Anda di halaman 1dari 3

Meneladani Kepribadian Rasul

Segala puji hanya untuk Allah, Rabb alam semesta. Shalawat serta
salam semoga senantiasa terlimpah kepada Rasulullah Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam. Juga kepada keluarga, para sahabat yang
mulia dan para pengikut beliau yang setia hingga hari kiamat.
Saudaraku yang dimuliakan Allah, Di antara rukun iman yang kita
yakini dalam ajaran agama kita adalah iman kepada para Nabi dan
Rasul yang diutus Allah kepada umat manusia. Mereka telah
menda'wahkan ajaran tauhid (mengesakan Allah) dan melarang
perbuatan syirik (menyekutukan Allah) yang semua itu terangkum
dalam ajaran agama yang kita cintai, al-Islam. Allah berfirman : "Dan
sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi)
yang sebelummu : Jika kamu mempersekutukan (Rabb), niscaya akan
hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang
merugi". (QS. 39:65).
Nabi dan Rasul terakhir yang diutus Allah ke bumi ini adalah
Muhammad shallallahu 'alahi wasallam. Kita telah memberi kesaksian
(syahadah) bahwa beliau benar-benar seorang utusan Allah dengan
kalimat Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Syahadah ini memiliki
konsekuensi membenarkan segala yang datang dari beliau, dan
melaksanakan segala perintahnya, menjauhi segala larangannya dan
tidak menyembah Allah kecuali dengan cara yang disyari'atkan
kepadanya. Beliau hanyalah seorang hamba yang tidak boleh
disembah, seorang Rasul yang tidak boleh didustakan dan seorang
hamba yang tidak mampu mendatangkan manfaat atau mudharat bagi
dirinya atau orang lain, kecuali atas izin Allah dan kehendak-Nya. Allah
berfirman : "Katakanlah: "Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa
perbendaharan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui
yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku
seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan
kepadaku." (QS. 6:50).
Ada beberapa kepribadian yang sangat menonjol dalam diri Rasulullah
sehingga kita diperintah untuk mengambil suri tauladan dalam
mendidik umat. Dr. Muhammad Ra'fat Sa'id dalam karyanya berjudul "
Ar-Rasul al-Mu'allim, wa Manhajuhu fit ta'lim " mencatat beberapa
kepribadian Rasululllah menurut Al-Qur'an.
1. Sebagai Penerima Wahyu
Firman Allah : "Katakanlah: Sesungguhnya aku ini hanyalah
seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: Bahwa

sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Esa. Barangsiapa


mengharap perjumpaan dengan Rabb-nya, maka hendaklah ia
mengerjakan amal yang shalih dan janganlah dia mempersekutukan
seorang pun dalam beribadat kepada Rabb-nya" (QS. 18:110)
Begitulah Al-Qur'an menyatakan tentang pribadi Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau memang manusia biasa, tetapi
tidak seperti manusia lainnya. Sebab beliau telah menerima wahyu
dari Allah dan telah dipilih-Nya untuk menyampaikan risalah-Nya. Kita
pun sebagai umatnya yang mengikuti jejak beliau harus
berkepribadian seperti beliau, yang menyadari bahwa kita adalah
pewaris wahyu yang telah beliau sampaikan.
2. Pribadi yang Dapat Dipercaya
Al-Qur'an mengisyaratkan bahwa sifat seorang muballigh,
pengajar dan pendidik adalah sifat ash-shidq (berkata benar) dan alamanah (dapat dipercaya) dalam tablighnya. Selain itu tentunya tidak
menyampaikan sesuatu tentang agama yang tidak diwahyukan Allah.
Itulah sifat-sifat yang dimiliki oleh beliau. Allah berfirman: "Dan
tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut kemauan hawa
nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan
(kepadanya) " (Qs. 53 : 3-4).
3. Pembawa Nikmat, Kesucian dan Ilmu
Al-Qur'an menjelaskan bahwa diangkatnya Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam sebagai utusan Allah adalah pemberian
Allah kepada kaum mu'minin yang mengajari dan membersihkan jiwa
mereka setelah sekian lama berada dalam kegelapan. Allah berfirman:
"Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang
beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari
golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka -ayatayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada
mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum
kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan
yang nyata." (QS. 3:164).
Disamping tiga kepribadian seperti yang tersebut di atas, masih
banyak lagi kelebihan yang dimiliki oleh beliau. Beliau juga merupakan
figur yang dicintai dan ditaati oleh para sahabat yang hidup sezaman
dengan beliau dan -- Insya Allah -- termasuk kita, meski kita belum
pernah melihat beliau semasa hidup. Pribadi yang kokoh dan terlatih
juga nampak dalam diri beliau ketika menghadapi kesulitan dalam
perjalanan hidup beliau.
Dari sekian banyak kajian tentang perjalanan da'wah dan pendidikan

yang beliau lakukan kepada umat, kita dapat mendapat pelajaran


bahwa beliau adalah sosok pendidik yang betul-betul memahami tabiat
dasar manusia. Para ahli ilmu jiwa pendidikan menyimpulkan, bahwa
diantara tabiat manusia : " Dia tidak mau menyempurnakan proses
belajar yang mereka tempuh -sepanjang hidupnya- kecuali dari
pendidik yang mereka cintai; mereka ketahui kemampuannya; mereka
rasakan adanya sentuhan-sentuhan jiwa secara langsung. Raut wajah
yang selalu ceria dan perhatian yang penuh."
Sifat itu semua terkumpul dalam sosok pribadi Rasulullah Muhammad
shallallahu 'alahi wasallam. Semoga kita dapat meneladaninya.
[aldakwah.com]

Anda mungkin juga menyukai