Anda di halaman 1dari 18

A.

POSISI FOWLER
Posisi fowler dengan sandaran memperbaiki curah jantung dan ventilasi serta
membantu eliminasi urine dan usus.
1. Pengertian
tanpa fleksi lutut.Posisi fowler merupakan posisi bed dimana kepala dan
dada dinaikkan setinggi 45-60
2. Tujuan
1. Untuk membantu mengatasi masalah kesulitan pernafasan dan
cardiovaskuler
2. Untuk melakukan aktivitas tertentu (makan, membaca, menonton televisi)
3. Peralatan
1. Tempat tidur
2. Bantal kecil
3. Gulungan handuk
4. Bantalan kaki
5. Sarung tangan (bila diperlukan)
4. Prosedur kerja
1. Cuci tangan dengan menggunakan sarung tangan bila diperlukan.
Menurunkan transmisi mikroorganisme.
2. Minta klien untuk memfleksikan lutut sebelum kepala dinaikkan. Mencegah
klien melorot kebawah pada saat kepala dianaikkan.
), fowler tinggi 60 sesuai kebutuhan. (semi fowler 15-45 sampai 603.
Naikkan kepala bed 45
4. Letakkan bantal kecil dibawah punggung pada kurva lumbal jika ada celah
disana. Bantal akan mencegah kurva lumbal dan mencegah terjadinya fleksi
lumbal.
5. Letakkan bantal kecil dibawah kepala klien. Bantal akan menyangnya
kurva cervikal dari columna vertebra. Sebagai alternatif kepala klien dapat
diletakkan diatas kasur tanpa bantal. Terlalu banyak bantal dibawah kepala
akan menyebabkan fleksi kontraktur dari leher.
6. Letakkan bantal dibawah kaki, mulai dari lutut sampai tumit. Memberikan
landasan yang, lembut dan fleksibel, mencegah ketidaknyamanan akibat dari
adanya hiper ekstensi lutut, membantu klien supaya tidak melorot ke bawah.
7. Pastikan tidak ada pada area popliteal dan lulut dalam keadaan fleksi.
Mencegah terjadinya kerusakan pada persyarafan dan dinding vena. Fleksi
lutut membantu supaya klien tidak melorot kebawah.
8. Letakkan bantal atau gulungan handuk dibawah paha klien. Bila
ekstremitas bawah pasien mengalami paralisa atau tidak mampu mengontrol
ekstremitas bawah, gunakan gulungan trokhanter selain tambahan bantal
dibawah panggulnya. Mencegah hiperekstensi dari lutut dan oklusi arteri
popliteal yang disebabkan oleh tekanan dari berat badan. Gulungan
trokhanter mencegah eksternal rotasi dari pinggul.
9. Topang telapak kaki dengan menggunakan footboart. Mencegah plantar

fleksi.
10. Letakkan bantal untuk menopang kedua lengan dan tangan, bila klien
memiliki kelemahan pada kedua lengan tersebut. Mencegah dislokasi bahu
kebawah karena tarikan gravitasi dari lengan yang tidak disangga,
meningkatkan sirkulasi dengan mencegah pengumpulan darah dalam vena,
menurunkan edema pada lengan dan tangan, mencegah kontraktur fleksi
pergelangan tangan.
11. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
12. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
B. POSISI SIMS
1. Pengertian
Posisi sims atau disebut juga posisi semi pronasi adalah posisi dimana klien
berbaring pada posisi pertengahan antara posisi lateral dan posisi pronasi.
Posisi ini lengan bawah ada di belakang tubuh klien, sementara lengan atas
didepan tubuh klien.
2. Tujuan
1. Untuk memfasilitasi drainase dari mulut klien yang tidak sadar.
2. Mengurangi penekanan pada sakrum dan trokhanter besar pada klien yang
mengalami paralisis
3. Untuk mempermudahkan pemeriksaan dan perawatan pada area perineal
4. Untuk tindakan pemberian enema
3. Peralatan
1. Tempat tidur
2. Bantal kecil
3. Gulungan handuk
4. Sarung tangan (bila diperlukan)
4. Prosedur kerja
1. Cuci tangan dengan menggunakan sarung tangan bila diperlukan.
Menurunkan transmisi mikroorganisme.
2. Baringkan klien terlentang mendatar ditengah tempat tidur. Menyiapkan
klien untuk posisi yang tepat.
3. Gulungkan klien hingga pada posisi setengah telungkup, bagian berbaring
pada abdomen
4. Letakkan bantal dibawah kepala klien. Mempertahankan kelurusan yang
tepat dan mencegah fleksi lateral leher.
5. Atur posisi bahu sehingga bahu dan siku fleksi
6. Letakkan bantal dibawah lengan klien yang fleksi. Bantal harus melebihi
dari tangan sampai sikunya. Mencegah rotasi internal bahu.
7. Letakkan bantal dibawah tungkai yang fleksi, dengan menyangga tungkai
setinggi pinggul. Mencegah rotasi interna pinggul dan adduksi tungkai.
Mencegah tekanan pada lutut dan pergelangan kaki pada kasur.
8. Letakkan support device (kantung pasir) dibawah telapak kaki klien.
Mempertahankan kaki pada posisi dorso fleksi. Menurunkan resiko foot-drop.
9. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan

10. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan


C. POSISI TRENDELENBURG
1. Pengertian
Posisi pasien berbaring ditempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah
daripada bagian kaki.
2. Tujuan
Posisi ini dilakukan untuk melancarkan peredaran darah ke otak.
D. POSISI DORSAL RECUMBENT
1. Pengertian
Posisi berbaring terlentang dengan kedua lutut fleksi (ditarik atau
direnggangkan) di atas tempat tidur.
2. Tujuan
Posisi ini dilakukan untuk merawat dan memeriksa genetalia serta proses
persalinan.
E. POSISI LITOTOMI
1. Pengertian
Posisi berbaring terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya
ke atas bagian perut.
2. Tujuan
Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genetalia pada proses persalinan dan
memasang alat kontrasepsi.
F. POSISI GENU PECTORAL
1. Pengertian
Merupakan posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada
menempel pada bagian alas tempat tidur.
2. Tujuan
Posisi ini digunakan untuk memeriksa daerah rectum dan sigmoid.
G. POSISI TERLENTANG (SUPINASI)
1. Pengertian
Posisi terlentang adalah posisi dimana klien berbaring terlentang dengan
kepala dan bahu sedikit elevasi menggunakan bantal.
2. Tujuan
a. Untuk klien post operasi dengan menggunakan anastesi spinal.
b. Untuk mengatasi masalah yang timbul akibat pemberian posisi pronasi
yang tidak tepat.
3. Peralatan
a. Tempat tidur
b. Bantal angin
c. Gulungan handuk

d. Footboard
e. Sarung tangan (bila diperlukan)
4. Prosedur kerja
1. Cuci tangan dengan menggunakan sarung tangan bila diperlukan.
Menurunkan transmisi mikroorganisme.
2. Baringkan klien terlentang mendatar ditengah tempat tidur. Menyiapkan
klien untuk posisi yang tepat.
3. Letakkan bantal dibawah kepala, leher dan bahu klien. Mempertahankan
body alignment yang benar dan mencegah kontraktur fleksi pada vertebra
cervical.
4. Letakkan bantal kecil dibawah punggung pada kurva lumbal, jika ada celah
disana. Bantal akan menyangga kurva lumbal dan mencegah terjadinya fleksi
lumbal.
5. Letakkan bantal dibawah kaki mulai dari lutut sampai tumit. Memberikan
landasan yang lebar, lembut dan fleksibel, mencegah ketidaknyamanan dari
adanya hiperektensi lutut dan tekanan pada tumit.
6. Topang telapak kaki klien dengan menggunakan footboard.
Mempertahankan telapak kaki dorsofleksi, mengurangi resiko foot-droop.
7. Jika klien tidak sadar atau mengalami paralise pada ekstremitas atas,
maka elevasikan tangan dan lengan bawah (bukan lengan atas) dengan
menggunakan bantal. Posisi ini mencegah terjadinya edema dan memberikan
kenyamanan. Bantal tidak diberikan pada lengan atas karena dapat
menyebabkan fleksi bahu.
8. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
9. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
H. Posisi Orthopneu
1. Pengertian
Posisi orthopneu merupakan adaptasi dari posisi fowler tinggi dimana klien
duduk di bed atau pada tepi bed dengan meja yang menyilang diatas bed.
2. Tujuan
a. Untuk membantu mengatasi masalah pernafasan dengan memberikan
ekspansi dada yang maksimal
b. Membantu klien yang mengalami masalah ekhalasi
3. Peralatan
1. Tempat tidur
2. Bantal angin
3. Gulungan handuk
4. Footboard
5. Sarung tangan (bila diperlukan)
4. Prosedur kerja
a. Cuci tangan dengan menggunakan sarung tangan bila diperlukan.
Menurunkan transmisi mikroorganisme.
b. Minta klien untuk memfleksikan lutut sebelum kepala dinaikkan. Mencegah
klien merosot kebawah saat kepala dinaikkan.

c. Naikkan kepala bed 90


d. Letakkan bantal kecil diatas meja yang menyilang diatas bed.
e. Letakkan bantal dibawah kaki mulai dari lutut sampai tumit. Memberikan
landasan yang lebar, lembut dan fleksibel, mencegah ketidaknyamanan
akibat dari adanya hiperekstensi lulut dan tekanan pada tumit.
f. Pastikan tidak ada tekanan pada area popliteal dan lulut dalam keadaan
fleksi. Mencegah terjadinya kerusakan pada persyarafan dan dinding vena.
Fleksi lutut membantu klien supaya tidak melorot kebawah.
g. Letakkan gulungan handuk dibawah masing-masing paha. Mencegah
eksternal rotasi pada pinggul.
h. Topang telapak kaki klien dengan menggunakan footboard. Mencegah
plantar fleksi.
i. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
j. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
I. Posisi Pronasi (telungkup)
a. Pengertian
Posisi pronasi adalah posisi dimana klien berbaring diatas abdomen dengan
kepala menoleh kesamping.
b. Tujuan
1. Memberikan ekstensi penuh pada persendian pinggul dan lutut.
2. Mencegah fleksi kontraktur dari persendian pinggul dan lutut.
3. Memberikan drainase pada mulut sehingga berguna bagi klien post operasi
mulut atau tenggorokan.
c. Peralatan
1. Tempat tidur
2. Bantal angin
3. Gulungan handuk
4. Sarung tangan (bila diperlukan)
d. Prosedur kerja
1. Cuci tangan dengan menggunakan sarung tangan bila diperlukan.
Menurunkan transmisi mikroorganisme.
2. Baringkan klien terlentang mendatar di tempat tidur. Menyiapkan klien
untuk posisi yang tepat.
3. Gulingkan klien dengan lengan diposisikan dekat dengan tubuhnya dengan
siku lurus dan tangan diatas pahanya. Posisikan tengkurap ditengah tempat
tidur yang datar. Memberikan posisi pada klien sehingga kelurusan tubuh
dapat dipertahankan.
4. Putar kepala klien ke salah satu sisi dan sokong dengan bantal. Bila banyak
drainase dari mulut, mungkin pemberian bantal dikontra indikasikan.
Menurunkan fleksi atau hiperektensi vertebra cervical.
5. Letakkan bantal kecil dibawah abdomen pada area antara diafragma (atau
payudara pada wanita) dan illiac crest. Hal ini mengurangi tekanan pada
payudara pada beberapa klien wanita, menurunkan hiperekstensi vertebra
lumbal, dan memperbaiki pernafasan dengan menurunkan tekanan

diafragma karena kasur.


6. Letakkan bantal dibawah kaki, mulai lutut sampai dengan tumit.
Mengurangi plantar fleksi, memberikan fleksi lutut sehingga memberikan
kenyamanan dan mencegah tekanan yang berlebihan pada patella.
7. Jika klien tidak sadar atau mengalami paralisa pada ekstremitas atas,
maka elevasikan tangan dan lengan bawah (bukan lengan atas) dengan
menggunakan bantal. Posisi ini akan mencegah terjadinya edema dan
memberikan kenyamanan serta mencegah tekanan yang berlebihan pada
patella.
8. Jika klien tidak sadar atau mengalami paralisa pada ekstremitas atas,
maka elevasikan tangan dan lengan bawah (bukan lengan atas) dengan
menggunakan bantal. Posisi ini akan mencegah terjadinya edema dan
memberikan kenyamanan. Bantal tidak diletakkan dibawah lengan atas
karena dapat menyebabkan terjadinya fleksi bahu.
9. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
10. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
J. POSISI LATERAL (SIDE LYING)
1. Pengertian
Posisi lateral adalah posisi dimana klien berbaring diatas salah satu sisi
bagian tubuh dengan kepala menoleh kesamping.
2. Tujuan
a. Mengurangi lordosis dan meningkatkan aligment punggung yang baik
b. Baik untuk posisi tidur dan istirahat
c. Membantu menghilangkan tekanan pada sakrum dan tumit.
3. Peralatan
a. Tempat tidur
b. Bantal angin
c. Gulungan handuk
d. Sarung tangan (bila diperlukan)
4. Prosedur kerja
a. Cuci tangan dengan menggunakan sarung tangan bila diperlukan.
Menurunkan transmisi mikroorganisme.
b. Baringkan klien terlentang ditengah tempat tidur. Memberikan kemudahan
akses bagi klien dan menghilangkan pengubahan posisi klien tanpa melawan
gaya gravitasi.
c. Gulingkan klien hingga pada posisi miring. Menyiapkan klien untuk posisi
yang tepat
d. Letakkan bantal dibawah kepala dan leher klien. Mempertahankan body
aligment, mencegah fleksi lateral dan ketidaknyamanan pada otot-otot leher.
e. Fleksikan bahu bawah dan posisikan ke depan sehingga tubuh tidak
menopang pada bahu tersebut. Mencegah berat badan klien tertahan
langsung pada sendi bahu.
f. Letakkan bantal dibawah lengan atas. Mencegah internal rotasi dan adduksi

dari bahu serta penekanan pada dada.


g. Letakkan bantal dibawah paha dan kaki atas sehingga ekstremitas
berfungsi secara paralel dengan permukaan bed. Mencegah internal rotasi
dari paha dan adduksi kaki. Mencegah penekanan secara langsung dari kaki
atas terhadap kaki bawah.
h. Letakkan bantal, guling dibelakang punggung klien untuk menstabilkan
posisi. Memperlancar kesejajaran vertebra. Juga menjaga klien dari terguling
ke belakang dan mencegah rotasi tulang belakang.
i. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
j. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

Macam - Macam Posisi Pasien pada Tempat Tidur


1. Fowler

Pengertian
Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk (45 - 90 derajat), dimana bagian kepala
tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk mempertahankan
kenyamanan dan memfasilitasi fungsi pernapasan pasien.
Tujuan
a. Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi.
b. Meningkatkan rasa nyaman
c. Meningkatkan dorongan pada diafragma sehingga meningkatnya ekspansi dada dan
ventilasi paru
d. Mengurangi kemungkinan tekanan pada tubuh akibat posisi yang menetap
Indikasi
Pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan
Pada pasien yang mengalami imobilisasi
2. Sims

Pengertian
Posisi sim adalah posisi miring kekanan atau miring kekiri. Posisi ini dilakukan untuk memberi
kenyamanan dan memberikan obat per anus (supositoria). Berat badan terletak pada tulang
illium, humerus dan klavikula.
Tujuan
a. Meningkatkan drainage dari mulut pasien dan mencegah aspirasi
b. Mengurangi penekanan pada tulang secrum dan trochanter mayor otot pinggang
c. Memasukkan obat supositoria
d. Mencegah dekubitus
Indikasi
a. Pasien dengan pemeriksaan dan pengobatan daerah perineal
b. Pasien yang tidak sadarkan diri
c. Pasien paralisis
d. Pasien yang akan dienema
e. Untuk tidur pada wanita hamil.
3. Trendelenberg
Pengertian
Pada posisi ini pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah daripada
bagian kaki. Posisi ini dilakukan untuk melancarkan peredaran darah ke otak.

Tujuan
a. Pasien dengan pembedahan pada daerah perut.
b. Pasien shock.
c. Pasien hipotensi.
Indikasi

a. Pasien dengan pembedahan pada daerah perut


b. Pasien shock
c. Pasien hipotensi.
4. Dorsal Recumben

Pengertian
Pada posisi ini pasien berbaring telentang dengan kedua lutut fleksi (ditarik atau
direnggangkan) di atas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk merawat dan memeriksa serta
pada proses persalinan.
Tujuan
Meningkatkan kenyamanan pasien, terutama dengan ketegangan punggung belakang.
Indikasi
a. Pasien dengan pemeriksaan pada bagian pelvic, vagina dan anus
b. Pasien dengan ketegangan punggung belakang.
5. Posisi Lithotomi

Pengertian
Pada posisi ini pasien berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke
atas bagian perut. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genitalia pada proses persalinan, dan
memasang alat kontrasepsi.
Tujuan
a. Memudahkan pemeriksaan daerah rongga panggul, misal vagina taucher, pemeriksaan
rektum, dan sistoscopy
b. Memudahkan pelaksanaan proses persalinan, operasi ambeien, pemasangan alat intra
uterine devices (IUD), dan lain-lain.

Indikasi
a. Pada pemeriksaan genekologis
b. Untuk menegakkan diagnosa atau memberikan pengobatan terhadap penyakit pada uretra,
rektum, vagina dan kandung kemih.
6. Orthopeneic
Pengertian
Posisi pasien duduk dengan menyandarkan kepala pada penampang yang sejajar dada,
seperti pada meja.

Tujuan
Memudahkan ekspansi paru untuk pasien dengan kesulitan bernafas yang ekstrim dan tidak
bisa tidur terlentang atau posisi kepala hanya bisa pada elevasi sedang.
Indikasi
Pasien dengan sesak berat dan tidak bisa tidur terlentang.
7. Supinasi
Pengertian
Posisi telentang dengan pasien menyandarkan punggungnya agar dasar tubuh sama dengan
kesejajaran berdiri yang baik.

Tujuan
Meningkatkan kenyamanan pasien dan memfasilitasi penyembuhan terutama pada pasien
pembedahan atau dalam proses anestesi tertentu.
Indikasi
a. Pasien dengan tindakan post anestesi atau penbedahan tertentu
b. Pasien dengan kondisi sangat lemah atau koma.
8. Pronasi
Pengertian

Pasien tidur dalam posisi telungkup Berbaring dengan wajah menghadap ke bantal.

Tujuan
a. Memberikan ekstensi maksimal pada sendi lutut dan pinggang
b. Mencegah fleksi dan kontraktur pada pinggang dan lutut.
Indikasi
a. Pasien yang menjalani bedah mulut dan kerongkongan
b. Pasien dengan pemeriksaan pada daerah bokong atau punggung.
9. Lateral
Pengertian
Posisi miring dimana pasien bersandar kesamping dengan sebagian besar berat tubuh
berada pada pinggul dan bahu.

Tujuan
a. Mempertahankan body aligement
b. Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi
c. Meningkankan rasa nyaman
d. Mengurangi kemungkinan tekanan yang menetap pada tubuh akibat posisi yang
menetap.
Indikasi
a. Pasien yang ingin beristirahat
b. Pasien yang ingin tidur
c. Pasien yang posisi fowler atau dorsal recumbent dalam posisi lama
d. Penderita yang mengalami kelemahan dan pasca operasi.

Macam-Macam Posisi Pasien


Oke berjumpa lagi bersama saya admin trendilmu.com pada kali ini kita akan membahas
macam-macam posisi pasien. Simak penjelasannya dibawah ini.
Posisi Fowler
Pengertian

Posisi fowler adalah posisi setengah duduk


atau duduk, dimana bagian kepala tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan. Posisi ini dilakukan
untuk mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi pernapasan pasien.
Tujuan
1. Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi.
2. Meningkatkan rasa nyaman

3. Meningkatkan dorongan pada diafragma sehingga meningkatnya ekspansi dada dan


ventilasi paru
4. Mengurangi kemungkinan tekanan pada tubuh akibat posisi yang menetap
Indikasi
1. Pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan
2. Pada pasien yang mengalami imobilisasi

Anda juga perlu tahu Pengertian Fungsi dan Tujuan Tidur


Posisi Sims
Pengertian

Posisi sim adalah posisi miring kekanan atau


miring kekiri. Posisi ini dilakukan untuk memberi kenyamanan dan memberikan obat per anus
(supositoria). Berat badan terletak pada tulang illium, humerus dan klavikula.
Tujuan
1. Meningkatkan drainage dari mulut pasien dan mencegah aspirasi
2. Mengurangi penekanan pada tulang secrum dan trochanter mayor otot pinggang
3. Memasukkan obat supositoria
4. Mencegah dekubitus
Indikasi
1. Pasien dengan pemeriksaan dan pengobatan daerah perineal
2. Pasien yang tidak sadarkan diri
3. Pasien paralisis
4. Pasien yang akan dienema
5. Untuk tidur pada wanita hamil.

Posisi Trendelenberg
Pengertian

Pada posisi ini pasien berbaring di tempat


tidur dengan bagian kepala lebih rendah daripada bagian kaki. Posisi ini dilakukan untuk
melancarkan peredaran darah ke otak.
Tujuan
1. Pasien dengan pembedahan pada daerah perut.
2. Pasien shock.
3. pasien hipotensi.
Indikasi
1. Pasien dengan pembedahan pada daerah perut
2. Pasien shock
3. Pasien hipotensi

Posisi Dorsal Recumben


Pengertian

Pada posisi ini pasien berbaring telentang


dengan kedua lutut fleksi (ditarik atau direnggangkan) di atas tempat tidur. Posisi ini dilakukan
untuk merawat dan memeriksa serta pada proses persalinan.
Tujuan
Meningkatkan kenyamanan pasien, terutama dengan ketegangan punggung belakang.
Indikasi
1. Pasien dengan pemeriksaan pada bagian pelvic, vagina dan anus
2. Pasien dengan ketegangan punggung belakang.

Posisi Lithotomi
Pengertian

Pada posisi ini pasien berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya
ke atas bagian perut. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genitalia pada proses persalinan,
dan memasang alat kontrasepsi.
Tujuan
Memudahkan pemeriksaan daerah rongga panggul, misal vagina,taucher, pemeriksaan rektum,
dan sistoscopy
Memudahkan pelaksanaan proses persalinan, operasi ambeien, pemasangan alat intra uterine
devices (IUD), dan lain-lain.
Indikasi
Pada pemeriksaan genekologis
Untuk menegakkan diagnosa atau memberikan pengobatan terhadap penyakit pada uretra,
rektum, vagina dan kandung kemih.

Posisi Genu pectrocal


Pengertian

Pada posisi ini pasien menungging dengan kedua kaki di tekuk dan dada menempel
pada bagian alas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa daerah rektum dan
sigmoid.
Tujuan
Memudahkan pemeriksaan daerah rektum, sigmoid, dan vagina.
Indikasi
1. Pasien hemorrhoid
2. Pemeriksaan dan pengobatan daerah rectum, sigmoid dan vagina.

Posisi orthopeneic
Pengertian
Posisi pasien duduk dengan menyandarkan kepala pada penampang yang sejajar dada, seperti
pada meja.
Tujuan
Memudahkan ekspansi paru untuk pasien dengan kesulitan bernafas yang ekstrim dan tidak
bisa tidur terlentang atau posisi kepala hanya bisa pada elevasi sedang.
Indikasi
Pasien dengan sesak berat dan tidak bisa tidur terlentang.

Supinasi
Pengertian

Posisi

telentang

dengan

pasien

menyandarkan punggungnya agar dasar tubuh sama dengan kesejajaran berdiri yang baik.

Tujuan
Meningkatkan kenyamanan pasien dan memfasilitasi penyembuhan terutama pada pasien
pembedahan atau dalam proses anestesi tertentu.
Indikasi
1. Pasien dengan tindakan post anestesi atau penbedahan tertentu
2. Pasien dengan kondisi sangat lemah atau koma.

Posisi pronasi
Pengertian

Pasien tidur dalam posisi telungkup Berbaring


dengan wajah menghadap ke bantal.
Tujuan
Memberikan ekstensi maksimal pada sendi lutut dan pinggang
Mencegah fleksi dan kontraktur pada pinggang dan lutut.
Indikasi
1. Pasien yang menjalani bedah mulut dan kerongkongan
2. Pasien dengan pemeriksaan pada daerah bokong atau punggung.

Posisi lateral
Pengertian

Posisi

miring

dimana

pasien

bersandar

kesamping dengan sebagian besar berat tubuh berada pada pinggul dan bahu.
Tujuan
1.
2.
3.
4.

Mempertahankan body aligement


Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi
Meningkankan rasa nyaman
Mengurangi kemungkinan tekanan yang menetap pada tubuh akibat posisi yang
menetap.

Indikasi
1.
2.
3.
4.

Pasien yang ingin beristirahat


Pasien yang ingin tidur
Pasien yang posisi fowler atau dorsal recumbent dalam posisi lama
Penderita yang mengalami kelemahan dan pasca operasi.

Baca Penjelasan keperawatan lainnya disini


Oke begitulah penjelasan macam-macam posisi pasien semoga bermanfaat.

Referensi:
Darliana, Devi, dkk. 2014. Kebutuhan Aktivitas dan Mobilisasi. Fakultas Keperawatan
Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh.

Anda mungkin juga menyukai

  • Anto
    Anto
    Dokumen6 halaman
    Anto
    Hardhyrhomero Parawali Karaeng Se're
    Belum ada peringkat
  • Tugas Terbaru
    Tugas Terbaru
    Dokumen24 halaman
    Tugas Terbaru
    Hardhyrhomero Parawali Karaeng Se're
    Belum ada peringkat
  • Perspektif Abnormalitas
    Perspektif Abnormalitas
    Dokumen80 halaman
    Perspektif Abnormalitas
    Hardhyrhomero Parawali Karaeng Se're
    Belum ada peringkat
  • Power Point Bab 1 - 4
    Power Point Bab 1 - 4
    Dokumen13 halaman
    Power Point Bab 1 - 4
    Hardhyrhomero Parawali Karaeng Se're
    Belum ada peringkat
  • Pewarisan Sifat
    Pewarisan Sifat
    Dokumen27 halaman
    Pewarisan Sifat
    Hardhyrhomero Parawali Karaeng Se're
    Belum ada peringkat
  • Power Point Bab 1 - 4
    Power Point Bab 1 - 4
    Dokumen13 halaman
    Power Point Bab 1 - 4
    Hardhyrhomero Parawali Karaeng Se're
    Belum ada peringkat
  • Psikologi Dan Keperawatan
    Psikologi Dan Keperawatan
    Dokumen8 halaman
    Psikologi Dan Keperawatan
    Hardhyrhomero Parawali Karaeng Se're
    Belum ada peringkat
  • Perkembangan Kepribadian
    Perkembangan Kepribadian
    Dokumen36 halaman
    Perkembangan Kepribadian
    Hardhyrhomero Parawali Karaeng Se're
    Belum ada peringkat
  • Anti
    Anti
    Dokumen3 halaman
    Anti
    Hardhyrhomero Parawali Karaeng Se're
    Belum ada peringkat
  • Asal Usul Kehidupan
    Asal Usul Kehidupan
    Dokumen23 halaman
    Asal Usul Kehidupan
    Hardhyrhomero Parawali Karaeng Se're
    Belum ada peringkat
  • Atelektasis Klinik
    Atelektasis Klinik
    Dokumen9 halaman
    Atelektasis Klinik
    Hardhyrhomero Parawali Karaeng Se're
    Belum ada peringkat
  • Umrah
    Umrah
    Dokumen21 halaman
    Umrah
    Hardhyrhomero Parawali Karaeng Se're
    Belum ada peringkat
  • Ringkasan Cerita: Needs A Miracle. Tahun 2006, Ia Menjadi Pemain Figuran Di Teater Drama Vacation Yang
    Ringkasan Cerita: Needs A Miracle. Tahun 2006, Ia Menjadi Pemain Figuran Di Teater Drama Vacation Yang
    Dokumen7 halaman
    Ringkasan Cerita: Needs A Miracle. Tahun 2006, Ia Menjadi Pemain Figuran Di Teater Drama Vacation Yang
    Hardhyrhomero Parawali Karaeng Se're
    Belum ada peringkat
  • Askep A. Pengertian: 1. Pengkajian
    Askep A. Pengertian: 1. Pengkajian
    Dokumen5 halaman
    Askep A. Pengertian: 1. Pengkajian
    Hardhyrhomero Parawali Karaeng Se're
    Belum ada peringkat
  • Hubungan Prawat Dengan Psikologi
    Hubungan Prawat Dengan Psikologi
    Dokumen2 halaman
    Hubungan Prawat Dengan Psikologi
    Hardhyrhomero Parawali Karaeng Se're
    Belum ada peringkat
  • Tugas 3
    Tugas 3
    Dokumen5 halaman
    Tugas 3
    Hardhyrhomero Parawali Karaeng Se're
    Belum ada peringkat
  • Sistem
    Sistem
    Dokumen16 halaman
    Sistem
    Hardhyrhomero Parawali Karaeng Se're
    Belum ada peringkat
  • Akibat Perawat Lalai
    Akibat Perawat Lalai
    Dokumen1 halaman
    Akibat Perawat Lalai
    Hardhyrhomero Parawali Karaeng Se're
    Belum ada peringkat
  • Konsep Keamana1
    Konsep Keamana1
    Dokumen14 halaman
    Konsep Keamana1
    Hardhyrhomero Parawali Karaeng Se're
    Belum ada peringkat
  • Tugas 4
    Tugas 4
    Dokumen3 halaman
    Tugas 4
    Hardhyrhomero Parawali Karaeng Se're
    Belum ada peringkat
  • HArdhy
    HArdhy
    Dokumen5 halaman
    HArdhy
    Hardhyrhomero Parawali Karaeng Se're
    Belum ada peringkat
  • Tugas 2
    Tugas 2
    Dokumen3 halaman
    Tugas 2
    Hardhyrhomero Parawali Karaeng Se're
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen3 halaman
    Tugas 1
    Hardhyrhomero Parawali Karaeng Se're
    Belum ada peringkat
  • Jepang
    Jepang
    Dokumen3 halaman
    Jepang
    Hardhyrhomero Parawali Karaeng Se're
    Belum ada peringkat
  • Proposal
    Proposal
    Dokumen7 halaman
    Proposal
    Hardhyrhomero Parawali Karaeng Se're
    Belum ada peringkat
  • Para Pemain Drama
    Para Pemain Drama
    Dokumen7 halaman
    Para Pemain Drama
    Hardhyrhomero Parawali Karaeng Se're
    Belum ada peringkat
  • Anto
    Anto
    Dokumen4 halaman
    Anto
    Hardhyrhomero Parawali Karaeng Se're
    Belum ada peringkat
  • Perilaku Terlarang Pada Wanit1
    Perilaku Terlarang Pada Wanit1
    Dokumen14 halaman
    Perilaku Terlarang Pada Wanit1
    Hardhyrhomero Parawali Karaeng Se're
    Belum ada peringkat
  • Tgs KLP KDM (Askep)
    Tgs KLP KDM (Askep)
    Dokumen36 halaman
    Tgs KLP KDM (Askep)
    Hardhyrhomero Parawali Karaeng Se're
    Belum ada peringkat