Neurotransmiter:
1. Sintesis di neuron
2. Di prasinap
3. Obat eksogen mirip neurotransmitter endogen efeknya
4. Ada mekanisme untuk menghilangkannya
Jenis:
1. Amin biogenic (dopamine, norepinefrin, epinefrin > katekolamin < tirosin,
serotonin > indolamin < tritofan)
2. Asam amino (glutamate > eksitasi, GABA > inhibisi)
3. Peptida (pembantu neurotransmitter lain)
Efek
Opioid endogen > stress, sakit, mood
Zat P > Huntington, demensia, mood
Neurotensin > skizofren
Kolesistokinin > skizofren, ggn makan
Somatostatin > Huntington, demensia
Vasopressin, oksitosin > mood
Dopamin
1. Traktus mesokorteks > motifasi, konsentrasi, tujuan, fungsi eksekutif
Penurunan > ggn kognitif, motorik, hedonia
2. Mesolimbik > emosi, belajar, penguatan
Peningkatan > skizofren
3. Nigrostriatal > motorik
Gangguan > EPS
4. Tuberoinfundibular
Gangguan > hiperprolaktinemia
Dopamin-obat > antagonis D2 > up-regulasi reseptor > tardive disneksia
Dopamin-psikopatologi > hambat > antipsikotik, preangsang jangka panjang >
skizofren
Norepinefrin-obat > hambat re uptake nor, hambat monoaminoksidase (MAOI)
Norepinefrin-psikopatologi > antidepresan
Serotonin-psikopatologi > rendah = depresi, tinggi = mania
Asetilkolin (buat demensia)-obat > kelainan motorik karena obat antipsikotik,
luas>konfusi,delirium
Histamin
Glutamat-psikopatologi > kelebihan = eksotoksisitas
GABA-psikopatologi > kecemasan, konvulsi
Histrionik
Emosi dramatisir
Mudah dipengaruhi
Mencari kepuasan dg apresiasi org dan menjadi pusat perhatian
Terlalu mementingkan daya tarik fisik
Egosentris, mudah tersinggung
Narsistik
Kepentingan diri besar
Yakin dirinya khusus
Kebanggaan berlebihan
Empati
Sering iri, sombong
Anakastik
Ragu, perfeksionis
Cemas menghindar
Tegang, takut
Meraga gamampu
Khawatir berlebihan
Dependen
Keputusan penting diambil orang lain
Kebutuhan sendiri lbh rendah daripada
orang dia bergantung
Pasif agresif (minimal ada 4):
Secara pasif menolak tugas sosial dan pekerjaan rutin
Mengeluh tidak mengerti dan tidak dihargai orang lain
Cemberut dan argumentatif
Tanpa alasan mengkritik atasan
Menunjukkan rasa cemburu dan kebencian
Suara diperkeras dan keluhan terus menerus
Berganti ganti antara permusuhan dan perasaan berdosa
Tatalaksana
Psikoterapi (disesuaikan dengan kondisi pasien)
Farmakoterapi :
Anti cemas
Anti depresi
Anti psikotik
Anti mania
PEMERIKSAAN PSIKIATRI
Fungsi wawancara:
1. Menilai inti masalah
2. Mempererat hubungan
3. Menyampaikan informasi dan terapi
Tahap
1. Introduksi
2. Keluhan utama (biarkan pasien cerita, dengarkan, amati, respon)
3. Pengembangan (riwayat psikiatri, gali keluhan utama, pertanyaan terbuka)
4. Pemeriksaan (memastikan, pertanyaan tertutup)
5. Pemeriksaan fisik neurologic
6. Penutup (resume, terapi)
Skema
1. Identitas
2. Keluhan utama
3. Data dasar (RPS)
4. Factor premorbid (kelakuan sebelum sakit)
5. Pemeriksaan fisik neurologic
6. DD > WDx
7. Terapi
8. Monitoring
9. Prognosis
GAngguan
1. Kesadaran
2. Ingatan
3. Afek emosi
4. Orientasi
5. Psikomotor
6. Berpikir
7. Persepsi
Diagnosis
1. F0 = mental organic, simptomatik
F1 = gangguan mental dan perilaku akibat psikoaktif
2. F2 = skizo, waham
3. F3 = suasana perasaan
4. F4 = neurotic, somatoform, stress
5. F5 = gangguan fisiologis & fisik
6. F6 = kepribadian dewasa
7. F7 = retardasi mental
8. F8 = perkembangan psikologis
9. F9 = perilaku dan emosional anak dan remaja
10.Z = kondisi lain yang menjadi focus perhatian klinis