Anda di halaman 1dari 17

Adopsi Inovasi dan

Difusi Inovasi
Siti Azizah

INOVASI
Hal2 yang bersifat pembaharuan/inovativeness
Inovasi adalah ide2 baru, praktek2 yang baru, atau

obyek2 yang dirasakan sebagai sesuatu yang baru.


BARU: baru diketahui, belum diterima dan belum
diterapkan
3 unsur yang terkandung dalam Inovasi:
1. Ide atau gagasan,
2. Metode atau praktek,
3. Produk (barang atau jasa).
.Ketiga unsur tersebut harus mengandung sifat baru.
Sifat baru tersebut bukan berarti hasil penelitian yang
mutakhir tapi dari sudut pandang penilaian individu yang
menggunakannya yakni masyarakat sebagai adopternya.

Inovasi adalah sesuatu ide, prilaku,

produk, informasi dan praktek2 baru yang


belum banyak diketahui, diterima dan
digunakan/diterapkan/dilaksanakan oleh
sebagian besar warga masyarakat dalam
suatu lokalitas tertentu, yang dapat
digunakan atau mendorong terjadinya
perubahan2 di segala aspek kehidupan
masyarakat demi selalu terwujudnya
perbaikan2 mutu hidup setiap individu dan
seluruh warga masyarakat yang
bersangkutan.

ADOPSI INOVASI
Adopsi adalah proses perubahan perilaku

baik yang berupa pengetahuan/cognitive,


sikap/affective, maupun
ketrampilan/psychomotoric pada sasaran
setelah inovasi disampaikan penyuluh
kepadanya.
Sasaran dikatakan mengadopsi inovasi jika ia
menghayati dan menerapkan inovasi tersebut
Proses adopsi merupakan hasil komunikasi yang

diawali dengan penyampaian inovasi dan diakhiri


dengan perubahan prilaku

Tahapan tahapan Adopsi :


Pada dasarnya, proses adopsi pasti melalui tahapan
sebelum masyarakat menerima atau menerapkan dengan
keyakinannya sendiri. Tahapan dari Adopsi yaitu :
1. Awareness, atau kesadaran, yaitu penerima mulai sadar
mengenai adanya inovasi yang ditawarkn oleh penyuluh.
2. Interest, atau tumbuhnya minat atau keinginannya untuk
bertanya, mengetahui lebih jauh tentang inovasi yang
ditawarkan.
3. Evaluation, atau penilaian terhadap baik atau buruk
mengenai manfaat inovasi yang telah diketahui
informasinya secara lebih lengkap.
4. Trial, atau mencoba dalam skala kecil untuk lebih
meyakinkan penilaiannya, sebalum menerapkan untuk
skala yang lebih luas lagi.
5. Adoption, yaitu menerima atau menerapkan dengan
keyakinan berdasarkan penilaian dan uji coba yang telah
diamatinya sendiri.

Proses Adopsi Inovasi

Faktor2 internal petani yang


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

mempengaruhi kecepatan adopsi:


Luas usaha tani
Tingkat pendapatan
Keberanian mengambil resiko
Umur
Tingkat partisipasi dalam kelompok diluar
lingkungannya sendiri
Aktivitas mencari informasi dan ide2 baru
Sumber informasi yang dimanfaatkan

DIFUSI INOVASI
Difusi Inovasi adalah perembesan

1.
2.
3.
4.

adopsi inovasi dari satu individu yang


telah mengadopsi ke individu yang lain
dalam sistem sosial masyarakat sasaran
yang sama.
Cara2 mengefektifkan difusi inovasi:
Diagnosa real needs
Membuat rasa tidak puas akan
kehidupan
Menjalin hubungan yang erat dengan
sasaran
Mendukung no.2

Adopter Categories by Rogers and


Shoemaker (Mohan, McGregor & Strano
1992)

Innovators: Sekitar 2,5% individu yang pertama kali

mengadopsi inovasi. Cirinya: petualang, berani mengambil


resiko, mobile, cerdas, kemampuan ekonomi tinggi
Early Adopters (Perintis/Pelopor): 13,5% yang menjadi
para perintis dalam penerimaan inovasi. Cirinya: para
teladan (pemuka pendapat), orang yang dihormati, akses di
dalam tinggi
Early Majority (Pengikut Dini): 34% yang menjadi pera
pengikut awal. Cirinya: penuh pertimbangan, interaksi
internal tinggi.
Late Majority (Pengikut Akhir): 34% yang menjadi
pengikut akhir dalam penerimaan inovasi. Cirinya: skeptis,
menerima karena pertimbangan ekonomi atau tekanan
social, terlalu hati-hati.
Laggards (Kelompok Kolot/Tradisional): 16% terakhir
adalah kaum kolot/tradisional. Cirinya: tradisional,
terisolasi, wawasan terbatas, bukan opinion leaders,
sumberdaya terbatas.

Proses Adopsi Inovasi

Apabila kurva adopsi

inovasi diubah menjadi


kurva persentase
kumulatif, kurva
membentuk huruf S
yang menunjukkan
hubungan antara
kecepatan adopsi pada
suatu populasi.
Faktor2 yang
mempengaruhi
kecepatan adopsi
suatu inovasi disebut
Atribut Inovasi

Atribut Inovasi
Menurut Zalman, Ducan, dan Holbek bahwa cepat
lambatnya penerimaan inovasi dipengaruhi oleh atribut
inovasi, yaitu sebagai berikut :
Pembiayaan (cost), cepat lambatnya penerimaan inovasi
dipengaruhi oleh pembiayaan. Baik pembiayaan pada
awal (penggunaan) maupun pembiayaan untuk
pembinaan selanjutnya. Biasanya tingginya pembiayaan
ada kaitanya dengan kualitas inovasi sendiri.
Balik modal, atribut ini hanya ada dalam inovasi di
bidang perusahaan/industry. Artinya suatu inovasi akan
dapat dilaksanakan kalau hasilnya dapat dilihat sesuai
dengan modal yang dikeluarkan.

Efisiensi,inovasi cepat diterima jika ternyata

pelaksanaanya dapat menghemat waktu dan terhindar


dari berbagai masalah/hambatan.
Resiko dari ketidakpastian, inovasi cepat diterima jika
mengandung resiko sekecil-kecilnya.
Mudah dikomunikasikan, inovasi cepat diterima jika
isinya mudah dikomunikasikan dan mudah diterima
klien.
Kompatibilitas, sepat diterima jika adanya kesesuaian
dengan nilai-nilai warga masyarakat.
Kompleksitas, inovasi mudah digunakan oleh penerima
akan cepat tersebar dengan cepat.
Status ilmiah,inovasi yang sukar dimengerti atau sukar
digunakan penerima akan lambat proses
penyebarannya.

Kadar keaslian, warga masyarakat dapat cepat

menerima inovasi yang dirasakan itu hal yang baru bagi


mereka.
Dapat dilihat kemanfaatanya
Keterlibatan sasaran perubahan
Hubungan interpersonal, dengan hubungan yang baik
inovasi dapat dengan mudah diterima.
Kepentingan umum atau pribadi, inovasi yang
bermanfaat untuk kepentingan umum akan lebih cepat
diterima daripada yang ditujukan untuk kepentingan
kelompok tertentu.
Penyuluh inovasi, guna melancarkan usaha
mengenalkan suatu inovasi kepada organisasi sampai
organisasi mau menerima inovasi, diperlukan sejumlah
orang yang diangkat menjadi penyuluh inovasi.

Kurva S dari Proses Difusi

Anda mungkin juga menyukai