Anda di halaman 1dari 17

Inilah Kerja-Kerja Jokowi, lalu apa kerja yang sebelah untuk Manajemen

Pemerintahan Sipil?

- Rebranding Kota Solo

untuk kota Solo dilakukan dengan menyetujui slogan Kota Solo yaitu "Solo:
The Spirit of Java". Langkah yang dilakukannya cukup progresif untuk ukuran
kota-kota di Jawa: ia mampu merelokasi pedagang barang bekas di Taman
Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau
terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan kepentingan
publik, melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh
televisi lokal) dengan masyarakat. Taman Balekambang, yang terlantar
semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya taman.

Jokowi juga tak segan menampik investor yang tidak setuju dengan prinsip
kepemimpinannya.

- Mendamaikan Keraton Surakarta (Komunikasi Politik)

Pada tanggal 11 Juni 2004, Paku Buwono XII wafat tanpa sempat menunjuk
permaisuri maupun putera mahkota, sehingga terjadi pertentangan antara
kedua putranya, Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Susuhunan
(SDISKS) Paku Buwono XIII dan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH)
Panembahan Agung Tedjowulan. Selama tujuh tahun ada dua raja yang
ditunjuk oleh kedua pihak di dalam satu Keraton.

- Pembenahan pedagang kaki lima

Program yang mencuatkan namanya selama menjadi Wali Kota Solo adalah
pembenahan pasar dan pedagang kaki lima. Salah satu contohnya adalah
pedagang kaki lima di Monumen 45 Banjarsari. Jokowi menggunakan

pendengkatan nguwonke wong atau memanusiakan manusia sehingga tidak


memaksa atau pun menggusur pedagang, sebaliknya mengedepankan
dialog dan makan siang bersama agar pedagang mulai berani
menumpahkan keluhannya langsung. Selain itu, dibuka pula jalur diskusi di
mana saja, seperti di Balai Kota, warung, wedangan, pinggir jalan, hingga di
Loji Gandrung.

Konflik dengan Bibit Waluyo

Pada Juni 2011, Joko Widodo menolak pendirian mal di lokasi bekas pabrik es
Saripetojo untuk membatasi maraknya pasar modern dan melindungi pasar
tradisional. Kebijakan pendirian mal ini merupakan kebijakan dari Gubernur
Jawa Tengah Bibit Waluyo, sehingga Bibit mengatakan Jokowi "bodoh" karena
menentang kebijakan gubernur.

Pernyataan tersebut memicu reaksi keras dari warga Solo, yang bahkan
menolak kehadirannya di kota Surakarta.[46] Jokowi sendiri menanggapi
dengan santai, dan menyatakan bahwa "saya itu memang masih bodoh.
Masih harus banyak belajar ke banyak orang".

- Pembenahan transportasi umum

Pada masa kepemimpinan Jokowi, Batik Solo Trans (atas) dan Sepur Kluthuk
Jaladara (bawah) diperkenalkan
Untuk urusan transportasi umum, berbagai jenis angkutan telah
direalisasikan, seperti Batik Solo Trans yang merupakan bus yang beroperasi
di dalam kota dan menghubungkan kota Solo dengan Bandar Udara
Internasional Adi Sumarmo.

Selain itu, pada masa kepemimpinan Jokowi, diluncurkan Prambanan


Express Train yang merupakan kereta komuter yang menghubungkan kota
Solo dengan Yogyakarta.[10] Untuk mengintegrasi sistem transportasi,

pemerintah Solo dan Yogya menandatangani moratorium terkait penggunaan


kartu pintar di kedua kota.

- Hari bebas kendaraan bermotor

Pada tahun 2010, Jokowi menggagas hari bebas kendaraan bermotor di


sepanjang Jalan Slamet Riyadi setiap hari Minggu dari pukul 6 hingga 9 pagi,
walaupun jalanan sudah didatangi pejalan kaki dari pukul 5 pagi.

Selain itu, pada hari Sabtu 31 Desember 2011 dan Minggu 1 Januari 2012,
kota Surakarta berhasil mengadakan malam bebas kendaraan bermotor
pertama di Indonesia.

- Pembenahan pendidikan dan kesehatan

Di Solo, Jokowi menetapkan program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat


Solo (PKMS) dan Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Solo (BPMKS). Program
PKMS menyediakan layanan kesehatan gratis untuk rakyat miskin di Solo.

Pemegang kartu PKMS terdiri dari dua kelas, yaitu "Gold" dan "Silver".[53]
Kelas "Gold" diberikan untuk warga yang benar-benar miskin (sehingga
semua biaya kesehatannya ditanggung pemerintah), sementara warga kota
yang belum mempunyai jaminan kesehatan mendapatkan kelas "Silver".

Sementara itu, kartu BPMKS diberikan kepada siswa SD dan SMP di Solo
yang miskin agar dapat mengenyam pendidikan tanpa dipungut biaya (baik
iuran bulanan maupun biaya operasional) di sekolah negeri atau swasta.

- Solo Techno Park dan Esemka

Pada masa kepemimpinan Jokowi, pembangunan Solo Techno Park


diselesaikan. Kompleks yang dibangun di wilayah seluas 7,1 hektare di Jebres
ini dimaksudkan sebagai tempat produksi dan pelatihan teknik.

Pada tahun 2012, Jokowi menjadikan Esemka (yang merupakan mobil


buatan siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan) sebagai mobil dinas resmi
Jokowi.

Inisiatif Jokowi membuat Esemka mendapat perhatian media nasional. Solo


Techno Park sendiri akan dijadikan sebagai pusat produksi massal mobil
Esemka. Namun, mobil ini tidak lolos uji kelayakan nasional, Sehingga proyek
tersebut mangkrak dan lembaga Solo Techno Park pada tahun 2014
memproduksi mesin cetak digital.

- Peninggalan lain

Pada 13 April 2008, Jokowi mendirikan tempat wisata kuliner malam di Solo
yang disebut Galabo (Gladag Langen Bogan). Taman Balekambang yang
sebelumnya terbengkalai juga diubah menjadi taman botani kecil yang
dilengkapi dengan fasilitas Wi-Fi. Ditambah lagi, Terminal Bus Tirtonadi
diremajakan, sementara Taman Tirtonadi di dekatnya dijadikan ruang
terbuka.

HAL YANG TELAH DICAPAI DI JAKARTA

- Pengambilalihan Sumber Daya Air

Sebelum Jokowi, pengelolaan air minum dilakukan oleh dua operator utama,
Aetra (PT Thames PAM Jaya) dan Palyja (PT PAM Lyonnaise Jaya). PT Aetra Air
Jakarta mengelola, mengoperasikan, memelihara sistem penyediaan air

bersih, dan melakukan investasi di wilayah timur Jakarta, sementara Palyja di


bagian barat Jakarta. Pemegang saham Aetra adalah Acuatico Pte Ltd
dengan kepemilikan sebesar 95 persen dan PT Alberta Utilities sebesar 5
persen. Sementara Palyja melayani pasokan air bersih ke wilayah Jakarta
Barat, Jakarta Selatan, serta sebagian wilayah Jakarta Utara dan Pusat. Palyja
dimiliki Astratel sebesar 49 persen, dan Suez Environment sebesar 51
persen. Keduanya memegang kontrak dengan Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta untuk mengelola air di Jakarta.

- Peningkatan upah minimum provinsi

Pada 24 Oktober 2012, terjadi unjuk rasa di Balaikota yang dilakukan


sekumpulan buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia.
Awalnya buruh menuntut kenaikan UMP menjadi Rp 2,79 juta, yang
ditanggapi ajakan dialog oleh Basuki Tjahaja Purnama dengan perwakilan
buruh. Akhirnya disepakati penggunaan angka survei Kecukupan Hidup
Layak bulan terakhir, dari sebelumnya yang dirata-rata dari data Februari
2012 hingga Oktober 2012, serta berbagai poin lainnya sehingga menjadi 13
kesepakatan.

- Pembenahan transportasi umum

Pada tanggal 10 Oktober 2013, Jokowi meresmikan pembangunan Angkutan


Massal Cepat (MRT) yang sebelumnya sempat tertunda selama bertahuntahun. Kemudian, pada tanggal 16 Oktober 2013, Jokowi juga meresmikan
pembangunan jalur hijau Monorel Jakarta sepanjang sebelas kilometer. Selain
itu, pada November 2013, Pemerintah Daerah DKI Jakarta berencana akan
mengadakan seribu bus untuk jalur Transjakarta.[130] Namun, beberapa dari
656 bus yang dibeli dari Cina didapati sudah berkarat, sehingga dicurigai ada
kecurangan yang dilakukan oleh pejabat Dinas Perhubungan (Dishub) DKI
Jakarta. Sebagai tanggapan terhadap masalah ini, Jokowi
membebastugaskan Kepala Dishub DKI Jakarta Udar Pristiono dan melantik
Muhammad Akbar sebagai penggantinya.

Selanjutnya pemesanan armada Transjakarta akan banyak melalui sistem EKatalog, bukan lagi lelang.

- Pendirian PT Transjakarta

Untuk memperbaiki kualitas pelayanan dan armada Transjakarta, maka


mulai 30 Desember 2013, PT Transjakarta secara resmi disahkan. Dengan
demikian posisinya berdiri sendiri sebagai sebuah Badan Usaha Milik Daerah,
tidak lagi dibatasi kewenangannya sebagai Unit Pelaksana di bawah Dinas
Perhubungan. Dengan menjadi perusahaan tersendiri, Transjakarta
diharapkan mampu bekerja lebih efisien, lincah, dan fleksibel, termasuk saat
pengadaan armada.

- Pengandangan Metromini dan Kopaja

Setelah banyaknya kecelakaan yang menimpa Metromini dan Kopaja,


Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai memperketat aturan mengenai
fasilitas keselamatan minimal yang dimiliki, antara lain rem, bodi keropos,
speedometer, lampu, dan kaca jendela. Jika tidak bisa menunjukkan fasilitas
tersebut, maka bus sedang tersebut dikandangkan.

- Peluncuran bus wisata

Pada tanggal 24 Februari 2014, Jokowi meluncurkan bus pariwisata Jakarta.


Bus tingkat dengan kapasitas 60 penumpang ini dapat dinikmati secara
gratis dan dimaksudkan untuk meningkatkan daya tarik Jakarta kepada
wisatawan. Bus ini beroperasi setiap hari dari pukul 09.00 hingga pukul
19.00 dengan rute dari Pasar Baru hingga Bundaran Hotel Indonesia.

- Enam ruas jalan tol

Proyek enam ruas jalan tol diwariskan sejak zaman Sutiyoso dan Fauzi Bowo,
namun baru mencapai peresmian kesepakatan antara pihak swasta dengan
Kementrian Pekerjaan Umum sesaat sebelum Fauzi Bowo mengakhiri masa
jabatannya, serta sudah ditentukan pemenang tendernya. Sehingga
walaupun ditentang banyak warga, dan Jokowi pernah menentang proyek ini,
namun ia tidak memiliki kewenangan untuk membatalkannya.

- Mobil murah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2013, pemerintah pusat
Indonesia berencana mengembangkan program mobil murah. Joko Widodo
menentang keras program ini karena menurutnya program ini akan
memperparah kemacetan di Jakarta.

Menurutnya, yang sepatutnya digalakkan adalah pengadaan transportasi


massal yang murah, aman, dan nyaman. Ia pun menyurati Wakil Presiden
Republik Indonesia Boediono untuk mempertanyakan kebijakan ini.

- Rotasi jabatan

Selama dua tahun menjabat, Jokowi melakukan banyak sekali pengubahan


posisi birkorat. Di antaranya lurah dan camat melalui lelang jabatan, serta
wali kota, kepala suku dinas dan dinas melalui pemberhentian dan
penunjukan.

- Lelang jabatan

Pada April hingga Juni 2013, Jokowi menciptakan sistem baru dalam
penempatan birokrasi, yaitu lelang jabatan. Dalam sistem ini, setiap PNS
diberi kesempatan yang sama untuk menduduki posisi yang diinginkannya
dengan memenuhi kualifikasi dan mengikuti tes. Hasil tes diumumkan secara
transparan dan pemerintah provinsi menempatkan PNS tersebut sesuai
prestasi dan kualifikasinya.

Hal ini menimbulkan kontroversi dengan adanya penolakan dari lurah dan
camat yang posisinya terganggu akibat seleksi ini. Salah satu yang menjadi
sorotan adalah lurah Warakas yang mengancam akan memperkarakan
sistem lelang jabatan. Ia awalnya menolak mengikuti seleksi lelang jabatan
ini, namun akhirnya berhasil mendapat posisi di kelurahan Tugu Utara.

- Lurah Susan

Salah satu lurah yang terpilih dalam proses lelang jabatan adalah Susan
Jasmine Zulkifli. Ia terpilih untuk menjabat di wilayah Lenteng Agung.
Namun, penunjukkan lurah Susan menuai protes dari beberapa orang karena
lurah Susan beragama Kristen, yang dianggap tidak sesuai dengan sebagian
besar warga Lenteng Agung yang beragama Islam. Kontroversi ini semakin
menguat setelah Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi meminta Jokowi
mempertimbangkan ulang pengangkatan lurah Susan. Namun, Jokowi
menegaskan bahwa ia tidak akan menurunkan lurah Susan atas dasar
agama dan hanya akan mempertimbangkan kinerja para lurah.

- Penggantian kepala dinas

Jokowi tercatat mengganti para kepala dinas di Jakarta. Yang paling disorot
antara lain Udar Pristono, Kepala Dinas Perhubungan DKI, Taufik Yudi
Mulyanto, Kepala Dinas Pendidikan DKI, dan Unu Nurdin Kepala Dinas
Kebersihan DKI. Ketiganya ditempatkan ke posisi baru dalam Tim Gubernur
Untuk Percepatan Pembangunan (TGUP2), bersama dengan empat orang
lainnya.

- Banjir tahunan Jakarta

Mewarisi kota yang dilewati banyak sekali sungai dan posisi beberapa
wilayah yang lebih rendah dari permukaan laut, Jokowi dituntut bisa
mengurangi bahkan menghilangkan banjir dari Jakarta. Dengan terlambatnya

pengesahan anggaran 2013, banjir Jakarta memperlihatkan dampak besar


bagi kehidupan kota tanpa diiringi pencegahan dan penanganan maksimal.
Namun diakui penanganan banjir ini lebih baik jika dibandingkan banjir
tahun-tahun sebelumnya.

- Pengumuman status darurat banjir

Dalam menghadapi banjir tahunan Jakarta 2013 dan 2014, Jokowi


mengumumkan status tanggap darurat banjir yang memungkinkan Gubernur
mengambil keputusan yang dianggap perlu untuk mengatasi bencana.

- Rekayasa cuaca

Untuk mengalihkan jalur hujan yang melewati Jakarta, Pemprov DKI Jakarta
bekerjasama dengan BNPB, TNI Angkatan Udara, dan BPPT melalui
penaburan garam NaCl agar hujan turun jauh dari Jakarta. Pada tahun 2013
proyek ini cukup berhasil mengurangi curah hujan, namun pada tahun 2014
sedikit terhambat akibat lambatnya pengesahan APBD dan perbedaan pola
curah hujan dibanding tahun lalu.

- Pembenahan saluran air

Melalui paket Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI), Pemerintah


Provinisi DKI Jakarta bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Bank Dunia melakukan perawatan atas sistem saluran air di Jakarta yang
berhubungan dengan kondisi banjir di Jakarta dengan total dana US$
135.500.000. Program ini sempat memanas karena Basuki Tjahajapurnama
memprotes lambannya program yang dirancang oleh Bank Dunia sehingga
menuntut eksekusi lebih cepat. Jika Bank Dunia tidak bersedia, ia
mempersilakan Bank Dunia menarik bantuannya. Permintaan ini dipenuhi
oleh Bank Dunia.

- Normalisasi Waduk Pluit

Normalisasi Waduk Pluit menandai perbaikan sistem pengendalian banjir di


Jakarta. Ditandai dengan pembongkaran sendiri hunian di bantaran oleh
warga pada bulan Maret 2013. Awalnya relokasi berjalan lancar. Namun
kemudian sempat terjadi ketegangan karena beberapa warga menolak
dipindahkan, bahkan sampai memunculkan insiden pelaporan ke Komnas
HAM. Melalui diplomasi makan siang, beberapa warga mulai terbujuk dan
perlahan pindah ke berbagai rumah susun yang telah disiapkan.

- Normalisasi Waduk Ria Rio

Normalisasi Waduk Ria Rio juga sempat mendapat hambatan dari warga dan
pemilik tanah akibat adanya sengketa yang terjadi antara pemilik tanah
dengan PT Pulomas Jaya. Warga sempat melakukan blokir, namun dibujuk
untuk mau secara sukarela pindah ke rumah susun yang layak. Sementara
untuk sengketa lahan, awalnya disepakati diselesaikan di pengadilan, namun
kemudian pemilik tanah memberi kesempatan negosisasi penggantian harga
lahan yang akan dikeruk sebagai waduk.
Jokowi menjanjikan akan membangun Opera House berkapasitas 9000
seluruhnya bertempat duduk di tepi Waduk Ria Rio.

- Normalisasi Waduk Tomang Barat


Waduk Tomang Barat awalnya dipenuhi ledakan populasi eceng gondok
yang memperparah pengendapan dan sekaligus menggusur habitat alami
yang sudah lebih dulu ada di sana. Maka dari itu pada November 2013
Waduk Tomang Barat dikeruk hingga kembali ke kedalaman yang seharusnya
dan populasi eceng gondok dihilangkan dengan biaya Rp 2 miliar.

- Normalisasi Waduk Rawa Bambon


Waduk Rawa Bambon awalnya hanya berupa rawa kecil di Kelapa Dua
Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, yang sering tergenang saat hujan lebat terjadi

di sekitar Jakarta Timur dan selatan. Akibatnya warga sekitar terus-menerus


mengalami banjir. Kemudian Pemprov DKI Jakarta memutuskan waduk ini
dikeruk hingga kedalaman 6 meter dan dilengkapi taman seperti Waduk Ria
Rio dan Pluit. Berbeda dengan Waduk Pluit dan Ria Rio, lahan sekitar Waduk
Rawa Bambon relatif tidak bermasalah sehingga penuntasannya diharapkan
bisa lebih cepat.

- Normalisasi Kali Pesanggrahan


Karena kecilnya kapasitas dan buruknya pemeliharaan, hingga November
2012, Kali Pesanggrahan masih meluap dan merendam 2 RT di Ulujami.[164]
Sebenarnya pada tahun Desember 2010 telah ditargetkan normalisasi kali
dari debit 50 meter kubik menjadi 115 meter kubik, namun masih terus
tertunda akibat proses lelang yang terlalu lama. Pada masa Agustus hingga
Oktober 2010 tercatat Kali Pesanggrahan telah tiga kali jebol akibat derasnya
air dan sudah tuanya dinding tanggul.

- Pembenahan permukiman
Pembenahan permukiman dilakukan melalui dua cara, yaitu relokasi ke
rumah susun dan pembenahan melalui program kampung deret.

- Kampung deret

Program yang cukup menonjol dari Jokowi adalah kampung deret. Program
ini memberi kesempatan kepada warga yang ingin memperbaiki kondisi
rumahnya yang tidak layak dengan syarat harus memiliki bukti kepemilikan
tanah yang jelas. Daerah yang mendapat bantuan Kampung Deret yang
sering mendapat sorotan antara lain Tanah Tinggi, Cipinang Besar Selatan,
Petogogan, Semper Barat, dan Tambora. Pada 2013 lalu, pembangunan
Kampung Deret dilakukan di 26 titik. Sementara pada tahun 2014,
ditargetkan 70 Kampung Deret baru itu akan dimulai pada awal Juni 2014.

- Relokasi warga penghuni waduk

Setelah banjir Jakarta 2013, diketahui bahwa waduk di Jakarta kesulitan


menampung air karena pendangkalan dan pendudukan warga. Pemprov DKI
kemudian melakukan relokasi secara bertahap terhadap warga yang antara
lain menempati lahan waduk Pluit dan Ria Rio.[176] Setelah melalui berbagai
bujukan, termasuk di antaranya makan bersama Gubernur, Akhirnya warga
bersedia dipindah sehingga waduk bisa dikeruk untuk menghadapi musim
banjir 2014.

- Pembenahan pendidikan dan kesehatan

Jokowi sedang menyalami Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman.


Program besar yang diluncurkan pada masa Jokowi untuk memperbaiki
pendidikan dan kesehatan adalah Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta
Pintar. Kartu Jakarta Sehat sebenarnya adalah program asuransi yang
dibayarkan oleh pemprov sehingga memungkinkan masyarakat DKI Jakarta
mendapat pelayanan paling dasar tanpa harus mengeluarkan uang banyak,
sementara Kartu Jakarta Pintar adalah program terseleksi bagi murid yang
tidak mampu agar mampu membeli peralatan dan kebutuhan pendidikan.

- Kartu Jakarta Sehat


Program pertamanya yang langsung mendapat apresiasi adalah Kartu
Jakarta Sehat, yang bertujuan mereformasi jaminan kesehatan di Jakarta.
Sebelumnya, masyarakat miskin harus mengurus banyak surat dan rujukan
dengan birokrasi berbelit sebelum bisa mendapat keringanan biaya
kesehatan. Dengan Kartu Jakarta Sehat, masyarakat bisa langsung mendapat
layanan gratis di Puskesmas dan dirujuk ke Rumah Sakit tertentu jika
memerlukan perawatan lebih lanjut. Program ini ditangani oleh Askes
sebagai Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) yang telah resmi ditunjuk
oleh Undang-Undang.

- Kartu Jakarta Pintar

Dalam bidang pendidikan, Jokowi meluncurkan Kartu Jakarta Pintar sejak


awal masa jabatannya, tepatnya 1 Desember 2012. Peluncuran perdana
Kartu Jakarta Pintar dilakukan di SMA Yappenda, Tanjung Priok, Jakarta Utara
dan diluncurkan secara resmi oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
(Jokowi).

- Razia topeng monyet


Pada tanggal 22 Oktober 2013, Jokowi mendapat sorotan media
internasional dan dukungan dari pecinta lingkungan setelah meluncurkan
razia topeng monyet di Jakarta. Dalam razia ini, pawai topeng monyet
ditangkap namun diberikan uang pengganti Rp 1 juta asalkan bersedia
memberikan monyetnya untuk kemudian dipelihara dengan lebih baik di
Ragunan.] Tidak hanya dianggap sebagai praktik penyiksaan hewan,
monyet-monyet ini terbukti 100 persen menderita cacingan dan
dikhawatirkan terinfeksi penyakit berbahaya lainnya sehingga mengancam
kesehatan warga DKI Jakarta.

- Pembangunan RSUD Pasar Minggu

Guna mengantisipasi pengguna KJS dan BPJS yang membuat antrian


panjang di berbagai rumah sakit di Jakarta, Jokowi memulai pembangunan
Rumah Sakut Umum Daerah di Pasar Minggu. Rumah sakit ini berkapasitas
400 tempat tidur. Delapan puluh persen bisa dimanfaatkan oleh pengguna
Kartu Jakarta Sehat. Rumah Sakit ini akan berfokus kepada usaha perawatan
penderita kanker, pasien anak, dan lansia. Untuk itu, akan disiapkan 20 unit
neonatal intensive care unit (NICU) untuk bayi dan 20 unit pediatric intensive
care unit (PICU).

- Peresmian Rumah Sakit Pekerja

Untuk mendukung pelayanan kesehatan para pekerja di sekitar Kawasan


Berikat Nusantara, dibangun rumah sakit umum yang dikhususkan bagi para
pekerja. Rumah sakit ini diresmikan SBY bersama Jokowi, Menteri BUMN

Dahlan Iskan, Menkes Nafsiah Mboi, Menakertrans Muhaimin Iskandar, dan


Presiden Direktur Kawasan Berikat Nusantara Sattar Taba, pada tanggal 8
April 2014. Rumah sakit ini berkapasitas 9.000 meter persegi, terdiri atas 8
lantai, dan jumlah tempat tidur yang tersedia 184 tempat tidur. Fasilitas yang
disediakan antara lain pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, mulai
dari rawat jalan, unit gawat darurat, unit rawat intensif, bedah sentral, ruang
radiologi, ruang CSSD, laboratorium, poliklinik, medical check up,
fisiotherapy, dan kamar jenazah. Rumah sakit ini dibangun dengan dana CSR
BUMN dan Pemerintah DKI Jakarta memiliki 26% saham di rumah sakit ini.

- Jakarta sebagai Kota Festival

Jokowi berharap bisa menjadikan brand Jakarta sebagai kota festival. Karena
itu berbagai perayaan dan festival dirayakan di Kota Jakarta, bahkan hingga
menutup jalanan dari kendaraan bermotor selama satu hari penuh. Total
sebanyak 97 festival diadakan selama 2013 di Jakarta.

- Jakarta Night Festival

Mulai tahun baru 2013 dan 2014, dengan konsep menjadikan Jakarta
sebagai kota festival, Jokowi meluncurkan Jakarta Night Festival. Dalam
perayaan tahun baru ini jalan utama di Jakarta ditutup total dari kendaraan
bermotor dan disediakan berbagai panggung kesenian, pertunjukan, serta
kesenian tradisional.[193] Model ini kemudian ditiru oleh kota-kota besar
lainnya, seperti Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta.

- Pesta rakyat

Pada Juni 2013, Jokowi mencoba mengembalikan fungsi Pekan Raya Jakarta
(PRJ) sebagai pesta rakyat dengan mengadakan beberapa festival di
pelataran Monas, seperti Festival Kampung Jakarta pada 15-16 Juni 2013. PRJ
dianggap sudah melenceng dari niatan awalnya karena cenderung

dikunjungi oleh golongan menengah ke atas. Media menjuluki upaya Jokowi


ini sebagai "PRJ tandingan". Namun, Basuki Tjahaja Purnama menampik hal
tersebut dan menyatakan bahwa pesta rakyat bukan dimaksudkan untuk
menyaingi PRJ.

- Festival Keraton Sedunia

Pada tanggal 5-8 Desember 2013, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan
Forum Silaturahmi Keraton Nusantara menggelar Pergelaran Agung Keraton
Sedunia, 5-8 Desember. Acara ini menampilkan parade berbagai kostum dan
kendaraan dari berbagai keraton dan kerajaan berbagai penjuru dunia,
termasuk Brunei Darussalam. Menurut rencana, acara tersebut diikuti 165
keraton Nusantara dan 10 utusan kerajaan mancanegara serta dimeriahkan
oleh parade kereta kencana dan dihibur 1.000 atraksi seniman

- Pembenahan tata kota


Jokowi saat sedang bertemu dengan Trond Giske.
Beratnya permasalahan Jakarta dimulai dari masalah tata ruang yang tidak
dipedulikan selama puluhan tahun. Diawali dengan pengesahan RDTR,
pembenahan pengurusan IMB, dan pengelolaan ruang terbuka hijau, dan
pembenahan pasar dan pedagang kaki lima, Jokowi mulai membenahi
masalah mendasar di Jakarta

- Pengesahan rencana detail tata ruang

Rencana Detail Tata Ruang DKI Jakarta sebenarnya telah disusun sejak masa
Fauzi Bowo, namun pengesahannya terhambat. Salah satu masalahnya
adalah sosialisasi ke masyarakat belum dilakukan. Karena itu, Basuki
Tjahajapurnama menuntut RDTR dibagikan kepada masyarakat melalui
kelurahan setempat agar bisa mendapat masukan bersama. Para akademisi
dan LSM juga diundang untuk ikut memberi pandangan masing-masing
mengenai RDTR tersebut.

- Pembenahan pasar dan pedagang kaki lima

Aksi paling dikenal dari Jokowi dalam menertibkan pedagang kaki lima
adalah di Pasar Minggu dan Pasar Tanah Abang. Jika di Pasar Minggu
pedagang dipindahkan ke Lokasi Binaan PKL Pasar Minggu, maka di Blok G
pedagang dipindahkan ke Blok G Tanah Abang. Awalnya pedagang mengeluh
sepinya pengunjung, namun berbagai fasilitas Blok G terus dilengkapi antara
lain eskalator, undian berhadiah mobil, hingga fasilitas wifi gratis.

- Izin Mendirikan Bangunan daring

Jika sebelumnya pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sarat praktik


percaloan dan suap, sehingga mengacaukan tata kota, maka sejak 1 Februari
2014, IMB bisa diurus dari internet. Hal ini menyingkat waktu pengurusan
IMB dari setengah bulan menjadi cukup 7 hari saja. Pengurusan bisa
dilakukan dari rumah, warnet, atau tempat kerja.

- Pembenahan taman, hutan kota, dan ruang terbuka hijau

Joko Widodo bersama Direktur Eksekutif Greenpeace Kumi Naidoo, Kepala


Greenpeace Indonesia Longgena Ginting, dan Direktur Eksekutif Greenpeace
Asia Tenggara Von Hernandez di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Berbagai taman, hutan kota, dan ruang terbuka hijau baru maupun hasil
perbaikan ikut menghijaukan Jakarta. Salah satu yang cukup menonjol
adalah Taman Kota Waduk Pluit, Taman Kota Waduk Ria Rio, Taman Vertikal
Tugu Tani, dan Taman Mataram. Ditargetkan Ruang Terbuka Hijau Jakarta
meningkat 16 persen dari target yang diamanatkan RDTR sebesar 6 persen
peningkatan. Selain itu hanya diperbolehkan 40 persen lahan Jakarta untuk
gedung tinggi, sementara 60 persen sisanya berupa ruang terbuka hijau
yang bisa diakses oleh publik

Lalu Prabowo naik kuda dan berorasi membangun bangsa ini?, pilihlah orang
yang bisa bekerja untuk bangsa ini.

#AkhirnyamemilihJokowi

- Reformasi keuangan dan anggaran


Selama masa pemerintahan Jokowi di DKI Jakarta, APBD DKI Jakarta terus
meningkat dari awalnya Rp 41 Triliun pada 2012, menjadi Rp 72 Triliun pada
2014, atau sebesar 31 Triliun hanya dalam dua tahun.[209][210] Hal ini
dilakukan dengan mempermudah dan transparansi pajak, efisiensi
pengeluaran, e-catalog dan e-budgetting.

Anda mungkin juga menyukai