untuk melaksanakan pengawasan ,pengendalian
pekerjaan, pekerjaan adminitrasi proyek, didalam direksi keet al terdapat
gambar skedul proyek, gambar bestek, dan lain-lain.
Direksi keet dapat berupa bangunan darurat yang terbuat darii tiang kaso,
dinding papan susun ataupun bangunan permanent yang mana selanjutnya
dapat digunakan sebagai tempat penjaga malam ( dlsb ), ataupun Bangunan
yang terdapat disekitar proyek yang telah mendapat perseujuan pengguna
jasa (owner), lantai beton tembok, atap seng, loteng triplek dan penerangan
secukupnya. Ukuran direksi keet, ditentukan oleh skala proyek yang
dikerjakan Penempatan nya tidak terlalu jauh dari lokasi bangunan yang di
kerjakan.
7. Pembersihan Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan harus dibersihkan dari sampah-sampah, akar pepohonan,
kayu dan besi tak terpakai, rerumputan atau bahan lainnya yang dapat
mengurangi

kualitas

pekerjaan

dan

dapat

mengganggu

pelaksanaan

pekerjaan. Dilakukan secara manual oleh para pekerja. Sampah pembersihan


ini ditempatkan di tempat lain di luar lokasi pekerjaan.
8. Mobilisasi Alat Berat
Sebelum memulai pekerjaan, atas persetujuan direksi terlebih dahulu
dilakukan mobilisasi alat yang digunakan dalam pekerjaan seperti : Galian
tanah dengan alat berat excavator. Mobilisasi alat excavator sebanyak 6 unit
dilakukan dengan menggunkan jalan darat harus diperhitungkan cara dan
jalan masuk alat ke lokasi pekerjaan, agar tidak mengganggu aktivitas
masyarakat. Alat-alat lain seperti water pump dan concrete mixer diletakkan
dan disimpan pada gudang atau direksi keet. Apabila pekerjaan ini sudah
selesai secara keseluruhan kita lakukan demobilisasi. Mobilisasi / pengiriman
peralatan

dijadwalkan

terlebih

dahulu

yang

berisi

keterangan

lokasi

peralatan, usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan di


lapangan . Selanjutnya alat di tempat lokasi yang aman / dalam Base camp
dan dekat di lokasi proyek agar mudah nantinya.
PEKERJAAN PEMBUATAN TANGGUL SEP. 9.500 M
Pekerjaan Tanggul sep.
9.500 m
Pembersihan dan stripping badan
tanggul
Gambangan batang
kelapa

Metode Pelaksanaan

Galian untuk tanggul


dipadatkan/dirapikan.
1. Pembersihan dan Stripping Badan Tanggul
Lokasi pekerjaan harus dibersihkan dari sampah-sampah, akar pepohonan,
kayu dan besi tak terpakai, rerumputan atau bahan lainnya yang dapat
mengurangi

kualitas

pekerjaan

dan

dapat

mengganggu

pelaksanaan

pekerjaan. Dilakukan secara manual oleh para pekerja mulai dari patok awal
hingga patok akhir. Sampah pembersihan ini ditempatkan di tempat lain di
luar lokasi pekerjaan. Dibutuhkan banyak pekerja untuk membersihkan areal
pembuatan tanggul agar areal tanah timbun untuk pembuatan tanggul tidak
terdapat bahan organik yang dapat menurunkan kualitas tanggul yang
menyebabkan berkurangnya daya dukung tanah pada badan tanggul.
2. Galian untuk tanggul dipadatkan/dirapikan dan Gambangan Batang
Kelapa
Setelah dilakukan mobilisasi alat berat maka pemborong melalui pekerja
teknis dan operator excavator mengadakan inspeksi jalan masuk dan jalan
mulai pekerjaan sebelum dilaksakannya pekerjaan pembuatan tanggul
dengan melaksanakan penggalian tanah sekitar tanggul rencana. Setelah
didapatkan jalan akses masuk dan keluar peralatan berat excavator maka
operator excavator dapat memulai pekerjaan pembuatan tanggul. Penggalian
tanah

dengan

alat

berat

harus

memperhitungkan

ketinggian

elevasi

penggalian yang ditunjukkan dalam gambar dan memperhitungkan volume


galian

yang

ditunjukkan

dalam

anggaran

biaya.

Kemiringan

tanggul

diperhitungkan agar tanahpada tanggul mempunyai daya dukung yang baik


dan sesuai dengan gambar pada perencanaan dan dapat dengan mudah
untuk dilakukan perapihan, perataan dan pemadatan. Penggalian tanah pada
daerah yang sulit keadaan eksisting tanahnya harus dilakukan secara hati
hati agar tidak mudah terjadi longsoran tanah. Ketinggian tanah yang
digunakan untuk tanggul pada tiap patok pengukuran harus sesuai dengan
gambar. Bila pada saat pengerjaan galian tanah untuk tanggul menyebabkan
kelongsoran tebing saluran maka pemborong memperbaiki kondisi tebing
saluran dan dilakukan perkuatan dengan pemadatan tanah sekitar tebing
saluran sehingga tidak menyebabkan terjadinya kelongsoran pada tanggul
yang dibuat. Tanah hasil galian diletakkan pada tanggul rencana untuk
digunakan sebagai pembuatan tanggul. Untuk itu hasil galian harus
5

Metode Pelaksanaan
dipadatkan hingga mencapai kekuatan yang sesuai dengan persyaratan
dalam spesifikasi. Operator excavator harus dengan cermat mengoperasikan
alat agar lingkungan sekitar tanggul yang bukan merupakan bagian
pekerjaan pembuatan tanggul dapat terjaga dengan baik dan tidak merusak
keadaan eksistingnya. Bila terdapat permasalahan terhadap kerusakan
tanaman ataupun lahan masyarakat maka pemborong melakukan diskusi
dan rapat dengan direksi pekerjaan dan masyarakat untuk mendapatkan
solusi terhadap permasalahan yang menguntungkan semua pihak. Bila galian
tanah untuk tanggul tidak memungkinkan untuk digunakan pada pembuatan
tanggul maka hasil tanah galian harus dibuang di tempat lain dengan
persetujuan direksi pekerjaan. Sedapat mungkin tempat pembuangan hasil
galian dekat dengan lokasi pekerjaan sehingga hasil galian dapat dilangsir
menggunakan kereta sorong. Bila lokasi pembuangan/ penimbunan tanah
sedimen jauh dari lokasi pekerjaan maka diangkut dengan memakai dump
truck.
Gambangan batang kelapa digunakan untuk perletakan alat excavator pada
tanah lunak yang tidak memungkinkan alat berat excavator untuk melakukan
operasi penggalian tanah untuk pembuatantanggul. Gambangan batang
kelapa harus terdiri dari bahan batang kelapa yang baik dan tidak berlubang
untuk menjamin kekokohan batang kelapa. Bila jumlah batang kelapa yang
digunakan di lapangan melebihi jumlah batang kelapa dalam satuan
anggaran maka dapat dilaporkan kepada direksi pekerjaan untuk mendapat
persetujuan

dilakukan

perhitungan

biaya

terhadap

hal

tersebut.

Bila

perubahan anggaran hanya sedikit dan tidak mempengaruhi pengerjaan


item pekerjaan lain maka gambangan batang kelapa tambahan tidak
diperhitungkan dalam biaya tambahan.
Manajemen penggunaan alat excavator untuk pembuatan tanggul (galian
tanah dan menamping, meratakan tanggul) adalah sebagai berikut :
Alat excavator yang digunakan adalah sebanyak 2 alat excavator yang di
letakkan pada 2 lokasi.
Tanah galian untuk pembuatan tanggul disusun secara rapi di sekitar lokasi
pembuatan tanggul. Tanah galian diletakkan pada bagian tertentu pada sisi
rencana pembuatan tanggul atau dapat juga meletakkan hasil galian tanah
pada tempat tertentu yang berguna untuk meninggikan tanggul bila
dibutuhkan sesuai syarat syarat teknis sebagai timbunan tanggul.
Setelah tanah diletakkan/ ditamping dengan memakai excavator di trase
pembuatan tanggul maka dilakukan perataan hasil galian tanah dengan
6

Metode Pelaksanaan
memakai alat excavator dan tenaga manual (dengan alat pertukangan
seperti cangkul). Setelah mendapatkan permukaan yang rata maka dilakukan
pemadatan tanah galian dengan memakai alat manual berupa balok kayu
yang dibuat dengan teknis khusus menggunakan tenaga manusia dengan
ketebalan tiap pemadatan adalah 40 cm. Tanah galian dibuat padat agar
dapat menjaga kestabilan tanah galian. Lalu dilakukan perapian secara
manual sehingga hasil galian tampak baik pada badan tanggul, dan
mempunyai kekuatan daya dukung tanah yang baik, dengan kemiringan 1:1
sesuai perencanaan dan tinggi rata-rata tanggul bervariasi. Bila hasil
pemadatan secara manual dibutuhkan pemeriksaan kepadatan tanah maka
dilakukan uji tes kepadatan dengan memakai sand cone method dengan
mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan dan konsultan pengawas.

PEKERJAAN BANGUNAN KONSTRUKSI PINTU AIR TIPE I


Pek. Pembuatan
Bangunan Pintu klep 1
lubang sebanyak 7 unit

Bendungan
Sementara
Pompa
Pengeringan
Galian Tanah
Pondasi
Pemasangan Cerocok
Pondasi
Pasangan Batu Kali spasi 1:3 Pondasi
dan Dinding
Beton Cor Mutu K.125 untuk
Lantai
7

Metode Pelaksanaan

Pembesian/ Penulangan
Lantai Plat
Bekisting/ Acuan Beton/ Papan
Cetakan
Beton Cor Mutu K.225 untuk
Lantai Plat
Plesteran camp. 1:2 tbl 15 mm pada bagian
yang tampak
Timbunan Tanah
Kembali
Daun Pintu Klep uk. 1,1m x 1,8 m
Komplit dan Cat
Daun Pintu Ulir uk. 1,0m x 1,6 m Komplit
dan Cat

Untuk memudahkan dalam pengerjaan maka terlebih dahulu disusun dalam


tahap pengerjaan yang disesuaikan dengan bahan yang akan dipergunakan
serta bagian-bagian dari konstruksi.
Tahap Pengerjaan Konstruksi Bangunan Pintu Air Tipe I
Pekerjaan konstruksi bangunan pelengkap adalah menggunakan bahan dari
beton, sedangkan untuk daun pintu sendiri hanya menggunakan bahan dari
bahan besi/ baja, pengerjaan dari masing-masing bahan berlainan sebagai
berikut :
Kisdam/ Bendungan Sementara dan Pompa Pengeringan
Sebelum pengerjaan bangunan pintu air tipe I dibuat maka diperlukan
pembuatan bendung sementara saluran eksisting untuk menghambat air masuk
ke dalam saluran eksisting tempat bangunan pintu air rencana akan dibangun.
Bendung sementara dibuat dengan memperhatikan aliran-aliran air permukaan
yang mengalir di sekitar radius 50 meter bagian hulu pintu bendung rencana.
Bendung sementara dapat dibuat dengan menghambat seluruh lebar saluran
eksisting dan membuat saluran sementara menuju saluran hilir eksisting dengan
8

Metode Pelaksanaan
menghindari daerah pembangunan bangunan utama pintu air. Atau dapat juga
dengan

melakukan

penyumbatan

sebagian

dari

lebar

saluran

dengan

konsekuensi membangun bangunan utama secara bertahap (setengah bagian


dari bangunan utama) tanpa menghambat keluar masuknya aliran air di saluran
eksisting. Bendung sementara dapat dibuat dari kayu yang ditutupi dari terpal
atau juga menggunakan tanah setempat yang ditutup dengan terpal, sehingga
air tidak menembus tubuh bendung sementara.
Pompa pengeringan digunakan untuk memompa air di lokasi proyek ke luar
dialirkan ke saluran lain sehingga lokasi proyek tidak mengalami genangan air
yang dapat menggangu pengerjaan bangunan pintu air baik pekerjaan beton
maupun lainnya. Spesifikasi pompa pengeringan sesuai dengan standar yang
berlaku.
Galian Tanah Konstruksi
Setelah bendung sementara selesai dikerjakan maka dapat dilanjutkan dengan
pekerjaan galian tanah konstruksi untuk pondasi bangunan. Galian tanah untuk
pondasi ini harus harus menembus dasar saluran agar letak pondasi bangunan
pintu air stabil dalam menahan beban dari bangunan di atasnya. Untuk kondisi
lapisan tanah dasar yang tidak stabil (pasir, lempung) bagian pondasi di
pasang cerocok untuk memperkuat struktur pondasi bangunan. Cerocok dibuat
dari

bahan

kayu

dengan

kedalaman

tertentu

sesuai

spesifikasi

teknis.

Penyusunan cerocok harus mendapat persetujuan dari direksi teknis. Cerocok


disusun dan diikat satu dengan lainnya agar didapat kekuatan antar cerocok.
Pasangan Batu Kali spasi 1:3 Pondasi dan Dinding
Pekerjaan ini meliputi pasangan batu kali spasi 1:3 untuk pondasi bangunan dan
dinding bangunan. Material batu yang akan disupply adalah batu keras, padat
dan tahan terhadap udara dan air. Sebelum pasangan batu dikerjakan, batu
dibasahi

seluruh permukaannya sehingga bisa melekat dengan

material

campuran untuk melekatkan antara batu. Pekerjaan dilaksanakan dengan tenaga


manual, dengan lokasi tersebut disepanjang jalan sesuai dengan gambar
rencana yang telah ditetapkan dan disetujui oleh direksi teknis. Pengadaan
material batu, pasir langsung disupply ke lokasi pekerjaan oleh pemborong,
sedangkan untuk semen portland dikirim secara bertahap dari gudang sesuai
kebutuhan lapangan. Urutan kerja adalah :

Metode Pelaksanaan
a. Pemasangan patok-patok dimensi bentuk pasangan batu yang sesuai dengan
kondisi lahan yang akan dipasang pasangan batu dan sesuai dengan gambar
pasangan batu pada shop drawing.
b. Pondasi dialasi dengan pasir urug yang bersih dengan ketebalan sesuai
dengan gambar. Kemudian disiram dengan air secukupnya hingga jenuh.
c. Batu yang akan dipasang dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya.
d. Semen portland, pasir dan air dicampur kemudian diaduk menjadi pasangan
dengan menggunakan alat concrete mixer dengan adukan campuran 1pc : 4
pp.
e. Batu kali terpasang padat dan diantara batu kali harus dilapisi adukan serta
f.

pasangan permukaan atasnya harus datar/ rata.


Pekerjaan pemasangan dilakukan oleh tukang batu dengan jumlah tukang
sesuai dengan pengerjaan harian di lapangan serta dibantu oleh beberapa
tenaga kerja. Penyelesaian dan perapian dikerjakan setelah pemasangan
selesai dilaksanakan.

Beton Cor Mutu K.125 untuk Lantai


Pekerjaan ini meliputi pekerjaan beton untuk lantai dengan mutu K.125 material
akan disupply dengan material yang memenuhi syarat sesuai dengan spesifikasi
teknis. Semen yang digunakan merupakan semen portland dengan mutu yang
baik. Pasir beton yang digunakan merupakan pasir berbutir halus yang komposisi
gradasi butiran merata sesuai yang dicantumkan dalam PBI 1971 atau SNI. Koral
beton/ split yang digunakan koral yang bersih, bermutu baik, tidak berpori serta
mempunyai gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat PBI 1971 atau SNI.
Pengadaan material koral, pasir langsung disupplay ke lokasi pekerjaan oleh
pemborong, sedangkan untuk semen portland dikirim secara bertahap dari
gudang sesuai kebutuhan lapangan. Uraian kerja adalah :
a. Pengecekan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana dan
membuat penandaan/ patokan sesuai hasil pengukuran.
b. Bekisting atau cetakan sederhana akan disesuaikan dengan bentuk, dan
ukuran yang ditentukan dalam gambar rencana.
c. Sebelum beton dicor, pasir urug yang berada di bawah lantai beton disiram
hingga jenuh.
d. Pengecoran akan dilakukan setelah seluruh pekerjaan yang menyertai selesai
dilaksanakan.
e. Pembuatan campuran/ adukan dengan menggunakan concrete mixer dengan
proporsi campuran K.125 sesuai dengan yang tertuang dalam dokumen lelang
dan disetujui oleh direksi pekerjaan.
10

Metode Pelaksanaan
f.

Sebelum adukan dituang ke lokasi pekerjaan akan di cek kekentalan campuran

dengan pengujian slump dari campuran.


g. Adukan yang telah memenuhi persyaratan kemudian dituangkan ke lokasi
pekerjaan, dan kemudian diratakan dan diukur ketebalannya disesuaikan
dengan yang tertuang pada gambar kerja.
h. Pelaksanaan pengecoran beton akan dilakukan pada suatu hari kerja tanpa
penghentian per item pekerjaan. Untuk menghindari kekurangan mutu seperti
i.

yang disyaratkan.
Selama proses pengeringan beton akan dilaksanakan proses perawatan
(curing) dan dilakukan proteksi terhadap kerusakan yang bisa terjadi.

Bekisting/ Acuan Beton/ Papan Cetakan

Bekisting harus didesain dan dibuat dengan kekakuan (stiffness) dan


keakurasian

sehingga

bentuk,

ukuran,

posisi,

dan

penyelesaian

dari

pengecoran dapat dilaksanakan sesuai dengan toleransi yang diinginkan.

Bahan bekisting pada pekerjaan ini adalah kayu kelas III.

Bekisting menentukan bentuk dari konstruksi beton yang akan dibuat.


Bentuk sederhana dari sebuah konstruksi beton menghendaki sebuah
bekisting yang sederhana.

Bekisting harus didirikan dengan kekuatan yang cukup dan faktor


keamanan yang memadai sehingga sanggup menahan atau menyangga
seluruh beban hidup dan mati tanpa mengalami keruntuhan atau berbahaya
bagi pekerja dan konstruksi beton.

Bekisting harus dapat menyerap dengan aman beban yang ditimbulkan


oleh spesi beton dan berbagai beban luar serta getaran. Dalam hal ini
perubahan bentuk yang timbul dan geseran-geseran dapat diperkenankan
asalkan tidak melampaui toleransi-toleransi tersebut.

Bekisting harus dapat dengan cara sederhana dipasang, dilepaskan, dan


dipindahkan.

Mencegah hilangnya basahan dari beton yang masih baru.

Memberikan isolasi termis.

Penulangan/ Pembesian Lantai Plat


Pembengkokan yang dilakukan setelah tulangan dirakit adalah keliru, akan tetapi
di dalam pekerjaan pelaksanaan penulangan atau pembesian beton terkadang
diperlukan

pembengkokan

ketika

sebagian

baja

tulangan

beton

sudah

terakit. Inti dari pebengkokan tulangan beton yang dibolehkan adalah selama
11

Metode Pelaksanaan
tidak merubah susunan tulangan yang telah dikerjakan dan tidak merubah jarak
antara tulangan beton dengan begisting sehingga pekerjaan penulangan besi
beton sesuai yang direncanakan. Jarak yang terjadi antara tulangan dan
begisting nantinya akan menjadi selimut beton setelah pekerjaan pengecoran
beton selesai dilakukan.
Semakin panjang alat pembengkok maka tenaga yang dikeluarkan ketika proses
pembengkokan kecil, hanya saja konsekwensinya bahwa maneuver ketika
pembengkokan jadi agak sulit dikarenakan panjangnya alat. Intinya semakin
besardiameter besi tulangan beton, maka alat pembengkok yang digunakan
harus semakin panjang.
Penggunaan besi tulangan polos atau tidak bersirip (BJTP), ujung dari baja
tulangan beton wajib dibuat penjangkaran dengan panjang 6 dikalikan dengan
diameter tulangan yang digunakan (panjang penjangkaran 6D). Pada notasi
gambar di atas adalah C=6D (artinya panjang C adalah 6 dikalikan diameter
tulangan yang digunakan). Tiap ujung BJTP harus dilakukan penjangkaran/dibuat
kait. Akan tetapi ada pengecualian pada pembuatan begel dimana ujungnya
tidak perlu dibuat penjangkaran atau kait.
Pertimbangkanlah sisa-sisa hasil potongan, untuk kemudian di agar dapat
digunakan

untuk

membuat

penyambungan

baja

penyambungan,

jumlah

penulangan

tulangan

beton

sambungan

yang

lainya.

dibolehkan,

maksimal

tiap

Secara

teknis

hanya

saja

cara

bentang

dan

letak

sambungan diatur agar sesuai dengan kaidah teknis. Detail sambungan dan
detail pertemuan masing-masing penulangan akan dibahas ditemat yang lain.
Beton Cor mutu K.225 Lantai Plat
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam
cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan. Sebelum
pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk
memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang sesuai rencana.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah
sebagai berikut:

Setiap pekerja harus memakai alat-alat pelindung diri yang diperlukan


seperti sepatu safety, helem, sarung tangan dan pelindung mata jika
diperlukan.

12

Metode Pelaksanaan
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck. Sebelum

dilakukan pengecoran, pengawas hendaknya mengisi dulu checklist inspeksi,


sehingga tidak terjadi kesalahan-kesalahan fatal terhadap struktur.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan, untuk

merencanakan etika-etika pengecoran, termasuk dimana pengecoran bisa


berhenti apabila keadaan tidak memungkinkan.
Pastikan bekisting kuat dan telah terpasang sebelum dicor. Apabila hal ini

terlalai, maka akan berakibat fatal terhadap struktur,


Ketika mengecor,

hati-hati

jangan

sampai merusak

atau

merubah

bekisting dan tulangan. Hal ini biasanya disebabkan oleh penggunaan vibrator
yang salah.
Pekerjaan bisa terundur / delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin

yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh
keterlambatan pengiriman karena kurang matangnya perencanaan atau hal
lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja,
peralatan,

dan

cuaca

sebaiknya

diperhitungkan

berdasakan

keadaan

lapangan.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan

cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen atau additif beton.
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan

bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu


concrete mixer / concrete pump. Pada volume pekerjaan yang besar
digunakan alat bantu Tower Crane dan bucket cor. Pada pengecoran pile cap
yang berada pada elevasi ground floor, digunakan cara pengecoran langsung
dari

truk

mixer.

Pada

volume

pengecoran

yang

besar

akan

efektif

menggunakan concrete pump. Khusus pada pengecoran bored pile, digunakan


alat bantu talang cor.

Pada permukaan miring, pengecoran mulailah dari level terendah dan


gunakanlah talang untuk menaburkan beton di permukaan miring

Beton yang akan dicor harus langsung ke tempat yang jadi posisi
akhirnya. Mulailah dari pojok bekisting.

Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering,
beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan

13

Metode Pelaksanaan
lebih dari 2m, jika keadaan lapangan melebihi 2 meter, maka harus memakai
talang cor.

Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan


udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat memenuhi
bekisting, tapi harus diperhatikan juga cara-cara yang benar untuk memakai
vibrator, supaya tidak terjadi segregasi dan pergeseran tulangan bahkan
kesalahan pemakaian vibrator bisa mengakibatkan bekisting/cetakan/mal cor
meledak.

Plesteran camp. 1:2 tbl 15 cm pada bagian yang tampak


Plesteran pada bagian yang tampak dilakukan campuran 1:2 antara pasir dan
semen, dengan ketebalan plesteran 15 mm. Plesteran dilakukan pada tubuh
bangunan pintu air yang tampak dan dinding pintu air dan pada tubuh lantai plat
bangunan.
yang dimaksud dengan pekerjaan plesteran dalam metode pelaksanaan ini
adalah

pekerjaan

pembuatan/pengadukan

persiapan,
mortar,

dan

penyediaan
pemasangan

bahan-bahan,
plesteran

hingga

perawatan setelah pekerjaan pemasangan selesai dilakukan.


campuran mortar yang digunakan dibuat dengan perbandingan 1 Pc : 2 Ps

yaitu 1 bagian semen portland dan 2 bagian pasir.


cara mencampur mortar harus dengan memakai pengaduk beton/mixer
(molen), jumlah masing-masing bagian harus sesuai dengan syarat yang

ditetapkan.
sebelum diplester, disemua permukaan dan juga ditempatkan sambungan
semen harus dibersihkan dengan maksud untuk membuang sisa-sisa mortar

yang berceceran pada waktu pemasangan batu kali, kemudian disiram.


semua permukaan pasangan batu yang tidak berhubungan dengan tanah
harus diplester dengan ketebalan 1,5 cm

Timbunan Tanah Kembali


Timbunan tanah diperlukan untuk menimbun sisi pondasi dan sisi banguna pintu
air sehingga bangunan pintu air mendapat daya dukung tanah yang cukup dari
timbunan tanah sehingga mampu menahan tekanan air yang melewati tubuh
bangunan pintu air. Pelaksanaan penimbunan dilakukan lapis demi lapis dengan
pemadatan tidak merusak kontruksi, dan dapat dilakukan dengan merapikan dan

14

Metode Pelaksanaan
dihaluskan. Kalau kekurangan tanah harus ditambah atau kalau kelebihan harus
disingkirkan dari areal pekerjaan.
Daun Pintu Klep uk. 1,1 m x 1,8 komplit dan Cat
Pintu klep yang digunakan pada pekerjaan ini terbuat dari bahan baja/ besi.
Pintu klep menggunakan besi UNP 120, UNP 100, karet penahan rembesan, besi
as dia. 2, plat baja dan perlengkapan material pintu klep lainnya. Pintu klep ini
dirakit pada workshop. Semua detail pintu harus mengikuti gambar detail
rencana dalam dokumen kontrak. Setiap ada perubahan terhadap detail pintu
harus mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan. Setelah perakitan di
workshop selesai maka pintu dipasang pada bangunan pintu klep secara tepat
dan aman.Semua komponen pintu beserta alat pengangkat, kerangka alur
maupun kerangka ambang baik yang tertanam di beton maupun yang terbuka
agar tahan terhadap cuaca harus dicat dengan coaltar epoxy resin, Pengecatan
Komponen tersebut harus memenuhi persyaratan sesuai SNI 06 6452 2000,
Metode Pengujian cat bitumen sebagai lapis pelindung.

Daun Pintu Ulir uk. 1,0 m x 1,6 komplit dan Cat


Pintu ulir yang digunakan pada pekerjaan ini terbuat dari bahan baja/ besi. Pintu
ulir menggunakan besi UNP 100, besi siku L 80.80.8, plat baja dengan ketebalan
sesuai spesifikasi, bosch lahar dan perlengkapan material pintu klep lainnya.
Pintu ulir ini dirakit pada workshop. Semua detail pintu harus mengikuti gambar
detail rencana dalam dokumen kontrak. Setiap ada perubahan terhadap detail
pintu harus mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan. Setelah perakitan di
workshop selesai maka pintu dipasang pada bangunan pintu secara tepat dan
aman. Semua komponen pintu beserta alat pengangkat, kerangka alur maupun
kerangka ambang baik yang tertanam di beton maupun yang terbuka agar tahan
terhadap cuaca harus dicat dengan coaltar epoxy resin, Pengecatan Komponen
tersebut harus memenuhi persyaratan sesuai SNI 06 6452 2000, Metode
Pengujian cat bitumen sebagai lapis pelindung.

15

Metode Pelaksanaan

PEKERJAAN LAIN-LAIN
Pekerjaan Lain- Lain
Foto Dokumentasi, Laporan, Back
Up Data
Papan Nama
Proyek
Foto Dokumentasi, Laporan dan Back Up Data
Foto dokumentasi dibuat dalam rangkap 3 (tiga) pada pekerjaan awal, 50% dan
pekerjaan selesai. Foto dokumentasi harus mendapat persetujuan dari direksi
pekerjaan. Foto dokumentasi sebagai bukti pelaksanaan proyek dan untuk
mengetahui tingkat kemajuan proyek. Laporan pekerjaan berupa laporan harian,
mingguan dan bulanan serta gambar kerja dan gambar terpasang. Back up data
dibuat agar memudahkan untuk perhitungan dan pemeriksaan pekerjaan
sebagai referensi dalam peninjauan ulang terhadap pekerjaan yang dilakukan
pengawas lapangan, konsultan pengawas dan direksi pekerjaan. Back up data
memuat perhitungan dan gambar terpasang.
Papan Nama Proyek
Papan nama proyek dibuat dari bahan sesuai dengan spesifikasi dan memuat
nama pekerjaan, jumlah dana dan pelaksana serta pengguna jasa. Papan nama
proyek ditempatkan pada lokasi yang mudah terlihat agar masyarakat sekitar
mengetahui tentang pelaksanaan proyek dan demi mudahnya pekerjaan
pelaksanaan proyek.
Keselamatan Kerja

16

Metode Pelaksanaan
Keselamatan kerja menjadi tanggung jawab pemborong. Setiap pekerja harus
dijamin keselamatannya dengan melengkapi peralatan keselamatan berupa topi,
sepatu yang khusus, dan lainnya. Kotak P3K disediakan disekitar lokasi pekerjaan
untuk memudahkan pertolongan pertama pada kecelakaan pekerjaan. Hal-hal
lain yang menyangkut keselamatan pekerjaan mengikuti standar yang berlaku.

Medan,
Di buat oleh
..

2014

..
Direktur

17

Anda mungkin juga menyukai