Anda di halaman 1dari 27

BAB MAYAT

1. MEMBERIKAN MINUMAN SAAT DETIK-DETIK AKHIR


Dikatakan bahwa seseorang yang sedang syakrat al-maut akan merasakan kehausan
yang sangat luar biasa. Hal demikian tak lain karena dampak dari sakitnya dicabut nyawa.
Kondisi semacam ini dimanfaatkan betul oleh iblis untuk merusak keimanan seseorang
dengan menawarkan segelas air yang menyegarkan. Apakah pada saat tersebut
disunahkan memberi minuman pada orang yang sedang syakrat al-maut?
Jawab: Ya, disunahkan. Bahkan hukumnya wajib, jika ada tanda-tanda sangat
membutuhkan.
Referensi:
151 :


2. AKHIR HAYAT MENGUCAPKAN KALIMAH TAUHID
Sudah menjadi tradisi, ketika ada orang yang sedang syakrat al-maut, pihak keluarga
menemani dan mengajarkan kalimat tauhid. Sebagaimana sabda Nabi saw. Barang siapa
yang akhir perkataannya mengucapkan kalimat L Ilha IllAllah, maka akan masuk surga.
Namun hadits ini jika dikaitkan dengan konsep dasar, bahwa setiap orang akan dibalas
sesuai dengan perbuatannya, sepertinya tidak ada faidahnya. Terbukti bagi siapa pun, baik
akhir hayatnya mengucapkan kalimat tauhid atau tidak, asalkan masih ada iman di hati,
pasti akan masuk surga, sekalipun sebelumnya harus ke neraka dahulu akibat dosa yang
telah diperbuat. Dari keterangan di atas, sebenarnya apa keutamaan Hadits Nabi Saw.
tersebut?
Jawab: Menurut Ibn as-Subki keutamaan hadits di atas adalah sebagai tanda bahwa orang
yang akhir hayatnya mengucapkan kalimat tauhid akan tergolong orang yang diampuni dari
dosa-dosanya, sehingga tidak akan masuk ke neraka sama sekali.
Referensi:
92 : 3







3. SOLUSI KETIKA SULIT MENGUCAPKAN KALIMAT TAUHID
Setiap insan pasti berkeinginan semua keluarganya termasuk dia sendiri meninggal dalam
keadaan Husn al-Khtimah. Oleh karenanya, ketika salah satu dari keluarga ada yang
sedang syakrat al-maut diajarkanlah bacaan tauhid ditelinganya. Namun kadangkala
orang yang sedang syakrat al-maut sulit mengucapkan kalimat tauhid, meskipun sudah

diulang berkali-kali, hal ini menambah bingung pihak keluarga yang berada disampingnya.
Apa solusi terbaik yang harus dilakukan oleh pihak keluarga menghadapai kondisi
?tersebut
Jawab: Membaca tasbh, tahmd dan takbir secara bersama-sama, dengan harapan supaya
orang yang sedang syakrat al-maut lebih mudah mengucapkan kalimat tauhid.
Referensi:
3 93 :


) (

) (


2 136 :

) (



4. FENOMENA KEJADIAN ANEH DITUBUH MAYIT
Stasiun televisi Indonesia banyak mentanyangkan kisah-kisah nyata, seperti kejadiankejadian aneh, semisal mayit sulit di kebumikan, sebab liang kuburnya menjadi sempit dan
sebagainya. Kejadian semacam ini dalam film tersebut dijadikan sebagai gambaran
perilaku dan riwayat hidup orang yang meninggal. Sehingga dengan kejadian itu, orangorang berasumsi bahwa orang yang meningal sebagaimana yang mereka lihat di dalam
film, tergolong Su al-Khtimah. Bolehkah bagi seseorang mengatakan tidak Hsn al?Khtimah pada mayit dengan berdasarkan kejadian tersebut
Jawab: Tidak boleh, sebagaimana yang dikatakan oleh Imam al-Ghazli dalam kitabnya
Ihya Ulm ad-Dn, Diantara etika terhadap jenazah adalah berprasangka baik pada mayit,
meskipun secara kasat mata kita, mayit tergolong orang-orang yang jauh dari apa yang
diharapkan (mayit yang fasiq). Sebab pada hakikatnya, tidak ada satu orang pun yang
mampu mengetahui baik dan buruknya akhir riwayat seseorang, hanya Allah-lah Yang
Maha Mengetahui.
Referensi:
) - / 7 (204 :


5. MENANGIS TERSEDUH-SEDUH
Ditinggal mati orang tercinta yang begitu diharapkan kiprahnya di tengah-tengah keluarga,
merupakan peristiwa yang amat menyedihkan. Tak heran, jika dari Shhib al-Musbah ada
yang meluapkan kesedihannya dengan air mata. Bahkan karena kepiluan yang teramat
dalam serta merasa sangat kehilangan keluarga tercintanya, ada sebagian yang menangis
?terseduh-seduh. Bagaimana hukum menangis dalam kasus di atas
Jawab: Boleh, asalkan tidak sampai melewati batas (jerit-jerit).
Referensi:
3 16 :













1 401 :

) (
) ) (




(


3 16 :







6. MEMPUBLIKASIKAN KEMATIAN SESEORANG


Sudah menjadi tradisi di suatu daerah, bahwa ketika ada orang yang meninggal, biasanya
diumumkan lewat microfon. Tujuan mereka tidak lain, disamping agar masyarakat setempat
mengetahui ada salah satu warga yang meninggal dunia dan juga supaya semuanya
berkumpul untuk merawat (men-tajhz) mayit. Bagaimana hukum mengumumkan kamatian
?dengan tujuan sebagaimana di atas
Jawab: Sunah.
Referensi:
1 403 :

{
{ }

- - ) (


) (
7. HUTANG MAYIT DITANGGUNG KELUARGA
Telah menjadi tradisi, apabila jenazah mau diberangkatkan ke makam, terlebih dahulu ada
sambutan dari perwakilan Shhib al-Musbah kepada para pengiring jenazah. Biasanya

yang disampaikan adalah tentang permintaan maaf atas semua kesalahan-kesalahan


mayit, sekaligus pengalihan tanggungan hutang si mayit pada pihak keluarga. Apakah
?dengan pengalihan hutang, mayit sudah terbebas dari tanggungannya
Jawab: Sudah terbebas, asalkan jelas ada kerelaan dari pihak penghutang atas pengalihan
tersebut.
Referensi:
5 105 :















} {

2 141 :





{
}

)

( - . -
- ) -
(
(
)

8. AURAT MAYIT TERLIHAT KETIKA MEMANDIKANYA


Kalau kita tengok realita yang ada, kebanyakan orang-orang yang memandikan mayit,
dengan santainya melihat aurat si mayit. Mungkin karena tidak adanya perhatian dan
teguran dari tokoh agama setempat, sehingga hal itu dianggap wajar. Bolehkah melihat
?aurat si mayit ketika memandikannya
Jawab: Tidak boleh, karena aurat mayit sama dengan auratnya orang yang masih hidup.
Referensi:
) - / 3 (13 :




}

{




{
}
{
}

9. MEMBERITAHUKAN HAL-HAL ANEH DARI SI MAYIT
Kebanyakan masyarakat, tidak begitu selektif dan terkesan asal-asalan dalam memilih
orang yang akan memandikan mayit. Akibatnya, jika dalam proses memandikan terdapat
hal-hal aneh yang terjadi pada mayit, akan mudah tersebar luas menjadi rahasia umum.
?Bagaimana hukum menyebarkan hal-hal aneh tersebut
Jawab: Haram, apabila hal itu merupakan aib atau tanda-tanda buruk bagi mayit. Namun,
jika yang terjadi pada mayit merupakan tanda-tanda baik, maka sunah disebar luaskan.

Catatan: Sebaiknya dalam memandikan mayit dianjurkan orang-orang yang bisa


dipercaya.
Referensi:
5 113 :
) "}
{"






) / 3 (30 :

}
{











10. MENYENTUH AURAT MAYIT TANPA ALAS TANGAN
Dalam merawat mayit, masih banyak ditemukan kejanggalan-kejanggalan yang harus
segera ada jawaban. Terbukti saat proses memandikan mayit, kebanyakan orang pasti
menyentuh anggota tubuh si mayit secara langsung tanpa penghalang kain atau yang lain.
Mereka beralasan supaya lebih mudah membersihkan kotoran si mayit. Bolehkah
?menyentuh anggota tubuh mayit tanpa alas tangan
Jawab: Tidak boleh, jika yang disentuh bagian aurat mayit. Untuk selain aurat mayit
disunahkan memakai alas tangan.
Referensi:
5 127 :

) (

11. SUAMI MENYENTUH AURAT ISTRINYA SAAT MEMANDIKAN


Sebagaimana telah kita ketahui, bahwa melihat atau menyentuh aurat si mayit, hukumnya
sama persis seperti halnya ketika dalam keadaan hidup. Apakah bagi suami diperbolehkan
melihat atau menyentuh aurat istrinya yang telah meninggal, mengingat dimasa hidupnya
?semua itu diperbolehkan
Jawab: Boleh, asalkan tidak syahwat (terangsang).
Referensi:
2 269 :

(
)

12. MENINGGAL KARENA TERBAKAR


Seorang yang mati terbakar, tentu kulitnya melepuh dan mudah hancur. Hal ini tidak
memungkinkan untuk dimandikan layaknya mayit yang meninggal secara normal.
?Bagaimana cara men-tajhz (merawat) orang yang mati terbakar tersebut
Jawab: Di-tajhz sebisanya, hanya saja jika tidak mungkin, seperti; jika kulit terkena air akan
rontok, maka cukup ditayammumi.
Referensi:
1 404 :
) ( ) (


13. TUBUH MAYIT MENGELUARKAN DARAH
Sering kali kita jumpai mayit yang sudah dimandikan dan belum dishalati, tubuhnya masih
mengeluarkan darah. Bahkan kadang-kadang darah tersebut keluar setelah mayit dikafani.
?Wajibkah darah tersebut dihilangkan
Jawab: Wajib dihilangkan, karena menjadi syarat sahnya shalat mayit. Menurut Imam alBaghwi, jika keluarnya darah setelah mayit dikafani, maka tidak wajib dihilangkan,
walaupun belum dishalati.
Referensi:
152 :

) (


14. KESULITAN MENGHENTIKAN DARAH MAYIT
Melihat orang meninggal akibat korban tabrakan, rasanya sulit untuk men-tajhz secara
sempurna. Bagaimana tidak, darah segar selalu mengucur deras dari tubuh mayit. Bahkan
walau dibasuh berulang-ulang, tetap saja darah mengalir tiada henti. Bagaimana fiqh
?menyikapi hal tersebut
Jawab: Wajib menyumbat tempat keluarnya darah, seperti halnya orang yang beser.
Sementara mandi dan shalatnya tetap dihukumi sah.
Catatan: Setelah mayit disumbat, wajib menyegerakan shalat mayit.
Referensi:
2 268 :


) (

"

"

15. JAHIT ANGGOTA MAYIT YANG TERPISAH


Seseorang meninggal dunia dengan anggota tubuh yang terpisah-pisah akibat ditabrak
kereta api. Hal ini menimbulkan problematika tersendiri terkait dengan perawatan jenazah.
Apakah anggota mayit tersebut boleh dijahit supaya lebih mudah proses perawatannya
?)(tajhz
Jawab: Haram, kecuali jika tanpa dijahit usus mayit akan keluar.
Referensi:
3 113 :



16. MEMBUKA PAKSA MULUT MAYIT KARENA TERDAPAT DARAH


Pak Kafi Ridlo Roma adalah seorang modin berpengalaman didesanya. Suatu hari, beliau
memandikan mayit yang tubuhnya sudah kaku semua. Dengan pelan-pelan mayit tersebut
dimandikan supaya semua anggota tubuhnya terbasuh semua. Kesulitan baru terjadi,
ketika mulut si mayit mengeluarkan darah yang tidak bisa dihilangkan kecuali dengan
membuka paksa mulutnya. Apakah membuka paksa mulut mayit dapat dibenarkan dalam
?kasus diatas
Jawab: Ya, dibenarkan.
Referensi:
2 146 :






2 445 :


) (


17. MENEMUKAN SEBAGIAN ANGGOTA MAYIT
Belakangan ini, sering terjadi kecelakaan pesawat terbang yang menewaskan korban yang
tidak sedikit. Bahkan untuk pencarian korban, sampai melakukan penyisiran kedalam
hutan. Kadang-kadang korban ditemukan hanya bagian anggota saja.
Pertanyaan:
?a. Bolehkah menshalati jenazah untuk mayit yang belum ditemukan
?b. Apakah menemukan bagian anggota korban tetap wajib di-tajhiz
Jawaban:
a. Tidak boleh.
b. Wajib.
Referensi:

159 :

155 :

) (




1 395 :

)
(






(
)






) (

) ( )




18. MENSEDEKAPKAN TANGAN MAYIT
Seperti yang umum terjadi, saat mayit berbaring tidur, biasanya kedua tangannya
disedekapkan. Adakah dalil al-Quran atau Hadits yang menjelaskan tangan mayit harus
?disedekapkan
Jawab: Tidak ada, namun hal ini tergolong kebiasaan yang baik.
Referensi:
3 126 :


) (

19. MAYIT BAYI PREMATUR
Tajhz al-Mayyit merupakah fardlu kifayah bagi seorang muslim, meliputi; memandikan,
mengkafani, menshalati dan menguburkan. Demikian ini jika mayit bukan orang mati
syahid, kafir dan bayi prematur. Sebatas manakah bayi prematur (siqtu) yang wajib dirawat
?sebagaimana mayit yang sudah balgh
Jawab: Jika ada tanda-tanda kehidupan, seperti; menangis atau bergerak.
Referensi:
1 395 :
) (
) ( ) (
) (

)
( )
(
( )

) ( ) (
)
(

( ) (
)


20. DO'A BAGI MAYIT YANG MASIH BALITA

Kejadian dimasyarakat ketika ada yang meninggal dunia, baik laki-laki, prempuan, tua dan
muda, semuanya dishalati sebagaimana biasa kita ketahui. Masalah muncul tatkala yang
dishalati adalah anak kecil yang belum balgh, sebab yang namanya anak kecil, belum
terkena beban kewajiban, artinya tidak mempunyai dosa. Padahal diantara rukun shalat
pada mayit adalah mendoakannya dengan harapan dosa-dosa mayit dapat diampuni oleh
?Allah Swt. Apakah ada do'a secara khusus untuk mayit yang masih kecil
;Jawab: Ada, sebagaimana berikut



Referensi:
1 167 :


}





{
}

{ } { }
" "

{



21. BATASAN JARAK SHALAT GHAIB
Shalat Ghib merupakan ritual shalat jenazah yang dilaksanakan bagi orang-orang yang
daerahnya jauh dengan orang yang meninggal. Sebatas mana jarak diperkenankannya
?melaksanakan Shalat Ghib
Jawab: Menurut Ab Mahramah sekira tidak mendengar suara adzan. Sedangkan menurut
Ibn Hajar harus melebihi Hadd al-Ghaus (kurang lebih 150 m.). Lain halnya menurut Shhib
al-Imdd, bahwa Shalat Ghib sah-sah saja dilakukan tanpa pertimbangan di atas, asalkan
didasari adanya udzur.
Referensi:
156 :








211 :





) ( ) (




}


{



(
) ( )

) (
22. PROBLEMATIKA SHALAT MAYIT DI ATAS KUBURAN
Sebab sakit jantung yang tidak kunjung sembuh, akhirnya orang tua Joni meninggal di

rumah sakit. Karena tempat tinggal yang lumayan jauh dari orang tua. Akhirnya Joni
memutuskan pada kerabatnya untuk menguburnya tanpa menunggu kedatangan dirinya.
Dan sebagai rasa penghormatan terakhir pada orang tua, setelah sampai di makamnya dia
melakukan shalat Jenazah dikuburan orang tuanya tersebut. Bagaimana hukum menshalati
mayit di atas kuburan?
Jawab: Sah-sah saja.
Referensi:
392 : 1

( ( )
)
) (

)


23. PERSAKSIAN JENAZAH
Sebelum pemberangkatan jenazah, di sebagian daerah biasanya diadakan upacara isyhd
(persaksian jenazah) oleh pemuka agama setempat sebagai wakil dari pihak keluarga
terhadap para pelayat, dengan perkataan sebagai berikut; Mayit ini baik apa baik.
Kemudian secara serempak orang yang hadir pada waktu itu menjawab; Baik. Meskipun
diantara mereka ada yang tahu tentang kehidupan si mayit yang sering berbuat dosa atau
bahkan tidak mengetahui sama sekali.
Pertanyaan:
a. Apakah tradisi di atas diperbolehkan? Dan apakah ada dasar Haditsnya?
b. Dan bagaimana hukum kesaksian baik pada mayit, bagi orang yang tidak tahu riwayat
hidup si mayit atau yang tahu, bahwa semasa hidupnya dia sering melakukan dosa?
Jawab:
a. Hukumnya diperbolehkan. Ada, diantaranya;



Nabi saw bersabda: Setiap muslim yang disaksikan sebagai orang baik-baik oleh
4 orang, Allah akan memasukkannya ke surga. Para Shohbat bertanya:
Kalau disaksikan 3 orang? Nabi menjawab:Juga masuk surga.
Kalau disaksikan 2 orang? Nabi menjawab: Juga masuk
surga. Kami tidak menanyakan lagi bagaimana kalau
disaksikan hanya oleh 1 orang. (HR. Bukhari).
b. Hukumnya sunah, karena anjuran bagi orang yang menghadiri jenazah adalah harus
berprasangka baik pada mayit, baik ia mengetahui riwayat hidupnya atau tidak. Sebab
secara hakikatnya, tidak ada yang mengetahui antara baik dan buruknya seseorang kecuali
Allah swt.
Referensi:
112 :

) (












) - / 5 (296 :




) - / 4 (442 :















"
"



"
"


"
"






) - / 7 (219 :



) - / 7 (204 :




24. POSISI MAYIT KETIKA DISHALATI
Dalam etika menshalati mayit, ternyata masih banyak yang belum mengetahuinya, hal ini
akan tampak jelas jika kita tengok realita di masyarakat. Diantaranya, mengenai posisi
Imam ketika menshalati mayit, sebab ada sebagian kalangan yang mengklaim, bahwa
antara laki-laki dan perempuan tidak ada bedanya. Bagaimanakah posisi yang benar ketika
?menshalati jenazah, baik laki-laki atau perempuan
Jawab: Jika jenazahnya laki-laki, maka imam atau orang yang melaksanakan shalat

sendirian, berada di arah kepala jenazah dan posisi kepalanya mayit di arah kiri Imam,
maksudnya kepala mayit berada di arah selatan (jawa; mujur ngidul). Jika jenazah wanita,
maka berada dibagian pantatnya dan posisi kepalanya mayit di arah kanan Imam,
maksudnya kepala mayit berada di arah utara (jawa; mujur ngalor).
Referensi:
2 188 :
) (




25. TERTINGGAL TAKBIR DALAM SHALAT JENAZAH
Sering kita jumpai saat pelaksanakan shalat Jenazah, sebagian jamaah ada yang
terlambat, sehingga mereka tertinggal dari takbirnya imam. Ada juga sebagian makmm
yang sudah dari awal mengikuti jamaah, namun pada waktu ia takbir yang pertama,
ternyata Imam telah melakukan takbir yang kedua. Bagaimana hukum shalatnya makmm
?dalam kasus di atas
Jawab: Jika makmm muwfiq dan tertinggalnya bukan karena udzur, maka shalatnya
batal. Sedangkan jika makmm masbq, maka langsung takbir lalu baca Fatihah.
Kemudian setelah Imam selesai shalat, ia menambah satu kali takbir sekaligus dzikirnya.
Referensi:
1 168 :



26. SHAF KETIKA SHALAT JENAZAH
Kesunahan dalam menshalati mayit banyak sekali, diantaranya adalah berjamaah dan
menjadikan tiga shaf. Namun kadang-kadang semua itu sulit dilakukan, ketika minimnya
orang-orang yang mau menshalati. Apakah ketika jamaahnya sedikit masih disunahkan
?berjamaah dengan menjadikan tiga shaf
Jawab: Masih disunahkan selama orang yang menshalati minimal ada 6 orang atau lebih.
Referensi:
2 149 :







)

(



27. SHALAT JANAZAH PADA WAKTU MAKRUH
Melaksanakan shalat pada waktu karhah (waktu yang dimakruhkan), hukumnya tidak

diperbolehkan kecuali shalat Dzi as-Sabab al-Mutaqaddim (sebab yang mendahului),


semisal shalat Qadl atau Sabab al-Muqrin (sebab yang bersamaan), semisal shalat
?Gerhana. Bolehkah shalat jenazah dilakukan pada waktu karhah semisal setelah Ashar
Jawab: Boleh, selama tidak ada tujuan melaksanakan shalat jenazah pada waktu tersebut.
Referensi:
1 190 :




28. TATACARA MENGIRING JENAZAH
Kalau kita tengok praktek yang ada disekeliling kita, ternyata masih banyak kasus-kasus
yang perlu ketegasan hukumnya. Agar masyarakat awam tidak tenggelam dalam kekeliruan
yang diklaim benar olehnya. Terutama terkait dengan persoalan jenazah, seperti; mengiring
?jenazah ke pekuburan. Bagaimana cara mengiring jenazah yang benar
Jawab: Orang yang menghantarkan jenazah berada di depan jenazah.
Referensi:
1 385 :











{

}

. ) (








29. MENDAHULUKAN KEPALA MAYIT SAAT MEMBAWA JENAZAH
Etika dalam membawa jenazah, ternyata banyak orang awam yang belum mengetahuinya.
Terbukti realita di lapangan, ketika mereka membawa jenazah, tidak begitu memperhatikan
bagian anggota mana yang harus di kedepankan antara bagian kepala atau kaki. Bagian
?anggota manakah yang sunah didahulukan ketika membawa jenazah
Jawab: Yang didahulukan adalah bagian kepalanya sesuai arah jalan.
Referensi:
3 129 :








)
(



30. MEMBACA TAHLIL SAAT MENGIRING JENAZAH

Tradisi yang mengakar dikalangan NU, sering kali dituduh bidah yang sesat oleh sebagian
komunitas, seperti; membaca Kalimat at-Thayyibah ketika mengiring jenazah.
Bagaimanakah hukum membaca Kalimat at-Thayyibah tersebut menurut pandangan
?syara
Jawab: Secara mendasar, anjurannya dalam mengiring jenazah adalah diam disertai
tafakkur. Sedangkan membaca kalimat di atas hukumnya diperbolehkan, bahkan ada
sebagian pendapat yang mengatakan sunah. Sebab dengan membaca kalimat tersebut,
dapat terhindar dari perkataan-perkataan yang tidak ada hubungannya dengan etika
mengiring jenazah yakni dzikrul al-maut.
Referensi:
206 :




31. PENGGALIAN KUBURAN MENEMUKAN TULANG MAYIT
Sering terjadi disaat menggali lubang kuburan, mereka menemukan tengkorak atau tulangtulang mayat. Apa langkah yang harus diambil bagi seseorang yang saat menggali kuburan
?menemukan tulang-tulang mayit
Jawab: Wajib mengubur tulang-tulang tersebut dan mengembalikan tanah galiannya.
Referensi:
2 134 :
) ( ) ( )
(

) (

) (

32. MERENOVASI MAKAM YANG SUDAH LAMA
Menurut bahasa jawa Mendem jero mikul duwur adalah diantara bentuk rasa bakti
seorang anak kepada kedua orang tuanya yang sudah meninggal dunia. Sehingga sang
anak tidak rela, jika melihat kuburan orang tuanya dalam keadaan rusak karena dimakan
?masa. Bolehkah memperbarui atau membangun kuburan yang sudah rusak
Jawab: Tidak boleh, bahkan wajib membiarkan bila di pemakaman umum, karena
dikhawatirkan dianggap kuburan baru, sehingga mencegah orang lain di makamkan di
tempat tersebut.
Referensi:
5 247 :



33. KRITERIA ORANG YANG BOLEH DIBANGUN KUBURANNYA
Pembangunan kuburan yang terjadi dimasyarakat, kayaknya sudah menjadi hal yang biasa.
Bangunan tersebut banyak sekali bentuk dan modelnya. Alasan yang sering kita dengar
dari mereka, bahwa orang yang di kebumikan adalah tergolong orang shleh. Padahal
sebenarnya hanya tokoh masyarakat atau sebatas guru ngaji. Sebenarnya seperti apa
?kriteria orang shleh yang diperbolehkan untuk dibangun kuburannya
Jawab: Kriterianya adalah seorang hamba Allah yang selalu konsisten memenuhi hak-hak
Allah dan hak-hak sesama (orang yang taat beragama).
Referensi:
3 438 :
(

)

{ } {



1 197 :

)


(




1 457 :
)

(

(
)

{




34. DO'A MENGUBUR MAYAT
Demi untuk menambah bekal atau dapat meringankan mayit di dalam kuburan. Adakah
?do'a secara khusus bagi orang yang mengubur mayat
Jawab: Ada, do'anya sebagaimana berikut:


Catatan: Menurut Ibn Munbah, apabila mengubur jenazah berdo'a sebagaimana di atas,
maka mayit akan dijauhkan dari adzab Allah Swt. selama 40 tahun.
Referensi:
157 - 156 :
] [


} {

) (
35. DALIL BERDIAM & MENDO'AKAN MAYIT SETELAH PENGUBURAN
Tradisi dimasyarakat, setelah penguburan mayit selesai, mereka diam sejenak untuk
?mendo'akan si mayit. Bagaimana hukum tradisi di atas? Adakah dasar haditsnya
Jawab: Hukumnya sunah. Dan dasar yang dibuat pijakan adalah Hadits Nabi Saw. riwayat
;al-Bazzar dan Muslim, sebagaimana berikut



Referensi :

2 60 :



3 42 :
) (


36. DALIL MAYIT DIBERI BANTAL SAAT PENGUBURAN
Ketika mayit akan di kubur, biasanya mayit dibuatkan bantal dari tanah (jawa: geluk).
Mereka beralasan agar posisi mayit ketika di kubur tidak berubah. Adakah dasar dalil tradisi
?di atas
Jawab: Ada, sebagaimana Hadits al-Faqh Ab Abdullh.
Catatan: Ketika membuat geluk dianjurkan membacakan surat al-Qadr 7 kali, dengan
harapan semoga jenazah tidak disiksa di dalam kuburnya.
Referensi:
3 172 :
) (
} } {



37. TRADISI ADZAN SAAT PENGUBURAN MAYAT
Realita dimasyarakat, ketika mayit sudah dimasukkan keliang lahat, mayit diadzani dan di?iqmah-i. Bagaimana hukum adzan dan iqmah tersebut
Jawab: Boleh-boleh saja, namun menurut sebagian ulama, hal itu dianjurkan. Mereka
menganalogikan dengan adzan dan iqmah pada anak yang baru lahir. Bahkan jika
penguburan mayit bertepatan dengan lantunan adzan, maka mayit itu akan dipermudah

menjawab pertanyaan kubur.




(
)
Rasulullh Saw. Bersabda; Jika adzan dikumandangkan di sebuah kampong,
maka Allah Swt. akan membebaskan warga kampung itu dari
adzabnya.(HR. Thobroni & Said ibn Manshur).
Referensi:

43 :











2 17 :

) (

) (

38. MENGUBUR JENAZAH MEMAKAI PETI


Entah dengan alasan apa, orang-orang kaya yang bertempat di perkotaan, ketika
meninggal dunia di kubur dengan menggunakan peti. Apakah hukum mengubur jenazah di
?dalam peti
Jawab: Makruh.
Referensi:
256 :




] [



39. DALIL MENTALQIN MAYIT SETELAH DIKUBUR
Dewasa ini, masih saja kalangan diluar NU ramai-ramai mengugat tradisi-tradisi yang
sudah mengakar dimasyarakat, tidak terkecuali masalah dasar hukum men-talqn mayit.
?Adakah dalil nash yang menjelaskan kesunahan men-talqn jenazah setelah dikebumikan
Jawab: Ada, seperti hadits yang diriwayatkan at-Thabrniy.
Referensi:
2 159 :
) (





!



40. KESUNAHAN MENTALQN MAYAT BALITA
Talqn merupakan sebuah ritual, dimana hikmahnya adalah membantu dan mempermudah
si mayit untuk menjawab tatkala ditanya dua Malaikat di dalam kubur. Apakah Jenazah
?anak kecil juga tetap disunahkan men-talqn-nya
;Jawab: Terjadi perbedaan pendapat
Menurut sebagian ulama tetap disunahkan.
Menurut Imam Ibn Hajar dan Imam an-Nawawi tidak disunahkan, karena anak yang kecil
ketika di dalam kubur tidak akan ditanya Malaikat.
Referensi:
2 298 :








41. TRADISI MENYIRAMI KUBURAN
Kebiasaan masyarakat ketika salah satu dari keluarganya ada yang meninggal dunia, dan
setelah jenazahnya disemayamkan ke dalam liang kubur, keluarga tersebut menyirami
?kuburannya dengan air. Bagaimana hukum menyirami kuburan seperti deskripsi di atas
Jawab: Hukumnya sunah. Menurut Imam Subki, boleh menggunakan air yang dicampur
dengan sedikit bunga mawar, dengan harapan Malaikat Rahmat datang dan mendo'akan
jenazah tersebut.
Referensi:
2 208 :


) (







) (










42. MENABUR BUNGA ATAU WEWANGIAN DI KUBURAN
Sudah menjadi tradisi bagi masyarakat, jika ada yang meninggal dan prosesi
pemakamannya telah selesai, diadakan tabur bunga atau wewangian di atas kuburannya.
?Apa hukum tradisi tersebut
Jawab: Hukumnya sunah, karena Ittib (mengikuti) kepada beliau Nabi Saw.
Referensi:
2 135 :



)(


) (






43. MENULIS NAMA DI BATU NISAN
Demi mengenang kematian seseorang yang sangat dicintai dan supaya anak cucunya tidak
lupa padanya. Banyak cara yang dilakukan oleh pihak keluarga, diantaranya menulis nama
si mayit dibatu nisannya. Hal demikian ini sudah mentradisi dimasyarakat. Bagaimana
?menurut pandangan syara' tentang menulis nama orang yang meninggal di batu nisan
Jawab: Boleh, bahkan disunahkan.
Referensi:
2 207 :

) (




44. DALIL TRADISI HAUL


Haul merupakan tradisi yang sangat lekat sekali dengan kaum Nahdiyyin. Peringatan ini
biasanya diselenggarakan setelah genap satu tahun dari wafatnya seorang ulama dan
begitu seterusnya. Sedangkan subtansi dari peringatan haul ini adalah sebagai media untuk
mengenang jasa-jasa para ulama yang telah wafat serta untuk mendo'akannya. Adakah
?dalil tentang mengadakan haul untuk orang yang sudah meninggal
;Jawab: Ada, dengan hadits Nabi Saw. Berikut, diantaranya



) (
Rasulullah berziarah ke makam Syuhd (orang-orang mati syhid) dalam perang
Uhud dan makam keluarga Baq, dia mengucapkan salm dan mendo'akan
mereka atas amal-amalyang telah mereka kerjakan.
(HR. Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah).
Referensi:

.
45. BATASAN MASA KESUNAHAN TA'ZIAH
Taziah merupakan sebuah ritual yang sangat dianjurkan oleh syara. Sebab esensi dari
taziah adalah untuk menghibur terhadap keluarga yang baru tertimpa musibah kematian.
?Sampai kapan batasan kesunahan taziah
Jawab: Mulai selesai penguburan mayit sampai tiga hari, karena masa tersebut, umumnya
seseorang masih merasa sedih yang begitu dalam. Sementara taziah setelah lewat tiga
hari, hukumnya makruh.
Referensi:
1 235 :






46. KARANGAN BUNGA TERMASUK TA'ZIAH
Melihat perkembangan zaman yang kian pesat, banyak sekali model taziah yang terjadi
dikalangan perkotaan, khususnya orang kaya. Dimana ketika ada yang meninggal dunia,
mereka hanya mengirimkan boket (karangan bunga) kepada orang yang tertimpa musibah
sebagai rasa bela sungkawa. Apakah pengiriman karangan bunga tersebut sudah
?mendapatkan kesunahan taziah
Jawab: Sudah dapat kesunahan taziah. Karena mengirimkan karangan bunga sudah
mengandung unsur bela sungkawa.
Referensi:
136 :



1 401 :


2 306 :


) (





4 117 :








47. ETIKA ZIARAH QUBUR DI MATA FIQH
Misi paling esensial dalam ritual ziarah ke makam para anbiy, auliy dan ulama ashshalihn adalah sebagai media untuk mengingatkan kita terhadap kematian, supaya hati kita
tidak terperangkap dan tenggelam dalam kenikmatan dunia yang sesaat. Namun dalam
prakteknya, banyak masyarakat tidak mengetahui tentang etika berziarah. Bagaimana
?'tatacara atau etika ziarah kubur yang benar menurut pandangan syara
;Jawab: Etika ziarah kubur adalah sebagai berkut sebagai berikut
Ketika akan masuk ke area pemakaman disunahkan berdo'a:


Disaat ziarah menghadap ke arah timur dan menghadap ke arah wajah makam yang
diziarahi.
Ketika mendo'akan jenazah menghadap ke arah kiblat.
Menghindari berkumpulnya antara laki-laki dan perempuan.
Referensi:
287 :

- -








48. HUKUM NONGKRONG DI ATAS KUBURAN
Kebiasaannya orang-orang yang bertugas menggali kuburan, ketika penggaliannya telah
selesai, ada sebagian dari mereka yang duduk di atas kuburan sambil menunggu jenazah
?datang. Bagaimana hukumnya duduk di atas kuburan

Jawab: Makruh, kecuali ada hajat.


Referensi:
400 : 1





{ ) (
}


) (

49. HUKUM HARTA MAYIT DIBUAT SLAMETAN
Keluarga yang ditinggal mati, umumnya mengadakan acara selamatan (bersedekah) yang
dikemas tahlilan untuk mendo'akan orang yang meninggal. Namun melihat praktek yang
ada, biaya selamatan tersebut biasanya diambilkan dari harta tirkah sebelum ada
pembagian. Apa hukum mengambil biaya selamatan yang diambil dari harta tirkah?
Jawab: Boleh, selama ahli warisnya tidak ada yang mahjr alaih (orang yang tercegah
untuk men-tasharruf-kan hartanya, seperti; ahli waris ada yang belum balgh), kecuali ada
wasiat dari orang yang meninggal. Menurut Mlkiyyah adat yang terlaku hukumnya sama
dengan wasiat, sehingga tidak apa-apa diambilkan dari tirkah, asalkan tidak melebihi 1/3
tirkah.
Referensi:
369 : 1

( )





50. DALIL UPACARA MENGENANG KEMATIAN, TUJUH HARI & 40 HARI


Sebagian tradisi warga Nahdiyyin, seperti; sedekah pada mayit yang dikemas dengan
tahlilan, dituding sebagai bidah oleh kelompok yang kontra. Dengan alasan menambah
kesusahan atau beban pada Shhib al-Mushbah. Adakah dalil yang menjelaskan sedekah
tersebut?
Jawab: Menyelenggarakan ritual upacara kematian, seperti; tujuh harinya mayit, empat
puluh hari, seratus hari, haul dan lain sebagainya. Jika kita amati tujuan dan makna
upacara tersebut, tidak lain untuk shadaqah dan mendoakan mayit, yang pada intinya
untuk meringankan si mayit. Dengan demikian, tradisi di atas tergolong hal-hal yang
dianjurkan oleh syara. Dan sebagai bukti bahwa tradisi di atas bukan meng-ada-ngada,
artinya memang betul-betul ada dasarnya. Seperti yang dikatakan as-Suythiy, ada
sebagian riwayat dari Imam Thwus terkait hal ini, sebagaimana berikut;

()
Imam Thwus berkata: Seseorang yang meningga,l akan mendapat ujian
dari Allah dalam kuburannyaselama tujuh hari. Oleh karena itu,
seyogyanya bagi mereka yang masih hidup memberikan suatu
jamuan atau shadaqah bagi yang mati selama hari
ujian tersebut. (HR. Ahmad & Abu Nam).

Atsar yang diriwayatkan Imam Thwus, hukumnya sama dengan hadits marf mursal, dan
sanad-nya sampai pada tabin. Sehingga menurut Imam Hanafi, Hambali dan Imam Mliki,
bahwa riwayat Imam Thwus tersebut dapat dijadikan sebagai pijakan secara mutlak.
Sedangkan Imam Syfii mengatakan, bahwa untuk menjadikan hujjah riwayat Imam
Thwus di atas, harus ada dalil pendukung. Seperti ditemukan hadits lain yang senada atau
ketetapan para Shahbat (konsensus). Namun bentuk kehati-hatian Imam Syfii itu telah
terjawab, sebab ada hadits lain yang senada dengan atsar Imam Thwus yang
diriwayatkan oleh Mujhid dan Ubaid bin Umair, berikut haditsnya;


Dari Ubaid Ibn Umair berkata: Orang yang meninggal akan mengalami ujian dalam
kuburannya baik itu orang mukmin atau munfiq. Adapun orang mukmin
ujiannya selama 7 hari. Sedangkan munafiq 40 hari di waktu pagi.
Kendati demikian, ahli hadits dan pakar usul belum mencapai kata sepakat menyikapi
setatus riwayat Imam Thwus. Ada yang mengklaim, bahwa riwayat itu termasuk Hadits
marf, artinya upacara sebagaimana yang digambarkan dalam riwayat Imam Thwus telah
ada semenjak masa Nabi Saw., dan beliau menyetujuinya. Sedangkan pendapat yang lain
mengatakan, bahwa riwayat Imam Thwus, sanad-nya hanya pada Shahbat, tidak sampai
kepada beliau Nabi Saw. Dari pendapat yang kedua ini juga memunculkan sebuah polemik
tersendiri dikalangan mereka. Sehingga terdapat beberapa kemungkinan menyikapi riwayat
Imam Thwus tersebut. Diantara mereka ada yang mengatakan, bahwa hal itu pernah
dilakukan oleh semua Shahbat (ijm). Ada juga yang berpendapat hanya sebagian
Shahbat saja yang melakukannya. Dan pendapat yang kedua ini yang menjadi pilihan
Imam An-Nawawy.
Maka dari itu, masalah sedekah yang dikemas dengan tahlilan, tidak berlebihan seandainya
kita katakan bagian yang dapat meringankan pada mayit, sebab bacaan tahlilan yang
terjadi dimasyarakat NU diambilkan dari ayat-ayat al-Quran dan hadits Nabi Saw. yang
tujuan bacaan tersebut, pahalanya dihadiahkan pada si mayit. Hal ini sesuai dengan sabda
Nabi Saw.;


()
Rasulullh saw bersabda: Barang siapa menolong mayit dengan membacakan
ayat-ayat al-Quran dan dzikir, Allah memastikan surga baginya.
(HR. Darimi dan Nasa'i dari Ibn Abbas).
Juga diceritakan dari Ab ar-Rab, dikala beliau menghadiri sebuah perkumpulan, beliau
sebanyak 70 ribu kali. Dan setelah
beserta para jamaah membaca kalimat
selesai, para jamaah diberi hidangan makanan. Pada saat itu, ada seorang pemuda yang
hendak mengambil makanan, namun tidak jadi memakannya, malah ia menangis. Sehingga

para jamaah bertanya pada dia, Kenapa Kamu menangis?. Lalu seorang pemuda itu
menjawab, Aku melihat neraka dan Ibuku ada di sana. Kemudian Ab ar-Rab yang
berada diantara perkumpulan juga mendengar dan dalam hatinya beliau berdo'a, Ya Allah,
sesungguhnya Engkau Maha Tahu bahwa aku telah membaca tahlil sebanyak 70 ribu kali,
dan akan aku jadikan tahlil tersebut sebagai penebus dosa ibu pemuda yang ada di
neraka. Jelang beberapa saat kemudian pemuda itu berhenti dari tangisannya dan
memberikan kabar, bahwa dia melihat ibunya telah keluar dari neraka. Lalu dia makan
bersama para jamaah. Dari uraian yang sangat sederhana ini, sebenarnya sudah dapat
dimengerti, bahwa tradisi yang dilakukan oleh orang-orang NU tidak meng-ada-ngada dan
telah dikenal di masa awal Islam.
Referensi:
22 :
) (

.








) - / 3 (191 :

) (




) (




.


} { }
{ }

{ } {



51. SIKAP MENEMUKAN JENAZAH MENGAPUNG DAN HANYUT


Beberapa waktu lalu terjadi musibah banjir yang menenggelamkan sejumlah daerah di
sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo. Karena saking dahsyatnya,
sehingga ribuan kerangka manusia dan jenazah yang masih baru, terangkat dan
berserakan diberbagai lokasi di sekitar pekuburan. Warga setempat berusaha
mengumpulkannya, akan tetapi diperkirakan masih terdapat ratusan kerangka lainnya yang
belum berhasil ditemukan. Problematika muncul ketika masyarakat setempat ingin
mengebumikan jenazah dan kerangka-kerangka yang hanyut, karena ketinggian air yang
mencapai leher orang dewasa. Dan wilayah yang tidak tergenang air berada di tempat yang
jauh, serta sulit dijangkau diakibatkan sejumlah akses yang menghubungkan dusun itu ke
desa lainnya terputus. Sikap apa yang harus diambil oleh masyarakat setempat terhadap
?jenazah dan kerangka-kerangka yang hanyut dalam permasalahan di atas
Jawab: Harus berusaha semaksimal mungkin untuk men-tajhz mayat secara terhormat.
;Namun apabila tidak mungkin, maka diperinci
Apabila ada kemungkinan banjir surut sebelum mayat taghayyur, maka wajib untuk
merawat mayat dan menunggu banjir surut untuk menguburkan kembali di tempat semula.
Apabila kemungkinan banjir tidak surut sebelum mayat taghayyur, maka mayat harus
dikubur di daerah lain yang tidak terkena banjir.
Apabila kedua urutan di atas tidak mungkin dilakukan, maka demi menjaga kehormatan
mayat, satu-satunya alternatif adalah dengan menenggelamkan mayat atau
menghanyutkannya, dengan harapan akan ada pihak yang bisa merawatnya dengan
terhormat.
Catatan: Jika memungkinkan, maka sikap yang pertama kali harus diambil adalah meminta
bantuan kepada pihak yang bisa merawat mayat secara terhormat.
Referensi:
203 :

) (



)

( )

(
304 :



249 :

) (




21 8 :


) (

) (

}




{






61 :

.


52. HUKUM MEMBACA FATIHAH UNTUK BAGINDA NABI SAW.
Surat Fatihah, biasanya dibaca di awal kegiatan serta penghujung acara. Dan dalam
pembacaan surat Fatihah dibagi menjadi tiga. Pertama ditujukan kepada baginda Nabi
Saw. Kedua kepada para Shahbat dan Tabin dan seterusnya. Yang terakhir para wali,
ulama dan orang-orang Islam. Bagaimana hukum membaca Fatihah yang pahalanya
dihadiahkan pada beliau Nabi Saw. Padahal secara dalil yang jelas, hanya membaca
shalwat kepada beliau Nabi Saw. yang mendapat legalitas kesunahan? Dan apakah
?pahalanya bisa sampai
Jawab: Hukumnya sunah, karena disamakan (dianalogikan) pada shalwat dan bisa
sampai atau dapat mengalir kepada yang dituju, serta hal ini juga bisa terjadi pada selain
Nabi Saw.
Referensi:
3 125 :


) (



) (




244 :




] [




} { }

{

Anda mungkin juga menyukai