BIO LUBRICANTS
Pelumas cair menggunakan bahan baku RBDPO
olein melalui proses transesterifikasi, epoksidasi
pada ikatan rangkap dan adisi dengan gliserol
Termasuk jenis minyak lumas ester, lebih polar
dan memiliki lubrisitas serta biodegradabilitas
lebih baik dari minyak lumas mineral
Memiliki ketahanan oksidasi lebih baik
dibandingkan dengan minyak nabati trigliserida
asalnya, namun tetap memiliki sifat sebagai
minyak nabati yang edible.
BIO GREASE
Pelumas semi-padat, bisa dianalogikan sebagai
sponge atau busa yang penuh dengan minyak,
dimana sponge tersebut adalah thickener-nya
(Calcium, Lithium)
Formulasi menggunakan minyak dasar biolubricants
yang memiliki sifat biodegradable dan edible.
MIKROENKAPSULASI MINYAK
SAWIT MERAH KAYA KAROTEN
Merupakan hasil penyalutan minyak sawit merah
dengan bahan penyalut dengan cara mencampurkan
bahan inti dengan bahan penyalut (Laktosa Nacaseinat dan -cyclodextrin) dalam sistem emulsi
dan mengeringkannya (teknik spray drying)
sehingga mendapatkan bentuk powder
Memiliki kandungan karoten yang tinggi yang
berguna sebagai sumber pro-vitamin A dalam
fortifikasi pangan
METHYL ESTER
SULPHONATE (MES)
MES merupakan surfaktan anionik yang digunakan
untuk menurunkan tegangan permukaan,
tegangan antarmuka, meningkatkan kestabilan
partikel terdispersi dan mengontrol jenis formasi
emulsi
Diproses dengan menggunakan bahan baku
minyak inti sawit (PKO) dengan menggunakan
reaktan metil ester dari PKO dan NaHSO 3
Digunakan dalam produk deterjen dan personal
care