A. Sumber Karbon
A. Sumber Karbon
Sumber Karbon
Tumbuhan-tumbuhan dan beberapa bakteri mampu mengunakan
energi fotosintetik untuk mereduksi karbondioksida pada penggunaan air.
Organisme ini termasuk kelompok autotrof, makhluk hidup yang tidak
membutuhkan nutrient organik untuk pertumbuhannya. Autotrof lain
adalah khemolitotrof, organisme yang menggunakan substrat anorganik
seperti hidrogen atau thiosulfat sebagai reduktan dan karbondioksida
sebagai sumber karbon. Heterotrof membutuhkan karbon organik untuk
pertumbuhannya, dan karbon organik tersebut harus dalam bentuk yang
dapat diasimilasi. Contohnya, naphthalene.
b. Sumber Nitrogen
Nitrogen merupakan komponen utama protein dan asam nukleat,
yaitu sebesar lebih kurang 10 persen dari berat kering sel bakteri. Sumber
nitrogen yang paling lazim untuk mikroorganisme adalah garam-garam
ammonium. Beberapa prokariot mampu mereduksi nitrogen molekul
(N2 atau dinitrogen). Mikroorganisme lain memerlukan asam-asam amino
sebagai sumber nitrogen, jadi yang mengandung nitrogen organik. Tidak
semua mikroorganisme mampu mereduksi sulfat, beberapa diantaranya
memerukan H2S atau sistein sebagai sumber S.
c. Sumber Belerang
Belerang adalah komponen dari banyak substansi organik sel.
Belerang membentuk bagian struktur beberapa koenzim dan ditemukan
dalam rantai samping cisteinil dan merionil protein. Belerang dalam
bentuk asalnya tidak dapat digunakan oleh tumbuhan atau hewan.
Namun, beberapa bakteri autotropik dapat mengoksidasinya menjadi
sulfat (SO42-).
d. Sumber Phospor
Fosfat (PO43-) dibutuhkan sebagai komponen ATP, asam nukleat dan
sejumlah koenzim seperti NAD, NADP dan flavin. Selain itu, banyak
metabolit, lipid (fosfolipid, lipid A), komponen dinding sel (teichoic acid),
beberapa polisakarida kapsul dan beberapa protein adalah bergugus
fosfat. Fosfat selalu diasimilasi sebagai fosfat anorganik bebas (Pi).
e. Sumber Mineral
Sejumlah besar mineral dibutuhkan untuk fungsi enzim. Ion
magnesium (Mg2+) dan ion ferrum (Fe 2+) juga ditemukan pada turunan
porfirin yaitu: magnesium dalam molekul klorofil, dan besi sebagai bagian
dari koenzim sitokrom dan peroksidase. Mg 2+ dan K+ keduanya sangat
penting untuk fungsi dan kesatuan ribosom. Ca2+ dibutuhkan sebagai
komponen dinding sel gram positif, meskipun ion tersebut bebas untuk
dari
organisme
laut
membutuhkan
f. Sumber Oksigen
Untuk sel, oksigen tersedia dalam bentuk air. Selanjutnya oksigen
juga terdapat dalam CO2 dan dalam bentuk senyawa organik. Selain itu
masih banyak organisme yang tergantung dari oksigen molekul (O 2 atau
dioksigen). Oksigen yang berasal dari molekul oksigen hanya akan
diinkorporasi ke dalam substansi sel kalau sebagai sumber karbon
digunakan metana atau hidrokarbon aromatic yang berantai panjang.
Mikroorganisme anaerob fakultatif tumbuh dengan adanya O 2 udara, jadi
bersifat aerotoleran; tetapi organisme ini tidak dapat memanfaatkan O 2,
tetapi memperoleh energi semata-mata dari peragian. Jenis bakteri
anaerob fakultatif lain (Enterobacteriaceae) dan banyak ragi dapat beralih
dari peroleh energi dengan respirasi (dengan adanya O 2) ke peragian
(tanpa O2).
Tipe
Fototrof
Fotoautotrof
Fotoheterotr
of
Kemotrof
Kemoautotro
f
Kemoheterot
rof
2.
Sumber
Energi
untuk
Pertumbuh
an
Sumber
Karbon
Untuk
Pertumbuh
an
Contoh genus
Cahaya
Cahaya
CO2
Senyawa
organik
Chromatium
Rhodopseumdom
onas
Oksidasi
senyawa
organik
Oksidasi
senyawa
organik
CO2
Senyawa
organik
Thiobacillus
Esherichia
karena ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk menyimpan
enzim-enzim yang telah dihasilkan. Dengan demikian enzim yang ridak
diperlukan tidak akaan disimpan dalam bentuk persediaan. Enzim-enzim
tertentu yang diperlukan untuk pengolahan bahan makanan akan
diproduksi bila makanan tersebut sudah ada (Kusnadi, 2003).
Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, mudah
ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relatif
cepat. Oleh karena aktivitasnya tersebut, maka setiap mikroorganisme
memiliki peranan dalam kehidupan, baik yang merugikan maupun yang
menguntungkan (Darkuni, 2001).
Pembiakan mikroorganisme dalam laboratorium memerlukan medium
yang berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan
mikroorganisme. Zat hara digunakan oleh mikroorganisme untuk
pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme dan
pergerakan. Lazimnya, medium biakan berisi air, sumber energi, zat hara
sebagai seumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen, hidrogen serta
unsur-unsur sekelumit (trace element). Dalam bahan dasar medium dapat
pula ditambahkan faktor-faktor tumbuhan berupa asam amino, vitamin
dan nuleotida. Medium biakan yang digunakan untuk menumbuhkan
mikroorganisme dalam bentuk padat, semi padat dan cair (Syabatini A.,
2007).
Metode agar pada cawan merupakan metode yang paling sering
dipakai. Metode ini telah lama digunakan dalam penetapan
mikroorganisme yang terdapat dalam tanah yang terbawa erosi, air, air
selokan, hasil pertanian dan makanan. Prinsip penetapan jumlah
mikroorganisme dalam bahan tersebut adalah sama. Perbedaannya
adalah dalam pengambilan dan penanganan contoh, pemilihan media dan
lama inkubasi serta kondisi inkubasi. Suatau hal yang perlu diperhatikan
adalah bahwa agar harus mengandung seminimum mungkin senyawa
yang mempunyai energi segera tersedia seperti gula dan protein.
Alasannya adalah agar mikroorganisme yang tumbuhnya cepat tidak
mendominasi
pertumbuhan
pada
agar-cawan
dan
mnghambat
petumbuhan mikroorganisme yang tumbuhnya lambat walaupun jumlah
spesies nya banyak (Waluyo, 2005).
Media biakan merupakan suatu zat yang digunakan untuk
menumbuhkan jasad renik di laboratorium. Jadi media biakkan adalah
memberikan tempat dan kondisi yang mendukung pertumbuhan dari
mikroorganisme
yang
ditumbuhkan.
Sebelum
menumbuhkan
mikroorganisme dengan baik, langkah pertama harus dapat dipahami
kebutuhan dasar mikroorganisme lalu mencoba memformdasikan suatu
medium yang member hasil terbaik misalnya media biakan Nutrient Agar
(NA) yang digunakan pada penumbuhan bakteri (Muhiddin, 2007).
ATAU
Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat
terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga
proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi
dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan
suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika
organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang
baru.
Sifat
baru
dapat
diperoleh
dari
perubahan
gen
akibat mutasiataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada
spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga
dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi
antara
organisme.
Evolusi
terjadi
ketika
perbedaan-perbedaan
terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.
3.
Letak
Bentuk
Gula
Fungsi
Kadarnya
mengontrol sifat
sintesis protein
yang menurun
- Pembawa informasi
genetic
sintesis protein
sintesis RNA
Tidak dipengaruhi sintesis Berubah-ubah
tergantung
protein.
aktivitas sintesis protein
Letak basa nitrogen
Macam ARN :
dari kedua pita ADN
ARN duta
saling
berhadapan
ARN ribosom
dengan pasangan yang
ARN transfer
tetap
yaitu
Adenin
selalu
berpasangan
dengan Timin, Cytosin
dengan Guanin. Kedua
pita itu diikatkan oleh
Gula
pentosa
Basa
Nitrogen
ikatan hidrogen.
Deoxiribosa
Ribose
4. a. mRNA
RNA
duta (messenger-RNA, mRNA)
adalah RNA yang
sintesisnya
diarahkan oleh gen pada berkas DNA sebagai pembawa pesan. Dengan
kata lain, mRNA adalah RNA yang merupakan hasil transkripsi DNA dan
menjadi perantara pembawa urutan protein dalam proses translasi.
Molekul mRNA
kemudian
berinteraksi
dengan
perangkat
pensintesis protein dalam sel untuk
memproduksi polipeptida. mRNA
memiliki
tugas
utama
menjadi
"pembawa
pesan"
kode
dari DNA kepada rRNA untuk "dibaca" dan selanjutnya diterjemahkan
(translasi) menjadi urutan protein.
Bentuknya
berupa
rantai basa tunggal
lurus
dengan
kerangka fosfat dan gula ribosa.
Molekul
ini
dihasilkan
dari
proses transkripsi di
dalam inti
sel oleh enzim RNApolimerase. Pada eukariota setelah transkripsi dapat terjadi proses
pascatranskripsi,
seperti splicing dan
penambahan poli-A.
Setelah
"matang", mRNA berpindah tempat menuju sitoplasma dan akan
ditangkap oleh rRNA untuk dibaca.
b. rRNA
rRNA (ribosome-Ribonucleic
Acid)
atau Asam
Ribonukleat
ribosomal adalah
molekul
utama
penyusun ribosom.
rRNA
dan protein secara bersama membangun subunit-subunit ribosom yang
terdiri dari subunit kecil dan subunit besar untuk kemudian bergabung
membentuk
ribosom
fungsional
ketika
dua
subunit
terikat
pada mRNA saat translasi. Pada prokaryot, subunit kecil mempunyai
c. tRNA
Transfer RNA (transfer-Ribonucleic acid) atau asam ribonukleat transfer
adalah
molekul
yang
menginterpretasikan
pesan genetik berupa
serangkaian kodon di sepanjang molekul mRNA dengan cara mentransfer
asam-asam aminoke ribosom dalam proses translasi. Dengan kata lain,
tRNA merupakan molekul pembawa asam-asam amino yang akan
disambungkan menjadi rantai polipeptida. Hal ini karena kemampuan
tRNA dalam membentuk kompleks dengan asam-asam amino. Asam
amino yang dibawa tRNA spesifik, oleh karena itu ada sekitar 20 macam
tRNA yang masing-masing membawa asam amino yang spesifik karena di
alam ada sekitar 20 asam amino yang menyusun protein. Asam amino
yang dibawa oleh tRNA sesuai dengan antikodon yang merupakan
komplemen dari kodon mRNA dan akan berpasangan secara antiparalel
saat translasi. Saat translasi, dua molekul tRNA akan menempel pada
ribosom untuk satu molekul mRNA, dan dua asam amino yang dibawa
oleh kedua tRNA tersebut akan dirangkaikan menjadi polipeptida. Inilah
prinsip sintesis rantai polipeptida. tRNA ialah salah satu dari molekulmolekul RNA selain mRNA dan rRNA yang dimiliki oleh semua organisme
selular dan berperan dalam ekspresi gen . tRNA dan rRNA adalah molekul
RNA yang bukan genom (bukan molekul yang diterjemahkan). Struktur