Anda di halaman 1dari 6

BAB 6.

PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN PEMBANGUNAN


EKONOMI:
Penyebab , Konsekwensi dan Kontroversi
I.

Masalah Pokok: Pertumbuhan penduduk dan Kualitas


hidup
Setiap tahun pertambahyan penduduk mencapai
sekitar 80 juta,, sekitar 97 % berasal dari NSB.
Masalah pertumbuhan penduduk bukan hanya
sekedar masalah kuantitas, namun terkait dengan
kepentingan pembangunan dan kesejahteraan
manusia (kualitas).
Seandainya pembangunan telah dilaksanakan sesuai
tujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat,
perbaikan pendapatan, peningkatan pendidikan dan
kesehatan dan kesejahteraan umum serta
kepercayaan diri, disiplin, harga diri, maka masalah
pertumbuhan penduduk akan bergeser ke masalah :
sejauh mana masalah penduduk dapat mendorong
atau sebaliknya menghambat tujuan pembangunan
ekonomi.
Masalah yang penting dan relevan adalah:
1. Kemampuan meningkatkan taraf hidup penduduk
2. Mengatasi ledakan pertambahan angkatan kerja
3. Mengatasi implikasi tingginya pertumbuhan
penduduk yakni terkait dengan jumlah penduduk
miskin, penyediaan pangan, dan peningkatan gizi.
4. Meningkatkan fasilitas kesehatan dan pendidikan

5. Menyadarkan penduduk untuk memiliki keluarga


kecil (nuclear family)
6. Peningkatan kemakmuran yang tidak merusak
kelestarian lingkungan global.

Pertumbuhan penduduk dimasa lampau sekitar 0,65 %


(tahun 1900), 0,91% tahun 1950, 2,9 % tahun 1970 dan
1,73 % tahun 1990 dan 1,48 tahun 2000.
II.

Struktur Kependudukan Dunia


Distrbusi penduduk menurut wilayah;
=============================
===========
Wilayah
porsi penduduk pada tahun
2003 (real)
2050(prediksi)
----------------------------------------------------------------Eropa
12%
7%
Amerika utara
5%
5%
Amerika Latin
9%
9%
Afrika
14%
20%
Asia&Oceania
60%
59%

----------------------------------------------------------------Indonesia merupakan negara yang penduduknya


terbesar no 4 setelah China, India, Amerika Serikat
dengan tingkat pertumbuhan masing2, China 0,6 % ,
India 1,2 %, AS 0,6 % dan Indo 1,6 %.

NSB tingkat kelahirannya (fertilitas) lebih tinggi dibanding


negara maju, sementara tingkat kematian (mortalitas)
juga lebih tinggi di NSB.
Sehubungan dengan itu diperlukan upaya dan kebijakan
untuk memperlambat laju pertumbuhan penduduk di
NSB..

III.

Momentum Pertumbuhan penduduk yang tinggi

Pertambahan penduduk memiliki kecenderungan


yang terus menerue seolah-olah mengandung daya
gerak atau momentum internal yang kuat dan
tersembunyi, daya gerak tersebut akan berlangsung
terus sampai beberapa dekade sampai angka
kelahiran menurun cukup berarti.
Ada 2 alasan pokok keberadaan momentum
tersembunyi;
- Tingkat kelahiran tidak bisa diturunkan dalam
waktu singkat
- Terkait dengan struktur umur di NSB yang
digambarkan piramida penduduk

IV.

Transisi Demografis

Proses penurunan fertilitas sampai terciptanya


tingkat pergantian penduduk / replacement melalui
program keluarga berencana, telah terjadi lewat
proses Transisi Demografi tahapan sejarah
kependudukan. Transisi bergerak dari tingkat
kelahiran 35 per 1000 penduduk, menjadi 30 per
1000 penduduk dimana laju pertumbuhan menjadi 5
per 1000 penduduk atau lebih kecil dari 0,5 persen.
Kondisi ini diikuti juga oleh menurunnya tingkat
kematian.

V.

Teori Malthus Trap

Thomas Malthus memperkenalkan teori tentang


hubungan antara pertumbuhan penduduk dan
pembangunan ekonomi yang dikenal sebagai
pertambahan hasil yang semakin berkurang.
Jumlah populasi yang berkembang cepat
sementara proses pertambahan hasil yang
semakin berkurang dari suatu faktor produksi
yang tetap, akan menyebabkan hasil perkapita
yang semakin menurun.
Ledakan penduduk (Malthus) akan menimbulkan
pola hidup yang semakin pas-pasan (subsisten)
dan ini dikenal dengan Malthusian population
Trap. Pertumbuhan penduduk turun lebih lambat
dari turunnya pertumbuhan pendapatan,
Pertumbuhan pendapatan lebih kecil dari
pertumbuhan penduduk atau Y/Y < p/P.

Konsekwensi Tingginya fertilitas


1. masalah Keterbelakangan
2. Penyusutan SDA
3. Penyebaran secara geografis

Anda mungkin juga menyukai