Pembimbing :
IDENTITAS PASIEN
No RM
: 744388
Nama
: Ny. Alfinatun Nazula
Usia
: 40 tahun
Alamat
: Klampis Semalang 3/20 Surabaya
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
MKB
: 01-10-2015
Jam MRS
: 19:20 WIB
Anamnesis :
KU : Kencang-kencang
RPS : Pasie datang ke ruang bersalin RSU Haji Surabaya
jam 19:20 dengan keluhan kencang-kencang dirasakan
sejak 4 jam yanglalu. Pasien mengalami kencangkencang
sebentar-sebentar
hilang.
Kencangkencangnya hilang timbul. Dan tidak terlalu kuat.
Pasien juga megeluhkan kaki terasa bengkak sejak
hamil 5 bulan. Bengkak di kaki semakin hari semakin
berat. Bengkak di kaki menyebabkan pasie sulit
berjalan. Pasien merasakan kaki bengkak namun tidak
nyeri selama ini. Saat ini kaki terasa bengkak dan sakit
buat berjalan. Hingga akhirnya dibawa k ruang bersalin
RSU Haji Surabaya. 3 hari yang lalu pasie tensi
170/100mmHg. Sebelumnya pasie tidak pernah
megalami tensi tinggi. Keluar darah-, lendir-, air-.
Riw. Haid :
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 Hari, teratu
Lama : 6 hari
Dismenorhea : +
HPHT : 15-01-15
TP : 22- 10-15
Umur Kehamilan : 37/38 minggu
Riw. Perkawinan :
Menikah : 1 kali
Lama menikah : 17 tahun
Riw. Perkawinan :
1.
2.
Riw. ANC : 4x
Riw. KB : pil KB + sejak 9 tahun yang lalu
PEMERIKSAAN
FISIK
Status Generalis
KU: Cukup
Kesadaran: Composmentis
GCS : 456
VS : T : 180/140 mmHg, N : 84x/menit, RR : 18x/mnt, Tax: 36,7C
Kepala/leher : a/i/c/d : -/-/-/Cor/pulmo : dbn
Ekstremitas : edema (+)
Status Obstetri :
Leopold 1: TFU 26 cm, kesan bokong
Leopold 2: Punggung kanan, DJJ 12 11 11
Leopold 3: Kesan kepala
Leopold 4: 5/5
VT obs: pembukaan +/ eff 25%/ kepala /Sutura Sagitalis Melintang/ H5 selaput
ketuban +/ UPD normal
PENDAHULUAN
Indonesia Negara dengan angka kematian ibu
dan perinatal tertinggi.
WHO Indonesia kasus kematian ibu sebanyak 240
per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2008.
SKDI 2007 AKI di Indonesia 228 per 100.000
kelahiran hidup.
SKDI 2012 AKI di Indonesia mengalami
peningkatan menjadi 359 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2012 masih jauh dari target
MDGs menurunkan AKI menjadi 102 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2015.
WHO (2005) penyebab perdarahan, infeksi,
eklampsia, persalinan macet, dan aborsi tidak
aman.
Penyebab utama AKI di Indonesia trias klasik
yakni perdarahan, peeklampsia/ eklampsia, dan
infeksi.
PENDAHULUAN
Preeklampsia komplikasi kehamilan
peningkatan tekanan darah disertai
proteinuria bumil sebelumnya tidak
mengalami hipertensi.
trimester kedua sampai ketiga kehamilan.
berkurang/menghilang setelah melahirkan
Preeklampsia berakibat buruk baik pada ibu
maupun janin
Definisi
Preeklampsia dan eklampsia penyakit
hipertensi yang disebabkan oleh
kehamilan hipertensi, edema, dan
proteinuria setelah kehamilan minggu ke20
Epidemiologi
Preeklampsia gangguan multisistem 3% -8%
mempersulit & morbiditas dan mortalitas di
seluruh dunia.
Secara keseluruhan 10% -15% AKI preeklamsia
dan eklampsia.
Genetik dan imunologi risiko preeklampsia 2
kali lipat menjadi 5 kali lipat lebih tinggi pada
wanita hamil dg riwayat ibu yg preeklampsia
3% - 7% nulipara
1% - 3% multipara
pasangan baru telah terbukti menjadi faktor
risiko penting dalam kejadian preeklampsia.
Etiologi
Preeklampsia dapat bermula pada masa
antenatal, intrapartum, atau postnatal.
faktor penunjang gizi buruk, kegemukan
dan gangguan aliran darah ke rahim.
Faktor risiko :
kehamilan yang pertama kali
kehamilan di usia remaja di < 20 tahun
dan usia >35 tahun
Obesitas
riwayat penyakit hipertensi, DM, kelainan
ginjal, lupus, atau rematoid arthritis
Patofisiologi
Belum jelas
Teori-teori :
1. Kelainan vaskularisasi plasenta
2. Iskemia plasenta, radikal bebas, disfungsi
endotel
3. Intoleransi imunologik antara ibu dan janin
4. Adaptasi kardiovaskular
5. Defisiensi gizi
6. Inflamasi
Patofisiologi
Diagnosis
Tekanan darah sistolik 160 mmHg dan tekanan
1.
darah diastolik 110 mmHg.
2.
3.
4.
Diagnosis
7.
8.
Hemolisis mikroangiopatik.
IUGR
12
Sindrom HELLP.
Preeklampsia
berat tanpa
impending
eclampsia
Preeklampsia
berat
dengan
impending
eclampsia.
PEB
impending
eclampsia nyeri
kepala hebat,
gangguan visus,
muntah-muntah,
nyeri epigastrium,
dan kenaikan
progresif tekanan
darah.
Diagnosis Banding
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Perawatan Aktif
kehamilan segera diakhiri/diterminasi bersamaan
dengan pemberian pengobatan medikamentosa.
Indikasi :
Ibu
batasan umur kehamilan 37.
Adanya tanda-tanda/ gejala-gejala Impending
Eclampsia.
Kegagalan perawatan konservatif, yaitu : keadaan
klinik dan laboratorium memburuk.
Diduga terjadi solusio plasenta.
Timbul onset persalinan, ketuban pecah, atau
perdarahan.
Janin
fetal distress.
IUGR
NST non reaktif dengan profil biofisik abnormal.
oligohidramnion.
Laboratorium
Sindroma HELLP khususnya menurunnya
Komplikasi
Ibu
Janin
Eklampsia
SSP : perdarahan
intrakranial,
edema serebri,
edema retina,
makular atau
retina
detachment dan
kebutaan korteks.
subkapsular
heamatoma
hepar, ruptur
kapsul hepar.
gagal ginjal akut,
nekrosis tubular
akut.
DIC,
Prematuritas
Intra Uterine
Growth
Restriction (IUGR)
Gawat janin
Kematian janin
dalam rahim Intra
Uterine Fetal
Death (IUFD)
Prognosis
Penentuan prognosis ibu dan janin
sangat bergantung pada umur
gestasi janin, ada tidaknya perbaikan
setelah perawatan, kapan dan
bagaimana proses bersalin
dilaksanakan, dan apakah terjadi
eklampsia.
EBM Preeklamsia
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka