LATAR BELAKANG
Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh
ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. SDM
berkualitas tidak akan tercipta jika tidak dimulai sedini mungkin, salah satu
hal yang dapat meningkatkan SDM adalah pemberian makanan yang
berkualitas seperti pemberian ASI secara eksklusif.
ASI adalah singakatan dari Air Susu Ibu. ASI merupakan makanan
terbaik untuk bayi. Untuk mendapat manfaat yang maksimal maka ASI
harus diberikan sesegera mungkin setelah dilahirkan (dalam waktu 30 menit
setelah lahir karena daya isap bayi saat itu paling kuat untuk merangsang
produksi ASI selanjutnya.
Menurut Depkes RI dan WHO, ASI eksklusif adalah pemberian ASI
saja tanpa tambahan makanan lain pada bayi berumur 0-6 bulan tanpa
tambahan ataupun makanan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air, teh,
dan air putih, serta tanpa tambahan makanan padat, seperti pisang, bubur
susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim, kecuali vitamin dan mineral dan obat.
ASI eksklusif memberikan banyak sekali manfaat untuk bayi,
diantaranya ASI eksklusif dapat meningkatkan kualitas kesehatan,
memberikan
membantu
proses
hormon wanita. Selain itu, pemberian ASI segera setelah melahirkan akan
meningkatkan kontraksi rahim, yang berarti mengurangi risiko perdarahan
setelah melahirkan. Ini karena pada ibu yang menyusui terjadi peningkatan
kadar oksitosin yang berguna untuk penutupan pembuluh darah sehingga
perdarahan lebih cepat berhenti.Di samping berdampak positif pada
kesehatan, menyusui juga membantu ibu menurunkan berat badan usai
melahirkan. Karena ketika menyusui, sekitar 500 kalori terbakar setiap
harinya. Hingga, sangat memungkinkan si ibu memulihkan postur tubuhnya
seperti sebelum melahirkan. Bagi yang berencana ikut Keluarga Berencana
(KB) namun belum menemukan alat kontrasepsi yang pas dan tepat,
aktivitas menyusui secara eksklusif juga dapat menunda haid
dan
PERMASALAHAN DI MASYARAKAT
Meskipun pemerintah telah menghimbau pemberian ASI Eksklusif,
angka pemberian ASI eksklusif masih rendah. Data menunjukkan lebih
kurang 1,5 juta anak meninggal karena pemberian makanan yang tidak
benar. Kurang dari 15% bayi di seluruh dunia diberi ASI eksklusif selama 4
bulan dan pemberian makanan pendamping ASI yang tidak sesuai dan tidak
aman bagi bayi.
Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007
menyebutkan bahwa hanya 32% bayi dibawah 6 bulan yang memperoleh
ASI eksklusif. Angka tersebut semakin menurun pada tahun 2010, dimana
jumlah bayi yang memperoleh ASI eksklusif sampai dengan 6 bulan hanya
15,3%.
Banyak faktor yang mempengaruhi seorang ibu dalam menyusui
secara eksklusif kepada bayinya, beberapa penelitian yang telah dilakukan
di daerah perkotaan maupun pedesaan di Indonesia dan negara berkembang
lainnya, menunjukkan bahwa faktor sisitim dukungan, pengetahuan ibu
terhadap pemberian ASI secara eksklusif, promosi susu formula dan
makanan tambahan mempunyai pengaruh terhadap praktik pemberian ASI
2
PELAKSANAAN
Penyuluhan ASI ekslusif dilaksanakan di Posyandu Mattirobulu pada
tanggal 8 April 2015 yang bertepatan dengan hari posyandu Mattirobulu
Kelurahan Cabenge pada pukul 09.30 WITA. Penyuluhan menggunakan
media flip chart. Penyuluhan dirangkaikan dengan diskusi dan tanya jawab
antara pemateri dengan peserta penyuluhan. Peserta penyuluhan terdiri dari
ibu-ibu peserta posyandu yang membawa bayinya untuk pemeriksaan rutin
dan imunisasi.
V.
EVALUASI
1.
Evaluasi Struktur
Persiapan kegiatan penyuluhan dilakukan dengan mempersiapkan
peralatan dan bahan penyuluhan.
3
2.
Evaluasi Proses
Peserta yang hadir sebanyak 22 orang. Penyuluhan berjalan
sebagaimana yang diharapkan walaupun masih ada beberapa peserta yang
tidak memperhatikan dengan seksama. Sebagian besar peserta aktif dalam
3.
PENDAMPING