C6H12O6 + O2
Cu2I2 + I2
warna biru
9.Na-Tiosulfat pada tabel kadarnya 0,1 N sehingga 10,24 ml Natiosulfat yang kadarnya 0,0935 N berubah menjadi 10,24 x
0,0935/0,1 = 9,574 ml.
10. Tabel hanya berisi angka bulat sehingga angka 9,574 dilihat
pada baris 9 dan 10.
9 ml 22,4 mg
10 ml - 25,0 mg
11. Mencari kesetaraan pada 9,574 ml
= 22,4 mg + {( 9,574 9 ) / ( 10 9)} x ( 25 22,4) = 23,9924 mg
Menghitung kadar gula reduksi:
= fp I x fp II x kesetaraan / mg bahan x 100%.
= 100/5 x 100/25 x 23,9924/5000 x 100%
=%
PROTEIN
Protein adalah sumber asam asam amino yang mengandung
unsur C, H, O, N ( Fe, Mn, Cu, S, P).
Fungsi protein dalam tubuh :
1. Zat pembangun
2. Zat pengatur
ASAM AMINO
H
|
N
/
H
C
|
\
R
OH
ANALISA PROTEIN
METODE KJELDAHL
Prinsip : Penentuan protein berdasarkan jumlah nitrogen dalam
bahan.
1.Tahap Destruksi
Pada tahap ini bahan dipanaskan dalam asam sulfat pekat dengan
penambahan katalisator : K2SO4,Na2SO4 ( menaikkan titik didih).
Cu,Se,Hg ( sebagai oksidator).
Pada tahap ini akan dihasilkan (NH4)2 SO4
2. Tahap Destilasi
Pada tahap ini (NH4)2 SO4 dipecah menjadi amonia ( NH3)
dengan penambahan NaOH sampai alkalis dan
dipanaskan.Amonia yang dibebaskan selanjutnya ditangkap
dengan asam standar ( HCl atau H3BO3).
(NH4)2 SO4 + NaOH NH3 + H2O +Na2SO4
3. Tahap titrasi
Bila menggunakan asam penangkap HCl maka titran NaOH dan
indikatornya pp.Reaksinya :
Kelompok lipida
1.Kelompok trigliserida ( lemak, minyak, asam lemak)
2.Kelompok turunan asam lemak ( lilin, aldehide, asam lemak).
3.Fosfolipid, glikolipid
4.Sterol dan steroida
5.Karotenoid
6.Kelompok lipida lain
Lemak tersabunkan
Lemak / minyak + NaOH garam Na asam lemak + gliserol.
Malam + NaOH garam Na asam lemak + alkohol.
Fosfolipid + NaOH garam Na asam lemak + gliserol + Na3PO4+
amina.
Sterol, pigmen,hidrokarbon + NaOH
Pembentukan lemak
Sifat sifat lemak / minyak
Sifat fisik
4. Lemak berbentuk padat dan plastis karena ada fase padat dan
cair.
5.Titik cair semakin meningkat bila rantai C semakin panjang.
Sifat kimia minyak
Dapat dihidrogenasi
Dapat dioksidasi
Dapat mengalami reksi iodisasi
Bereaksi dengan basa membentuk sabun
Penentuan kualitas minyak
1.Angka asam : jumlah mg basa yang diperlukan untuk
menetralkan asam lemak bebas dalam 1 gram lemak.
2.Angka Peroksida : ml equivalen peroksida tiap kg minyak
Penentuan kadar minyak
1.Soxhletasi
2.Botol Babcock dan kalipe
TEKNOLOGI PENGOLAHAN MINYAK
1.Mutu Minyak
mutu suatu bahan menurut A. Kramer dan BA Twigg, adalah
gabuangan sifat sifat khas yang dapat membedakan setiap jenis
bahan. Gabungan sifat khas tersebut sangat berpengaruh
terhadap penerimaan bahan oleh konsumen atau pembeli. Sifat
khas yang dimaksud untuk setiap bahan berbeda, sifat khas pada
minyak berbeda dengan sifat khas pada susu, daging dan
sebagainya.Dalam hal ini bahan yang mempunyai gabungan sifat
khas seperti yang dikehendaki konsumen dikatakan bermutu baik.
Di Indonesia mutu yang baik dari berbagai bahan, termasuk
minyak makan diberikan dalam standard Industri Indonesia ( SII ).
2. Kerusakan Minyak
Proses perubahan atau kerusakan minyak dapat berlangsung
menurut beberpa cara.Pada dasarnya dapat dikelompokkan
menjadi dua peristiwa yaitu :
Hidroliss minyak, dihasilkan asam lemak dan komponen lain,
diikuti oleh oksidasi asam lemak tidak jenuh.
Oksidasi secara langsung terhadap asam lemak tidak jenuh,
diikuti oleh degradasi karena hidrolisis.
air
C3H5 ( OH ) 3 + 3 HOOCR
gliserol
asam lemak
bebas
1. Kadar Air
Miunyak kasar hasil ekstrasi maupun minyak yang telah
dimurnikan selalu mengandung air. Air dalam minyak sangat
berpengaruh terhadap daya simpan minyak. Semakin banyak air
yang terkandung minyak tersebut semakin mudh rusak. Pada
mnyak kasar air dan kotoran merupakan medium yang bak bagi
mikroorganisme yang dapat merusak minyak.
Kadar air dalam minyak dapat ditentukan dengn 2 cara yaitu cara
pemanasan ( gravimetri) dan cara volumetri atau destilasi.Pada
cara pemanasan, minyak dipanaskan untuk menguapkan air.
Pengurangan berat minyak sebelum dan sesudah dipanaskan
merupakan jumlah air yang telah dapt diuapkan. Apabila pada
pemenasan berikutnya sudah tidak ada pengurangan berat lagi
Cara uji kadar air seperti pada Standar Industri Indonesia adalah
sebagai berikut :
1.Sebuah botol timbang diisi 10 15 g pasir laut halus dan murni
atau serbuk asbes, berikut sebuah pengaduk pendek.
2.Botol timbang beserta isinya dikeringkan selama 1 jam pada
suhu 105 oC lalu didinginkan dan ditimbang.
= ml x N x 0,205 x 100
gram sampel
3. Bilangan Penyabunan
Bilangan penyabunan adalah bilangan yang menujukkan jumlah
miligram KOH yang
Diprlukan untuk menyabunkan 1 gram lemak / minyak. Minyak
dengan berat molekul rendah, mempunyai bilangan penyabunan
yang lebih besar daripada yang mempunyai rantai karbon
panjang dengan berat molekul tingi.
Angka penyabunan dapat ditentukan berdasarkan jumlah KOH
yang diperlukan untuk menyabunkan asam lemak bebas, dan
asam lemak yang masih terikat dalam bentuk trigliserida, dalam 1
gram minyak. Minyak ditambah larutan basa berlebihan,
kemudian kelebihan basa dititrasi dengan asam. Selisih antara
basa yang ditambahkan pada minyak dengan basa yang tertisa
adalah merupakan basa yang diperlukan untuk penyabunan.
3. Bilangan Penyabunan
Bilangan penyabunan adalah bilangan yang menujukkan jumlah
miligram KOH yang
Diprlukan untuk menyabunkan 1 gram lemak / minyak. Minyak
dengan berat molekul rendah, mempunyai bilangan penyabunan
yang lebih besar daripada yang mempunyai rantai karbon
panjang dengan berat molekul tingi.
Angka penyabunan dapat ditentukan berdasarkan jumlah KOH
yang diperlukan untuk menyabunkan asam lemak bebas, dan
asam lemak yang masih terikat dalam bentuk trigliserida, dalam 1
gram minyak. Minyak ditambah larutan basa berlebihan,
kemudian kelebihan basa dititrasi dengan asam. Selisih antara
basa yang ditambahkan pada minyak dengan basa yang tertisa
adalah merupakan basa yang diperlukan untuk penyabunan.
4. Bilangan Yodium
Bilangan yodium adalah jumlah gram yodium atau komponen
yodium yang diabsorbsi oleh 100 g minyak.Yodium akan bereaksi
dengan ikatan rangkap pada asam lemak tidak jenuh.Oleh karena
itu angka yodium ini digunakan untuk menunjukkan derajat
ketidakjenuhan asam lemak penyusun minyak.
Angka yodium dapat ditentukan dengan melarutkan minyak
dalam kloroform atau karbon tetraklorida dan ditambah halogen
berlebihan.Kelebihan halogen kemudian dititrasi dengan larutan
tiosianat, sehingga jumlah yodium/halogen yang bereaksi dapat
dihitung.
6. Bilangan Peroksida
Peroksida merupakan senyawa antara dalam rangkaian proses
ketengikan minyak oleh peristiwa oksidasi.Bilangan peroksida
adalah bilangan yang menggambarkan jumlah oksigen dalam
miliekuivalen yang terdapat dalam 100 g minyak.Senyawa
peroksida bukan senyawa yang berbau tengik.Apabila jumlah
senyawa peroksida dalam minyak makin banyak menunjukkan
minyak tersebut akan cepat menjadi tengik atau rancid.Dengan
demikian peroksida tidak dikehendaki dalam minyak, atau kalau
senyawa tersebut terdapat dalam minyak jumlahnya perlu
dibatasi.Bilangan peroksida dapat ditentukan dengan beberapa
cara, di antaranya adalah dengan cara Titrasi-Yodometri;
Polarometri dan Spektrofotometri,
8. Minyak Pelikan
golongan lipida
Alat: Soxhlet
- Corong kaca
- Labu alas bulat
- Lampu spirtus
- Statip + klem
Bahan: Sample (margarine)
- Kertas saring dan tali
- Pelarut = CHCl3 : methanol
2
PROSEDUR
Timbang kurang lebih 5 gr sample dengan kaca arloji.
bobot konstan.
1.Air.maks.0,5%
2.Kotoranmaks. 0,5
3.Bilangan jod (g jod/100 g contoh).44-58
4.Bilangan penyabunan (mg KOH/contoh)..195-205
5.Bilangan peroksida (mg oksigen/100 gcontoh)
.maks. 3,0
6.Asam lemak bebas (dihitung).maks.5%
7.Warna.Normal
8.Bau..Normal
9.Minyak pelikan..negatif