Jawab:
1. Diagnosis banding.
Berdasarkan gejala dan pemeriksaan pada kasus tersebut, dapat diambil beberapa
diagnosis banding berikut:
a. Gangguan hiperkinetik
Ciri-ciri utama gangguan ini adalah berkurangnya perhatian dan aktivitas
berlebih. Kedua ciri ini menjadi syarat mutlak untuk diagnosis dan haruslah
nyata/jelas.
- Kurangnya perhatian tampak jelas dari terlalu dini dihentikannya
tugas dan ditinggalkannya suatu kegiatan sebelum tuntas selesai.
Anak anak ini seringkali beralih dari satu kegiatan ke kegiatan lain,
rupanya kehilangan minat terhadap tugas yang satu, karena
-
streotipik.
c. Gangguan keterlambatan
Berkaitan dengan gangguan terhadap masa pertumbuhan, yakni perubahan
dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu,
maupun tahap perkembangan, yang berkaitan dengan bertambahnya
kemampuan dan struktur fungsi dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, dalam
pola yang teratur, dimana kedua hal tersebut saling berhubungan.
d. Gangguan perkembangan khas berbicara dan berbahasa.
Merupakan perkembangan khas dimana pola normal penguasaan bahasa
terganggu sejak fase awal perkembangan. Anak dengan kondisi ini tidak
secara langsung berkaitan dengan kelainan neurologi atau mekanisme
berbicara, gangguan sensorik, retardasi mental, atau faktor lingkungan. Secara
umum terbagi atas:
- Gangguan artikulasi berbicara khas
- Gangguan berbahasa reseptif
- Gangguan berbahasa ekspresif
e. Gangguan ansietas
Ansietas pada anak perlu dievaluasi lebih lanjut. Ansietas pada GPPH dapat
merupakan gambaran sekunder, namun ansietas sendiri dapat bermanifestasi
sebagai overaktivitas dan mudah teralih perhatiannya
f. Retardasi mental
Retardasi mental adalah suatu keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau
tidak lengkap, yang terutama ditandai dengan terjadinya hendaya keterampilan
selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada tingkat kecerdasan
secara menyeluruh, misalnya kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan
sosial.
Anak-anak retardasi mental dengan IQ rendah biasanya memperlihatkan
keadaan tidak dapat memusatkan perhatian bila ditempatkan pada situasi atau
lingkungan akademik yang tidak sesuai dengan kemampuan intelektualnya.
2. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan yang dilakukan, pasien ini didiagnosis
dengan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktif (GPPH).
b. Sering tidak mampu duduk diam di kursi di dalam kelas atau pada situasi
dimana anak diharapkan duduk diam.
c. Sering berlari atau memanjat secara berlebihan pada situasi yang tidak
sesuai atau pada situasi-situasi yang tidak seharusnya (misalya pada
remaja atau orang dewasa, mungkin terbatas pada perasaan kegelisahan
yang subjektif)
d. Sering mengalami kesulitan dalam bermain atau dalam kegiatan
menyenangkan bersama yang memerlukan ketenangan.
e. Sering bergerak atau sepertinya digerakkan oleh mesin.
f. Sering berbicara berlebihan.
Impulsivitas
a. Sering memberi jawaban sebelum pertanyaan selesai diajukan.
b. Sering mengalami kesulitan menunggu giliran.
c. Sering menginterupsi atau menginteruksi orang lain (misalnya dalam
bermain atau berbicara dengan orang di sekitarnya).
B. Beberapa gejala hiperaktif-impulsif atau inatensi yang menyebabkan gangguan
ini sudah timbul sebelum anak berusia 7 tahun.
C. Gejala tersebut terjadi minimal pada 2 (dua) situasi atau tempat yang berbeda
(misalnya di sekolah atau tempat kerja dan di rumah).
D. Ada bukti yang jelas bahwa gejala ini menimbulkan gangguan fungsi anak yang
bermakna di bidang sosial, akademik dan fungsi pekerjaan lainnya.
E. Gejala tidak timbul secara ekslusif selama perjalanan penyakit gangguan
perkembangan pervasif, skizofrenia, atau gangguan psikotik lainnya dan tidak
dapat dijelaskan oleh gangguan mental lainnya (seperti gangguan mood,
gangguan cemas, gangguan disosiatif, atau gangguan kepribadian).