Anda di halaman 1dari 3

Nama

: Gerald L. Andika Sagala


BAB 3
Allah Bapa

Seringkali Allah Bapa disalahpahami. Banyak orang yang


mengamati dengan cermat misi Kristus ke dunia ini demi umat manusia
dan peranan Roh Kudus dalam individu, tetapi apakah yang dilakukan
Bapa kepada kita? Apakah Ia, berbeda dengan kemuliaan Anak dan Roh,
sama sekali jauh dari dunia kita ini, Tuan tanah yang tidak hadir di
tempatnya, Pihak Utama yang tidak tergoyahkan? Atau apakah Ia, seperti
yang dianggap banyak orang mengenai Dia, Allah Perjanjian Lama
seorang Tuhan pembalas dendam, yang memiliki sifat dan keputusan
mata ganti mata dan gigi ganti gigi (Mat. 5:38; dan Kel. 21:24);
tepatnya, Allah yang menuntut perbuatan yang harus sempurna atau
sesuatu yang lain! Allah yang sama sekali berbeda dengan Allah
Perjanjian Baru yang dilukiskan begitu penuh kasih sayang, yang
menekankan untuk membiarkan pipi sebelah-menyebelah ditampar dan
juga supaya berjalan dua mil seperti yang terdapat dalam Mat. 5:39-41.
Kesatuan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, dan kesamaan
rencana penebusan, dinyatakan oleh fakta bahwa Allah yang sama jualah
yang berbicara dan bertindak, baik dalam Perjanjian Lama dan Baru,
untuk keselamatan umat-Nya. Setelah pada zaman dahulu Allah berulang
kali, dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita
dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah
berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia
tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia, Allah
telah menjadikan alam semesta (Ibr. 1:1, 2). Walaupun Perjanjian Lama
menyinggung Pribadi- pribadi Keallahan, itu bukan berarti membedakan
Mereka. Bahkan Perjanjian Baru membuat jelas bahwa Kristus, Anak Allah,
adalah pribadi yang aktif dalam Penciptaan (Yoh. 1:1-3, 14; Kol. 1:16) dan
Dialah Allah yang menuntun Israel keluar dari Mesir (1 Kor. 10:1-4; Kel.
3:14; Yoh. 8:58). Apa yang dikatakan Perjanjian Baru mengenai peranan
Kristus dalam Penciptaan dan Keluaran seringkali menyampaikan gambar
Allah Bapa kepada kita melalui Allah Anak itu. Sebab Allah mendamaikan
dunia dengan diri-Nya (2 Kor. 5:19).
Allah Perjanjian Lama tidak berbeda dari Allah Perjanjian Baru. Allah
Bapa dinyatakan sebagai Pencipta segala sesuatu, Bapa semua orang
percaya yang sejati, dan dalam sebuah perasaan yang unik Bapa dari
Yesus Kristus. Yaitu: Allah yang pemberi. Allah Kasih.
Allah Bapa yang kekal adalah Pencipta, Sumber, Pemelihara, dan
Raja yang berkuasa atas segala ciptaan. Dia itu benar dan suci, penuh
kemurahan dan rahmat, sabar, dan berlimpah kasih dan kesetiaan. Sifat-

sifat serta kuasa yang ditunjukkan dalam Anak dan Roh Kudus adalah
juga menggambarkan Bapa. (Kej. 1:l; Why. 4:11; 1 Kor. 15:28; Yoh. 3:16; 1
Yoh. 4:8; 1 Tim. 1:17; Kel. 34:6, 7; Yoh. 14:9.)

Nama

: Gerald L. Andika Sagala


Ketika Alkitab Dipertanyakan
BAB 3

PERTANYAAN-PERTANYAAN TENTANG ALLAH-ALLAH LAIN


Ada enam pandangan hidup yang bertentangan dengan kekristenan
:
1.
Ateisme Pandangan bahwa tidak ada Allah.
Menurut kaum Ateisme tentang Allah , ada beberapa jenis Ateisme.
Beberapa orang percaya bahwa Allah dulu pernah hidup, tetapi mati
dalam tubuh Yesus Kristus. Yang lainnya berkata bahwa tidak mungkin kita
berbicara tentang Allah karena kita tidak tahu apa pun tentang Dia, jadi Ia
mungkin tidak ada.
2.
Deisme Pandangan bahwa Allah ada, tetapi tidak memlakukan
mukjizat.
Menurut kaum Deisme tentang Allah, percaya Ia melampaui dunia ini,
bersifat pribadi, mahabaik, mahakasih, mahakuasa, dan mahatahu.
Namun mereka percaya bahwa Allah tidak pernah secara khusus turut
campur dalam dunia untuk membantu umat manusia.
3.
Panteisme Pandangan bahwa semua adalah Allah.
Menurut Panteisme tentang Allah, oknum absolut yang menyatukan
segala sesuatu. Dunia tidak diciptakan oleh Allah, tetapi secara kekal
keluar dari Dia, dan Allah memunculkan dunia dari diri-Nya sendiri ( ex
Deo). Mereka juga berkata, Jika Allah adalah semua, dan Allah adalah
baik, segala kejahatan pasti tidak sungguh-sungguh ada, bagaimanapun
juga Allah mengatasi kebaikan dan kejahatan.
Ciri-ciri dari PANTEISME :
a.
b.
c.
d.

Allah
Allah
Allah
Allah

adalah Dunia
tidak bersifat pribadi
tidak terbatas
itu Kekal

e.
f.

Allah tidak berubah


Allah dan makhluk ciptaan sama

4.
Panenteisme
Pandangan bahwa Allah berkembang bersama
dengan dunia.
Ciri-ciri dari PANENTEISME :
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Allah
Allah
Allah
Allah
Allah
Allah

ada dalam dunia


bersifat pribadi
sesungguhnya terbatas
sesungguhnya sementara
sesungguhnya berubah
dan makhluk ciptaan tidak sama.

Menurut kaum Panenteisme tentang Allah dunia tidak berbeda Allah;


Dunia adalah salah satu kutub Allah. Kutub potensialnya mendiami dunia
tepat seperti jiwa mendalami tubuh, jadi, bagaimana keadaan dunia,
sedemikiam pula jadinya keadaan Allah. Dengan demekian Allah seperti
itu tidak pernah sungguh-sungguh sempurna.
5.
Allahisme Terbatas Pandangan bahwa Allah ada, tetapi terbatas
dan/atau tidak sempurna.
Allahisme terbatas memiliki pandangan tentang Allah yang sangat mirip
dengan Allah Kristen, tetapi Ia tidak sempurna; Ia terbatas dalam
kuasanya dan sifat-Nya.
6.
Politeisme Pandangan bahwa ada banyak Allah.
Penganut Politeisme menolak ide tentang satu Allah
tunggal yang
memerintah atas segala sesuatu. Sebaliknya, mereka memusatkan
perhatian pada kemajemukan dan kekacauan dunia untuk menunjukan
bahwa ada banyak dewa yang kadang-kadang memiliki rencana yang
berbenturan.

Anda mungkin juga menyukai