Anda di halaman 1dari 3

Cara Suntik Insulin Diabetes yang Tepat

Vera Farah Bararah - detikHealth


<p>Your browser does not support iframes.</p>

(Foto: thinkstock)
Jakarta, Bagi beberapa diabetesi (penderita diabetes), insulin merupakan salah satu obat yang
bisa menyelamatkan nyawanya. Tapi sebaiknya diabetesi mengetahui 9 fakta mengenai cara
kerja insulin.
Insulin yang disuntikkan ke diabetesi berfungsi mengambil alih atau menambah peran dari
insulin alami yang biasanya berguna untuk mengontrol gula darah.
Namun menggunakan insulin tidak semudah mengonsumsi obat lainnya, karena sejumlah faktor
bisa mempengaruhi kemampuan dari obat untuk mengontrol kadar gula darah.
Dikutip dari HuffingtonPost, Selasa (31/8/2010) ada 9 fakta yang harus diketahui pengguna
insulin untuk membantu menentukan efek dari insulin:
1. Berapa banyak insulin yang disuntikkan?
Jumlah insulin yang disuntikkan dipengaruhi oleh usia, berat badan, pola makan, aktivitas dan
kesehatan secara menyeluruh. Selain itu melakukan pengujian kadar gula darah dengan alat bisa
membantu seseorang mengetahui jumlah insulin yang tepat dikonsumsi.
Karena jika seseorang menyuntikkan insulin terlalu banyak bisa berisiko hipoglikemia (kadar
gula darah terlalu rendah sehingga berbahaya bagi tubuh), sedangkan jika terlalu sedikit berisiko
hiperglikemia (kadar gula darah terlalu tinggi).
2. Di mana insulin tersebut disuntikkan?

Insulin akan bekerja paling cepat saat disuntikkan ke perut, yaitu di atas atau daerah samping
pusar. Insulin akan masuk ke sistem tubuh sedikit lebih lama jika disuntikkan pada lengan atas.
Lebih lambat lagi jika disuntikkan di kaki dan paling lambat ketika disuntikkan di bokong
(pantat).
Untuk hasil terbaik, sebaiknya menyuntikkan di daerah yang sama setiap kali sebelum makan.
Misalnya menyuntikkan di daerah perut sebelum sarapan dan di daerah paha sebelum makan
malam. Tapi usahakan untuk tidak menyuntikkan insulin di tempat yang sama setiap waktu,
karena jaringan parut akan muncul dan mempengaruhi penyerapan insulin.
3. Jam berapa insulin disuntikkan?
Insulin seringkali disuntikkan sesaat sebelum makan (walaupun tergantung pada jenis insulin
yang digunakan), karena hal ini akan bekerja lebih baik ketika glukosa dari makanan mulai
memasuki darah. Para ahli menyarankan untuk menyuntik sebelum makan atau sekitar 20-30
menit sebelum makan, namun tergantung pada jenis dan durasi waktunya.
"Hal ini karena setiap orang menginginkan insulin bekerja atau datang ketika makanan yang
dikonsumsi sedang dicerna oleh tubuh," ujar Christine Tobin, RN, presiden perawatan kesehatan
dan pendidikan di American Diabetes Association.
4. Apakah seseorang berolahraga?
Olahraga atau latihan bisa membuat seseorang lebih sensitif terhadap insulin, sehingga membuat
seseorang lebih sedikit menggunakan insulin. Namun terkadang latihan yang terlalu intens bisa
menyebabkan kadar gula darah meningkat yang membuat seseorang memerlukan lebih banyak
insulin. Sehingga seseorang harus melakukan beberapa trial and error untuk mengetahui
bagaimana pengaruh latihan terhadap kebutuhan insulinnya.
5. Apakah seseorang sedang sakit?
Pada saat seseorang sedang sakit, gula darah cenderung naik lebih tinggi dari biasanya sehingga
memungkinkan orang untuk menyuntikkan insulin lebih banyak. Namun hal ini harus dipastikan
terlebih dahulu dengan dokter yang memeriksa.
Sebagian orang terkadang tidak merasa lapar ketika sedang sakit atau makan dalam jumlah
sedikit, sehingga berpikir dirinya tidak memerlukan insulin. Padahal bila seseorang sakit ada
kemungkinan ia membutuhkan lebih banyak insulin.
6. Apakah sedang merasa tertekan atau stres?
Hormon-hormon yang dilepaskan ketika seseorang merasa tertekan, secara langsung dapat
mengubah tingkat glukosa dalam darah dan membuat tubuh menghentikan produksi insulinnya.
"Setiap jenis stres, bahkan stres psikologis bisa meningkatkan gula darah. Sehingga tak jarang

mereka membutuhkan lebih banyak insulin pada saat itu," ungkap Tobin.
7. Seberapa panas suhu tubuh?
Jika seseorang baru saja selesai mandi air hangat atau menggunakan bantal pemanas di otot kaki,
maka insulin akan masuk ke dalam sistem tubuh lebih cepat dibandingkan bila otot berada pada
suhu normal. Beberapa ahli menyarankan pada kondisi tertentu jika perlu dilakukan pendinginan
terlebih dahulu untuk memperlambat penyerapan.
8. Apakah mengonsumsi air yang cukup?
Jika tubuh tidak memiliki air yang cukup, maka darah tidak bisa mengalir dengan mudah ke kulit
sehingga insulin tidak dapat diserap dengan cepat. Selain itu dehidrasi juga cenderung
meningkatkan gula darah dan dapat menyebabkan resistensi terhadap insulin untuk sementara
waktu.
9. Apa yang dikonsumsi orang tersebut?
Makanan yang dikonsumsi tidak akan mempengaruhi penyerapan insulin di dalam darah, tapi
akan mempengaruhi kadar gula darah seseorang secara umum.
Misalnya makanan berlemak akan diserap perlahan-lahan, sehingga bisa saja insulin sudah mulai
bekerja sebelum makanan tersebut diserap tubuh. Sedangkan untuk makanan kaya karbohidrat
seperti nasi atau roti putih yang memiliki indeks glisemik tinggi akan diserap lebih cepat.
"Karenanya konsistensi asupan protein, karbohidrat dan waktu makan menjadi hal yang penting
bagi penderita diabetes," ungkap Tob
(ver/ir)

Anda mungkin juga menyukai