Anda di halaman 1dari 11

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN

Pembuatan tembok penahan erosi sep.420 Desa


Pematang Cengal Kec.Tanjung Pura (APBD Prov)

URAIAN UMUM
Nama Pekerjaan ini adalah : Pembuatan tembok penahan erosi sep.420
Desa Pematang Cengal Kec.Tanjung Pura (APBD Prov). Pelaksanaan
pekerjaan dilaksanakan menurut Gambar-Gambar Bestek, RKS dan juga
Semua

Syarat-Syarat,

Ketentuan-Ketentuan

dan

Cara-Cara

yang

disebutkan dalam spesifikasi teknis, yang dicatat atau dimuat dalam


Risalah Berita Acara Pemberian Penjelasan Pekerjaan serta Segala
Petunjuk, Saran dan Perintah Lisan dan Tertulis dari Pemimpin Proyek
maupun Pengawas Lapangan selama pekerjaan berlangsung.
Pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah semua pekerjaan yang
tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya yang dibuat berdasarkan BQ
(Bill of Quantity) yang dibuat oleh Perencana. Pekerjaan meliputi
mendatangkan bahan bangunan, alat-alat, perkakas dan pengerahan
tenaga kerja. Disamping itu Pemborong juga melaksanakan pekerjaan
persiapan serta keperluan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan
ini, sehingga pekerjaan bisa diselenggarakan dengan cepat, tepat waktu,
tepat mutu, baik dan sempurna sesuai dengan RKS yang ada.
Pemborong meneliti Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknik yang ada,
Gambar-gambar Rencana lengkap dengan Gambar-gambar Penjelasan dan
Dokumen-dokumen lainnya, memeriksa kebenaran dan kondisi pekerjaan,
meninjau tempat dimana pekerjaan akan dilaksanakan, melakukan
pengukuran-pengukuran
pekerjaan

yang

dan

dibutuhkan

pelaksanaan kegiatan.

mempertimbangkan
untuk

penyelesaian

seluruh
dan

lingkup

kelengkapan

PEKERJAAN PERSIAPAN DAN LAINNYA


Pembuatan Gudang/ Direksi Keet/ Base Camp
Yang dimaksud Base Camp adalah suatu lokasi atau sejenisnya yang
diadakan oleh Pemborong

untuk keperluannya sendiri guna menjamin

keamanan peralatan dan material lainnya serta akan memperlancar


pekerjaannya. Base Camp dilengkapi dengan fasilitas penerangan yang
cukup dan air bersih dan tidak mengganggu lingkungan disekitarnya jika
berada dilokasi perkampungan atau dekat perkampungan penduduk.
Lokasi/tanah dan bangunan untuk keperluan ini sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Pemborong dengan mengajukan permohonan jauh
sebelumnya kepada Direksi untuk menentukan lokasi yang akan menjadi
bahan pertimbangan dalam perijinannya kepada pihak perorangan, aparat
atau Pemerintah Daerah setempat. Pemborong menyerahkan rancangan
tempat kerja dan bangunan (base camp) secara umum kepada Direksi
untuk mendapat persetujuan pada waktu yang ditetapkan. kegiatan
tersebut tidak boleh dimulai sebelum mendapatpersetujuan Direksi. Base
camp ini dibuat dari bahan yang mudah untuk dibongkar atau tidak
permanen (umumnya terbuat dari kayu). Base camp ini juga berfungsi
sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan material bangunan seperti
semen, kerikil, dan pasir (semen di simpan di dalam ruangan).

Peralatan Pekerjaan
Untuk pekerjaan ini Pemborong menyediakan peralatan antara lain :
- Alat angkat dan alat angkut secukupnya.
- Peralatan langsir bahan.
- Genset untuk lampu penerangan.
- Alat pemadat tanah/pasir (Stamper).
- Pompa air.
- Beton Mixer (Beton Molen).
- Alat pemadat beton (Vibrator).

Biaya angkutan, pengadaan maupun biaya operasional semua peralatan


menjadi tanggungan Pemborong.

Pengukurandan Pematokan Kembali


Yang termasuk Pekerjaan Pengukuran dan pematokan kembali adalah
pemasangan Bench Mark dan pelaksanaan pengukuran itu sendiri.
Sebelum melakukan pekerjaan pengukuran, maka pihak Penyedia jasa
diminta untuk mengajukan request kepada Direksi untuk pekerjaan
pengukuran ini. Penarikan / penentuan titik-titik elevasi dilakukan dari
patok elevasi yang telah disetujui /ditentukan oleh Direksi. Jika tidak ada
patok elevasi yang dapat dipakai, biasa digunakan elevasi lokal yang
dipindahkan ke Patok Bantu Elevasi (PBE) dari ukuran 4/6, dengan
persetujuan Direksi. Semua alat ukur topografi yang digunakan harus
dikalibrasi dan disetujui oleh Direksi. Pada saat pelaksanaan pengukuran
alat ukur harus dilindungi dari terik matahari/hujan. Semua pemasangan
Patok Bantu Elevasi (PBE) harus diikatkan pada titik atau diletakkan pada
bangunan yang sifatnya tetap/tidak berubah. Identifikasi PBE harus
dilakukan agar fungsi patok tersebut dalam pekerjaan pengukuran mudah
digunakan. Pekerjaan ini diantaranya meliputi : pemberian nomor,
pengecatan dan pemberian catatan lain yang perlu, sehubungan dengan
jenis pekerjaan pengukuran yang dilakukan.

PembersihanLokasi Pekerjaan
Selama pelaksanaan pekerjaan, pembersihan lokasi pekerjaan untuk
saluran dan bangunan dari semua tumbuhan harus dikerjakan oleh
Penyedia Jasa setelah mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
Penyedia Jasa harus membongkar akar-akar, mengisi lubang-lubangnya
dengan tanah dipadatkan kemudian membuang dari tempatpekerjaan
semula bahan-bahan hasil pembersihan lapangan. Untuk semua pohon
dan semak-semak yang tidak harus dibersihkan/ tidak harus ditebang dan
tetap berada ditempatnya, maka Penyedia Jasa harus melindunginya dari
kerusakan. Semua bahan yang akan dibakar harus ditumpuk dengan rapih

dan

apabila

keadaan

mengijinkan

harus

dibakar

sampai

habis.

Penumpukan untuk pembakaran harus dikerjakan dengan cara dan pada


tempat-tempat tertentu agar tidak menimbulkan resiko terhadap bahaya
kebakaran. Semua pembakaran harus sesempurna mungkin sehingga
bahan yang dibakar akan menjadi abu. Penyedia Jasa setiap saat harus
mengambil langkah-langkah pencegahan secara khusus untuk mencegah
penyebaran api dan harus mempunyai peralatan sesuai untuk digunakan
dalam pencegahan dan pemadaman. Pembersihan lokasi pekerjaan
termasuk penebangan pohon dan semak belukar, dimana lokasi tersebut
akan dipakai untuk alur sungai baru sesuai perintah Direksi pekerjaan.

Papan Nama Proyek


Pemborong membuat papan nama pekerjaan ukuran 0.90 m x 1.80 m,
sebanyak 1 (satu) buah, dengan bentuk standar yang dipasang di tepi
jalan masuk pekerjaan atau sesuai dengan petunjuk Direksi. Papan nama
pekerjaan sudah dipasang sebelum fisik pekerjaan dimulai.

Foto Dokumentasi
Kemajuan dan kegiatan pelaksanaan pekerjaan harus didokumentasikan
dengan foto, slide dan video kaset sekurang-kurangnya :
- Kemajuan fisik 0%.
- Kemajuan fisik 50%.
- Kemajuan fisik 100%.
Setelah masa pemeliharaan berakhir/penyerahan kedua.
Setiap pengambilan foto dibidik dari 3 arah dengan titik pengambilan
yang tetap. Foto tersebut dicetak dengan ukuran 3R dalam rangkap 5 dan
ditata dalam satu album. Disamping foto-foto kemajuan pekerjaan,
Pemborong wajib mengambil foto pada keadaan tertentu.

PEKERJAAN TEMBOK PENAHAN AIR SEPANJANG 420 M


Bendung

Sementara

Pengeringan

(Coverdam)

dan

Pompa

Sebelum pengerjaan bangunan saluran sekunder dibuat maka diperlukan


pembuatan

bendung

sementara

untuk

tanggul

eksisting

untuk

menghambat air masuk ke dalam tanggul eksisting tempat bangunan


tanggul rencana akan dibangun. Bendung sementara dibuat dengan
memperhatikan aliran-aliran air permukaan yang mengalir di sekitar
radius 50 meter bagian hulu pintu bendung rencana. Bendung sementara
dapat dibuat dengan menghambat seluruh lebar saluran eksisting dan
membuat saluran sementara menuju saluran hilir eksisting dengan
menghindari daerah pembangunan bangunan utama tanggul. Atau dapat
juga dengan melakukan penyumbatan sebagian dari lebar saluran dengan
konsekuensi membangun bangunan utama secara bertahap (setengah
bagian dari bangunan utama) tanpa menghambat keluar masuknya aliran
air di saluran eksisting. Bendung sementara dapat dibuat dari kayu yang
ditutupi dari terpal atau juga menggunakan tanah setempat yang ditutup
dengan terpal, sehingga air tidak menembus tubuh bendung sementara.
Pompa pengeringan digunakan untuk memompa air di lokasi proyek ke
luar sehingga lokasi proyek tidak mengalami genangan air. Spesifikasi
genangan air sesuai dengan standar yang berlaku.

Galian Tanah Pondasi


Pekerjaan galian biasa pada proyek ini meliputi galian tanah biasa pada
saluran pondasi lening yang akan dipersiapkan untuk dasar perletakan
saluran lining. Galian dilakukan dengan langkah-langkah yang sistematis
dan cara mekanis, yaitu menggunakan alat manual dan alat kereta sorong
untuk pembuangan tanah ke disposal area. Peralatan yang digunakan
untuk pekerjaan galian adalah secara manual. Metode kerja Pekerjaan
galian dilaksanakan secara open cut, sama dengan Pekerjaan Galian pada
sistem drainase. Lubang galian yang telah selesai digali dengan alat
berat, dilakukan perapihan dengan tenaga manusia, untuk persiapan
pekerjaan selanjutnya.
Pelaksanaan penggalian perlu menentukan metode yang akan digunakan,
dalam arti menentukan start penggalian, akses masuk untuk alat berat,
skala prioritas penggalian serta kaitannya dengan tahapan pekerjaan lain

yang diharapkan tidak terjadi tumpukan pekerjaan yang satu dengan yang
lainnya. Akses masuk alat berat/ dump truck perlu diperhatikan agar
disediakan akses masuk yang baik, agar tidak terjadi tanah amblas,
sehingga sirkulasi transportasi alat + dump truck menjadi terganggu.
Schedule pelaksanaan dimana kaitannya terhadap penyediaan alat berat,
jumlah dump truck, faktor cuaca, kapasitas galian per hari, penentuan
subkontraktor galian. Point subkontraktor galian harus dilihat dari segi
bonafiditas dan referensi yang ada, agar tidak terjadi pemutusan
hubungan kerja akibat kegagalan kontraktor yang mengerjakan sehingga
berdampak terhadap schedule.
Menentukan batas daerah galian (survei dan marking koordinat serta
elevasi). Perencanaan yang matang untuk mengkorelasikan antara
schedule per blok galian dengan jumlah alat berat yang harus disediakan
serta kapasitasnya. Menyiapkan data kerja. Perlu dibuatkan beberapa titik
pemantauan kelongsoran, ditaruh di tempat yang aman, sehingga apabila
terjadi pergerakan bidang galian dapat diketahui sejak dini. Penggalian
yang sulit dijangkau oleh alat berat, harus dikombinasikan dengan
menggunakan alat manual (Manual Excavation). Faktor safety terutama
untuk manual excavation perlu mendapat perhatian yang lebih terutama
untuk tenaga kerja yang bekerja di lokasi galian. Untuk penggalian
dengan level di bawah muka air tanah, perlu disiapkan sump pit/
dewatering untuk menjaga keseimbangan air di sekitarnya, karena apabila
tidak disiapkan sistem dewatering yang baik, maka resiko penurunan level
air sekitar tinggi sekali dan kesulitan di dalam penggalian.

Pemasangan Cerocok

Pondasi

Cerocok dipasang pada bagian pondasi untuk mendukung struktur


pondasi. Dikarenakan tanah pondasi yang kurang baik maka diperlukan
pembuatan cerocok. Cerocok terbuat dari kayu atau bambu dengan
dimensi tertentu. Cerocok harus kuat dan tahan terhadap air. Pada bagian
atas cerocok di galian tanah pondasi ditimbun pasir setebal 5 cm dan
dipasang cor lantai kerja untuk mengikat antar cerocok sehingga cerocok
mempunyai kekuatan dan tidak mudah mengalami pergeseran.

SYARAT-SYARAT BAHAN
Bahan-bahan yang dibutuhkan harus memenuhi spesifikasi sebagaimana
point-point tersebut di bawah ini :
1. BATU BELAH
a. Batu belah/batu pecah yang dipakai pada pekerjaan adalah seperti
yang ditunjukkan dalam gambar-gambar seperti pasangan batu kali.
b. Batu belah yang digunakan haruslah batu alam hasil pecahan dengan
muka minimal 3 sisi dan bukan batu glondong, harus bersih dan keras,
tahan lama menurut persetujuan Direksi, serta bersih dari campuran
besi, noda-noda, lubang-lubang, pasir, cacat atau ketidaksempurnaan
lainnya.
c. Ukuran batu yang akan digunakan untuk pasangan batu kali adalah 1520 cm, sedangkan batu dengan ukuran lebih kecil dapat digunakan
sebagai pengisi.
2. SEMEN PORTLAND
a. Semen yang digunakan dalam pekerjaan harus semen portland sesuai
dengan merk yang disetujui dan memenuhi standar nasional Indonesia,
NI-8. Jenis semen lainnya dapat dipergunakan atas persetujuan Direksi.
Semen yang digunakan harus merupakan produk dari satu pabrik yang
telah mendapat persetujuan terlebih dahulu.
b. Tiap semen yang menurut pendapat Direksi sudah mengeras atau
sebagian mati harus ditolak dan segera dikeluarkan dari lokasi.
c. Pengawas berhak untuk memeriksa semen yang disimpan dalam
gudang

pada

setiap

waktu

sebelum

dipergunakan

dan

dapat

menyatakan untuk menerima atau tidak semen-semen tersebut.


d. Pemborong harus menyediakan tempat / gudang penyimpanan emen
pada tempat-tempat yang baik sehingga semen-semen tersebut
senantiasa terlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca lain yang
dapat merusak semen termasuk kemungkinan kena ombak pasang,
terutama sekali pada lantai tempat penyimpanan tadi harus kuat dan
berjarak minimal 30 cm dari permukaan tanah.

e. Semen dalam kantung-kantung semen tidak boleh ditumpuk lebih


tinggi dari dua meter. Tiap-tiap penerimaan semen harus disimpan
sedemikian rupa sehingga dapat dibedakan dengan penerimaanpenerimaan

sebelumnya.

Pemakaian semen

harus

diatur

secara

kronologi sesuai dengan penerimaan. Kantung-kantung semen yang


kosong harus segera dikeluarkan dari lapangan.
3. PASIR
a. Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam dan keras,
kandungan lumpur yang terkandung dalam pasir tidak boleh lebih besar
5%.
b. Pasir harus memenuhi persyaratan PUBBI 1970 atau NI-3.
c. Pasir harus diletakkan di lokasi dimana tidak terjangkau pengaruh
ombak air pasang surut. Pasir harus dihindari dari hujan asam dengan
cara ditutup dengan terpal/plastik kuat yang bersih.
d. Pasir yang digunakan untuk cor beton, pasangan batu belah, pasangan
batu bata dan plesteran digunakan pasir yang berasal dari sungai atau
gunung, pasir laut tidak dapat digunakan kecuali untuk pasir urug.
e. Pasir yang ditolak oleh Pengawas harus segera disingkirkan dari
lapangan kerja. Dalam membuat adukan

baik

untuk

digunakan

plesteran maupun pembetonan, pasir tidak dapat digunakan sebelum


persetujuan Pengawas mengenai mutu dan jumlahnya.
4. AIR
a. Air yang digunakan untuk bahan adukan beton, adukan pasangan,
bahan pencuci agregat dan untuk curing beton, harus air tawar yang
bersih dari bahan-bahan yang berbahaya dari penggunaannya seperti
minyak, alkali, sulfat, bahan organik, garam, silt (lanau).
b. Kadar silt (lanau) yang terkandung dalam air tidak boleh lebih dari 2 %
dalam

perbandingan

beratnya.

Kadar

sulfat

maksimum

yang

diperkenankan adalah 0,5 % atau 5 gr/lt, sedangkan kadar chloor


maksimum 1,5% atau 15 gr/lt. Jika terdapat keraguan mengenai air,

dianjurkan untuk mengirimkan contoh air tersebut ke Laboratorium


pemeriksaan yang diakui.
c. Pemborong tidak diperkenankan menggunakan air dari rawa, sumber air
yang berlumpur dan air sungai.
d. Air yang digunakan harus bersih dari kotoran yang bisa menurunkan
kualitas adukan dan jika memungkinkan dipakai air yang memenuhi
syarat untuk air minum.

Pasangan Batu
Semua pekerjaan pasangan untuk lening saluran sekunder yang rusak
boleh dikerjakan atau dimulai apabila galiannya telah diperiksa dan
disetujui ukurannya/kedalamannya serta kedudukan as-asnya oleh Direksi.
Galian pondasi minimal dkerjakan sesuai gambar, bila bagian yang digali
ternyata tanahnya lunak, maka diteruskan hingga mencapai tanah keras
sesuai petunjuk Direksi. Galian Pondasi harus cukup lebar untuk bekerja
dan sisi-sisinya dijaga dari longsor. Pekerjaan pasangan untuk pondasi dan
dinding digunakan campuran 1 Pc : 3 Ps. Jika pemasangan pondasi batu
belah terpaksa dihentikan maka ujung penghentian pondasi harus bergigi
agar pada penyambungan berikutnya terjadi ikatan yang kokoh dan
sempurna. Pasangan batu harus terdiri batu yang dipecahkan dengan palu
secara kasar dan berukuran sembarang, sehingga kalau dipasang bisa
saling menutup. Setiap batu harus berukuran sesuai spesifikasi, akan
tetapi batu yang lebih kecil dapat dipakai atas persetujuan Direksi.
Pemasangan batu kali tidak boleh dijatuhkan dari atas, jadi harus diatur
dengan baik agar tidak berongga.

Plesteran camp 1:2 tebal 15 mm Bagian yang Tampak


Plesteran dinding atau bagian yang tampak pada bangunan tembok
penahan tanggul diplester dengan adukan 1 PC : 2 PS dan diaci dengan
semen dan air. Adukan untuk pekerjaan plesteran harus memenuhi
persyaratan untuk bahan dan campuran. Pekerjaan plesteran dikerjakan

sampai ketebalan maksimal 1,5 cm.

Pekerjaan plesteran akhir harus

betul-betul lurus, rata, datar ataupun tegak lurus dan pada bagian-bagian
sudut harus betul-betul siku dan tegak lurus ke atas. Pada plesteran
permukaan dinding lenning dan topi lenning yang diplester harus dibuat
kasar terlebih dahulu, disiram dengan air semen baru kemudian diplester.

Timbunan Tanah Setempat dalam Bangunan


Pekerjaan timbunan tanah kembali pada bangunan dapat menggunakan
tanah eks galian (memenuhi syarat dan ketentuan). Pekerjaan timbunan
dilakukan setelah selesainya pekerjaan plesteran. Pekerjaan ini dihampar
lapis demi lapis maksimum setebal 20 cm setiap lapis dan dipadatkan
dengan alat pemadat sesuai dengan material timbunan sehingga
mencapai kepadatan minimum standart proctor 90 %. Pekerjaan timbunan
yang berfungsi konstruktif, sebelum memulai pekerjaan timbunan, maka
dasar/alas dimana tanah/pasir yang akan ditimbun harus dibersihkan
terlebih dahulu dari tanaman, sampah dan bahan lainnya yang dapat
membusuk yang nantinya dapat menyebabkan labilnya timbunan berupa
longsoran, penurunan atau hal-hal lainnya. Peninggian dan pelebaran
tanggul dilakukan dengan cara manual dengan dimensi sesuai gambar
dan spesifikasi teknis. Bila terdapat perubahan dimensi saluran pembuang
harus mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan.

Timbunan Tanah Setempat dalam Bangunan


Pekerjaan timbunan tanah kembali pada bangunan dapat menggunakan
tanah yang didatangkan (memenuhi syarat dan ketentuan). Pekerjaan
timbunan dilakukan setelah selesainya pekerjaan plesteran. Pekerjaan ini
dihampar lapis demi lapis maksimum setebal 20 cm setiap lapis dan
dipadatkan dengan alat pemadat sesuai dengan material timbunan
sehingga mencapai kepadatan minimum standart proctor 90 %. Pekerjaan
timbunan

yang

berfungsi

konstruktif,

sebelum

memulai

pekerjaan

timbunan, maka dasar/alas dimana tanah/pasir yang akan ditimbun harus


dibersihkan terlebih dahulu dari tanaman, sampah dan bahan lainnya
yang dapat membusuk yang nantinya dapat menyebabkan labilnya

timbunan berupa longsoran, penurunan atau hal-hal lainnya. Peninggian


dan pelebaran tanggul dilakukan dengan cara manual dengan dimensi
sesuai gambar dan spesifikasi teknis. Bila terdapat perubahan dimensi
saluran pembuang harus mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan.

PENUTUP
Kesehatan dan KeselamatanKerja
Kami menjamin kesehatan dan keselamatan kerja bagi para pekerja dan
lingkungan sekitarnya dengan melakukan langkah-langkah antisipatif. Di
Direksi Keet Pemborong harus menyediakan obat-obatan untuk memberi
pertolongan pertama/darurat bila ada pekerja yang sakit.

Penginapan

untuk pekerja harus layak dan memenuhi syarat kesehatan.


Demikianlah metode pelaksanaan ini kami buat agar menjadi pedoman
kami dalam melaksanakan pekerjaan demi kelancaran dan kesuksesan
pekerjaan di lapangan.

Stabat,

2014

Penawar :
CV

Direktur

Anda mungkin juga menyukai