EKONOMI: Penyebab , Konsekwensi dan Kontroversi I.
Masalah Pokok: Pertumbuhan penduduk dan Kualitas
hidup Setiap tahun pertambahyan penduduk mencapai sekitar 80 juta,, sekitar 97 % berasal dari NSB. Masalah pertumbuhan penduduk bukan hanya sekedar masalah kuantitas, namun terkait dengan kepentingan pembangunan dan kesejahteraan manusia (kualitas). Seandainya pembangunan telah dilaksanakan sesuai tujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, perbaikan pendapatan, peningkatan pendidikan dan kesehatan dan kesejahteraan umum serta kepercayaan diri, disiplin, harga diri, maka masalah pertumbuhan penduduk akan bergeser ke masalah : sejauh mana masalah penduduk dapat mendorong atau sebaliknya menghambat tujuan pembangunan ekonomi. Masalah yang penting dan relevan adalah: 1. Kemampuan meningkatkan taraf hidup penduduk 2. Mengatasi ledakan pertambahan angkatan kerja 3. Mengatasi implikasi tingginya pertumbuhan penduduk yakni terkait dengan jumlah penduduk miskin, penyediaan pangan, dan peningkatan gizi. 4. Meningkatkan fasilitas kesehatan dan pendidikan
5. Menyadarkan penduduk untuk memiliki keluarga
kecil (nuclear family) 6. Peningkatan kemakmuran yang tidak merusak kelestarian lingkungan global.
Pertumbuhan penduduk dimasa lampau sekitar 0,65 %
(tahun 1900), 0,91% tahun 1950, 2,9 % tahun 1970 dan 1,73 % tahun 1990 dan 1,48 tahun 2000. II.
Struktur Kependudukan Dunia
Distrbusi penduduk menurut wilayah; ============================= =========== Wilayah porsi penduduk pada tahun 2003 (real) 2050(prediksi) ----------------------------------------------------------------Eropa 12% 7% Amerika utara 5% 5% Amerika Latin 9% 9% Afrika 14% 20% Asia&Oceania 60% 59%
----------------------------------------------------------------Indonesia merupakan negara yang penduduknya
terbesar no 4 setelah China, India, Amerika Serikat dengan tingkat pertumbuhan masing2, China 0,6 % , India 1,2 %, AS 0,6 % dan Indo 1,6 %.
NSB tingkat kelahirannya (fertilitas) lebih tinggi dibanding
negara maju, sementara tingkat kematian (mortalitas) juga lebih tinggi di NSB. Sehubungan dengan itu diperlukan upaya dan kebijakan untuk memperlambat laju pertumbuhan penduduk di NSB..
III.
Momentum Pertumbuhan penduduk yang tinggi
Pertambahan penduduk memiliki kecenderungan
yang terus menerue seolah-olah mengandung daya gerak atau momentum internal yang kuat dan tersembunyi, daya gerak tersebut akan berlangsung terus sampai beberapa dekade sampai angka kelahiran menurun cukup berarti. Ada 2 alasan pokok keberadaan momentum tersembunyi; - Tingkat kelahiran tidak bisa diturunkan dalam waktu singkat - Terkait dengan struktur umur di NSB yang digambarkan piramida penduduk
IV.
Transisi Demografis
Proses penurunan fertilitas sampai terciptanya
tingkat pergantian penduduk / replacement melalui program keluarga berencana, telah terjadi lewat proses Transisi Demografi tahapan sejarah kependudukan. Transisi bergerak dari tingkat kelahiran 35 per 1000 penduduk, menjadi 30 per 1000 penduduk dimana laju pertumbuhan menjadi 5 per 1000 penduduk atau lebih kecil dari 0,5 persen. Kondisi ini diikuti juga oleh menurunnya tingkat kematian.
V.
Teori Malthus Trap
Thomas Malthus memperkenalkan teori tentang
hubungan antara pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi yang dikenal sebagai pertambahan hasil yang semakin berkurang. Jumlah populasi yang berkembang cepat sementara proses pertambahan hasil yang semakin berkurang dari suatu faktor produksi yang tetap, akan menyebabkan hasil perkapita yang semakin menurun. Ledakan penduduk (Malthus) akan menimbulkan pola hidup yang semakin pas-pasan (subsisten) dan ini dikenal dengan Malthusian population Trap. Pertumbuhan penduduk turun lebih lambat dari turunnya pertumbuhan pendapatan, Pertumbuhan pendapatan lebih kecil dari pertumbuhan penduduk atau Y/Y < p/P.
Konsekwensi Tingginya fertilitas
1. masalah Keterbelakangan 2. Penyusutan SDA 3. Penyebaran secara geografis