PERANGKAT LUNAK
Disusun oleh :
Aprilus Sihombing (1105026)
Marjono Gultom (1105041)
Diana Marsella (1105044)
Nico Yudhanto (1105101)
Pujianto (1103067 )
Hady (1105031)
Development Approach.
Business Plan.
Specifications/technical requirements.
Master Budget.
Project Network.
Qualification plan.
Misi Projek
Misi projek menghubungkan antara projek dengan misi perusahaan dan
menyejajarkan projek dengan tujuan bisnis dan tujuan teknis. Sebuah
pernyataan yang mewakili visi umum, yang digunakan untuk memandu
tim projek. Agar projek berhasil, sangat penting bagi seluruh anggota tim
untuk menerima pernyataan ini.
Metode Penanganan Projek
Metode Penanganan Projek adalah sebuah deskripsi dari prosedur yang
digunakan untuk menangani aktivitas kerja, mencatat kemajuan,
mendokumentasikan hasil, dll.
Development Approach
Metodology standar yang digunakan perusahaan untuk tipe aktivitas yang
sedang berjalan. Pengecualian atau perubahan terhadap standar standar
ini harus disetujui oleh anggota tim, dan digambarkan dengan sangat
mendetil, karena dibutuhkan agar sesuai dengan panduan perusahaan.
Master Budget
Master budget adalah perkiraan dana yang diperlukan untuk
menyelesaikan masing-masing aktivitas dari projek pada fase
pengembangan, dan biasanya biaya untuk memperkenalkan produk ke
pasaran akan dimasukkan kedalam master budget.
Project Network
Jaringan projek adalah sebuah jadwal yang mengilustrasikan
ketergantungan dari masing masing aktivitas kerja. Juga
mengindikasikan apakah apakah tugas-tugas ini bisa dikerjakan secara
parallel atau tidak. Jaringan ini mendefinisikan critical path yang jika
ditunda, akan menunda penyelesaian projek.
Project Task Responsibility Matrix.
Matrix ini mengilustrasikan siapa telah ditugasi apa, dan juga bagaimana
tim projek tersebut akan berinteraksi ketika menyelesaikan tujuan projek.
Jika peran masing-masing anggota tim masih belum jelas, tim akan
frustasi. Halangan halangan yang serius akan muncul, dan projek akan
mengalami konflik yang tidak membangun. Matrix ini bisa digunakan
STEP III
Setelah lingkup kerja terdefinisi, selanjutnya adalah menentukan waktu
pengerjaan (timeline). Proses ini menyediakan kesempatana bagi team
untuk mendefinisikan batasan dari project yang berhubungan dengan
waktu, dan menspesifikasikan bagaimana pekerjaan dilakukan untuk
mencapai tujuan dari project ini. Biasanya pihak managemen pemasaran
akan menentukan batasan waktu pengerjaan sehubungan dengan
tekanan kompetitif dan kemungkinan munculnya product baru di pasaran.
Tujuan dari IPP ini adalah untuk menganalisis setiap tugas yang ada ,
mempertimbangkan hubungan kebergantuan dengan aktifitas lain,
menentukan durasi dan biaya , dan menentukan orang-orang baru yang
akan direkrut agar project ini dapat selesai.
STEP IV
Mengidentifikasi hal-hal yang dapat membuat project ini sukses , dan juga
mengidentifikasi hal-hal yang dapat yang bisa berbahaya bagi project ini.
Hal-hal yang diidentifikasi mencakup hal internal dan juga hal eksternal ,
seperti menggunakan teknologi-teknologi mutakhir kepada project
tersebut, kebijakan-kebijakan pemerintah. Langkah ini sangat membantu
team untuk belajar bagaimana mengkolaborasikan ketentuan-ketentuan
yang tidak pasti dengan strategi project yang berhubungan dengan resiko
semua
proyek,
mencakup
informasi
dan
rekayasa
sistem,
WBS juga
secara
luas
pengembangan
dipekerjakan
coporate
di
seluruh
laboratorium,
dunia
perusahaan
oleh
riset
dan
pengembangan
dan
berdiri
sendiri
yang
diberikan
khusus
dengan
penguat
audio.
Mungkin
tidak
akan
disekat
lebih
lanjut.
perangkat
lunak.
Secepatnya,
setiap
unsur-unsur
ini
bertahap
atau fungsional
membantu tim datang pada satu pemahaman umum dari lingkup proyek.
Ingat:
1.
2.
3.
4.
WBS adalah treelike. Oleh karena itu unsur dalam level 4 , sebagai
contoh harus dipisahkan ke dalam 2 atau lebih unsur-unsur level 5.
Semua pekerjaan dilakukan didalam level 4 adalah dilakukan
didalam level 5.
5.
Dalam praktek, aktivitas tipikal level 2 dalam sebuah WBS secara umum
berisi berikut: (1) manajemen proyek, (2) dokumentasi, (3) Disain sistem,
(4)Integrasi Sistem ,(5) pengujian dan (6) pemecahan fungsi lain dalam
proyek dan dengan meminta biaya membuat . Setiap elemen level 2
kemudian dibelanjakan jika dibutuhkan untuk menggambarkan aktivitasaktivitas itu.
Dalam gambar 5.3 dan 5.4, dua contoh tambahan WBS disediakan.
Gambar 5.3 menunjukan sebuah WBS proyek perangkat lunak, sementara
gambar 5.4 adalah sebuah proyek perangkat keras. Mencatat struktur
treelike dan juga setiap cabang dibagi dalam 2 atau lebih banyak cabang.
Dalam gambar 5.3 sebagai contoh, coding routins (tugas 1.3.3.2)
diselesaikan ketika level 5- perform coding(tugas 1.3.3.2.1) dan test
unit(tugas
1.3.3.2.2)
diselesaikan.
Dalam
praktek,
setiap
modul
1.1
1.3
Power
supply
1.5
Transmitte
r
Level 2
1.2
Antenna
1.7
System
design,
integration
Chassis
1.4
Receiver
Gambar 5.1
1.6
Controller
Level 2
1.4
Radio
Transceiv
er
1.4.1
1.4.3
LowNoise
Preampli
Level 3
1.4.4
Frequenc
y
Synthesiz
Demodul
ation
1.4.2
Tuner
1.4.6
Receiver,Intr
egation, and
testing
Audio
Amplifier
(a)
1.4.5
Level 2
1.5
Contoller
1.5.1
On / Of
Level 3
1.5.2
1.5.4
Antenna
Steering
Data
Processin
g
Frequenc
y Control
(b)
Gambar 5.2
1.5.3
1.5.5
Voice
Identificati
on
V. Kesimpulan
Dalam chapter ini kita dilengkapi project managers dengan kebutuhan
navigasi menolong untuk arah peta proyek. Having brougth on board a
crew ahli teknikal, dan spesialis adminstrasi dengan meng
komunikaskan kepada mereka(Anggota technical ahli dan spesialisasi