Laporan Kasus Stroke Hemmoragik
Laporan Kasus Stroke Hemmoragik
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. B
Jenis kelamin
: Laki-laki
Umur
: 4X tahun
Alamat
Status
: Menikah
Agama
: Islam
Tanggal Masuk
Pasien datang dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 2,5 jam SMRS,
penurunan kesadaran terjadi secara mendadak setelah pasien pulang bekerja saat
pasien sedang berada di kamar mandi. Karena pasien tidak kunjung sadar maka
keluarga membawa pasien untuk pergi ke rumah sakit. Keluhan penurunan
kesadaran disertai dengan nyeri kepala, dimana pasien setelah sampai di rumah
mengeluh nyeri kepala mendadak, tidak lama kemudian pasien masuk ke kamar
mandi lalu terjadi muntah dan jatuh tidak sadarkan diri. Keluhan kejang disangkal
ketika terjadi penurunan kesadaran. Sebelum pasien terjatuh di kamar mandi dan
tidak sadarkan diri, pasien mengeluh disertai dengan rasa baal dan kebas pada
tubuh sebelah kanan baik itu muka, lengan dan tungkai kanan. Keluhan disertai
keluhan rasa lemah tak bertenaga pada lengan dan tungkai kanan setelah pasien
merasa nyeri kepala hebat. BAB dan BAK tidak terdapat keluhan.
Menurut keterangan istrinya pasien tidak mengeluh pandangannya
menjadi dua ataupun pandangannya menjadi gelap secara tiba-tiba, tidak disertai
rasa pusing yang berputar, telinga berdenging, ataupun tersedak pada saat setelah
mengeluh terdapat nyeri kepala.
Pasien selama ini memang menderita hipertensi sejak 4 tahun yang lalu,
dimana
pasien
telah
memeriksakannya
ke
dokter
dan
diminta
untuk
Riwayat Kebiasaan
Pasien adalah seorang pegawai swasta dimana pasien memiliki kebiasaan
mengkonsumsi rokok kretek sebajak 1 bungkus dalam 1 hari. Kebiasaan merokok
sudah dilakukan oleh suaminya sejak masih bersekolah hingga saat ini.
Riwayat Pengobatan
Pasien belum pernah berobat sebelumnya, dan pasien yang menderita
hipertensi kronis tidak mengkonsumsi obat anti hipertensi secara teratur ( tidak
terkontrol).
PEMERIKSAAN FISIK
Saat di IGD ( 28 September 2012, 20.30)
Keadaan umum
Kesadaran
Tanda-tanda Vital
- Nadi
: 90 x/menit
- Pernapasan
: 30 x/menit
- Suhu
: 36,5 0C
- TD
: 170/1110 mmHg
STATUS GENERALIS
Status Generalis
Kepala dan leher
-
Kepala
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Leher
: Normochepal
: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
: Normonasi, sekret (-/-), epistaksis (-/-).
: Normotia, serumen (-/-), sekret (-/-), darah (-/-).
: mukosa basah (+), bibir tidak simetris, sianosis (-), lidah kotor (-),
lidah tremor (-), faring hiperemis (-), tonsil T1-T1.
: Pembesaran KGB (-), tiroid (-), bruit arteri karotis (-).
Thoraks
Paru
Inspeksi
Perkusi
Auskultasi
Inspeksi
Jantung
iktus
kordis
terlihat
pada
ICS
midclavikula sinistra
Auskultasi
Inspeksi
: bentuk datar
Auskultasi
Abdomen
Perkusi
lien,
tidak teraba.
Ekstremitas
Atas
(-/-)
STATUS NEUROLOGIK
Keadaaan umum
Kesadaran
: soporo koma
RANGSANG MENINGEAL
Kaku Kuduk (-)
Brudzinki I/II/III = -/-/ Laseque/Kernig tidak terbatas
Rangsang Meningeal
- Kaku Kuduk
: (-)
- Lasegue sign
: tidak terbatas
- Kernig sign
: tidak terbatas
- Brudzinski I
: (-)
- Brudzinski II
: (-)
- Brudzinski III
: (-)
SARAF KRANIAL
N.I (Olfaktorius)
KANAN
KIRI
Daya pembau
N.II (Optikus)
Visus
Lapang pandang
Funduskopi
N.III(Okulomotorius)
KANAN
Ptosis
Ukuran pupil
1-2 mm
Bentuk pupil
bulat
KIRI
1-2 mm
(isokor)
bulat(isokor)
Gerakan bola mata
Atas
Bawah
Medial
:
:
:
Refleks cahaya
Sulit dinilai
N.IV (Trokhlearis)
Gerakan mata ke medial bawah
N.V(Trigeminus)
+
+
+
+
KANAN
KIRI
sdn
sdn
KANAN
KIRI
Menggigit
Membuka mulut
Sensibilitas
Refleks kornea
N.VI(Abdusens)
Gerak mata ke lateral
N.VII(Fasialis)
KANAN
KIRI
sdn
sdn
KANAN
KIRI
sdn
lebih dangkal
sdn
normal
Menutup mata
sdn
sdn
Mengangkat alis
sdn
sdn
Menyeringai
sdn
sdn
(kesan parese N VII kanan
sentral)
N.VIII(Vestibulokokhlearis)
KANAN
KIRI
Tes bisik
Tes rinne
Tes weber
Tes schwabach
N.IX&X
KANAN
KIRI
Arkus faring
simetris
letak di tengah
Menelan
Refleks muntah
N.XI(Aksesorius)
KANAN
KIRI
Memalingkan kepala
Mengangkat bahu
N.XII(Hipoglosus)
Sikap lidah
: (-)
Fasikulasi lidah
: (-)
MOTORIK
Kekuatan Otot
Tonus : normotonus(normal)
Atrofi : (-/-)
SENSORIK
Nyeri : Ektremitas Atas
: baik
Defekasi
: baik
FUNGSI LUHUR
MMSE tidak dapat dilakukan
REFLEK FISIOLOGI
Reflek bisep
: (/+)
Reflek trisep
: (/+)
: (/+)
Reflek achilles
: (/+)
REFLEK PATOLOGIS
Babinski
: (+/+)
Chaddock
: (+/+)
Oppenheim
: (+/+)
Gordon
: (+/+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (28 september 2012)
Hb
: 13,2
g/dl
Trigliserid
: 62
Ht
: 39,5
Elektrolit
: Na 136,7 mEq/L
Leukosit
: 14300
/ul
Trombosit
: 253000
/%
GDS
:-
GDP
: 78
mg/%
Ureum
: 35,5
mg%
Kreatinin
: 1.2
mg%
mg/%
: 21
mg%
SGPT
: 18
mg%
As. Urat
: 3.0
mg%
mg%
Keterangan :
Panjang : 1 cm
Lebar : 4 cm
Jumlah sliced : 15 buah
FOLLOW UP
Berdasarkan pemeriksaan fisik ( IGD 29 september 2012) didapatkan :
Keadaan umum
Kesadaran
Tanda-tanda Vital
- Nadi
: 65 x/menit
- Pernapasan
: 24 x/menit
- Suhu
: 36,5 0C
- TD
: 160/110 mmHg
RM : KK(-) L/K TT BI/BII/BIII -/-/Saraf otak : reflek cahaya direct/indirect (+/+), pupil bulat isokor diameter 1-2 mm
ODS, Kesan wajah parese N VII kanan sentral
Motorik : 0 5 , Tonus : normotonus, Atrofi (-)
0 5
: (/+)
Reflek trisep
: (/+)
: (/+)
Reflek achilles
: (/+)
REFLEK PATOLOGIS
Babinski
: (+/+)
Chaddock
: (+/+)
Oppenheim
: (+/+)
Gordon
: (+/+)
RESUME
Pasien datang dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 2,5 jam SMRS sekitar
pukul 18.00 WIB , penurunan kesadaran terjadi secara mendadak setelah pasien
pulang bekerja saat pasien sedang berada di kamar mandi.
Sebelumnya pasien mengeluhkan nyeri kepala dan disertai denga muntah dan tidak
sadarkan diri. Sebelum pasien terjatuh di kamar mandi dan tidak sadarkan diri, pasien
mengeluh disertai dengan rasa baal dan kebas pada tubuh sebelah kanan baik itu
muka, lengan dan tungkai kanan. Keluhan disertai keluhan rasa lemah tak bertenaga
pada lengan dan tungkai kanan setelah pasien merasa nyeri kepala hebat
Pasien selama ini memang menderita hipertensi sejak 4 tahun yang lalu, dimana
pasien telah memeriksakannya ke dokter dan diminta untuk mengkonsumsi obat anti
hipertensi untuk mengontrol hipertensinya. Namun pasien tidak mengkonsumsi obat
anti hipertensi tersebut secara rutin selama ini. Pasien selama ini juga memiliki
riwayat mengkonsumsi rokok kretek, dengan jumlah mencapai 1 bungkus dalam 1
hari sejak pasien duduk di bangku sekolah.
Pemeriksaan Fisik
Berdasarkan pemeriksaan fisik ( IGD 28 september 2012) didapatkan :
Keadaan umum
Kesadaran
Tanda-tanda Vital
- Nadi
: 90 x/menit
- Pernapasan
: 30 x/menit
- Suhu
: 36,5 0C
- TD
: 170/110 mmHg
RM : KK(-) L/K TT BI/BII/BIII -/-/Saraf otak : reflek cahaya direct/indirect (+/+), pupil bulat isokor diameter 1-2 mm
ODS, Kesan wajah parese N VII kanan sentral
: (/+)
Reflek trisep
: (/+)
: (/+)
Reflek achilles
: (/+)
REFLEK PATOLOGIS
Babinski
: (+/+)
Chaddock
: (+/+)
Oppenheim
: (+/+)
Gordon
: (+/+)
DIAGNOSA
Diagnosa Klinis
: Stroke
Diagnosa Etiologi
Diagnosa Lokalisasi
DIAGNOSA BANDING
Stroke e.c Infark Serebri Sistem Karotis kiri factor risiko hipertensi.
PENATALAKSANAAN
-
Head up 15-30o
Pasang IV line
Infus 2A 20 tetes/menit
Manitol 200-150-150/ 8jam , dengan kecepatan bolus 15 menit setiap kali bolus.
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: dubia ad malam
Quo ad functionam
: dubia ad malam
BAB II
PEMBAHASAN
Daftar Masalah
Mengapa pada pasien ini di diagnosis stroke hemoragik sistem karotis dengan faktor resiko
hipertensi ?
Pembahasan Masalah
1. Mengapa pasien ini di diagnosis stroke hemoragik ?
Definisi
Gangguan fungsional otak fokal atau global yang terjadi secara mendadak , yang
disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak (baik tersumbatnya aliran darah
mauoun pecahnya pembuluh darah)dan lebih dari 24 jam. Dan mempunyai pola gejala
yang berhubungan dengan waktu.
meningkat tinggi dari biasanya. Keluhan ini terjadi >24 jam mulai dari kejadian
sampai follow-up terakhir.
Stroke Hemoragik
Kelumpuhan/kelemahan
terjadi
Kelumpuhan/kelemahan
terjadi
kepala,
muntah,
kejang,
(nyeri
penurunan kesadaran)
-
Terdapat
kepala,
tanda-tanda
muntah,
TTIK
kejang,
penurunan kesadaran) *
Gejala Klinis
Defisit fokal
Onset
PIS
PSA
Non hemoragik
Berat *
Ringan
Berat ringan
Menit/jam *
1-2 menit
Pelan (jam/hari)
Exercise
Saat aktivitas*
Saat istirahat
Nyeri kepala
Hebat *
Sangat hebat
ringan
Muntah pada
sering*
sering
awalnya
otak
Hipertensi
Hampir selalu *
Biasanya tidak
Sering kali
Penurunan
Ada *
ada
Tidak ada
Kaku kuduk
Jarang
ada
Tidak ada
Hemiparesis
Gangguan bicara
Bisa ada
jarang
Sering
Likuor
Berdarah
berdarah
Jernih
Paresis/gangguan
Tidak ada
Bisa ada
Tidak ada
kesadaran
NIII
Keadaan umum
Kesadaran
Tanda-tanda Vital
- Nadi
: 90 x/menit
- Pernapasan
: 30 x/menit
- Suhu
: 36,5 0C
- TD
: 170/1110 mmHg
RM : KK(-) L/K TT BI/BII/BIII -/-/Saraf otak : reflek cahaya direct/indirect (+/+), pupil bulat isokor diameter 1-2 mm
ODS, Kesan wajah parese N VII kanan sentral
Motorik : 0 5 , Tonus : normotonus, Atrofi (-)
0 5
: (/+)
Reflek trisep
: (/+)
: (/+)
Reflek achilles
: (/+)
REFLEK PATOLOGIS
Babinski
: (+/+)
Chaddock
: (+/+)
Oppenheim
: (+/+)
Gordon
: (+/+)
Nyeri kepala
Ateroma
Hasil
Nyeri Kepala
Babinski
Kesadaran
+*
+*
+*
+
+
+
*ditemukan pada pasien menunjukkan perdarahan
Jenis Stroke
Perdarahan
Perdarahan
Perdarahan
Iskemik
Iskemik
Keterangan :
Panjang : 1 cm
Lebar : 4 cm
Jumlah sliced : 15 buah
Timbulnya infark serebral regional dapat juga disebabkan oleh pecahnya arteri
serebral. Daerah distal dari tempat dinding arteri pecah, tidak lagi kebagian darah
sehingga wilayah tersebut menjadi iskemik dan kemudian menjadi infark yang
tersiram daerah ekstravasal hasil perdarahan. Daerah infark itu tidak berfungsi lagi
sehingga menimbulkan deficit neurologic, yang biasanya berupa hemiparalisis. Dan
daerah ekstravasal yang tertimbun intraserebral merupakan hematoma yang cepat
menimbulkan kompresi pada seluruh isi tengkorak berikut bagian rostral batang otak.
Keadaan demikian menimbulkan koma dengan tanda-tanda neurologi yang sesuai
dengan kompresi akut terhadap batang otak secara restrokaudal, yang terjadi dari
gangguan pupil, pernapasan, tekanan darah sistemik dan nadi. Apa yang dilukiskan di
atas ialah gambaran hemoragia intraserebral yang di dalam klinik dikenal sebagai
apopleksia serebri atau hemorrhagic stroke.
Arteri yang sering pecah ialah arteria lentikulostriata di wilayah kapsula interna.
Dinding arteri yang pecah selalu menunjukkan tanda-tanda, bahwa disitu terdapat
aneurisma kecil-kecil yang dikenal sebagai aneurisma Charcot Bouchard. Aneurisma
tersebut timbul pada orang-orang dengan hipertensi kronik, sebagai hasil proses
degenerative pada otot dan unsur elastic dinding arteri. Karena perubahan
degenerative itu ditambah dengan beban yang tekanan darah yang tinggi, maka
timbulah beberapa pengelembungan kecil setempat yang dinamakan aneurisma
Charcot Bouchard. Karena sebab-sebab yang belum jelas, aneurismata tersebut
kadang berkembang terutama pada rami perforantes arteria serebri media, yaitu
arteria lentikulostriata. Pada lonjakan tekanan darah sistemik, sewaktu orang marah,
menegluarkan tenaga banyak, dan sebagainya aneurisma kecil itu bisa pecah. Pada
saat itu juga orangnya jatuh pingsan, nafasnya mendengkur dalam sekali dan
memperlihatkan tanda-tanda hemiplegia. Oleh karena itu stress yang menjadi factor
presipitasi, maka haemoragic stroke disebut juga stress stroke.
Penatalaksanaan
Bila tekanan darah sistolik > 220 mmHg atau tekanan diastolik > 140 mmHg
atau tekanan darah arterial rata-rata > 145 mmHg berikan Nikardipin, Diltiazem atau
Nimodipin
a. labetalol 10-20 mg IV selama 1-2 menit ulangi atau gandakan setiap 10 menit sampai
maksimum 300 mg atau berikan dosis awal bolus diikuti oleh Labetalol drip 2-8
mg/menit, atau
b. Nikardipin Diltiazem
c. Nimodipin
Pada fase tekanan darah tak boleh diturunkan lebihd ari 20-25% dari tekanan darah
arteri rerata dalam 1 jam pertama
Bila tekanan sistolik <180mmHg dan tekanan diastolik <105 mmH, tangguhkan
pemberian obat antihipertensi
Tekanan darah arterial rata-rata lebih dari 110 mmHg harus dicegah segera pada
waktu pasca operasi dekompresi
Bila tekanan darah arterial sistolik turun < 90 mmHg harus diberikan obat menaikan
tekanan darah (vasopresor)
Perhatian:
1. peningkatan tekanan darah dapat disebabkan oleh stres akibat stroke, kandung
kencing penuh, nyeri, respon fisiologi dari hipoksia atau peningkatan tekanan
intrakranial