PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip mengenai
kecil agar masing-masing mengenal dirinya itu sebagai seorang pria/wanita. Hal
ini dilakukan lewat pemberian nama, pakaian, mainan, perlakuan, kebiasaan dan
lain-lain.
Pendidikan seksual merupakan cara pengajaran atau pendidikan yang
dapat menolong remaja untuk mengatasi masalah yang bersumber pada dorongan
seksual. Tujuan dari pendidikan seksual bukan untuk menimbulkan rasa ingin tahu
dan rasa ingin mencoba hubungan seksual antar remaja, tetapi ingin menyiapkan
agar remaja tahu tentang seksualitas dan akibat- akibatnya bila dilakukan tanpa
mematuhi aturan hukum, agama dan adat istiadat serta kesiapan mental dan
material seseorang
Survei oleh WHO tentang pendidikan seks membuktikan, pendidikan seks
bisa mengurangi atau mencegah perilaku hubungan seks sembarangan yang
berarti pula mengurangi tertularnya penyakit akibat hubungan seks bebas.
Pendidikan seks yang benar harus memasukkan unsur-unsur hak asasi manusia,
juga nilai-nilai kultur dan agama diikutsertakan di dalamnya sehingga akan
merupakan pendidikan akhlak dan moral.
Pendidikan seks di Indonesia masih menjadi kontroversi, masih banyak
anggota masyarakat yang belum menyetujui pendidikan seks di rumah maupun di
sekolah. Banyak dampak yang dapat ditimbulkan, antara lain dalam memilih
tontonan yang berbudaya barat yang digambarkan dalam film ataupun video
sering kali menunjukan kehidupan seks bebas dikalangan remaja, itu bukan
semata-mata karena ketagihan tetapi timbul karena adanya persepsi bahwa
melakukan hubungan seksual sudah merupakan hal yang biasa. Sebab itu
pendidikan seks hendaknya menjadi bagian penting dalam pendidikan di sekolah
maupun di rumah oleh orang tua.
Dalam rangka pendidikan seksualitas ini, dimasukkan pula norma, nilainilai susila, sopan santun, menghargai diri-sendiri, dan orang lain, dengan
demikian diharapkan tumbuh kepribadian yang matang dengan kemampuan untuk
mengendalikan diri sehingga kelak mampu mengendalikan dorongan nafsu seks.
Mampu berperan dan berperilaku seksual yang normal yang akan menjadi modal
untuk mencapai kehidupan sosial yang bahagia. Selain orang tua, para pendidik
mempunyai peran dalam penyuluhan mengenai informasi kehidupan seksual.
Sebagai narasumber yang benar dan bertanggung jawab agar mereka tidak
mencari informasi dari sumber yang kurang bertanggung jawab.
1.2
Tujuan
- Memberikan pengertian yang memadai mengenai perubahan fisik,
mental dan proses kematangan emosional yang berkaitan dengan
-
kecemasan
sehubungan
dengan
jawab).
Membentuk sikap dan memberikan pengertian terhadap seks dalam
1.3
Manfaat
- Mengerti dan memahami peran jenis kelaminnya sehingga dapat
-
adanya.
Menghapus rasa ingin tahu yang tidak sehat dan mendapatkan
informasi yang salah dari teman sebayanya, orang lain, maupun media
massa.
Memperkuat rasa percaya diri dan bertanggung jawab pada dirinya.
Percaya diri akan timbul jika seorang anak sudah merasa nyaman
dengan dirinya. Anak akan merasa nyaman pada dirinya jika telah
mengetahui setiap bagian dari dirinya juga fungsi dari bagian-bagian
tersebut. Sehingga, anak akan mengetahui apa yang boleh dan yang
tujuan
diciptakannya
organ
reproduksi
adalah
untuk
mendapatkan keturunan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
yang dinamis dalam kehidupan seorang individu. Masa ini merupakan periode
transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan
perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial. Tercapainya tumbuh kembang
remaja yang optimal tergantung pada potensi biologiknya. Tingkat tercapainya
potensi biologik seorang remaja merupakan hasil interaksi faktor genetik dan
lingkungan biofisikopsikososial. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbedabeda memberikan ciri tersendiri pada setiap remaja.
Masih terdapat berbagai pendapat tentang umur kronologis berapa seorang
anak dikatakan remaja. Menurut WHO, remaja adalah bila anak telah mencapai
umur 10-19 tahun. Menurut Undang-Undang No.4 tahun 1979 mengenai
kesejahteraan anak, remaja adalah individu yang belum mencapai umur 21 tahun
dan belum menikah. Menurut Undang-Undang Perburuhan, anak dianggap remaja
bila telah mencapai umur 16-18 tahun atau sudah menikah dan mempunyai tempat
tinggal sendiri. Menurut Undang-Undang Perkawinan No.1 tahun 1974, anak
dianggap remaja bila sudah cukup matang untuk menikah yaitu 16 tahun untuk
anak perempuan dan 19 tahun untuk anak laki-laki. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan menganggap remaja bila sudah berusia 18 tahun yang sesuai dengan
saat lulus dari sekolah menengah (Dhamayanti, 2007).
Menurut Hurlock (1981) remaja adalah mereka yang berada pada usia 1218 tahun. Monks, dkk (2000) memberi batasan usia remaja adalah 12-21 tahun.
Menurut Stanley Hall usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun. Berdasarkan
batasan-batasan yang diberikan para ahli, bisa dilihat bahwa mulainya masa
remaja relatif sama, tetapi berakhirnya masa remaja sangat bervariasi.
Masa remaja berlangsung melalui 3 tahapan yaitu masa remaja awal (1014 tahun), menengah (15-16 tahun), dan akhir (17-20 tahun). Masa remaja awal
ditandai dengan peningkatan cepat pertumbuhan dan pematangan fisik. Masa
menunjukkan penurunan angka kematian ibu sampai 373 per 100.000 kelahiran
hidup. Beberapa penyebab utama kematian tersebut adalah tidak tersedianya
perawatan ibu dengan baik, jarak kelahiran yang terlalu berdekatan, dan
pernikahan dini.
Sebuah survei tahun 1995 mendapatkan 21,5% perempuan Indonesia
yang perkawinan pertamanya dilakukan pada usia 17 tahun. Di daerah
pedesaan dan perkotaan perempuan melakukan perkawinan di bawah umur
tercatat masing-masing 24,4% dan 16,1%. Persentase terbesar kawin muda
terdapat di propinsi Jawa Timur 40,3%, Jawa Barat 39,6%, dan Kalimantan
Selatan 37,5% (Dhamayanti, 2007).
c. Aborsi
Aborsi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang belum teratasi
sampai saat ini. Data tentang kejadian aborsi dan kematian yang
diakibatkannya sangat sulit diperoleh karena menurut Undang-Undang No.23
tentang kesehatan pasal 15, tindakan aborsi tanpa indikasi medis merupakan
tindakan ilegal dengan ancaman denda dan hukuman penjara bagi pelakunya.
Survei Depkes tahun 1995/1996 pada remaja belum menikah berusia 13-19
tahun sebanyak 1189 orang di Jawa Barat dan 922 orang di Bali menemukan
7% remaja perempuan di Jawa Barat dan 5% di Bali mengakui pernah
terlambat haid atau hamil. Dan 10.981 pengunjung klinik KB di Yogyakarta,
menurut data sekunder tahun 1996-1997 terdapat 19,3% yang datang dengan
kehamilan tak dikehendaki dan telah melakukan tindakan pengguguran
kandungan dengan sengaja secara tidak aman sekitar 2% berusia <22 tahun.
Saat ini tiap hari ada 100 remaja yang melakukan aborsi karena
kehamilan di luar nikah. Jika dihitung per tahun, 36 ribu janin dibunuh oleh
remaja dari rahimnya. Ini menunjukkan pergaulan seks bebas di kalangan
remaja Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Survei Pusat Penelitian
Kesehatan Universitas Indonesia menemukan jumlah kasus aborsi di Indonesia
setiap tahunnya mencapai 2,3 juta dan 30% di antaranya dilakukan oleh remaja
(Duarsa, 2007).
d. Infeksi Menular Seksual
Remaja Indonesia saat ini sedang mengalami peningkatan kerentanan
Pendidikan Seks
Menurut BKKBN (2008) seks berarti jenis kelamin, yaitu suatu sifat atau
ciri yang membedakan laki-laki dan perempuan, sedangkan seksual berarti yang
ada hubungannya dengan seks atau yang muncul dari seks. Pendidikan seks
merupakan bagian dari pendidikan kesehatan reproduksi, sehingga ruang lingkup
pendidikan kesehatan reproduksi lebih luas dan lebih difokuskan kepada hal-hal
yang berkaitan dengan kehidupan seks (BKKBN, 2009).
seks
tetap
harus
diberikan
sesuai
dengan
tingkat
Data menunjukkan dari remaja usia 12-18 tahun, 16% mendapat informasi seputar
seks dari teman, 35% dari film porno, dan hanya 5% dari orang tua (Muzayyanah,
2010).
Beberapa faktor yang mempengaruhi kecenderungan orang tua tidak
memberikan seks pada anak remaja diantaranya: orang tua masih menganggap
tabu dan ketidaktahuannya untuk menyampaikan pendidikan seks kepada remaja,
orang tua belum mengajarkan pendidikan seks sejak dini, ini disebabkan karena
orang tua bingung mulai dari mana mengajarkannya kepada anak, faktor ekonomi,
karena kesibukan orang tua dalam mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan
keluarga, sehingga tidak ada perhatian orang tua bagi perkembangan remaja.
Terdapat dua faktor mengapa pendidikan seks (sex education) sangat
penting bagi remaja. Faktor pertama adalah di mana anak-anak tumbuh menjadi
remaja, mereka belum paham dengan sex education, sebab orang tua masih
menganggap bahwa membicarakan mengenai seks adahal hal yang tabu. Sehingga
dari ketidakpahaman tersebut para remaja merasa tidak bertanggung jawab dengan
seks atau kesehatan anatomi reproduksinya.
Faktor kedua adalah ketidakpahaman remaja tentang seks dan kesehatan
anatomi reproduksi mereka, di lingkungan sosial masyarakat, hal ini ditawarkan
hanya sebatas komoditi, seperti media-media yang menyajikan hal-hal yang
bersifat pornografi, antara lain, VCD, majalah, internet, bahkan tayangan televisi
pun saat ini sudah mengarah kepada hal yang seperti itu. Dampak dari
ketidakpahaman remaja tentang sex education ini, banyak hal-hal negatif terjadi,
seperti tingginya hubungan seks di luar nikah, kehamilan yang tidak diinginkan,
penularan virus HIV dan sebagainya (Dhamayanti, 2007).
2.3
10
1.
11
fallopi). Bagian bawah lebih langsing dan bermuara ke vagina disebut leher
rahim (serviks uteri).
Selaput lendir rahim ini akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu
sejalan dengan pengaruh hormon estrogen dan progesteron. Oleh pengaruh
hormon
hormon progesterone selaput lender rahim akan berisi lebih banyak cair dan
lendir. Apabila tidak terjadi kehamilan maka selaput lendir rahim akan
mengalami pengelupasan, rontok secara bertahap, sehingga terjadi luka dan
mengeluarkan darah, Darah yang keluar tidak membeku karena adanya
enzim antibeku yang dikeluarkan oleh sel-sel selaput lendir rahim yang
rontok. Peristiwa itu dikenal sebagai menstruasi atau datang bulan.
Menstruasi berlangsung secara berkala / siklik.
g. Tuba fallopi atau saluran telur
Merupakan bagian yang menghubungkan rongga rahim dengan rongga
perut. Berada di bagian atas kiri dan kanan rahim. Bagian ujung yang lepas
melebar seperti jari dan telapak tangan, yang dapat bergerak menelungkupi
indung telur yang mengalami pemasakan butir telur, sehingga telur yang
masuk itu dapat segera tertangkap masuk ke saluran telur.
h. Ovarium (indung telur)
Terletak di samping kanan dan kiri rahim berdekatan dengan muara saluran
telur. Berukuran kira-kira dua setengah sampai tiga centimeter. Di bagian
dalam terdiri dari butir butir calon telur (folikel). Pada setiap siklus
menstruasi umumnya hanya sebutir telur yang masak.
2.
tubuh terdiri dari: Penis (zakar atau batang kemaluan) dan skrotum (kantong
zakar/kantong pelir) yang berisi 2 buah testis (buah zakar/buah pelir) (Kusuma,
2000).
a. Penis
Berbentuk panjang bulat seperti batang, ujungnya sedikit membesar dan
bulat disebut glans penis. Penis dibentuk oleh dua batang bangunan
berongga yang disebut korpus kavernosum penis. Rongga ini bila terisi
12
13
14
Hormon ini pada pria akan merangsang sel Leydig pada testis sehingga
memproduksi hormone testosterone yang mempengaruhi libido dan cirri seks
sekunder pria.
Pada pria proses ini berlangsung terus sampai usia tua. Apabila produksi
spermatozoa sudah melimpah, maka air mani akan keluar. Pada wanita produksi
GnRH sama dengan pada pria, demikian pula produksi FSH dan LH. Namun
terdapat perbedaan peran kedua hormone ini pada alat reproduksi wanita.
FSH pada wanita berperan memicu indung telur, sehingga sekelompok selsel folikel terpengaruh, namun hanya sebutir saja yang akan mengalami proses
mepasakan. Folikel tersebut akan semakin membesar. Sel-sel disekitarnya akan
semakin banyak. Sehingga merupakan kesatuan sel telur masak yang disebut
folikel De Graaf. Sel sel disekitar sel telur itu akan menghasilkan hormone
estrogen yang khas sebagai hormone kelamin wanita. Estrogen inilah yang
menyebabkan buah dada wanita tumbuh membesar, Estrogen ini pada giliranya
akan mempengaruhi selaput lendir rahim (endometrium) sehingga semakin hari
semakin menebal. Sestrogen yang kadarnya meningkat dari hari ke hari akan
menurunkan kadar FSH, sebaliknya folikel de graaf, sehingga telur masak, sebutir
telur masak akan keluar dari indung telur, masuk ke saluran telur. Dengan
keluarnya telur yang masak itu (Ovulasi), sel sel telur yangtertinggal di indung
telur berubah menjadi korpus luteum. Saat ini sel sel tersebut tidak lagi
menghasilkan estrogen , melainkan hormone progesterone. Progesteron ini pada
giliranya akan mempengaruhi selaput lendir rahim yang sudah tebal itu menjadi
gembuk karena berisi banyak lendir dan zat makanan, sehingga apabila terjadi
pembuahan, maka rahim sudah siap menerima telur yang sudah dibuahi.
Apabila tidak terjadi pembuahan (pada saat ovulasi), maka 14 hari
kemudian selaput lendir akan berangsur angsur rontok, mengelupas, sehingga
terjadi luka, rahim mengeluarkan darah yang dikenal sebagai menstruasi. Pada
saat ini kadar estrogen dan progesterone turun, sehingga hipofisis mulai
memproduksi
FSH.
Demikian
seterusnya,
sehingga
berlangsung
proses
15
2.4
2.4.1
16
17
Menurut Wolman sifat maskulin dan feminim dapat dibedakan pada fase
anal yakni,
a. Sikap maskulin
Senang melihat-lihat rasa ingin tahu, memegang dan menguasai benda,
yang menuju perkembangan sikap suka berkelahi dan sadistik.
b. Sikap feminin
Keinginan pasif dari ciri-ciri fase anal ini. Selanjutnya menurut
Wolman dikatakan bahwa anak laki-laki yang pasif pada fase ini sering
dihubungkan dengan rasa kebingungan kelak dalam menentukan peran
jenis kelaminnya. Anak laki-laki yang sering mengompol juga sering
dihubungkan dengan sikap yang pasif dan feminim pada saat dewasa.
18
3.
4.
5.
19
Pada masa ini, mulai timbul tanda-tanda seks sekunder. Pada anak laki-laki
akan tumbuh kumis, rambut pada pubis, suaranya berubah dan mulai
mengalami pengeluaran air mani waktu malam hari (Nocturnal
Emissions). Pada saat ini kelenjar seksual mulai berfungsi dan anak
mampu ejakulasi bila melakukan hubungan seksual. Terjadi emisi pada
waktu
malam
hari
biasanya
berhubungan
dengan
mimpi
yang
Seperti pada fase falik masturbasi yang dilakukan pada fase genital adalah
normal. Bila orang tua mengetahui hal tersebut, maka sebaiknya
menasihati anaknya agar melakukan kegiatan lain misalnya kegiatan
sosial, olahraga, atau kegiatan lain yang mengembangkan hobinya. Anak
remaja pada fase ini kadang mengisolasikan dirinya dan merasa asing di
antara keluarganya. Ia agak meregangkan hubungan dengan orang tuanya,
banyak membentuk hubungan baru di luar rumah.
2.4.3
seseorang yang berhubungan dengan alat kelamin, pada pria penis dan pada
wanita vagina. Pada mulanya dorongan seksual muncul dengan sendirinya tetapi
kemudian dorongan seksual seseorang dapat dibangkitkan oleh atau dengan
20
21
setiap bulan yang berlangsung selama kurang lebih 3-7 hari. Jarak 1 haid ke haid
berikutnya disebut siklus haid. Pada tiap wanita tidak sama. Hal ini berlangsung
selama 28 hari (antara 21-35 hari), tetapi pada masa remaja biasanya siklus ini
belum teratur. Proses terjadinya haid yaitu berasal dari sepasang indung telur yang
terletak di kanan kiri rahim kemudian melepaskan sel telur yang matang. Bersama
dengan itu terjadi penebalan dinding rahim yang berguna sebagai tempat telur
bersarang setelah dibuahi sperma. Bila sel telur tidak dibuahi , lapisan dinding
rahim yang menebal tersebut akan luruh dan dikeluarkan dalam bentuk darah
haid. Menarche adalah haid pertama kali yang terjadi pada usia 11-13 tahun,
sedangkan berhentinya haid disebut menopause terjadi pada usia 40-50 tahun.
Pada saat haid, pembuluh darah dalam haid sangat mudah terkena infeksi
oleh karena itu kebersihan vagina harus di jaga. Nyeri yang dirasa saat haid pada
pinggang dan panggul disebabkan karena peregangan pada otot rahim. Untuk
menjaga kebersihan selama haid penggunaan pembalut selama haid harus diganti
secara teratur 2-3 kali sehari. Jika pembalut akan dibuang, sebaiknya dibungkus
sebelum dibuang ke tempat sampah (Santrok, 2003).
Apa ereksi itu?
Memasuki akil balik alat kelamin remaja dapat menegang (ereksi), biasanya
terjadi pada pagi hari. Ini disebabkan adanya darah yang memasuki penis dalam
jumlah besar sehingga penis membesar tegang dan mengeras. Ereksi ini dapat
diikuti dengan keluarnya air mani yang mengandung sperma (Hasmy, 2002).
Apa mimpi basah itu?
Mimpi basah adalah peristiwa ejakulasi (pengeluaran air mani) pada saat
tidur, karena testis dan salurannya terisi penuh sperma. Mimpi basah ini
merupakan cara alami tubuh mengeluarkan timbunan sperma yang terbentuk
secara terus menerus (Hasmy, 2002).
Ejakulasi pertama yang remaja alami tanda bahwa remaja telah siap untuk
melaksanakan proses reproduksi. Bila ini terjadi saat berhbungan seks, sperma
yang dikeluarkan dapat membuahi sel telur wanita dan menyebabkan kehamilan.
Apa masturbasi atau onani itu?
Masturbasi/Onani adalah kegiatan menyentuh bagian tubuh dengan tujuan
untuk merangsang diri sendiri. Kebiasaan ini dapat terjadi baik pada pria maupun
wanita. keingnan ini alamiah dan tidak berisiko selama dilakukan sendiri. Sebagai
22
remaja biasa melakukannya dan hal ini bisa menimbulkan ketagihan. Dari segi
kedokteran tidak benar kalau masturbasi dapat menimbulkan kebutaan, kegilaan,
kemandulan, atau gangguan saraf. Tapi dari segi psikologis bisa menimbulkan
rasa tertekan dan bersalah (Hasmy, 2002).
Apa perilaku seksual yang perlu remaja hindari?
Orang tua perlu memperingatkan remaja agar mengendalikan diri jika ingin
bermesraan lebih jauh. Bagian tubuh remaja seperti alat kelamin, bokong, paha
sebelah dalam, buah dada, leher, mulut, merupakan daerah mudah terangsang.
Hindari sentuhan langsung daerah ini karena dapat mendorong timbulnya nafsu
seksual (Kusuma, 2000).
Bentuk Penanganan Dorongan Seksual
Bentuk kegiatan yang dapat dilakukan agar pikiran tidak hanya terfokus
pada dorongan seksual ini, ada bermacam-macam antara lain:
1. Olahraga
Dengan berolahraga maka sebagian besar energi yang ada di dalam tubuh
akan terpakai dan tubuh menjadi lelah. Dalam keadaan tubuh yang lelah
maka tidak akan terpikirkan oleh kita lagi akan dorongan seksual
melainkan yang kita kehendaki adalah istirahat.
2. Kegiatan sehubungan dengan sekolah
Pada masa remaja dorongan untuk berprestasi sangat besar pergunakan
kesempatan tersebut dengan mengikuti segala kegiatan yang berhubungan
dengan sekolah misalkan les mata pelajaran tertentu karena selain
membuat pikiran kita tidak tertuju pada dorongan seksual maka banyak
manfaat lain yang akan kita peroleh antara lain menambah wawasan ilmu
pengetahuan kita.
3. Menyalurkan hobi
Ini juga merupakan salah satu cara yang cukup efektif, karena apabila kita
menyenangi kegiatan tertentu apakah itu menari, menyanyi, melukis atau
kegiatan apapun juga, kita tidak akan menyadari bahwa banyak sekali
waktu yang telah dipergunakan dan tidak ada waktu lagi untuk hal-hal lain
seperti memuaskan dorongan seksual.
4. Aktif dalam kegiatan keagamaan
Ikut aktif dalam kegiatan keagamaan, maka iman kita semakin bertambah,
dengan iman yang semakin bertumbuh, kita dapat melawan segala godaan
23
yang datang dan kita mempunyai benteng untuk tidak masuk dalam
lingkaran setan tersebut.
5. Berteman dan bersosialisasi dengan beragam kelompok
Hal ini dilakukan untuk mengurangi kesendirian yang membahayakan.
Dengan berteman dan bersosialisasi dengan beragam kelompok, kita
mendapat banyak masukan yang berarti baik bagi perkembangan
pengetahuan atau perkembangan kepribadian. Berteman dengan banyak
orang kita dapat belajar seperti apakah pribadi yang baik, yang tidak
merugikan sesame.
6. Berani berkata TIDAK pada diri sendiri dan menyiapkan alasan
Bila seseorang telah sampai pada tahap ini, maka dapat dikatakan bahwa
anak remaja tersebut telah matang pribadinya karena pada saat itu anak
telah mampu mengambil keputusan dan menentukan sikap.
7. Pelajari situasi
Biasanya kebiasaan tersebut dilakukan pada situasi dan kondisi tertentu.
Jika ingin lepas dari kebiasaan yang buruk ini, maka ia harus mengetahui
situasi dan kondisi yang biasanya rawan godaan. Tempat, waktu, dan
stress-stress tertentu harus diperhatikan. Bila perlu, tidak tidur sebelum
mengantuk dan ada teman sekamar serta jauhi bacaan yang mengandung
pornografi.
8. Pendidikan
seks
perlu
diberikan
sejak
anak
kecil
secara
2.6
2.6.1
24
Perlunya mekanisme kendali diri dan penyaluran dapat bekerja dengan baik, maka
dorongan-dorongan nafsu seks yang merangsang masih dapat dikendalikan
dengan baik (Erni, 2013).
Bahaya hubungan seks pranikah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Hamil Pranikah
Banyak remaja putri yang mengalami kehamilan yang tidak diinginkan
dorongan
seksual
lewat
hubungan
seks
pranikah,
memungkinkan terjadinya hamil pra nikah yang tidak direncanakan. Hamil usia
muda dapat menambah resiko yang mungkin terjadi, baik selama hamil mapun
bersalin. Secara fisik wanita yang sudah mengalami menstruasi secara teratur
maka sudah dapat hamil, namun fisik remaja belum mumpuni untuk mengalami
25
kehamilan karena dapat memliki resiko tinggi saat hamil maupun melahirkan.
Dari psikis, jiwa yang belum mantap pada saatnya akan menyulitkan proses
persalinan dapat berupa kurang kooperatif, sulit diarahkan untuk mengejan
sehingga persalinan jadi lebih lama. Komplikasi kehamilan banyak terjadi pada
kehamilan yang usia kurang dari 18 tahun berupa toksemia, udema, dan
kehilangan protein.
Pemecahan masalah:
1. Pendidikan seksualitas dalam keluarga dengan cara mulai menumbuhkan
kesadaran diri untuk menolak seks pranikah pada remaja
2. Sublimasi dorongan seksual menjadi kegiatan yang positif
3. Perhatian terhadap pergaulan anak diluar dengan cara mencegah
kemungkinan adanya kenakalan yang dapat menjurus ke kanakalan
seksual
4. Lingkungan dengan cara menghindari peluang dan situasi yang dapat
mendorong seks pranikah
5. Penyuluhan reproduksi sehat
Penanganan kehamilan pranikah hendaknya menjauhi untuk melakukan aborsi
yang dapat membahayakan nyawa. Berusaha untuk dilanjutkan ke pernikahan.
Jika tidak dapat dinikahkan, upayakan perawatan kehamilan di tempat yang dapat
mengurangi beban selama hamil dan kemudian memikirkan hari depan bayi yang
kelak dilahirkan.
2.6.3
Aborsi
Secara statistik internasional, buah kehamilan yang dikeluarkan kurang
dari 28 minggu atau 1000 gram dsebut abortus. Kelahiran diatas 28 minggu
kurang dari 37 minggu disebut premature (umumnya berat badan 1000-2500
gram). Kelahiran melebihi 42 minggu disebut kelahiran serotinus atau post date.
Kelahiran 37-40 minggu disebut kelahiran aterm (Kusuma, 2000).
Terdapat 2 macam abortus berdasarkan proses terjadinya yaitu abortus
spontan, abortus provokatus. Abortus provokatus dibagi lagi menjadi dua yaitu
abortus provikatus medisinalis dan abortus provokatus kriminalis. Ada pula
macam abortus berdasarkan tahap perjalanan proses yaitu abortus imminens,
abortus insipiens, abortus inkomplit, dan abortus komplitus.
26
ganti pasangan dan melakukan anal seks menyebabkan remaja semakin rentan
untuk tertular PMS/HIV, seperti Sifilis, Gonore, Herpes, Klamidia dan AIDS. Dari
data yang ada menunjukkan bahwa usia penderita HIV/AIDS paling banyak
menyerang korban berusia antara 17 hingga 29 tahun (Widianti, 2007).
Penyakit menular seks (PMS) adalah penyakit yang ditularkan melalui
hubungan seksual. PMS akan lebih berisiko bila melkukang hubungan seksual
dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal. PMS
menyebabkan infeksi alat reproduksi yang harus dianggap serius. Bila tidak
diobati secara tepat, infeksi dapat menjalar dan menyebabkan penderitaan, sakit
berkepanjangan, kemandulan, dan kematian. Risiko terjadinya PMS lebih besar
pada remaja perempuan
perempuan lebih rentan. Gejala PMS pada laki-laki lebih mudah dikenali, dilihat,
27
dan dirasakan sedangkan pada perempuan sebagian besar tanpa gejala dan sering
kali tidak disadari. Beberapa macam penyakit yang isa digolongkan sebagai PMS
antara lain:
-
Gonore (GO)
Kuman penyebabnya
adalah
Neisseria
gonorrhoeae.
Tanda-tanda
menyebabkan kebutaan.
Siphilis (raja singa)
Kuman penyebabnya adalah Treponema pallidum. Kadang-kadang disertai
pusing dan nyeri tulang seperti flu yang akan hilang sendiri tanpa diobati.
Terdapat bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah
hubungan seks. Gejala ini akan hilang dengan sendirinya dan seringkali
penderita tidak memperhatikan hal ini. Setelah 5-10 penyakit sifilis akan
menyerang susunan saraf otak, pembuluh darah dan jantung. Pada
perempuan hamil sifilis dapat ditularkan kepada bayi yang dikandungnya
dan bisa lahir dengan kerusakan kulit, hati, limpa, dan keterbelakangan
mental.
Herpes genital
Penyakit yang disebabkan oleh virus Herpes simplex. Gejala dan tandanya
adalah bintil-bintil berair yang sangat nyeri papda sekitar alat kelamin,
kemudian pecah dan meninggalkan luka yang kering mengerak lalu hilang
sendiri. Gejala tersebut dapat kambuh lagi bila ada faktor pencetus (stres,
haid, minum minuman berakohol). Pada perempuan seringkali menjadi
gejala
tidak
muncul
sehingga
penderita
tidak
sadar
dan
28
terasa tidak nyaman, nyeri saat berhubungan seksual atau saat kencing.
Kandidiasis vagina
Merupakan keputihan yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Pada
keadaan normal, jamur ini terdapat di kulit maupun di dalam liang
kemaluan perempuan. Gejalanya adalah keputihaan berwarna putih seperti
susu, bergumpal disertai rasa gatal panas dan kemerahan pada kelamin dan
di sekitarnya.
Kutil kelamin
Penyebabnya adalah Human papilloma virus (HPV) dengan gejala yang
khas yaitu terdapat satu atau beberapa kutil di sekitar kemaluan. Pada
perempuan, dapat mengenai kulit di daerah kelamin sampai dubur, selaput
lendir bagian dalam liang kemaluan sampai leher rahim. Pada laki-laki
mengenai alat kelamin dan saluran kencing bagian dalam. Biasanya laki-
2.6.5
digolongkan menjadi 2 bagian mengenai jenis kelamin (gender) dan obyek seks.
Pada deviasi identitas gender, penderita ini merasa jenis kelaminnya tidak sesuai
dengan dirinya. Dalam kategori ini antara lain terdapat kelainan fisik seperti
29
intersex (kelamin tidak jelas jenisnya) dan transeks (penderita ini fisik tidak ada
cacatnya, tetapi ingin sekali mengganti jenis kelaminnya, misal seorang pria tulen
ingin mengoperasi ganti kelamin). Obyek seks, untuk mendapatkan kepuasan
seks, obyeknya pada penderita ini buka hal yang lazim, penyimpangan ini disebut
parafilia. Beberapa contoh dari parafilia: (Kusuma, 2000)
-
Homophili: tertarik dan dapat kepuasan kepada jenis kelamin yang sama
dengan dirinya
Situasi: hubungan kelamin dilakukan dalam situasi yang tidak lazim
misalnya dengan sepatu boot atau dengan menyakiti lawannya lebih
maupun onani
Benda:obyek seks dapat berupa benda yang didewakan sebagai jimat atau
fetish. Macam-macam benda yang disimpan oleh penderita ini seperti
sepatu, saputangan wanita, celana dalam, kutang untuk diraba-raba
sembari masturbasi atau berhubungan seks.
2.6.6
Dampak Psikologis
Setelah kehamilan terjadi, pihak perempuanlah korban utama dalam
masalah ini. Kodrat untuk hamil dan melahirkan menempatkan remaja perempuan
dalam posisi terpojok yang sangat dilematis. Dalam pandangan masyarakat,
remaja putri yang hamil merupakan aib keluarga, mencoreng nama baik keluarga.
Penghakiman sosial ini tidak jarang membuat remaja putri diliputi perasaan
bingung, cemas, malu dan bersalah yang dialami remaja setelah mengetahui
kehamilannya (Notoatmodjo, 2007).
30
wajah
Buah zakar menjadi lebih besar dan kalau terangsang dapat ejakulasi
Mengalami mimpi basah
Wanita:
-
bijaksana karena di satu pihak dapat merupakan perilaku sesaat tapi juga dapat
pula merupakan pola perilaku yang terus menerus dapat membahayakan diri,
orang lain maupun lingkungan. Untuk itu diperlukan suatu cara pendekatan yang
komprehensif dari semua pihak baik orang tua, guru, maupun masyarakat sekitar
Referat_Pendidikan Seks Pada Remaja
31
agar memahami perkembangan jiwa remaja dengan harapan masalah remaja dapat
tertanggulangi (Direktorat Bina Ketahanan Remaja, 2013).
2.7.1
Peran Orangtua
Pada masa ini orang tua berperan dalam membantu remaja dalam
32
Peran Guru
-
33
2.7.3
ysecara tegas
Lokasi sekolah dijauhkan dari pusat perbelanjaan dan pusat hiburan
2.7.4
Peran Media
-
Sajikan tayangan atau berita tanpa kekerasan (jam tayang sesuai usia)
Sampaikan berita dengan kalimat benar dan tepat (tidak provokatif)
Adanya rubrik khusus dalam media masa (cetak, elektronik) yang bebas
biaya khusus untuk remaja.
34
35
36
BAB 3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Masa remaja atau masa adolesence adalah suatu fase tumbuh kembang
yang dinamis dalam kehidupan seorang individu (<21 tahun dan belum menikah).
Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga
sering menimbulkan masalah pada diri remaja. Masalah tersebut antara lain :
hubungan seksual pra nikah, kawin muda, aborsi, dan infeksi menular seksual.
Menurut BKKBN (2008) seks berarti jenis kelamin, yaitu suatu sifat atau ciri
yang membedakan laki-laki dan perempuan, sedangkan seksual berarti yang ada
hubungannya dengan seks atau yang muncul dari seks. Pendidikan seks tetap
harus diberikan sesuai dengan tingkat perkembangan anak, tujuannya adalah
memberikan bekal pengetahuan serta membuka wawasan anak-anak remaja
seputar masalah seks secara benar dan jelas.
Alat reproduksi adalah bagian-bagian tubuh yang berfungsi dalam proses
melanjutkan keturunan. Remaja perlu mengetahui bahwa alat reproduksi terdiri
dari bagian luar dan dalam, baik wanita maupun pria. Alat reproduksi wanita
terdiri atas: labia mayora, labia minora, klitoris, vagina, uterus dan ovarium. Alat
reproduksi pria terdiri atas: penis, skrotum, sprematozoa, epididimis, vas deferens,
kelenjar vesikalis dan kelenjar prostat. Hormon yang berperan adalah GnRH, FSH
dan LH.
Perkembangan psikoseksual dibagi menjadi 5 fase (Sigmund Freud) : fase
oral, anal, falik, laten dan genital. Dampak perilaku seksual remaja yang tidak
menerima sex education adalah hubungan seks pranikah, hamil pranikah, aborsi,
penyakit menular seksual dan penyimpangan seksual.
Pada umumnya masa akil balig anak perempuan diusia 11-12 tahun
sedangkan anak laki-laki usia 13-14 tahun. Terjadi perubahan-perubahan jasmani,
kejiwaan, dan tingkah laku dari anak-anak ke masa remaja.
Pria:
-
37
wajah
Buah zakar menjadi lebih besar dan kalau terangsang dapat ejakulasi
Mengalami mimpi basah
Wanita:
-
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Jawa Barat. 2008. Jawa Barat dalam Angka. Jakarta: BPS.
38
39