CEREBRUM FK UMM_2008
Kasus
Seorang anak usia 4 tahun datang ke Rumah sakit dengan riwayat tersedak kacang mede.
Pertanyaan:
1. Bila kasus tersebut di atas, anak nampak tenang dan bernapas denga nnormal, kemungkinan yang
tepat adalah:
a. Benda asing sudah tidak ada
b. Benda asing tertelan
c. Benda asing menjadi partikel kecil
d. Masuk ke dalam fase asimptomatis
e. Tidak jelas tersedak benda asing
2. Pemeriksaan yang paling tepat pada kasus tersebut di atas jika anda berada di daerah:
a. Segera lakukan pemeriksaan radiologis (Plain photo)
b. Fisis diagnostik yang baik dan benar
c. Pemeriksaan bronkografi
d. Pemeriksaan CT-scan
e. Pemeriksaan dengan respirometri
3. Jika anda melakukan pemeriksaan (X-ray) pada kasus tersebut segera setelah kejadian, ternyata
tidak nampak benda asing maka tindakan selanjutnya berupa, KECUALI:
a. Pasien diberi obat dan dipulangkan
b. Observasi ketat
c. Lakukan pemeriksaan radiologis setelah 2x24 jam
d. Lakukan pemeriksaan endoskopi
e. Dapat dianjurkan dilakukan pemeriksaan bronkografi atau fluoroskopi
4. Bila pada kasus tersebut di atas benda asing masuk ke bronkus dengan ukuran kecil dan mobil, aka
menurut Jackson akan terjadi tipe sumbatan:
a. By pass check valve
b. Expiratory check valve
c. Inspiratory check valve
d. Stop check valve
e. Tidak ada yang benar
Seorang pasien wanita, 45 tahun dibawa ke UGD dengan kesadaran menurun. Hal ini terjadi sejak 2 jam
sebelumnya, sore . Sebelumnya pasien terasa lemas seluruh tubuh disertai keringat dingin. Tidak
didapatkan riwayat trauma kepala dan demam. Ada riwayat diabetes (pemakaian insulin) dan tensi ringan.
Pada pemeriksaan fisis didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg, denyut jantung 90/menit, GCS
E2M5V3, pupil normal, reflex cahaya normal, tidak ada hemiparesis, dan babinski bilateral, Na 140, K
3,5, Cl 110; gula darah sewaktu 50mg%.
5. Apa yang menyebabkan kesadaran menurun pada kasus ini?
a. Hipoglikemi
b. Infeksi intrakranial
c. Hipertensi
d. Gangguan elektrolit
e. Cerebrovascular disease
6. Penanganan utama pada pasien ini adalah dengan pemberian: D50% seharusnya D 10% 2 ml
a. Dextrose 40%
b. Dextrose 5% (Dextrose 50%/ D50)
c. NaCl 0,9%
d. KaEN3B
e. Mannitol 20%
7. Nyonya A, saat ini sedang dalam proses persalinan, kepala telah lahir tetapi badan tidak bisa
dilahirkan, tertahan di dalam vagina. Maneuver pertama yang anda lakukan untuk menolong
persalinan tersebut adalah: Distocia bahu : Digambarkan seperti kepala kura kura yang
masuk ke cangkangnya =turtle sign. Muka bayi erythematous, red puffy face .
a. Suprapubic pressure
b. McRobert Manuever
c. Rubin manuever
d. Fundal pressure
e. Zavanelli
NB : Manajemen Distocia Bahu : McRobert Manuever, Suprapubik pressure (Rubin I), Rubin II
atau posterior pressure on the anterior shoulder, Woods' screw maneuver, Jacquemier's maneuver
(Barnum's maneuver),
outlet
8. Tindakan yang tidak boleh dilakukan pada kasus di atas, adalah:
a. Suprapubic pressure
b. McRobert manuever
c. Rubin manuever
d. Fundal pressure
e. Zavanelli
9. Bayi Ny. A telah berhasil lahir. Setelah plasenta dilahirkan, terjadi perdarahan yang banyak,
pemeriksaan yang pertama kali anda lakukan adalah: Perdarahan Pasca Persalinan
a. USG
b. Periksa dalam
c. Eksplorasi vagina
d. Eksplorasi kavum uteri
e. Pemeriksaan fundus uteri inspeksi tractus genitalia bawah eksplorasi uterus
pemeriksaan koagulasi
10. Pada pemeriksaan yang dilakukan terhadap Ny. A, kontraksi rahim tidak terjadi. Tindakan yang
pertama kali anda lakukan, adalah:
a. Masase uterusbila kontraksi kurang berkontraksi kuat sampai rahim
b. Kompressi aorta
c. Pemberian oksitosin
d. Kompressi bimanual interna
e. Kompressi bimanual eksterna
11. Bila tindakan pertama di atas tidak berhasil, yaitu masih terjadi perdarahan, tindakan selanjutnya
yang harus anda lakukan adalah:
a. Masase uterus
b. Kompressi aorta
c. Pemberian oksitosin
d. Kompressi bimanual interna
e. Kompressi bimanual eksterna
12. Ny. S dirujuk dari puskesmas setelah melahirkan karena ari-ari tidak lahir. Saat ini tekanan darah
110/80mmHg, nadi 92x/menit, pernapasan 16x/menit, suhu 36,8 0C. saat pemeriksaan darah
banyak mengalir dan data pemeriksaan dalam mulut rahim terbuka sekitar 7 cm. Tindakan yang
anda lakukan adalah:
a. Aspirasi vakum manual
b. Manual plasenta jika hemodinamik stabil
c. Kuret plasenta
d. Histerektomi
e. Observasi
13. Dari hasil pemeriksaan USG, perlekatan plasenta mencapai lapisan serosa uterus. Diagnosis dari
kasus tersebut, adalah:
a. Plasenta akreta
b. Plasenta inkreta
c. Plasenta perkreta
d. Plasenta adhesiva
e. Plasenta inkarserata
14. Ny. N saat ini sedang proses persalinan, pemeriksaan didapatkan his 5x dalam 10 menit dengan
durasi 50-60 menit, dan mengeluh sangat kesakitan terutama di perut bagian bawah. Di daerah
perut bagian bawah tampak bejolan-benjolan, karena tidak bisa berkemih, anda melakukan
pemasangan kateter, dan urin yang keluar bercampur darah. Keadaan yang mungkin dialami Ny.
N, adalah:
a. Retensi plasenta
b. Inversion uteri
c. Rest plasenta
d. Rupture uteri
e. Inersia uteri
15. Anda mencurigai bahwa Ny. I mengalami:
a.
b.
c.
d.
e.
Molahidatidosa
Abortus iminens
Abortus komplit
Penyakit radang panggul
Kehamilan ektopik terganggu
16. Ny. N datang ke poli kandungan untuk memeriksakan kehamilan. Saat anamnesis diketahui usia
kehamilan bayi 12 minggu berdasarkan HPHT dan siklus haid teratur setiap bulan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tinggi fundus uteri 2 jari di bawah pusat, perut terasa lunak,
Ballotemen tidak ada. Anda mencurigai bahwa ny. N mengalami kondisi di bawah ini sehingga
anda ingin merujuk. Kondisi tersebut adalah:
a. Molahidatidosa
b. Abortus iminens
c. Abortus komplit
d. Penyakit radang panggul
e. Kehamilan ektopik terganggu
17. Setelah penanganan Ny. N dianjurkan untuk tidak hamil dulu dan dianjurkan untuk dilakukan
pemantauan dengan memeriksa hormone:
a. B-hCG
b. Estrogen
c. Progesterone
d. FSH
e. LH
Seorang bayi laki-laki, anak pertama lahir dengan vakum ekstraksi di puskesmas. Saat lahir bayi tidak
segera menangis. Berat badan lahir 3800 gram dan panjang badan lahir 49 cm. Pada pemeriksaan fisik
hari kedua didapatkan benjolan di kepala berbatas tegas, tak melewati sutura.
18. Apa jenis trauma lahir yang terjadi pada kasus ini:
a. Caput seccedaneum
b. Perdarahan subaponeurotika/subgalealmelewati sutura
c. Cephal hematom
d. Perdarahan epidural
e. Perdarahan subdural
19. Tatalaksana yang diperlukan pada kasus ini:
a. Perlu pembedahan
b. Pemantauan hematokrit
c. Pemantauan kadar bilirubin
d. B + C
e. A + B + C
20. Apa kondisi yang paling mungkin ditemukan pada kasus ini 2 hari kemudian:
a. Hipoglikemi
b. Hipoksia
c. Hipotermi
d. Hipertermi
e. Hiperbilirubinemia
21. Bila ternyata bayi tersebut juga mengalami perdarahan intracranial maka perdarahan yang paling
sering terjadi adalah;
a. Perdarahan epidural
b. Perdarahan subdural
c. Perdarahan subarachnoid
d. Perdarahan intraventrikular
e. Perdarahan subgaleal
22. Perdarahan intracranial tersebut dapat meningkatkan tekanan intracranial pada fossa posterior
yang gejalanya adalah:
a. Apnea, pupil tidak sama, deviasi mata, koma
b. Kejang lateralisasi, deviasi mata
c. Kejang, defisit fokal
d. Letargi, hipotoni
e. Sianosis
Ny. Marta usia 35 tahun, hamil anak ke empat, saat ini usia kehamilan 32 minggu, masuk ke rumah sakit
karena pelepasan darah dalam jumlah banyak. Dari anamnesis diketahui bahwa keadaan ini adalah yang
kedua kali. Ibu tidak merasakan gerakan janin.
23. Apakah penyebab perdarahan dari scenario di atas?
a. Vasa previa
b. Rupture uteri
c. Plasenta previa
d. Solusio plasenta
e. Pecahnya sinus sirkulasi
24. Pada ibu ini bila dilakukan pemeriksaan, maka batasan WHO untuk menyatakn bahwa ibu ini
anemia bila kadar Hb (hemoglobin) kurang dari:
a. 8gr%
b. 9gr%
c. 10gr%
d. 10,5gr%
e. 11gr% (Anemia dalam kehamilan : Kondisi ibu dengan kadar Hb
Hb < 11 gr% pada trimester 1 dan 3
Hb < 10.5 gr% pada trimester 2
Hb < 12 gr% pada tdk hamil
Hb < 7 gr% anemia berat
Hb < 4 gr% anemia sangat berat
25. Pemeriksaan yang perlu dilakukan sebelum mengambil penanganan final adalah: A / C
a. USG obstetri
b. Urine lengkap
c. Darah lengkap
d. Glukosa sewaktu
e. Waktu bekuan dan waktu perdarahan
26. Keadaan atau situasi tersebut di bawah ini sesuai untuk tali pusat terkemuka:
a. Tali pusat teraba, ketuban pecah
b. Tali pusat lebih tinggi dari bagian rendah anak, ketuban utuh
c. Tali pusat di samping bagian rendah anak, ketuban pecah
d. Tali pusat teraba, ketuban pecah
e. Tali pusat di samping bagian rendah anak, ketuban utuh
27. Indikasi untuk segera menyelesaikan persalinan jika dijumpai prolapsus tali pusat:
a. Ketuban utuh
b. Ketuban pecah
c. Teraba tali pusat di depan bagian rendah anak
d. Bunyi jantung janin tidak ada
e. Bunyi jantung janin masih ada
Bayi laki-laki, umur 6 bulan, masuk ke UGD Rumah Sakit dengan keluhan berak darah campur lender,
dialami sejak 1 hari yang lalu sebelum masuk UGD, anak rewal, tapi anak bisa tidur beberapa saat
kemudian rewel lagi, tidak muntah, riwayat diare sebelumnya selama 3 hari, saat ini tidak diare setelah
diobati oleh dokter anak.
Pada pemeriksaan fisis: perut tidak kembung, teraba massa di perut kanan atas, peristaltik usus kesan
meningkat. RT: spincter mencekik, ampula kosong, pada handschoen tampak feses, darah, da lendir.
Pertanyaan:
28. Diagnosis klinis yang paling mungkin pada kasus di atas adalah:
a. Malrotasi usus
b. Invaginasi
c. NEC
d. Stenosis ani
e. Polip rekti
29. Pemeriksaan radiologi awal yang dapat dilakukan untuk menunjang diagnosis di atas adalah:
a. BNO abdomen (supine)
b. USG abdomen
c. CT scan abdomen
d. MRI
e. Colon in loop
30. Terapi operative pada kasus di atas adalah:
a. Laparotomi, bebaskan perlengketan
b. Laparotomi (reposisi via pembedahan), milking (perut dibuka, tindakan sesuai
penemuan, manual) kalau terjadi kebocoran sebelum atau setelah milking dilakukan
anastomose end to end
c. Laparotomi eksplorasi
d. Repair stenosis ani
e. Eksisi tumor
31. Penyebab penyakit ini paling sering pada anak umur 3-12 bulan adalah:
a. Perubahan jenis makanan, cair semi padat padat ( jarang pada neonatus)
b. Divertickel meckle
c. Polip usus
d. Limfoma
e. Duplikasi usus
Bayi perempuan, umur 1 bulan, BB lahir 2900 gram. Masuk RS dengan keluhan utama tidak bisa minum
susu setiap kali minum susu (asi) selalu dimuntahkan, penderita sering meludah, batuk sehabis minum
susu, dan kadang-kadang sesak, setelah duduk sesak berkurang, berat badan turun.
Pada pemeriksaan fisis: perut datar, tidak kembung, tidak teraba massa, peristaltik normal.
Pertanyaan:
32. Pada kasus di atas sesuai dengan diagnosis penyakit:
a. Atresia esophagus ( mudah terjadi aspirasi ludah yang penuh dalam mulut dan faring
b.
c.
d.
e.
dan fistel
GER
CHPS
Atresia duodenum
Midgut volvulus
Anak laki-laki, umur 3 tahun, datang ke poliklinik bedah anak dengan keluhan pusar sering basah dan bau
amis, keluhan lainnya tidak ada, pemeriksaan dalam batas normal, penderita tidak muntah, buang air kecil
lancer warna kehijauan. Riwayat demam disangkal.
Pada pemeriksaan fisis: perut tidak kembung. Perineal: perineum datar (Flat Bottom +), tidak ditemukan
lubang anus. Pemeriksaan laboratorium dalam batas normal. Foto Cross Table lateral position jarak kulit
perineum (marker) ke ujung kolon adalah 3 cm.
Pertanyaan:
35. Pada kasus di atas sesuai dengan diagnosis penyakit:
a. Stenosis ani
b. Malformasi anorektal letak rendah
c. Striktur ani
d.
e. Malformasi anorektal letak tinggi ( RECTOVEICAL )
f. Invaginasi
36. Penanganan bedah yang paling tepat untuk kasus di atas adalah:
a. Spincterectomi
b. Milking procedure
c. Kolostomi neonatus
d. Angioplasty
e. PSARP minimal
37. Apakah saran pasca operasi penderita ini:
a. PSARP 4-8 minggu kemudian
b. Dilakukan Businasi saja
c. Dilakukan Spoilling saja
d. Dilakukan Businasi dan Spoilling
e. Hanya perawatan luka post operasi
38. Pada kasus malformasi anorektal dikatakan mempunyai prognosa jelek apabila pada pemeriksaan
perineum ditemukan:
a. Anal dimple
b. Midline Groove
c. Flat bottom
d. Bucket Handle
e. Bakal anus
39. Trauma pada anak berbeda dengan orang dewasa, dalam hal:
a. Struktur anatomi dan respon fisiologis
b. Tipe dari trauma
c. Anatomi dan respon trauma
d. Causa dari trauma
e. Respon fisiologis dan causa trauma
40. Prosedur diagnostic pada trauma anak, yang dapat melihat cedera organ dengan jelas adalah:
a. BNO abdomen
b. USG abdominal
c. CT scanning + kontras
d. Diagnostic Peritoneal Lavage
e. Angiografi
Seorang penderita laki-laki umur 30 tahun dibawa ke IRD dengan riwayat kecelakaan lalu lintas. Pada
saat diterima di IRD, tanda vital T: 80/- mmHg, HR: 140x/menit, P: 36x/menit, saturasi 96%. Terlihat
adanya tanda perlukaan di daerah fronto-temporal kiri, laserasi di daerah dada kiri, serta hematom yang
luas pada pangkal paha kiri. Penderita masih terdengar mengerang kesakitan.
42. Penanganan yang harus segera dilakukan pada penderita di atas adalah:
a. Bebaskan jalan napas
b. Evaluasi kesadaran
c. Pasang jalur infus kaliber besar
d. Head to toe evaluation
e. Segera siapkan kamar operasi
43. Setelah beberapa saat tiba di IRD pasien terlihat bertambah sesak. Frekuensi napas 40x/menit,
disertai penurunan saturasi < 80% walaupun telah diberikan oksigen masker non breathing dengan
flow 12 liter. Penyebab sesak napas dari desain yang paling mungkin adalah:
a. Obstruksi jalan napas
b. Tension pneumothoraks
c. Kerusakan pusat pernapasan pons/medulla oblongata
d. Syok hipovolemik
e. Tamponade jantung
44. Berdasarkan soal 43 di atas, tindakan yang harus dilakukan adalah:
a. Head tilt, chin lift, jaw thrust
b. Needle pressure
c. Cricothyroidoscopy???
d. Pemberian cairan
e. Perikardiosentesis
45. Berikut ini yang termasuk Second Peak Trauma Death adalah:
a. Perdarahan massive
b. Laserasi kepala yang berat
c. Pneumothoraks
d. Trauma jantung
e. Sepsis
46. Seorang pasien, laki-laki 25 tahun, berat badan= 70kg dibawa ke IRD dengan perdarahan akibat
multitrauma oleh karena kecelakaan lalu lintas. Diperkirakan jumlah darah yang hilang (EBL) =
1500 cc (30% TBV). Prioritas pertama yang harus dilakukan pada pasien ini adalah:
KRISTALOID + KOLOID + NO TRANSFUSSI
a. Restorasi volume dengan cairan krostaloid
b. Restorasi volume dengan Whool Blood Transfusion
c. Restorasi volume dengan Packed Red Cells
d. Normalisasi status koagulasi
e. Restorasi volume dengan plasma segar
Laki-laki 15 tahun masuk ke rumah sakit dengan keluhan utama tidak bisa buang air kecil disertai darah
dari meatus uretra.
47. Yang bukan penyebab rupture uretra adalah:
a. Trauma tumpul
b. Trauma tembus
c. Iatrogenic
d. Spontaneous
e. A & C
48. Jika ada kecurigaan suatu rupture maka pemeriksaan yang sebaiknya dilakukan adalah:
a. Uretrography retrograde
b. IVP + micturating cystouretrogram
c. Micturating cystouretrogram
d. Endoscopy
e. USG
49. Pada rupture uretra anterior, tanda yang akan didapatkan pada pemeriksaan fisis adalah, kecuali:
a. Perineum menjadi sangat tegang
b. Hematom pada perineum
c. Ekstravasasi urine pada perineum dan scrotum
d. Pemeriksaan RT didapatkan prostat melayang
e. Buli-buli teraba di supra pubik
50. Jika buli-buli over distanded, tindakan yang dapat dilakukan:
a. Sistostomi perkutan
b. Open sistostomi
c. Immediate repair ( end to end anastomosis uretra)
d. Pasanga kateter uretra
e. A, B, & C
Seorang laki-laki berumur 19 tahun datang dengan keluhan nyeri bengkak testis kanan waktu bangun
tidur 2 jam yang lalu. Pada pemeriksaan didapatkan skrotum kanan agak bengkak kemerah-merahan dan
testis kanan posisi agak lebih tinggi dari normal dan nyeri pada palpasi.
51. Diagnosa yang paling mungkin adalah:
a. Orkitis dextra akuta
b. Hidrokel testikularis terinfeksi
c. Epididimitis tbc akuta
d. Hernia inguinalis inkarserata
a.
b.
c.
d.
e.
59. Keuntungan pemeriksaan USG pada trauma tumpul abdomen adalah, kecuali:
a. Lebih cepat , more operator dependent, USG dapat dengan cepat menunjukan cairan bebas
b.
c.
d.
e.
60. Indikasi splenektomi pada pasien trauma limpa adalah, kecuali: Slide Abdominal Trauma Kaka
Tingkat
a. Pasien yang tidak stabil
b. Kerusakan parenkim yang luas
c. Terdapat trauma hepar
d. Avulsi limpa
e. Kerusakan pembuluh darah hilus
61. Pernyataan berikut benar mengenai trauma hepar, kecuali:
a. Organ padat yang paling sering cidera pada trauma tumpul, Pringles maneuver (oklusi
temporer) pada porta hepatis menghentikan perdarahan
b. Prioritas penanganan adalah resusitasi cairan, Jika perdarahan tidak berhenti damage
control relaparatomi 24 48 jam kemudian.
c. >85% penanganan trauma hepar dengan hemostatik sederhana
d. Trauma hepar grade IV dan V dapat dilakukan tindakan konservatif
e. Pada operasi yang lama dapat terjadi hipotermi, asidosis metabolic koagulopati
Seorang laki-laki umur 24 tahun masuk rumah sakit dengan nyeri perut kanan bawah yang sebelumnya
dirasakan di sekitar pusat. Suhu 37,80C. Pada pemeriksaan fisik terdapat nyeri tekan kanan bawah. Colok
dubur nyeri pada pukul 10-11. Laboratorium terdapat lekositosis ( shift to the left), LED
meningkat,hematuri mikroskopik,piuria
Pertanyaan:
64. Sebut kemungkinan diagnosis pada kasus di atas?
a. Divertikel Meckel
b. Volvulus
c. Appendicitis akut
d. Hemoroid
e. Hernia
65. Mana yang merupakan diferensial diagnosis pada pasien ini?
a. Divertickel Meckel
b. Fistel ani
PENYAKIT GASTROINTESTINAL(Kolesistitis akut, pankreatitis,
c. Hemoroid
koledokolitiasis ,Perforasi lambung, duodenum, kolon ,Divertikel Meckel, kolon
d. Hernia
,Demam tifoid, Gastroenteritis akut ,Karsinoid / mukokel apendiks, tumor sekum
e. Volvulus
,Limfadenitis mesenterika, obstruksi usus)
a.
b.
c.
d.
e.
-Terbaik : nebulisasi
Alternatif : Agonis beta-2 s.c, Aminofilin IV, Adrenalin 1/1000 0,3 ml s.c , oksigen bila
mungkin, korikosteroid sistemik, Tempat pengobatan : Gawat darurat/RS klinik/ Praktek
dokter/Puskesmas
Serangan berat : Istirahat , sesak, Berbicara kata perkata dalam dalam satu napas.
Nadi > 120 /menit, APE < 60 % atau 100 L/ dtk. Pengobatan : -Terbaik : Nebulisasi
agonis beta-2 ,bisa diulangi 3 kali dalam 1 jam. Diberikan tiap 4 jam.
-Alternatif :
Agonis beta-2 s.c /IV,Adrenalin 1/1000 0,3 ml s.c, Aminofilin bolus dilanjutkan dengan
drip,Oksigen,kortikosteroid IV.Tempat pengobatan : Gawat darurat/ RS klinik.
Laki-laki 25 tahun masuk UGD RS wahidin dengan keluhan nyeri pada daerah sendi panggul akibat
tabrakan mobil. Pada pemeriksaan fisik ditemukan posisi panggul kiri fleksi, adduksi, dan internal rotasi.
Dari pemeriksaan X-Ray tampaka caput femur berada di atas acetabulum, tidak tampak pecahan tulang.
Pertanyaan:
73. Apakah kemungkinan diagnose pasien tersebut?
a. Fraktur intertrokanter
b. Dislokasi anterior hip jointrotasi ekternal, abduksi,sedikit lentur, pinggul tdk bergerak,
bagian anterior menonjol ke kepala femur
c. Fraktur neck femur
d. Dislokasi posterior hip joint
e. Dislokasi inferior hip joint
74. Pada pemeriksaan x-ray, apalagi gambaran khas yang akan ditemukan?
a. Acetabular index <300
b. Disruption iliopectineal line
c. Disruption shentons line
d. Acetabular index >200
e. Disruption teardrop
75. Yang akan ditemukan pada pemeriksaan fisik pasien tersebut adalah:
a. Tidak terbatasnya range of motion dari sendi panggul
b. Disruption shentons line
c. Leg length discrepancy <1cm
d. Acetabular index >300
e. Galeazzi test positif
76. Terapi dari pasien tersebut di atas adalah:
a. Open reduction internal fixasi
b. Reposisi metode gravitasi oleh stimson
c. Close reduction dengan casting
d. Reposisi dengan kocher maneuver
e. Reposisi dengan parvin methode
Wanita 30 tahun mengalami luka bacok pada daerah forearm ( lengan bawah ) kiri.
Pertanyaan:
77. Pada pemeriksaan fisik inspeksi, tanda bahwa terjadi fraktur pada trauma tersebut adalah:
a. Shortening forearm
b. Swelling pada sekitar luka bacok tersebut
c. Forment sign positif
d. Tingling jari
e. Abduksi, external rotasi
78. Pemeriksaan yang penting dilakukan pada pasien tersebut:
a. Tanda-tanda inflamasi
b. Range of motion
c. Neurovascular
d. Leg length discrepancy
e. Capillary refill time
79. Pada pemeriksaan x-ray pasien tersebut di atas terdapat fraktur 1/3 proximal dari radius, terapi
yang tepat adalah:
a. Closed reduction dan casting
b. Open reduction internal fixation
c. Segera reposisi
d. Pemasangan mitella
e. Debridement
80. Bila fraktur tersebut di atas posisi cukup stabil maka posisi lengan yang tepat untuk
mempertahankan fraktur tersebut adalah:
a. Memasang splint dengan posisi sendi siku fleksi 90 derajat & posisi lengan bawah
supinasi
b. Memasang splint dengan posisi sendi siku fleksi 90 derajat & posisi lengan bawah pronasi
c. Memasang splint dengan posisi sendi siku ekstensi & posisi lengan bawah supinasi
d. Memasang splint dengan posisi sendi siku ekstensi & posisi lengan bawah pronasi
e. Memasang splint dengan posisi sendi siku fleksi 90 derajat & posisi lengan bawah sedikit
supinasi
81. Fraktur tersebut di atas sering disertai dengan:
a. Dislokasi sendi siku
b. Dislokasi distal sendi radius-ulna
c. Dislokasi kaput radius
d. Dislokasi sendi radio-ulnar-carpal
e. Dislokasi anterior kaput radius
82. Fraktur tersebut di atas terkenal dengan istilah:
a. Fraktur galeazzi
b. Fraktur monteggia
c. Fraktur colles
d. Nightstick fracture
e. Barton fracture
83. Bila pada pasien tersebut terjadi gangguan nervus, maka nervus yang besar kemungkinan terkena
pada kasus di atas/fraktur 1/3 poximal radius adalah:
a. Nervus medianus
b. Anterior interosseus nerve
c. Nervus ulnaris
d. Posterior interosseus nerve
e. Nervus radialis
Wanita 45 tahun datang ke rumah sakit dengan nyeri pada daerah bahu akibat jatuh dari sepeda, kemudian
dari hasil x-ray ditemukan fraktur pada tulang klavikula kanan 1/3 tengah non displace.
Pertanyaan:
84. Pemeriksaan fisik apa yang penting pada pasien tersebut di atas:
a. Leg length discrepancy
b. Capillary refill time
c. Neuromuscular
d. Magnetic resonance imaging
e. Nerve conductor
85. Bila pasien tidak dapat melakukan gerakan ekstensi wrist joint, ada kemungkinan:
a. Lesi nerve axillaris
b. Lesi nerve radialis
c. Lesi nerve medialis
d. Lesi nerve ulnaris
e. Lesi nerve musculocutaneus
86. Apakah terapi yang tepat untuk pasien tersebut di atas:
a. Pemasangan gips
b. Pemasangan implant
c. Pemasangan sling
a.
b.
c.
d.
e.
Cushings response
Monro Kellys doctrine
Lucid interval
Cushings syndrome
Severe head injury
a.
b.
c.
d.
e.