Standar Diagnosis Dan Pengobatan TB ISTC
Standar Diagnosis Dan Pengobatan TB ISTC
Standard 2
untuk
membuat
setidaknya
dua
sediaan
sputum
untuk
Standard 3
Pada semua pasien tersangka TB paru (dewasa, remaja dan anakanak), sediaan sputum yang memenuhi kriteria harus bisa
dilakukan pemeriksaan mikroskopis, kultur dan histopatologi
Semua orang dengan temuan kecurigaan TB pada foto Rontgen
Standard 4
Standard 5.
Standar 8
Standar 9
Untuk menilai dan memelihara kepatuhan, pendekatan berpusat ke
pasien dalam hal pemberian obat, berdasarkan pada kebutuhan
pasien dan hubungan saling menghormati Antara pasien dan
penyedia jasa, harus dikembangkan untuk semua pasien.
Pengawasan dan dukungan harus bersifat individu dan mencakup
semua intervensi yang direkomendasikan dan ketersediaan
layanan pendukung, termasuk konseling dan edukasi pasien.
apabila
terjadi.
Pengukuran
ini
harus
bersifat
finansial
dapat
digunakan
untuk
meningkatkan
kepatuhan pengobatan.
Respons pasien dengan TB paru terhadap pengobatan harus
dimonitor dan ditindak lanjuti dengan pemeriksaan sputum
mikroskopis (dua specimen) pada saat pengobatan fase pertama
Standar 10
Standar 11
Penilaian kemungkinan resistensi obat harus bisa dilakukan ke
semua pasien dan harus didasarkan pada riwayat pengobatan
sebelumnya, paparan terhadap kasus TB resisten obat, dan
prevalensi resistensi obat dalam komunitas. Uji resistensi obat
harus dilakukan pada saat awal terapi ke pasien yang punya
riwayat pengobatan sebelumnya. Pasien yang hasil uji apusan
sputumnya masih positif setelah selesainya pengobatan tiga bula
pertama dan pasien yang pernah gagal pengobatan, atau kambuh
setelah satu atau lebih dari satu periode pengobatan harus
layanan
TB
yang
berpengalaman
menangani
kasus
MDR/XDR.
Semua pengobatan yang diberikan, respons bakteriologis, dan efek
Standar 13