A. Tekanan fluida
Fluida didefinisikan sebagai zat yang dapat mengalir yaitu zat cair dan zat
gas(termasuk gas yang terionisasi atau plasma) tetapi zat padat pada temperatur tertentu
dapat mengalir misalnya aspal dan ter. Secara umum dibedakan menjadi 2 bagian yaitu
fluida statik dan fluida dinamik.
- Mempunyai kompresibilitas.
- Tekanan
- Tegang muka
- kapilaritas
- Persamaan Kontinuitas
- Persamaan Bernaoulli
- Viskositas
P = F/A
Dalam zat cair tekanan berhubungan dengan tekanan permukaan zat cair yaitu
tekanan hidrostatik
P = Po + ρgh
Dengan :
P = tekanan pada kedalaman h,
Besar tekanan dapat di definisikan sebagai gaya tiap satuan luas yang berarti apabila gaya
sebesar F bekerja secara tegak lurus dan merata pada permukaan pada bidang yang seluas A.
Jadi, berdasarkan persamaan tekanan ini yaitu artinya berbanding terbalik dengan luas bidang
tekan.
C. Satuan Tekanan
Dalam satuan SI, satuan tekanan adalah N/m2 atau Pa atau Pascal dan dalam satuan c.g.s
adalah dyne/cm2.
Ada juga satuan praktis yang sering digunakan seperti atmosfer (atm), cm raksa (cmHg),
bar, mbar, Torr.
1. Mengukur tekanan
Manometer adalah alat yang di gunakan untuk mengukur tekanan gas pada ruang
tertutup. Dalam keadaan setimbang, tekanan di titik adalah
A = tekanan di titik B
P = Po + ρgh
• Barometer
Barometer adalah alat yang di gunakan untuk mengukur tekanan gas pada ruang
terbuka. Tekanan yang berhubungan dengan kolom udara dikenal dengan tekanan
barometer. Makin tinggi dari permukaan bumi tekanan makin berkurang yaitu dengan
asumsi udara yang bersifat sebagai gas ideal dan temperatur seluruh atmofir sama.
Tekanan barometer dinyatakan
P = P0e-Mgh/RT
dengan
P =tekanan pada ketinggian h,
T =temperatur dan
Hukum pascal
Blaice pascal (1623 – 1662), seorang serjana prancis, berkesimpulan bahwa gaya yang
menekan zat cair di dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama rata.
“Tekanan yang dikerjakan pada suatu fluida akan menyebabkan kenaikan tekanan ke
segala arah dengan sama besar.
P1 = P2 → =F2/A2→F2/F1=A2/A1
– Pompa hidrolik
Hukum Archimedes
“ Gaya apung pada benda dalam zat cair sama dengan berat fluida yang dipindahkan”
Jadi, Benda yang tenggelam dalam fluida terlihat beratnya lebih tendah dibandingkan di
luar fluida. Hal ini disebabkan benda didalam fluida mengalami gaya angkat atau gaya apung
atau buoyancy yaitu tekanan dalam fluida naik sebanding dengan kedalaman. Tekanan ke atas
pada permukaan bawah benda lebih besar daripada tekanan ke bawah pada bagian atas
permukaan benda.
dengan :
1. Tegangan permukaan
Tegangan permukaan zat cair dapat dijelaskan dengan meninjau gaya yang dialami oleh
partikel zat cair. Apabila dua zat cair berdekatan maka gaya tarik menariknya besar. Sebaliknya,
apabila dua partikel itu berjauhannya maka gaya tarik – menariknya kecil. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa tiap – tiap partikel hanya ditarik oleh partikel – partikel di sekelilingnya.
Pada dasarnya, tegangan permukaan zat cair itu sendiri dapat didefinisikan sebagai
besarnya gaya yang dialami oleh tiap satuan panjang pada permukaan zat cair.
Pada umumnya, tegangan permukaan zat cair dapat dirumuskan sebagai berikut :
γ = F/2l
dan pada umumnya, tegangan permukaan zat cair tergantung pada suhunya. Gaya akibat tekanan
dalam (pn~ ) = gaya akibat tegangan permukaan yang mengelilinginya(2onr), sehingga dapat
ditulis p = 2alr ,
2. Kapilaritas
Kapilaritas adalah peristiwa naik dan turunnya suatu zat cair di dalam tabung dengan
diameter yang cukup kecil karena pengaruh gaya adhesi dan kohesi.
h =2ɣ cosᶿ/ρgr
Gejala kapilaritas dapat ditemui pada tumbuhan yaitu zat - zat makanan dari dalam tanah
dapat naik sampai ke daun dan darah mengalir pada pembuluh kapiler.