Anda di halaman 1dari 13

WAHAM

1. Konsep Dasar Waham


1.1Pengertian
Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara kuat/terus-menerus,
tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. (Budi Anna K, 2007)
Menurut Gail W. Stuart, Waham adalah keyakinan yang salah dan kuat dipertahankan
walaupun tidak diyakini orang lain dan bertentangan dengan realitas sosial.
Waham yaitu keyakinan individu yang tidak dapat divalidasi atau dibuktikan dengan realitas.
Keyakinan individu tersebut tidak sesuai dengan tingkat intelektual dan latar belakang
budayanya, serta tidak dapat diubah dengan alasan yang logis. Selain itu keyakinan diucapkan
berulang kali.
Waham adalah keyakinan tentang suatu isi pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan atau
tidak sesuai dengan intelegensi dan latar belakang kebudayaan.
Waham adalah ketidakmampuan seseorang untuk menilai dan berespon pada realitas.
Seseorang tidak dapat membedakan lamunan dan kenyataan.
Waham adalah ketidakmampuan rangsangan internal dan eksternal.
Waham adalah ketidakmampuan membedakan lamunan dan kenyataan sehingga muncul
perilaku yang sukar dimengerti dan menakutkan.
1.2 Etiologi
1. Gangguan fungsi kognitif dan persepsi menyebabkan kemampuan menilai dan menilik
terganggu.
2. Gangguan fungsi emosi, motorik, dan sosial mengakibatkan kemampuan berespon terganggu
tampak dari perilaku nonverbal (ekspresi dan gerakan tubuh) dan perilaku verbal
(penampilan hubungan sosial).
3. Gangguan orientasi realitas (waham) umumnya ditemukan pada skizofrenia.
4. Gejala primer skizofrenia (bluer): 4a + 2a gangguan asosiasi, afek, ambivalen, autistic,
serta gangguan atensi dan aktivitas.
5. Gejala skunder: halusinasi, waham, dan gangguan daya ingat.

1.3 Rentang Respon Neurobiologi


Adaptif
Pikiran logis
Persepsi akurat
Emosi konsisten
Perilaku sesuai
Hunungan sosial

Maladaptif
Proses pikir
Kadang ilusi
Emosi +/Perilaku tdk sesuai
Menarik diri

Gangguan proses piker:waham


PSP: halusinasi
Kerusakan emosi
Perilaku tdk sesuai
Isolasi sosial terorganisir

1.4 Tanda dan Gejala


1. Gangguan fungsikgnitif (perubahan daya ingat)
Cara berpikir magis dan primitif, perhatian , isi piker, bentuk dan perorganisasian bicara
(tangensial, neulogisme, sirkumstansial).
2. Fungsi persepsi
Depersonalisasi dan halusinasi
3. Fungsi emosional
Afek tumpul kurang respon emosional, afek datar, afek tidak sesuai, reaksi berlebihan,
ambivalen.
4. Fungsi motorik
Imfulsif gerakan tiba-tiba dan spontan, manerisme, stereotipik gerakan yang diulangulang, tidak bertujuan, tidak dipengaruhi stimulus yang jelas, katatonia.
5. Fungsi sosial kesepian
Isolasi sosial, menarik diri, dan harga diri rendah
6. Dalam tatanan keperawatan jiwa respons neurobiologist yang sering muncul adalah
gangguan isi piker: waham dan PSP: halusinasi.
1.5 Klasifikasi
Waham diklasifikasikan sebagi berikut.
1. Waham agama : Individu memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan dan
diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh, Kalau saya mau masuk
surga, saya harus menggunakan pakaian putih setiap hari.
2. Waham kebesaran : Individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus
dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Misalnya, : Saya ini pejabat di
departemen kesehatan lho! atau, Saya punya tambang emas.
3. Waham somatik : Individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau
terserang penyakit yang diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh,
Saya sakit kanker, (Kenyataannya pada pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tandatanda kanker, tetapi pasien terus mengatakan bahwa ia sakit kanker.)
4. Waham curiga : Individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha
merugikan/ mencederai dirinya dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan.
Conton, Saya tahu seluruh saudara saya ingin menghancurkan hidup saya jarena mereka iri
dengan kesuksesan saya.
5. Waham nihilistik : Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada didunia/ meninggal dan
diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Misalnya, Ini kana lam kubur ya,
semua yang di sini adalah roh-roh.
6. Waham bizar (waham yang aneh-aneh) di mana isinya adalah sebagai berikut:
a. Sisip pikir: keyakinan klien bahwa ada pikiran orang lain yang disisipkan ke dalam
pikirannya.
b. Siar pikir: keyakinan klien bahwa oramg lain mengetahui apa yang dia pikirkan walaupun
ia tidak pernah menyatakan pikiranya kepada orang tersebut.
c. Kontrol pikir: keyakinan klien bahwa pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar
dirinya.

1.6 Mekanisme Koping


Perilaku yang mewakili upaya untuk melindungi klien dari pengalaman yang menakutkan
berhubungan dengan neurobiologist yang maladaptive meliputi :
a. Regresi : berhubungan dengan masalah proses informasi dan upaya untuk mengatasi ansietas.
b. Proyeksi : sebagai upaya untuk menjelaskan kerancuan persepsi.
c. Menarik diri.
d. Pada keluarga : mengingkari.
1.7 Penanganan
a. Psikofarmakologi
b. Pasien hiperaktif/agitasi anti psikotik low potensial
c. Penarikan diri high potensial
d. ECT tipe katatonik
e. Psikoterapi
Perilaku, terapi kelompok, terapi keluarga, terapi supportif.
2. Asuhan keperawatan
2.1 Pengkajian
a. Aktivitas dan istirahat
Gangguan tidur, bangun lebuh awal, insomnia, dan hiperaktivitas
b. Hygiene
Kebersihan personal kurang, terlihat kusut/tidak terpelihara
c. Integritas ego
Dapat timbul dengan ansietas berat, ketidakmampuan untuk rileks, kesulitan yang dibesarbesarkan, mudah agitasi.
Mengekspresikan perasaan tidak adekuat, perasaan tidak berharga, kurang diterima, dan
kurang percaya pada orang lain. Menunjukan kesulitan koping terhadap stress, menggunakan
mekanisme koping yang tidak sesuai.
d. Neurosensori
Mengalami emosi dan perilaku kongruen dengan system keyakinan/ ketakutan bahwa diri
ataupun urang terdekat berada dalam bahaya karena diracuni atau diinfeksi, mempunyai
penyakit, merasa tertipu oleh pasangaan individu, dicurigai oleh orang lain, dicintai atau
mencintai dari jarak jauh.
e. Keamanan
Dapat menimbulkan prilaku berbahaya/menyerang
f. Interaksi sosial
Kerusakan bermakna dalam fungsi sosial/perkawinan umumnya bermasalah dengan hukum.
2.2 Pohon Masalah
Gangguan komunikasi verbal
Perubahn proses pikir / waham

Gangguan konsep diri


2.3 Intervensi
Diagnosa keperawatan : Perubahan proses pikir / waham
Tujuan umum : Perubahan proses pikir / waham
Tujuan khusus :
1.
Klien membina hubungan saling percaya
2.
Klien mampu mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
3.
Klien mampu mengidentifikasi kebutuhan yang tidak mampu dipenuhi
4.
Klien mampu berhubungan dengan realitas
5.
Klien mampu mendapatkan dukungan keluarga
6.
Klien mampu memanfaatkan obat
Perencanaan

Intervensi

Tujuan Khusus

Kriteria Evaluasi

1. Klien dapat
membina
hubungan
saling
percaya.

Klien
mampu
berkomunikasi
dengan
baik
dengan perawat.

1.

Bina hubungan saling percaya dengan


klien : beri salam terapeutik (panggil nama klien),
sebutkan nama perawat, jelaskan tujuan interaksi,
ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak
yang jelas (topik yang akan dibicarakan, waktu dan
tempat).

2.

Jangan
waham klien :

membantah

dan

mendukung

a. Katakan

perawat menerima keyakinan klien :


saya menerima keyakinan anda disertai
ekspresi menerima.

b. Katakan

perawat tidak mendukung : sukar bagi


saya untuk mempercayainya disertai ekspresi
ragu tapi empati.

c. Tidak

3.

membicarakan isi waham klien.

Yakinkan klien berada dalam keadaan


aman dan terlindung :
a.

Anda berada di tempat aman, kami akan

menemani anda.

4.
2.

Klien
dapat
mengidentifi
kasi
kemampuan
yang
dimiliki.

Klien
mampu
menyebutkan
keberhasilan dan
kegagalan
yang
pernah
dialaminya.

1.

3.

Klien
dapat
mengidentifi
kasi
kebutuhan
yang
tidak
terpenuhi

klien
mampu
menyebutkan
semua
kebutuhannya
sehari-hari.

1.
2.

4.

Klien
dapat
berhubungan
dengan
realistis

Klien
dapat
menyebutkan cita
cita dan harapan
yang
sesuai
dengan
kemampuannya

1.

b.

Gunakan keterbukaan dan kejujuran.

c.

Jangan tinggalkan klien sendirian.

Observasi
apakah
waham
klien
menganggu aktifitas sehari-hari dan perawatan diri.

Beri pujian pada penampilan dan kemampuan


klien yang realistis.
2.
Diskusikan dengan klien kemampuan yang
dimiliki pada waktu lalu dan saat ini yang realistis
(hati-hati terlibat diskusi tentang waham).
3.
Tanyakan apa yang biasa dilakukan (kaitkan
dengan aktifitas sehari-hari dan perawatan diri)
kemudian anjurkan untuk melakukannya saat ini.
4.
Jika klien selalu bicara tentang wahamnya,
dengarkan sampai kebutuhan waham tidak ada.
Perawat perlu memperlihatkan bahwa klien
penting.
Observasi kebutuhan klien sehari-hari
Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi
baik selama di rumah maupun di rumah sakit (rasa
takut, ansietas, marah).
3.
Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dan
timbulnya waham.
4.
Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi
kebutuhan klien dan memerlukan waktu dan tenaga
(aktivitas dapat dipilih bersama klien, jika mungkin
buat jadual).
5.
Atur situasi agar klien mempunyai waktu untuk
menggunakan wahamnya.
Berbicara dengan klien dalam konteks realitas
(realitas diri, realitas orang lain, realitas tempat dan
realitas waktu).
2.
Sertakan klien dalam terapi aktifitas kelompok :
orientasi realitas.
3.
Berikan pujian pada tiap kegiatan positif yang
dilakukan klien.

5.

Klien
dapat
dukungan
keluarga

Keluarga
dapat
menyebutkan cara
cara merawat
klien waham.

1.

Diskusikan dengan keluarga tentang :


a. Gejala waham
b. Cara

merawatnya

c. Lingkungan
d. Follow-up

2.
6.

Klien
dapat
menggunaka
n
obat
dengan
benar.

Klien
minum obat
dengan
dokter dan
waktu.

dapat
sesuai
resep
tepat

keluarga

dan obat

Anjurkan keluarga melaksanakan 5.1.


dengan bantuan perawat.
1. Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang
obat, dosis, frekuensi, efek dan efek samping,
akibat penghentian.
2. Diskusikan perasaan klien setelah makan obat.
3. Berikan obat dengan prinsip 5 (lima) benar.

2.4 Implementasi
Tujuan tindakan:
1.
Pasien dapat berorientasi kepada realitas secara bertahap
2.
Pasien dapat memenuhi kebutuhan dasar.
3.
Paseien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan.
4.
Pasien dapat menggunakan obat dengan teratur.
Tindakan keperawatan
1.
Bina hubungan saling percaya. Sebelum memulai mengkaji pasien dengan
waham. Anda harus membina hubungan salilng percaya terlebih dahulu agar pasien merasa
aman dan nyaman saat berinteraksi dengan anda. Tindakan yang harus anda lakukan dalam
rangka membina hubungan saling percaya adalah:
a. Mengucapkan salam terapeutik
b. Berjabat tangan
c. Menjelaskan tujuan interaksi
d. Membuat kontrak topic, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien.
2.
Bantu orientasi realita
a. Tidak mendukung atau membantah waham pasien
b. Yakinkan pasien berada dalam keadaan aman
c. Observasi pengaruh waham terhadap aktivitas sehari-hari
d. Jika pasien terus menerus membicarakan wahamnya, dengarkan tanpa memberikan
dukungan atau menyangkal sampai pasien berhenti membicarakan
e. Fokuskan pembicaraan pada realitas (misal: memanggil nama pasien), menjelaskan hal
yang sesuai dengan realita
f. Berikan pujian bila penampilan dan orientasi pasien sesuai dengan realita

3.

Diskusikan kebutuhan psikologis/emosional yang tidak terpenuhi sehingga


menimbulkan kecemasan, rasa takut, dan marah
4.
Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan emosional pasien
5.
Berdiskusi tentang kemampuan positif yang dimiliki
6.
Bantu melakukan kemampuan yang dimiliki
7.
Berdiskusi tentang obat yang diminum
8.
Melatih minum obat yang benar
Bina hubungan saling percaya, identifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi dan cara memenuhi
kebutuhan, praktikan pemenuhan kebutuhan yang tidak terpenuhi
Orientasi
Selamat pagi, perkenalkan nama saya Ani, saya perawat pusksmas, saya merawat Abang
dengan melakukan kunjungan rutin ke mari. Nama Abang siapa, senang dipanggil apa?
Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang apa yang Bang B rasakan sekarang?
Berapa lama Bang B mau kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau 15 menit?
Dimana enaknya kita berbincang-bincang, Bang?
Kerja
Saya mengerti Bang B merasa bahwa Bang B adalah seorang nabi, tetapi sulit bagi saya
untuk mempercayainya karena setahu saya semua nabi sudah tidak ada lagi, dapat kita lanjutkan
pembicaraan yang tadi terputus Bang.
Tampaknya Bang B gelisah sekali, dapat Abang ceritakan apa yang Bang B rasakan?
O, jadi Bang B merasa takut nanti diatur-atur oleh orang lain dan tidak punya hak untuk
mengatur diri Abang sendiri?
Siapa menurut Bnag B yang sering mengatur-atur diri Abang?
Jadi Ibu yang sering mengatur-ngatur ya, Bang, juga Kakak dan Adik Abang yang lain?
Kalau Abang sendiri inginnya seperti apa?
O , bagus Abang punya rencana menjadwal untuk diri sendiri.
Coba kita tuliskan rencana dan jadwal tersebut Bang.
Wah bagus sekali, jadi setiap harinya Abang ingin ada kegiatan diluar rumah karena bosan
kalau dirumah terus ya?
Terminasi
Bagaimana perasaan Bang B setelah berbincang-bincang dengan saya?
Apa saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus!

Bagaimana kalau jadwal ini Abang coba lakukan, setuju Bang?


Bagaimana kalau saya datang 2 hari lagi?
Kita bercakap-cakap tentang kemampuan yang pernah Abang miliki. Mau dimana kita
bercakap-cakap?
Bagaimana kalau disini lagi? Sampai jumpa.
Identifikasi kemampuan positif pasien dan bantu mempraktikkannya
Orientasi
Selamat pagi Bang B, bagaimana perasaannya saat ini? Bagus.
Apakah Bang B sudah mengingat-ingat apa saja hobi atau kegemaran Abang?
Bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut sekarang?
Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang Bang B tersebut?
Berapa lama Bang B mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit tentang hal
tersebut ?
Kerja
Apa saja hobi Abang? Saya catat ya, Bang, terus apa lagi?
Wah, rupanya Bang B pandai main volley ya, tidak semua orang dapat bermain volley
seperti itu lho.
Dapatkah Bang B ceritakan kepada saya pertama kali belajar main volley, siapa yang dulu
mengajarkannya kepada Bang B, dimana?
Dapatkah Bang B peragakan kepada saya bagaimana bermain volley yang baik itu?
Wah, baik sekali permainnya.
Coba kita buat jadwal untuk kemampuan Bang B ini ya, berapa kali sehari/seminggu Bnag
B mau bermain volley?
Apa yang Bang B harapkan dari kemampuan bermain volley ini?

Ada tidak ada hobi atau kemampuan Bang B yang lain selain bermain volley?
Terminasi
Bagaimana perasaan Bang B setelah kita bercakap-cakap tentang hobi dan kemampuan
Abang?
Setelah ini coba Bang B lakukan latihan volley sesuai dengan jadwal yang telah kita buat
ya?
Bagaimana kalau dua hari lagi kita ketemu?
Nanti kita akan membicarakan tentang obat yang harus Bang B minum, setuju?
Sampai jumpa!
Ajarkan dan melatih cara minum obat yang benar
Orientasi
Selamat pagi Bang B.
Bagaimana, Bang, sudah dicoba latihan volly? Bagus sekali.
Sesuai dengan janji kita dua hari yang lalu bagaimana kalau sekarang kita membicarakan
tentang obat Bang B minum?
Dimana kita mau bicara? Di ruang tamu ini saja?
Berapa lama Bang B mau kita bicara? 20 atau 30 menit?
Kerja
Bang B, berapa macam obat yang diminum dan jam berapa saja obat diminum?
Bang B perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga tenang
Obatnya ada tiga macam Bang, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya agar tenang,
yang putih itu namanua THP gunanya agar rileks, dan yang merah jambu ini namanya HLP
gunanya agar pikiran jadi teratur. Semuanya ini diminum 3 kali sehari pukul 7 pagi, 1 siang, dan
7 malam.

Bila nanti setelah minum obat mulut Bang B terasa kering, untuk membantu mengatasinya
Abang dapat banyak minum dan mengisap-isap es batu.
Sebelum minum obat ini Bang B dan ibu mengecek dulu label dikotak obat apakah benar
nama B tertulis di situ, berapa dosis atau butir yang harus diminum, pukul berapa saja harus
diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah benar.
Obat-obat ini diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus dimnum dalam waktu
yang lama. Agar tetap tenang sebaiknya Bang B tidak menghentikan sendiri obat yang harus
diminum sebelum berkonsultasi dengan dokter. Coba Abang rasakan perbedaan antara sebelum
minum obat dan setelah minum obat.
Terminasi
Bagaimana perasaan Bang B setelak kita bercakap-cakap tentang obat yang Bang B minum?
Apa saja nama obatnya? Jam berapa minum obat?
Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan Abang. Jangan lupa minum obatnya dan nanti saat
makan minum sendiri obatnya pada suster.
Jadwal yang telah kita buat kemarin dilanjutkan ya Bang!
Bang, dua hari lagi kita ketemu lagi umtuk melihat jadwal kegiatan yang telah dilaksanakan.
Bagaimana kalau seperti biasa, pukul 10 dan di sini?
Sampai jumpa.
2.5 Tindakan Keperawatan untuk Keluarga
Tujuan:
1.
Keluarga mampu mengidentifikasi waham pasien
2.
Keluarga mampu memfsilitasi pasien untuk memenuhi kebutuhan yang dipenuhi
oleh wahamnya
3.
Keluarga mampu mempertahankan program pengobatan pasien secara optimal
Tindakan :
1.
Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga saat merawat pasien dirumah
2.
Diskusikan dengan keluarga tentang waham yang dialami pasien
3.
Diskusikan dengan keluarga tentang:
a. Cara merawat pasien dirumah
b. Follow up dan keteraturan pengobatan
c. Lingkungan yang tepat untuk pasien
4.
Diskusikan dengan keluarga tentang obat pasien (nama obat, dosis, frekuensi, efek
samping, akibat penghentian obat).

5.

Diskusikan dengan keluarga tentang kondisi pasien yang memerlukan konsultasi


segera

6.
7.

Latih cara merawat


Latih keluarga perawatan lanjutan untuk pasien

Bina hubungan saling percaya dengan keluarga, identifikasi masalah dan jelaskan proses
terjadinya masalah, serta jelaskan obat pasien.
Orientasi
Selamat pagi Pak, Bu, perkenalkan nama saya Ani, saya perawat yang dinas di
puskesmas.. Saya yang merawat Bang B selama ini. Nama Bapak dan Ibu siapa, senangnya
dipanggil apa?
Bagaimana kalau sekarang kita membicarakan tentang masalah Bang B dan cara merawat
B?
Di mana kita mau berbicara? Bagaimana kalau di ruang tamu ini?
Berapa lama waktu Bapak dan Ibu? Bagaimana kalau 30 menit?
Kerja
Pak, Bu, apa masalah yang Bapak/Ibu rasakan dalam merawat Bang B? Apa yang sudah
dilakukan? Dalam menghadapi sikap anak Ibu dan Bapak yang selalu mengaku-ngaku sebagai
seorang nabi tetapi nyatanya bukan nabi yang merupakan salah satu gangguan proses berpikir.
Untuk itu akan saya jelaskan sikap dan cara menghadapinya. Setiap kali Bang B berkata bahwa
ia seorang nabi.
Bapak/Ibu pertama-tama mengatakan: Bapak/Ibu mengerti B merasa seorang nabi, tetapi
sulit bagi Bapak/Ibu untuk mempercayainya karena setahu kami semua nabi sudah meninggal.
Kedua: Bapak dan Ibu harus lebih sering memuji B jika ia melakukan hal-hal yang baik.
Ketiga: hal-hal ini sebaiknya dilakukan oleh seluruh keluarga yang berinteraksi dengan B.
Bapak/ Ibu dapat bercakap-cakap dengan B tentang kebutuhan yang diinginkan B, misal:
Bapak/Ibu percaya B punya kemampuan dan keinginan. Coba ceritakan kepada Bapak/Ibu, B
kan punya kemampuan (kemampuan yang pernah dimiliki oleh anak)
Keempat: Bagimana kalau dicoba lagi sekarang? (jika anak mau mencoba berikan pujian)
Selain itu Pak, Bu, B perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga
tenang.
Obatnya ada tiga macam, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya agar tenang, yang
putih ini namanya THP gunanya supaya rileks, dan yang merah jambu ini namanya HLP gunanya
agar pikiran tenang, semuanya ini harus diminum secara teratur 3 kali sehari pukul 7 pagi, 1
siang, dan 7 malam jangan dihentikan sebelum berkonsultasi dengan dokter karena dapat
menyebabkan B kambuh kembali (libatkan keluarga saat memberikan penjelasan tentang obat
kepada klien). Bang B sudah mempunyai jadwal minum obat. Jika dia minta obat sesuai jamnya,
segera beri pujian.
Terminasi

Bagaimana perasaan Bapak dan Ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara merawat B di
rumah?
Setelah ini coba Bapak dan Ibu lakukan semua yang sudah saya jelaskan tadi.
Baiklah bagaimana kalau dua hari lagi saya datang kembali ke sini dan kita akan mencoba
melakukan langsung cara merawat B sesuai dengan pembicaraan kita tadi?
Sampai jumpa!
Latih keluarga tentang cara merawat pasien
Orientasi
Selamat pagi Pak, Bu, sesuai janji kita dua hari yang lalu kita sekarang ketemu lagi.
Bagaimana Pak, Bu, ada pertanyaan tentang cara merawat yang kita bicarakan dua hari yang
lalu?
Sekarang kita akan latihan cara-cara merawat tersebut ya Pak, Bu?
Kita akan coba disini dulu, setelah itu baru kita coba langsung ke B ya?
Berapa lama Bapak dan Ibu punya waktu?
Kerja
Sekarang anggap saya B yang sedang mengaku-ngaku sebagai nabi, coba Bapak dan Ibu
praktikkan cara bicara yang benar bila B sedang dalam keadaan yang seperti ini.
Bagus, betukl begitu caranya.
Sekarang coba praktikkan cara memberikan pujian kepada kemampuan yang dimiliki B.
Bagus.
Sekarang coba cara memotivasi B agar minum obat dan melakukan kegiatan positifnya
sesuai jadwal?
Bagus sekali, ternyata Bapak dan Ibu sudah mengerti cara merawat B.
Bagaimana kalau sekarang kita mencobanya langsung kepada B?
Terminasi
Bagaimana perasaan Bapak dan Ibu setelah kiat berlatih cara merawat B?
Setelah ini coba Bapak dan Ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali Bapak dan
Ibu membesuk B.
Baiklah bagaimana kalau dua hari lagi Bapak dan Ibu datang kembali kesini dan kita akan
mencoba lagi cara merawat B sampai Bapak dan Ibu lancar melakukannya
Jam berapa Bapak dan Ibu dapat kemari?
Baik saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini ya Pak, Bu!
Jelaskan perawatan lanjutan pasien

Orientasi
Selamat pagi Pak, Bu, karena kunjungan saya sudah mau berakhir, bagaimana kalau kita
berbincang-bincang tentang perawatan lanjutan untuk B?
Nah sekarang bagaimana kalau kita bicarakan jadwal di rumah? Mari Bapak/Ibu duduk di
sini.

Berapa lama Bapak dan Ibu punya waktu? Baik 30 menit saja, sebelum Bapak/Ibu
menyelesaikan administrasi di depan.
Kerja
Pak/Bu, ini jadwal Byang sudah dibuat. Coba diperhatikan. Apakah kira-kira dapat
dilaksanakan semua? Jangan lupa memeperhatikan B, agar ia tetap menjalankan di rumah, dan
jangan lupa memberi tanmda M (mandiri), B (bantuan), atau T (tidak mau melaksanakan).
Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh anak Ibu
dan Bapak selama di rumah. Kalau misal, B mengaku sebagai seorang nabi terus-nenerus dan
tidak memperlihatkan perbaikan, menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku
membahayakan orang lain, segera hubungi saya di Puskesmas Inderapuri, ini nomor telepon
puskesmasnya xxxxxxxxx.
Terminasi
Apa yang ingin Bapak/Ibu tanyakan? Bagaimana perasaan Bapak/Ibu? Sudah siap
melanjutkannya?
Ini jadwal kegiatan hariannya. Kalau ada apa-apa Bapak/Ibu boleh menghubungi kami.
Sampai jumpa!

Anda mungkin juga menyukai