Anda di halaman 1dari 4

2.

4 Buckle Fracture
2.4.1 Definisi
Fraktur buckle atau biasa dikenal fraktur torus adalah salah satu jenis fraktur
inkomplit dari tulang panjang dengan karakteristik penonjolan dari perbatasan
korteks. Biasanya terjadi akibat kompresi trabekular dari gaya aksial (sepanjang
aksis panjang tulang). Biasanya terjadi pada anak-anak pada distal diafisis tulang
radius atau metafisis).5
2.4.2 Patofisiologi
Fraktur buckle kortikal muncul ketika ada beban pada sumbu aksial tulang
panjang. Biasanya terjadi pada distal tulang radius. Terjadi pada posisi jatuh di
atas tangan terlentang keluar. Fraktur ini kontradiksi dengan fraktur greenstick
dimana beban terjadi pada perpendikular dari tulang

panjang yang

menyebabkan korteks melengkung disatu sisi dan sisi lainnya mengalami


fraktur.5
2.4.3 Gambaran Klinis
Fraktur pada umumnya memberikan gejala yang sama, diantaranya6 :

Nyeri

Bengkak

Deformitas

Abnormalitas gerakan

Memar, teraba hangat dan kemerahan

2.4.4 Diagnosa
Diagnosis fraktur ditegakkan atas dasar anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang yaitu radiologis. Pada anak biasanya dengan
alloanamnesis dimana ditemukan adanya riwayat trauma dan gejala-gejala
seperti diatas. Pada pasien dengan trauma yang perlu ditanyakan adalah eaktu
terjadinya, posisi penderita dan lokasi trauma. Bila tidak ada riwayat trauma
berarti merupakan fraktur patologis.6

Pemeriksaan Fisik :

Look (Inspeksi)

o Deformitas
o Bengkak atau kebiruan
o Fungsio laesa

Feel (palpasi)
o Nyeri tekan
o Krepitasi
o Nyeri sumbu

Move (gerakan)
o Nyeri bila digerakkan, baik aktif maupun pasif
o Gerakan yang tidak normal yaitu gerakan yang terjadi tidak
pada sendinya.

Pemeriksaan trauma ditempat lain

Pemeriksaan komplikasi fraktur seperti neurovaskular distal fraktur


berupa pulsus arteri, warna kulit, temperatur kulit, capillary refil,
sensasi mototrik dan sensorik.

2.4.5 Penatalaksanaan
Secara garis besar dibagi menjadi:
A. Terapi konservatif7
1. Proteksi saja
a. Misalnya mitella untuk fraktur collum chirurgicum humeri dengan
kedudukan baik.
2. Immobilisasi saja tanpa reposisi
a. Misalnya pemasangan gips atau bidai pada fraktur inkomplit dan fraktur
dengan kedudukan baik.
3. Closed Treatment
i. Mayoritas fraktur pada anak dan remaja ditanani dengan reduksi
tertutup dan pembalutan dengan gips atau traksi. Kebanyakan
fraktur dapat sembuh dalam beberapa minggu dan karena anakanak tidak dapat mendeskripsikan nyeri, gangguan sensoris dan

sirkulasi atau tanda-tanda komplikasi lainnya, maka diperlukan


observasi klinis yang reguler dan kompeten.
4. Traksi
Fiksasi dapat dilakukan dengan ORIF (Open Reduction and Internal
Fixation) dan CRIF (Closed Reduction and Internal Fixation). Indikasi Fiksasi
Eksterna7 :
a. Fraktur terbuka dengan kerusakan jaringan yang masif
b. Memberikan fiksasi yang instan dalam kasus politrauma
c. Penatalaksanaan fraktur dengan defisiensi simpanan tulang atau infeksi.
Traksi dapat dilakukan melalui kulit atau tulang. Namun hal ini
sebaiknya dihindari pada anak-anak karena fisis dapat dengan mudah akibat
pin tulang.
Indikasi traksi kulit diantaranya adalah untuk anak-anak yang memerlukan
reduksi tertutup, traksi sementara sebelu operasi, traksi yang memerlukan
beban <5 kg untuk menjaga reduksi.
B. Terapi operatif7
Beberapa indikasi untuk pelaksanaan operasi pada anak :
a. Fraktur displaced epifisis
b. Fraktur displaced intraartikuler
c. Fraktur tidak stabil
d. Multipel fraktur
e. Fraktur terbuka
f. Fraktur femur pada remaja
g. Fraktur leher femur
h. Fraktur dengan luka bakar
i. Closed treatment yang gagal atau tidak stabil
j. Closed treatment dengan kemungkinan kegagalan yang tinggi
k. Fraktur patologis
l. Cidera neurovaskuler

Indikasi ORIF (Open Reduction and Internal Fixation)7:


-

Fraktur yang tak bisa sembuh atau bahaya avaskular nekrosis tinggi,
misalnya fraktur talur dan fraktur collum femur

Fraktur yang tidak bisa direposisi tertutup, misalnya fraktur avulsi,


fraktur dislokasi

Fraktur yang dapat direposisi tetapi sulit dipertahankan, misalnya


fraktur monteggia, fraktur galleazi, fraktur antebrachii, fraktur
pergelangan kaki

Fraktur yeng berdasarkan pengalaman memberikan hasil yang lebih


baik dengan operasi, misalnya fraktur femur.

2.4.6 Monitoring
Pada penatalaksanaan fraktur harus dilakukan latihan-latihan untuk
mencegah disuse atrofi otot dan kekakuan sendi, diserai mobilisasi dini. Pada
anak jarang dilakukan operasi karena proses penyembuhannya yang cepat dan
nyaris tanpa komplikasi.7

DAFTAR PUSTAKA
7. Howe, Allyson S, MD. 2007. Common Pediatric Farcture.
5. Weerakkody, Yuranga, DR,. 2013. Buckle Fracture. www.Radiopedia.org
6. Wim de jong; R.sjamsuhidajat , 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisis II. EGC Jakarta

Anda mungkin juga menyukai