Anda di halaman 1dari 17

BRONKOPNEUMONIA

Ramona Fitri
70.2010.039
Pembimbing
Dr. dr Joni Anwar, Sp.P

Pneumonia adalah inflamasi jaringan paru yang paling


sering disebabkan oleh infeksi dan didefinisikan sebagai
adanya infiltrate paru pada foto thoraks.

Faktor- faktor yang mempengaruhi terjadinya pneumonia:

1.

mekanisme pertahanan paru

2.

kolonisasi bakteri saluran nafas

3.

pembersihan saluran nafas terhadap bahan infeksius

KLASIFIKASI
ETIOLOGI:
1. Bakteri
2. Virus
3. Jamur
4. Aspirasi
5. pneumonia hipostatik
6. sindrom loeffler

KLASIFIKASI

ANATOMIS:

1.

Pneumonia Lobaris

2.

Pneumonia Lobularis (bronkopneumonia)

3.

Pneumonia interstitial (bronkiolitis)

KLASIFIKASI

1. Community Acquired Pneumonia (CAP)


- pneumonia atipik
- pneumonia bakterial
2. Hospital Acquired Pneumonia (HAP)

BRONKOPNEUMONIA
penyakit infeksi akut saluran nafas bagian bawah (ISPB)
dan jaringan paru oleh mikroorganisme yang biasanya
terjadi pada anak- anak.
dapat tersebar pada semua bagian lobus paru, umumnya
dimulai dari bronkiolus sampai alveolus.
Bila alveolus radang terisi oleh nanah dan cairan
kemampuan menyerap oksigen terganggu gangguan
proses respirasi di paru- paru.

EPIDEMIOLOGI
Pneumococcus merupakan penyebab utama pneumonia.
Insidens pada usia > 4 tahun dan dengan meningkatnya
umur.
Pneumonia lobaris hampir selalu disebabkan oleh
pneumococcus, ditemukan pada orang dewasa dan anak besar.
Bronkopneumonia lebih sering dijumpai pada anak kecil dan
bayi.

PATOGENESIS
PNEUMOCOCCUS

PARU
STADIUM KONGESTI
STADIUM HEPATISASI MERAH
STADIUM HEPATISASI KELABU
STADIUM RESOLUSI

STADIUM KONGESTI
Kapiler melebar dan kongesti

Alveolus terisi eksudat jernih

Bakteri >>

Neutrofil dan makrofag >>

STADIUM HEPATISASI
MERAH
Lobus dan lobulus yang terkena memadat dan tidak
mengandung udara

Warna menjadi merah

Pada perabaan seperti hepar

Eritrosit >>, kuman>>, fibrin>

10

STADIUM HEPATISASI
KELABU
Lobus padat

Warna merah menjadi pucat kelabu

Kapiler tidak lagi kongestif

Fibrin >>, leukosit >>

Permukaan pleura suram karena diliputi fibrin

11

12

STADIUM RESOLUSI
Eksudat berkurang

Makrofag >>, leukosit nekrosis

Fibrin diresorbsi

13

MANIFESTASI KLINIS
1.

demam menggigil

2.

Anak menjadi sangat gelisah, dispneu, pernafasan cepat dan


dangkal disertai pernafasan cuping hidung, sianosis sekitar
hidung dan mulut dan ada retraksi interkostal

3.

kadang- kadang disertai muntah, diare, dan nafsu makan


hilang.

4.

batuk mula- mula kering kemudian menjadi produktif dan


purulen pada infeksi bakteri dan non produktif pada infeksi
virus.

14

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Rontgen
Darah Tepi.
Sputum.
Thoracocentesis.
PRC.
Astrup.
Skin test.
Bronkoskopi.

15

PENATALAKSANAAN

Terapi Oksigen

Antibiotik.

Anti virus.

Istirahat

Hidrasi untuk mengencerkan sekresi

Simptomatik

Analgesik
pleuritis.

untuk

menghilangkan

nyeri

karena

nyeri

16

PROGNOSIS

Sebagian besar bronkopneumia yang di sebabkan oleh


virus dapat sembuh spontan tanpa terapi spesifik.
Bronkopneumonia yang disebabkan oleh bakteri biasanya
memberikan respon cepat terhadap terapi antibiotik.

17

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai