Anda di halaman 1dari 20

BAB II

PERSAMAAN DIFFERENSIAL

Persamaan Differensial (PD) adalah persamaan yang mengandung turunan


suatu fungsi yang belum diketahui, yang kita namakan y(x) dan yang ingin kita
tentukan dari persamaan tersebut.
Contoh:
a.

Percepatan batu yang dijatuhkan mempunyai PD :


y '' g ( y '' percepa tan, g gravitasi )

b.

Air yang mengalir mempunyai PD :

h ' k

PERSAMAAN DIFFERENSIAL BIASA


Adalah suatu persamaan yang melibatkan satu atau lebih turunan suatu
fungsi y yang belum diketahui, persamaan itu mungkin juga melibatkan y itu
sendiri, fungsi peubah x dan konstanta.
Contoh:
a.

y ' cos x PD biasa ordo pertama karena mempunyai turunan

tingkat I
b.

y '' 4 y 0 PD biasa ordo kedua karena mempunyai turunan tingkat

II
c.

x 2 y ''' y ' 2e x y '' ( x 2 2) y 2 PD biasa ordo ketiga karena mempunyai

turunan tingkat III

PERSAMAAN DIFFERENSIAL PARSIAL.


Melibatkan turunan parsial suatu fungsi dua atau lebih peubah bebas.
Contoh:
2u 2u

0
x 2 y 2

PENGERTIAN SOLUSI.
Fungsi y=g(x) disebut solusi dari suatu PD ordo pertama pada suatu selang
misalnya a<x<b jika g(x) terdefinisikan dan terdifferensialkan pada selang
tersebut. Sasaran utama di dalam PD adalah menemukan solusi persamaan
tersebut.

Contoh:
a)

Selesaikan PD : y ' cos x

'
Jawab: y

dy
cos x integralkan
dx

dy

dx cos x dy cos x dx

b)

y = sin x + C

Selesaikan PD : y ' x 3

Jawab:
y'

dy
x3
dx

dy

dx x

dy

dx

y=

1 4
x +C
4

Latihan:
Selesaikan PD berikut:

x
2

a)

y e

b)

y ' cos 3 x

c)

y '' cos 3 x

'

TEKNIK-TEKNIK PENYELESAIAN PD.

1.

PD TERPISAHKAN
PD direduksi ke dalam bentuk : g ( y ) y ' f ( x )

'
Karena y

dy
dy
fx atau gydy =
maka bentuk di atas dapat ditulis menjadi: gy
dx
dx

f(x)dx

Dengan mengintegralkan kedua ruas persamaan diperoleh solusi PD:

g ( y )dy

f ( x ) dx C

Contoh:
a.

Selesaikan PD : 9 yy ' 4 x 0

Jawab
9y

dy
4x 0
dx

9 ydy 4 x dx

9y

dy
4x
dx

9 ydy 4 xdx

b.

1 2
x2 y2
y 2 x 2 C atau

C
2
9
4

Selesaikan PD : xy ' 2 y

Jawab:
dy
2y
dx

1 dy

2 y

dy
dx

2y
x

1
dx
1
ln y ln x C ln y 2 ln x C
x
2

2
y2 x C y x C

MASALAH NILAI AWAL


Dalam penerapannya sering terdapat kondisi awal bahwa pada suatu titik
tertentu x 0 solusinya yaitu y(x) mempunyai nilai tertentu y 0 atau y ( x0 ) y 0 .
Untuk memecahkan masalah nilai awal, kita harus menemukan solusi
khusus persamaan itu yang memenuhi syarat awal yang diberikan.

Contoh:
a.

Selesaikan masalah nilai awal: xy 1 y 0; y (1) 1

Jawab:
x

dy
dy
dx 0
y0 x
y
dx

dy dx
dy
dx

0
y
x
y
x

5
ln y ln x C 0 ln( yx ) C yx C

masukkan nilai awal y (1) 1 1.1 = C C = 1


Jadi solusi PD : yx 1

b.

'
Selesaikan masalah nilai awal : y y ; y (2) 5

Jawab:
dy
x

ydy xdx
dx
y

ydy xdx

1 2
1
y x2 C
2
2

y 2 x2 C

Masukkan nilai awal :


5

( 2) 2 C

y ( 2)

5 (pada

saat x=2 y =

5:

5 = -4 + C C = 9

Jadi solusinya : y 2 x 2 9 atau y 2 x 2 9

c.

Sebuah bola tembaga dipanaskan sampai suhu 100 0 C . Selanjutnya pada t

= 0, bola itu dicelupkan ke dalam air yang suhunya dipertahankan pada suhu
30 0 C . Setelah 3 menit suhu bola tembaga itu sudah turun menjadi 70 0 C . Setelah

berapa lamakah suhu bola itu menjadi 310 C , jika PD hukum pendingin Newton
adalah :

dT
k (T 30)
dt

Jawab:
dT
dT
k dt
k (T 30)
(T 30)
dt
dT

(T 30) k dt

ln(T 30) kt C

6
T 30 e k t c T e kt c 30
T e k t e c 30 C e kt 30

Kondisi awal : T(0) = 100 (pada saat t = 0 T = 100)

100 C e k ( 0 ) 30 100 C 30 C = 70

Penyelesaian Umum menjadi : T 70 e kt 30


Kondisi lainnya: T(3) = 70
70 70 e k (3) 30 40 70 e 3 k

e 3 k

40 4
4

Ln e 3k ln
70 7
7

3k ln

4
1 4 1 4
k ln ln 0,1865
7
3 7 3 7

Penyelesaian Umum menjadi: T 70 e 0,1865 t 30


Sehingga nilai T 310 C dicapai setelah:
31 70 e 0 ,1865 t 30 70 e 0 ,1865 t 1

e 0,1865 t

1
1
ln e 0,1865 t ln
70
70

0,1865 t ln

2.

ln 70
1
22,78 atau 23 menit
t
0
,1865
70

MENGUBAH KE BENTUK TERPISAHKAN.


PD ordo pertama ada yang tidak terpisahkan, namun dapat diubah

terpisahkan melalui penukaran peubah yang tidak sukar. Ini berlaku untuk PD
yang berbentuk:
y' g(

y
) ...............(1)
x

7
Kemudian misalkan u

y
dimana y dan u adalah fungsi x, maka y ux
x

Melalui pendifferensialan kita peroleh: y ' u u ' x ............( 2)


Pers (2) kita substitusikan ke dalam pers (1) : u u ' x g (u )

Kemudian kita pisahkan peubah-peubah u dan x:


u

du
dx
du
du

x g (u )
x g (u ) u
g (u ) u
x
dx
dx

Bila kita integralkan dan u kita ganti kembali dengan

y
maka kita peroleh solusi
x

umum dari pers (1).


Contoh:
Selesaikan : 2 xyy ' y 2 x 2 0
Jawab:
Bagi persamaan diatas dengan x 2 2 ( ) y '
y
x

Misalkan : u

y
y ux y ' u u ' x
x

Persamaan (1) berubah menjadi:


2u (u u ' x) u 2 1 0 2u 2 2 xuu ' u 2 1 0

2 xuu ' u 2 1 0 2 xu

2udu
dx

2
x
1 u

2udu

1 u

ln(1 u 2 ) ln x C
2
atau 1 u

C
.
x

du
u2 1 0
dx

dx

1 0 ................(1)

8
y
y
Ganti u dengan
1
x
x

3.

y
C
C
1 2
x 2 y 2 Cx
x
x
x

PD EKSAK.
PD ordo pertama yang berbentuk:

M ( x, y ) dx N ( x, y ) dy 0 .....................(1)

Dikatakan eksak jika ruas kiri persamaan di atas merupakan differensial total.
u

Differensial total : du x dx y dy ; u merupakan fungsi x dan y.


Sehingga du 0 dan melalui integrasi di dapat penyelesaian umum dari
persamaan (1) yaitu:
u ( x, y ) C , C kons tan ta

Dari pers (1) dan Differensial total u di dapat:


M ( x, y ) dx N ( x, y ) dy

Atau: M ( x, y )

u
u
dx
dy
x
y

u
u
dan N ( x, y ) y ............(2)
x

Jika M dan N diturunkan terhadap y dan x, maka diperoleh:


M
2u
N
2u

dan
Syarat suatu PD Eksak
y
yx
x
xy

Untuk mencari solusi PD maka persamaan (2) masing-masing di integralkan


terhadap x dan y, diperoleh:
u

M ( x, y ) dx k ( y )

N ( x, y ) dy l ( x)

9
Contoh:
a.

Selesaikan PD : xy ' y 4 0

Jawab:
x

dy
y 4 0 xdy ( y 4)dx 0
dx

M y 4

M
1
y
M

Karena y x maka PD adalah Eksak


Nx

N
1
x

Mencari solusi:
u

N dy l ( x) x dy l ( x) xy l ( x)

Untuk menentukan l (x ) , differensialkan hasil u diatas terhadap x:


u ( xy l ( x)
l ( x )

y
M y4
x
x
x
y

l ( x)
l ( x)
y4
4 l 4x C
x
x

Jadi solusi umumnya adalah: u xy l ( x) xy 4 x C

b.

1
4

4x
4x
Selesaikan PD : e dy y e dx 0

Jawab:
M y e4x

M
e4x
y
M

karena y x , maka PD Eksak

10
N

1 4x
N
e
e4x
4
x

Mencari solusi :
u

N dy l ( x) 4 e

4x

dy l ( x)

1 4x
e y l ( x)
4

Differensialkan hasil u di atas terhadap x:


1
( e 4 x y l ( x ))
l ( x)
u
4
e 4x y
M y e4x
x
x
x
y e4x

l ( x)
l ( x)
y e4x
0 l ( x) C
x
x

Jadi solusi umumnya adalah : u

4.

1 4x
e yC
4

FAKTOR PENGINTEGRALAN.
Adakalanya PD: M ( x, y ) dx N ( x, y ) dy 0 tidak eksak. Namun PD yang

tidak eksak tersebut dapat dibuat eksak dengan cara dikalikan dengan fungsi
tertentu F(x,y) ( 0) . Fungsi F disebut faktor pengintegralan.
Contoh:
a.

PD : x dy y dx 0 apakah eksak ?

Jawab: M y

M
1
y

karena

N x

N
1
x

M
N

y
x

, maka PD tidak eksak

11
Bila PD di atas dikalikan dengan suatu fungsi F

1
maka PD menjadi eksak.
x2

Bukti:
F ( x)( xdy ydx) 0

1
( xdy ydx) 0
x2
1
y
dy 2 dx 0
x
x
M

x2

M
1
2
y
x
M

karena y x maka PD eksak


N

1
N ( x 1 )
1

1x 2 2
x
x
x
x

untuk mencari solusi dari PD selesaikan dengan cara penyelesaian PD eksak.

b.

Apakah PD : 2 y dx x dy 0 eksak?

12
Jawab:

2 y dx x dy 0
M 2y

M
2
y

karena

N x

M
N

y
x

, maka PD tidak eksak

N
1
x

Bila PD dikalikan dengan suatu fungsi F = x, maka PD akan menjadi eksak.


Bukti:
F ( x) ( 2 y dx x dy ) 0
x ( 2 y dx x dy ) 0
2 xy dx x 2 dy 0
M 2 xy

M
2x
y
M

karena y x maka PD eksak


N x2

N
2x
x

Solusi PD dapat dicari dengan cara penyelesaian PD eksak.

CARA MENCARI FAKTOR PENGINTEGRAL (F)


Diketahui PD tidak eksak: P dx Q dy 0
F merupakan faktor pengintegral PD di atas, maka berlaku :

13
F P dx F Q dy 0

merupakan PD eksak

Sehingga:
( FP )
( FQ )

y
x

.................(1)

Jika F hanya bergantung hanya satu peubah x saja, maka persamaan (1) menjadi:
F

P
dF
Q

QF
y
dx
x

Setelah membagi dengan FQ dan menata suku-sukunya, diperoleh:


1 dF
1 P Q

F dx
Q y
x

Rumus mencari faktor pengintegralan

Contoh:
Cari Faktor Pengintegral dari PD tidak eksak : ( 4 x 3 y 2 ) dx 2 xy dy 0

Jawab:
P 4x 3y 2

P
6y
y
P

karena y x

Q 2 xy

, maka PD tidak eksak

Q
2y
x

Supaya PD eksak maka dicari Faktor Pengintegralan:


1 dF
1 P Q

F dx
Q y
x

1 dF
1 ( 4 x 3 y 2 ) ( 2 xy )

F dx
2 xy
y
x

1
6y 2y
2 xy

1
4 y 2
2 xy
x

14
dF
2
dx
F
x
ln F 2 ln x

5.

dF
dx
2

F
x

F ( x) x 2 merupakan faktor pengintegral dari PD

PERSAMAAN DIFFERENSIAL LINIER.


Suatu PD ordo pertama dikatakan linier, jika mempunyai bentuk:

y ' p ( x) y r ( x) ......(1)

Jika r ( x) 0 , maka PD nya homogen, jika r ( x) 0 dikatakan PD tidak homogen.


Penyelesaian untuk PD ordo pertama homogen:
y ' p ( x) y 0

dy
p( x) y 0
dx
dy
p ( x)dx 0
y
dy
p ( x ) dx
y

dy
p ( x ) dx
y

ln y p ( x ) dx C

15
p ( x ) dx
y ( x) C e

Penyelesaian untuk PD ordo pertama tidak homogen:


y ' p( x) y r ( x )

dy
p( x) y r ( x)
dx
dy p ( x) y dx r ( x) dx

( p ( x) y r ( x)) dx dy 0

atau P dx Q dy 0 dengan P py r dan Q 1


Untuk menyelesaikan PD diatas maka gunakan rumus untuk mencari faktor
pengintegralan:
1 dF
1 P Q

F dx
Q y
x

1 ( py r ) (1)

1
y
x

py
p (x)
y

F
p ( x ) dx
F
ln F

p( x) dx

p ( x) dx

F ( x ) e h ( x ) dim ana h( x )

p( x) dx dan

h ' p( x)

Sehingga pers (1): y ' p ( x) y r ( x ) dikalikan dengan F akan berubah menjadi:

F ( y ' p( x) y ) F . r ( x)

e h ( y ' h ' y ) e h . r ( x)
e h y ' e h h ' y ) e h . r ( x)

(e h y ) ' e h . r ( x )
eh y

r ( x ) dx C

16
y ( x) e h

r ( x ) dx C

dim ana

p( x) dx

Contoh:
a.

Selesaikan PD Linier : y ' y e 2 x

Jawab:
p 1; r e 2 x ; h

p dx 1 dx x

x
Jadi solusi umumnya: y ( x) e

b.

Selesaikan PD : xy ' y 4 0

Jawab:
PD dirubah jadi bentuk PD Linier:
1
4
y
x
x

'
xy ' y 4 0 y

maka: p
h

1
4
;r
x
x

p dx

eh e

ln x

dx
ln x
x

; e h e ln x

1
x

Jadi solusi umumnya :


y ( x)

e h

e r dx C
h

1
x

1
x

1
4x C C 4
x
x

4
dx C
x

4
dx C
x

e 2 x dx C e x e x C Ce x e 2 x

BAB III
PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDO KE DUA

Bentuk Umum:
Jika

d2y
dy
f ( x)
q ( x) y Q( x)
2
dx
dx

Q ( x) 0 disebut PD Homogen

Q ( x) 0 disebut PD Non Homogen

Misal:
d2y
4 y e 2 x sin
2
dx
x2

1.

3x x 3

d2y
dy
x ( x 2 1) y 0
2
dx
dx

PD ORDO KE DUA KOEFISIEN KONSTAN HOMOGEN

Bentuk Umum:

d2y
dy
a
b y 0 ; a dan b kons tan ta
2
dx
dx

Penyelesaian:
Misalkan jawaban PD : y e kx maka

dy
d2y
ke kx ;
k 2 e kx
2
dx
dx

PD menjadi : k 2 e kx a ke kx be kx 0
(k 2 a k b) e kx 0

Karena e kx adalah jawaban PD maka pasti e kx 0 ; sehingga ( k 2 a k b) 0

Persamaan kuadrat dalam k ini akan memberikan 3 kemungkinan jawaban


yang masing-masing mempunyai 2 harga k yaitu:

18

a.

a.

Jika harga k berlainan nyata/ riil

b.

Jika harga k berlainan kompleks

c.

Jika harga k sama/ kembar

Akar-akar k berlainan nyata


k1

1
a a 2 4ab
2

Jadi y1 e
k2

1
a a 2 4ab
2

k1 x

dan y 2 e k 2 x

Maka jawaban PD : y Ae k1x B e k 2 x


Contoh:
Selesaikan PD : y '' y ' 2 y 0
Jawab:
y '' y ' 2 y 0

missal jawaban PD : y e kx maka y ' ke kx ; y '' k 2 e kx


PD menjadi :

k 2 e kx ke kx 2e kx 0

(k 2 k 2) e kx 0
k2 k 2 0

( k 2)(k 1) 0 k1 1, k 2 2

Jadi jawaban PD : y A e x B e 2 x

b.

Akar-akar k kompleks ( k1, 2 i )


Maka jawaban PD : y A cos x B sin x e x

19
Contoh:
Selesaikan PD :

d 2x
2 x 0
2
dt

Jawab:
Misal jawaban PD: x e kx maka x ' ke kx ; x '' k 2 e kx
k 2 e kx 2 e kx 0

PD menjadi:

2 e kx 0

k2 2 0
k 2 2 k

k i

Jadi jawaban PD : y A cos t B sin t e 0t


A cos t B sin t

c.

1
2

Akar-akar k kembar k1 k 2 a

Maka jawaban PD : y A Bx e kx

Contoh:
Selesaikan PD :

d2y
dy
4
4y 0
2
dx
dx

Jawab:

Misal jawaban PD : y e kx maka y ' ke kx ; y '' k 2 e kx


PD menjadi :

k 2 e kx 4ke kx 4e kx 0

( k 2 4k 4) e

kx

20
k 2 4k 4 0

k 2 2

0 k1, 2 2

Jadi jawaban PD : y A B x e 2 x

Anda mungkin juga menyukai