Anda di halaman 1dari 7

BAB I PENDAHULUAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Saat ini pendirian suatu konstruksi terus berkembang seiring dengan kebutuhan
manusia terhadap kegiatan tersebut yang terus meningkat. Lebih lanjut lagi, kegiatan
konstruksi tersebut pada umumnya melibatkan pemotongan lereng batuan agar sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Namun perlu dipahami bahwa
dengan adanya pemotongan lereng, batuan cenderung menjadi kurang atau bahkan
tidak stabil. Atau dengan kata lain bahwa potensi keruntuhan lereng batuan (rock
slope failure) akan semakin meningkat.

Untuk memastikan kestabilan suatu aktivitas pemotongan lereng batuan, baik lereng
yang baru terbentuk maupun yang lama, dibutuhkan evaluasi bidang diskontinuitas
dari batuan tersebut. Berbagai jenis keruntuhan lereng batuan berhubungan dengan
struktur-struktur geologi tertentu. Oleh karena itu, mengenali potensi permasalahan
stabilitas lereng pada tahap awal sebuah kegiatan yang melibatkan pembuatan lereng
merupakan hal yang sangat penting.

Keruntuhan batuan biasanya berawal dari dan mengikuti diskontinuitas-diskontinuitas


yang ada pada batuan, seperti kekar (joint), rekahan (fracture), bidang perlapisan
(bedding plane), sesar (fault) dan jenis-jenis retakan lain pada batuan. Dengan
demikian maka dapat dikatakan bahwa perilaku fundamental massa batuan sangat
dipengaruhi oleh diskontinuitas-diskontinuitasnya.

Adapun penelitian ini meliputi analisis struktur geologi berupa analisis kinematik dan
analisis berdasarkan geologi teknik dengan menggunakan metoda RMR (Rock Mass
Rating) dan SMR (Slope Mass Rating) di lokasi penelitian, yang merupakan lereng
batuan hasil kegiatan pertambangan yang terletak di Kabupaten Bandung, Provinsi
Jawa Barat.

Analisis Kestabilan Lereng Batuan dengan Menggunakan Metode Kinematik dan


Klasifikasi Massa Batuan; Studi Kasus di Area Penambangan Andesit, Desa Jelekong,
Kecamatan Bale Endah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN

1.2 Identifikasi Masalah


Dengan adanya kegiatan pertambangan yang melibatkan pembuatan lereng, akan
dapat meningkatkan potensi permasalahan lereng, terutama berkenaan dengan potensi
keruntuhan lereng batuan (rock slope failure) yang semakin meningkat. Oleh karena
itu, diperlukan suatu kajian yang mendalam mengenai kondisi kestabilan lereng untuk
mendeterminasi kemampuan lereng akan stabil tanpa diberi perkuatan atau memilih
jenis perkuatan yang dibutuhkan apabila lereng tersebut memiliki potensi kelongsoran
yang cukup besar.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian


Maksud dari penelitian ini adalah untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh
gelar sarjana strata-1 di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi
Kebumian, Institut Teknologi Bandung.

Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah :


-

Investigasi diskontinuitas batuan (khususnya orientasi diskontinuitas) di lereng


yang diteliti.
Untuk mengetahui adanya potensi tipe keruntuhan pada suatu aktivitas
pemotongan lereng batuan, perlu dilakukan pengukuran orientasi diskontinuitas
yang dilakukan sesudah lereng batuan tersebut tersingkap.

Pada umumnya, jika data struktur geologi telah dirajah, beberapa konsentrasi
kutub yang signifikan hadir di dalam stereonet. Adalah sangat berguna untuk
dapat memilah antara : (i) bidang-bidang yang berpotensi menjadi penyebab
longsoran, dengan (ii) bidang-bidang yang kemungkinan tidak akan terlibat di
dalam longsoran.
-

Mengkaji potensi keruntuhan batuan dengan metode desain empiris dan klasifikasi
massa batuan.
Metode analitik untuk memprediksi potensi keruntuhan batuan dan cara
penanggulangannya seringkali tidak efektif (Maerz, 2000). Oleh karena itu,
penggunaan desain empiris dan klasifikasi massa batuan menjadi penting
(Franklin dan Maerz, 1996).

Analisis Kestabilan Lereng Batuan dengan Menggunakan Metode Kinematik dan


Klasifikasi Massa Batuan; Studi Kasus di Area Penambangan Andesit, Desa Jelekong,
Kecamatan Bale Endah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN

Klasifikasi massa batuan (rock mass classification) berarti mengumpulkan data


dan mengklasifikasikan singkapan batuan berdasarkan parameter-parameter yang
telah diyakini dapat mencerminkan perilaku massa batuan tersebut. Analisis yang
digunakan adalah rock mass rating (RMR) atau geomechanic classification system
(Bieniawski, 1984) dan slope mass rating (SMR) yang digunakan oleh Romana
(1985).
-

Kajian awal stabilisasi lereng batuan yang optimum dan efektif.


Kajian ini diawali dengan pengidentifikasian lereng batuan yang tampak dalam
kondisi cenderung tidak stabil, kemudian memilih usaha stabilisasi yang sesuai
berdasarkan klasifikasi SMR.

1.4 Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini dilakukan di lereng batuan hasil pengupasan akibat kegiatan
pertambangan bahan galian C di Desa Jelekong, Kecamatan Bale Endah, Kabupaten
Bandung, Provinsi Jawa Barat, khususnya pada bagian lereng yang cenderung
memiliki potensi keruntuhan.

Investigasi langsung di lapangan diperlukan untuk mendapatkan parameter-parameter


yang dibutuhkan dalam penelitian. Parameter-parameter yang diukur untuk klasifikasi
RMR (Rock Mass Rating) adalah kuat tekan uniaksial material batuan (intact rock),
RQD (rock quality designation), spasi diskontinuitas (discontinuity spacing), kondisi
(pelapukan) diskontinuitas (discontinuity condition), dan kondisi airtanah secara
umum (general groundwater condition). Sedangkan parameter yang dibutuhkan untuk
klasifikasi slope mass rating (SMR) adalah jurus dari permukaan lereng ( s), jurus
bidang diskontinuitas ( j), serta sudut kemiringan diskontinuitas ( j).
Analisis kinematika yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
tipe keruntuhan batuan (rock slope failure) yang mungkin terjadi. Sedangkan analisis
kestabilan lereng dengan menggunakan SMR bertujuan untuk mengetahui kestabilan
lereng batuan dan kecenderungan lereng batuan mengalami longsoran.

Analisis Kestabilan Lereng Batuan dengan Menggunakan Metode Kinematik dan


Klasifikasi Massa Batuan; Studi Kasus di Area Penambangan Andesit, Desa Jelekong,
Kecamatan Bale Endah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN

1.5 Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian berada di daerah Bale Endah yang terletak kurang lebih 20
kilometer ke arah tenggara dari Kotamadya Bandung (Gambar 1.1). Secara
administratif lokasi penelitian berada di Kelurahan Manggahang, Kecamatan Bale
Endah, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Secara geografis lokasi penelitian
terletak pada 107 40 02,8 BT dan 07 01 43,9 LS. Lokasi penelitian dapat dicapai
dengan kendaraan bermotor dari arah Kota Bandung ke arah Kabupaten Garut selama
kurang lebih 60 menit.
U

U
800

Kilometers

400
Kilometers

Gambar 1.1. Lokasi daerah penelitian

1.6 Tahapan dan Metode Penelitian


Secara umum penelitian diawali dengan studi pustaka yang kemudian dilanjutkan
dengan pengukuran di lapangan. Dari hasil pengukuran di lapangan kemudian
dilakukan analisis data sehingga dapat memberikan penyelesaian masalah dengan baik
dan tepat (Gambar 1.2).

Analisis Kestabilan Lereng Batuan dengan Menggunakan Metode Kinematik dan


Klasifikasi Massa Batuan; Studi Kasus di Area Penambangan Andesit, Desa Jelekong,
Kecamatan Bale Endah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN

Tahapan penelitian yang dilakukan ialah sebagai berikut :


a. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini dilakukan pencarian bahan pustaka yang menunjang dari
peneliti terdahulu. Persiapan dan pencetakan peta-peta yang dibutuhkan di
antaranya adalah peta topografi dan peta geologi regional. Selain itu dilakukan
pula studi mengenai peta struktur geologi yang ada sebelumnya untuk mengamati
struktur geologi daerah penelitian secara menyeluruh.
b. Tahap Penelitian Lapangan
Tahap ini dilakukan pengambilan data lapangan yang berkaitan dengan
permasalahan yang dianalisis meliputi :
-

Pengambilan seluruh data diskontinuitas dengan menggunakan metoda


scanline sampling. Data yang didapatkan berupa kedudukan bidang
diskontinuitas (jurus dan kemiringan diskontinuitas), panjang diskontinuitas,
bukaan diskontinuitas, dan jarak antar diskontinuitas.

Pengambilan data keteknikan batuan berupa kondisi airtanah, kondisi


pelapukan batuan, kondisi kekasaran permukaan diskontinuitas (JRC), dan
pengukuran Schmidt Hammer Value (SHV).

Pengambilan data kedudukan permukaan lereng batuan (arah dan kemiringan


lereng).

Pengamatan kondisi hidrologi dan morfologi di sekitar daerah penelitian.

Pengambilan sampel batuan untuk analisis laboratorium.

c. Tahap Pengolahan Data


Tahap pengolahan data meliputi analisis laboratorium dan pekerjaan studio yang
terdiri dari :
-

Analisis petrografi untuk mengetahui jenis litologi secara lebih mendalam.

Analisis geologi teknik untuk mengetahui perilaku keteknikan batuan berupa


kuat geser langsung (direct shear strength), indeks kekuatan batuan (point
load index), dan sifat fisik material batuan berupa densitas dan porositas
batuan.

Analisis data diskontinuitas yang meliputi pemilahan dan pengelompokan data


diskontinuitas dengan bantuan perangkat lunak Stereonet, perhitungan jarak
antar diskontinuitas, dan perhitungan rock quality designation (RQD).

Analisis Kestabilan Lereng Batuan dengan Menggunakan Metode Kinematik dan


Klasifikasi Massa Batuan; Studi Kasus di Area Penambangan Andesit, Desa Jelekong,
Kecamatan Bale Endah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN

d. Tahap Pembahasan dan Diskusi


Pada tahap ini dilakukan diskusi dan pembahasan untuk menyelesaikan masalah
yang ada berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya.
e. Tahap Pengambilan Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dilakukan, kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan
akhir dari keseluruhan proses penelitian yang dilakukan. Hasil yang didapatkan
dari tahapan ini, dituangkan dalam laporan tertulis.

Analisis Kestabilan Lereng Batuan dengan Menggunakan Metode Kinematik dan


Klasifikasi Massa Batuan; Studi Kasus di Area Penambangan Andesit, Desa Jelekong,
Kecamatan Bale Endah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN

Gambar 2.1. Diagram alir penelitian

Analisis Kestabilan Lereng Batuan dengan Menggunakan Metode Kinematik dan


Klasifikasi Massa Batuan; Studi Kasus di Area Penambangan Andesit, Desa Jelekong,
Kecamatan Bale Endah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Anda mungkin juga menyukai