Anda di halaman 1dari 14

LABORATORIUM SATUAN OPERASI

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013


MODUL

: Pompa Sentrifugal

PEMBIMBING

: Ir. Agus Djauhari, M.T.

Praktikum
Penyerahan
(Laporan)

: 14 Maret 2013
: 20 Maret 2013

Oleh :
Kelompok

: II (Dua)

Nama

: Agi Iqbal Velayas


Iffa Marifatunnisa

Kelas

NIM.111411042
NIM.111411046

: 2B

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2013

POMPA SENTRIFUGAL

I.

TUJUAN PRAKTIKUM
Menentukkan karakteristik pompa sentrifugal dengan :
a. Kurva hubungan antara Head Pompa (H Pompa) Vs Laju Alir (Q)
b. Kurva hubungan antara Daya Dinamo Pompa No Vs Laju Alir (Q)
c. Kurva hubungan antara Efisiensi Pompa Vs Laju Alir (Q)

II.

LANDASAN TEORI
Pompa sentrifugal merupakan alat perpindahan fluida dengna menggunakan
gaya sentrifugal yang diakibatkan gerak impeller. Seluruh impellar berputar dalam
rumah pompa (chasing) dengna kecepatan tinggi, sehingga memberikan percepatan
pada fluida yang dialirkan. Energi yang ditransfer dari motor penggerak ke impeller
menghasilkan percepatan sentrifugal yang di konversi menjadi energi kinetik dan
energi tekan untuk mengalirkan fluida. Tinggi tekan (head) yang dicapai suatu pompa
tergantung dari putaran, diameter dan bentuk lengkungan impeller, karena tinggi
tekan pompa terbatas maka dengna menghubungkan beberapa impeller yang
berurutan pada satu poros, akan diperoleh tinggi tekan yang lebih besar.
Pompa sentrifugal tidak dapat menghisap sendiri, hal ini disebakan oleh
konstruksinya.

Pompa ini tidak memiliki check valve, sehingga dalam keadaan

didam, cairan mengalir kembali ke bejana yang diisap. Bila pompa dioperasikan
dalam keadaan kosong, vaakum yang dihasilkan tidak cukup untuk menghisap fluida
yang dialirkan masuk ke rumah pompa. Pompa sentrifugal pada sat mulai dipakai
harus dopenuhi fluida, hal ini diakukan dengan jalan membuka valve discharge.
Dengan cara ini fluida dapat mengalir kembali dari saluran discharge. Perhatian
seksama harus diberikan bila pada sisi tekanan ada bantalan gas diatas cairan yang
bertekanan.

Penyimpnagan manometer yang besar menunjukkan bahwa terdapat

bantalan udara dalam pompa yang mengakibatkan pompa bekerja tak beraturan.
Bantalan dapar dibuang dengan jalan :
a. Mengeluarkan udara dari pompa
b. Menyetel pompa, hingga cairan mengalir kembali.
c. Mendinginkan cairan

Untuk menghientikan operasi pompa sentrifugal perlu dilakukan urutan


sebagai berikut :
a. Discharge valve ditutup
b. Motor dihentikan
c. Suction valve ditutup
III.

ALAT DAN BAHAN


a. Pompa sentrifugal
b. Manometer air raksa 1000 mm dan 500 mm
c. Manometer pressure gauge
d. Venturi
e. Sumptank
f. Storage tank
g. Stopwatch
h. Anak timbangan
i. Air kran
j. Beban

IV.

LANGKAH KERJA
a. Mengisi storage tank dengan air 2/3 bagian
b. Menutup valve pipa suction
c. Mengisi chasing dengan air sampai penuh dengan cara membuka valve tekan.
d. Menghubungkan motor pompa degan arus listrik.
e. Menghidupkan switch motor pompa, bersamaan dengan itu membuka valve
pada pipa suction dan mengatur putaran pompa (N) 1000 rpm < N < 2000
rpm.
f. Mengeluarkan

semua

udara

yang

terdapat

pada

pipa-pipa

yang

menghubungkannya kemudian menutup kembali.


g. Sebelum melakukan pengukuran aliran fluida harus dalam kondisi steady state
(aliran dalam pipa penuh) dan semua permukaan air raksa dalam manometer
sama.
h. Sebelum melakukan percobaan, membuat kurva kalibrasi venturi pada
kecepatan putar yang telah ditentukan dengan cara mengubah debit (kapasitas

pompa) dan membaca perbedaan tinggi air raksa pada manometer venturi.
Untuk mengukur kapasitas pompa adalah dengan membaca pada level control
sumptank, mencatat waktu dengan stopwatch.
i. Pada kecepatan putar 1200 rpm dan kapasitas yang telah ditentukan, membaca
perbedaan tinggi permukaan air raksa pada manometer 1000 mm (H1 & H2),
Hd dan Hs pada

pressure gauge dan mencatat W (beban) untuk

menyeimbangkan dynamometer.
j. Mengulangi percobaan no 9 dengan kecepatan putar 1300 rpm dan 1400 rpm.

V. DATA DAN HASIL PERCOBAAN


5.1 Menghitung Laju Alir (Q):
=

( )
( )

Perhitungan dengan menggunakan cara tak langsung


Perhitungan Head Pompa :
Persamaan

: H = (Hd Hs)+ VHC + Z


VHC = Q2 x 21.300

Keterangan

Hs : Tinggi permukaan air raksa manometer pipa suction (m)


Hd : Tinggi permukaan air raksa manometer pipa discharge (m)
Z : Perbedaan tinggi pengukuran suction & discharge (0,3 m)
VHC : Velocity head correction
Ug : densitas air raksa (13.600 Kg/m3)
Uw : densitas air (1000 Kg/m3)

Perhitungan Daya Dinamometer pompa :


Persamaan

: No = W L g n

Keterangan

W : Beban untuk kesetimbangan dinamometer (kg)


L : panjang lengan torsi = 200mm = 0,2 m
n : kecepatan putaran dinamometer (rad/s)
n = N (2 / 60) (rad / s)
N : kecepatan putaran dinamometer (rpm)
g : gaya gravitasi (9,8 m/s2)

Perhitungan efisiensi pompa :


Persamaan

: = [Nh/Np] x 100 %

Keterangan

Nh : Daya hidrolik (watt)


Nh = Uw g H Q
Uw : densitas air (kg/m3)

Np : Daya yang dibutuhkan pompa (watt)


Np = No - Nt
Nt : antara 100 150 Watt
5.2 Data Kalibrasi Pompa Sentrifugal
No
1

Volume Waktu
(L)
(s)
60
47

2
3
4
5
6
7
8

60
60
60
60
60
60
60

H
Orifice
3

45
43
39
36
34
34
35

4
5
5
7
7
8
8

Q (L/s)
1,277
1,333
1,395
1,538
1,667
1,765
1,765
1,714

5.3 Percobaan Pompa Sentrifugal


Percobaan pertama
kecepatan : 1100 rpm
atau 115,13 rad/s
No
1
2
3
4
5
6
7
8

H Orifice H1
H2
(m)
(mm) (mm)
1
3
5
6
9
10
10
12

No
1
2
3
4
5
6
7
8

541
530
519
519
519
505
504
515

Q (X 10-3
m3/s)
1,277
1,333
1,395
1,538
1,667
1,765
1,765
1,714

386
400
406
408
409
412
413
413

H
Pompa
155
130
113
111
110
93
91
102

Hs (m
wg)

Hd (m
wg)

W(gram)

W
(kg)

L
(m)

0.2
0.2
0.2
0.3
0.3
0.3
0.3
0.3

0.8
0.4
0.2
0.1
0.1
0.1
0.1
0.1

340
340
340
350
350
350
350
350

0,34
0,34
0,34
0,35
0,35
0,35
0,35
0,35

0,2
0,2
0,2
0,2
0,2
0,2
0,2
0,2

No
(watt)
76,723
76,723
76,723
78,979
78,979
78,979
78,979
78,979

Np
(watt)
-48,277
-48,277
-48,277
-46,021
-46,021
-46,021
-46,021
-46,021

Nh
(watt)
8,106
7,100
6,459
6,995
7,510
6,723
6,578
7,163

(%)
-16,78974
-14,70757
-13,37889
-15,20049
-16,31885
-14,60842
-14,29426
-15,56436

Percobaan Kedua
kecepatan : 1300 rpm
atau 136,07 rad/s
H
H1
No Orifice
(mm)
(m)
1
3
564
2
6
556
3
8
545
4
17
534
5
17
525
6
18
525
7
19
525
8
19
525

No
1
2
3
4
5
5
6
7
8

Q (X
10-3
m3/s)
1,277
1,333
1,395
1,538
1,667
1,667
1,765
1,765
1,714

H2
(mm)

Hs (m
wg)

Hd (m
wg)

W(gram)

W
(kg)

L
(m)

361
370
384
394
395
400
400
400

0.1
0.2
0.2
0.2
0.4
0.3
0.3
0.4

1.5
1.3
1
0.5
0.5
0.5
0.2
0.2

350
370
370
370
440
440
440
440

0,35
0,37
0,37
0,37
0,44
0,44
0,44
0,44

0,2
0,2
0,2
0,2
0,2
0,2
0,2
0,2

H
Pompa

No (watt)

Np
(watt)

Nh
(Watt)

(%)

203
186
161
140
130
130
125
125
125

93,34402
98,67796
98,67796
98,67796
117,3468
117,3468
117,3468
117,3468
117,3468

-31,656
-26,322
-26,322
-26,322
7,65323
-7,65323
-7,65323
-7,65323
-7,65323

10,616
10,159
9,203
8,823
8,876
8,876
9,036
9,036
8,778

-33,5348
-38,5953
-34,9616
-33,5195
-115,971
-115,971
-118,07
-118,07
-114,697

Percobaan Ketiga
Kecepatan : 1500 rpm
atau 157 rad/s
H
H1
No Orifice
(mm)
(m)
1
13
589
2
22
587
3
26
567
4
32
559
5
33
552
6
32
547
7
32
548

H2
(mm)

Hs (m
wg)

337
339
356
366
379
380
379

0.2
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4

Hd
(m
wg)
2.5
2
1.5
1.5
1
1
1

W(gram)
600
600
600
600
600
600
600

W
(kg)

L
(m)

0,6
0,6
0,6
0,6
0,6
0,6
0,6

0,2
0,2
0,2
0,2
0,2
0,2
0,2

32

545

Q (X
10-3
m3/s)
1,277
1,333
1,395
1,538
1,667
1,765
1,765
1,714

No
1
2
3
4
5
6
7
8

379

0.5

800

0,8

0,2

H
Pompa

No
(watt)

Np
(watt)

Nh
(Watt)

(%)

252
248
211
193
173
167
169
166

184,632
184,632
184,632
184,632
184,632
184,632
184,632
246,176

59,632
59,632
59,632
59,632
59,632
59,632
59,632
121,176

13,17821
13,54543
12,06056
12,16316
11,81129
12,07233
12,21691
11,65718

22,09922
22,71503
20,22499
20,39703
19,80696
20,24472
20,48717
9,620044

5.4 Grafik Dari Data Yang Didapatkan


Kurva Kalibrasi

Kurva Kalibrasi
2
1,8
1,6
1,4
1,2
1
0,8
0,6
0,4
0,2
0

y = 0,101x + 0,962
R = 0,914

Q (L/s)
Linear (Q
(L/s))

10

Kurva Hubungan Head Pompa (H) vs Laju Alir (Q)

Head Pompa (H) vs Laju Alir (Q)


300
y = -174,6x + 469,2

Head Pompa (H)

250
200

Series1

y = -147,4x + 378,9

150
100

Series3
Series5

y = -94,63x + 260,4

50
0
0,000

0,500

1,000

1,500

2,000

Laju Alir (Q)

Grafik Daya Dinamo Pompa (No) vs Laju Alir (Q)

300

y = 34,75x + 138,2
R = 0,101

250

percobaan 1

200
150

percobaan 2

y = 52,69x + 25,78
R = 0,882

100
50

percobaan 3

y = 5,389x + 69,74
R = 0,847

0
0

0,5

1,5

Kurva Hubungan Efisiensi Pompa Pompa () vs Laju Alir (Q)

Efisiensi Pompa ()

Efisiensi Pompa () vs Laju Alir (Q)


40

y = -9,858x + 34,79

20

y = 0,619x - 16,07

0
-200,000

0,500

1,000

1,500

y = -200,0x + 235,4
Series1
2,000

-40
-60

Series3

-80
-100

Series5

-120
-140

Laju Alir (Q)

VI. PEMBAHASAN
Percobaan kali ini yaitu bertujuan untuk menentukkan karakteristik pompa
sentrifugal melalui Kurva hubungan antara Head Pompa (H Pompa) Vs Laju Alir (Q),
Kurva hubungan antara Daya Dinamo Pompa No Vs Laju Alir (Q), Kurva hubungan
antara Efisiensi Pompa Vs Laju Alir (Q).

Fungsi pompa sentrifugal adalah

meningkatkan energi mekanik dari fluida. Selain itu pompa sentrifugal juga dapat
berfungsi sebagai alat transportasi fluida yang memanfaatkan gaya sentrifugal.
Karakteristik pompa sentrifugal adalah kapasitas aliran, kebutuhan daya, head,
dan effisiensi. Kapasitas aliran biasanya diukur dalam aliran pneumatik persatuan
waktu pada densitas tertentu. Kebutuhan daya dan effisiensi mekanik sangat penting
karena pada suatu peralatan yang relatif kecil, kesederhanaan dan operasi tanpa
kesulitan merupakan hal yang lebih diutamakan pada setiap kinerja.Untuk mengetahui
karakteristik pompa dapat diketahui dengan melakukan kalibrasi pada suatu harga
putaran pompa tertentu dengan diikuti perubahan kapasitas (Q).
Prinsip kerja pompa sentrifugal yaitu dimana pompa sentrifugal mempunyai
sebuah impeller (baling-baling) untuk mengangkat zat cairan dari tempat yang lebih rendah ke
tempat yang lebih tinggi.Daya dari luar diberikan kepada poros pompa untuk memutarkan impeller
didalam zat cair. Maka zat cair yang ada didalam impeller, oleh dorongan sudusududapat berputar. Karena timbul gaya sentrifugal maka zat cair mengalir dari
tengahimpeller ke luar melalui saluran diantara sudu-sudu. Disini head tekanan zat
cairmenjadi lebih tinggi. Demikian pula head kecepatannya menjadi lebih
tinggikarena mengalami percepatan. Zat cair yang keluar melalui impeller ditampung
oleh saluran berbentuk volut (spiral) dikelilingi impeller dan disalurkan keluar pompa
melalui nosel. Didalam nosel ini sebagian head kecepatan aliran diubah menjadi head
tekanan. Jadi Impeller pompa pada praktikum ini berfungsi memberikan kerja pada
zat zair sehingga energy yang dikandungannya menjadi lebih besar. Sehingga pompa
sentrifugal dapat mengubah energy mekanik dalam bentuk kerja poros menjadi energi
fluida. Energi inilah yang mengakibatkan perubahan head tekanan, head kecepatan,
dan head potensial pada zat cair yang mengalir secara contonue.
Pada awal percobaan, pompa terlebih dahulu di isi dengan air yang bertujuan
untuk memancing pompa sehingga pompa dapat memomopakan air dan . Pompa lalu
menyala dan mempompakan air untuk mengisi orifice. Pada saat pompa menyala
bagian motor bergerak kekanan sehingga mengangkat besi sebelah kiri pompa.Hal ini

menunjukkan gaya sudah bekerja. Pada percobaan kedua alat diberi beban agar motor
seimbang.
Setelah itu praktikan melakukan kalibrasi. Dari grafik Laju alir (Q) terhadap

diperoleh persamaan y = 0,101x + 0,962.


Berdasarkan kurva Q vs H terlihat bahwa terjadi penurunan garis kurva pada

masing-masing percobaan. Hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan putaran


(rpm) dan pengurangan gaya tekan yang diakibatkan oleh laju alir yang semakin
besar.

Dari kurva diperoleh persamaan dai masing percobaan untuk putaran 1100

rpm, 1300 rpm, dan 1500 rpm berturut turut adalah y = -94,63x + 260,4 ; y = -147,4x
+ 378,9 dan y = -174,6x + 469,2.
Berdasasrkan kurva Q vs No Dapat dilihat bahwa setiap pengukuran
cenderung terjadi kenaikan daya dinamometer di ikuti dengan kapasitas atau laju
alirnya. Walaupun

laju putaran pompa tetap, untuk setiap pengujian kenaikan

kapasitas aliran fluidanya akan diimbangi pula dengan peningkatan besarnya beban
yang diterima pompa untuk kesetimbangan dinamometer.Dari kurva diperoleh
persamaan dari masing-masing percobaan untuk putaran putaran 1100 rpm, 1300 rpm,
dan 1500 rpm berturut turut adalah y = 5,389x + 69,74 ; y = 52,69x + 25,78 dan
34,75x + 138,2.
Berdasarkan kurva Q vs Efisiensi dapat dilihat garis kurva 1300 rpm tidak
stabil. Hal ini disebabkan pada penambahan debit, efisiensi pompa naik turun. Pada
keadaan ideal dimana aliranya tanpa gesekan,effisiansi mekanik pompa sentrifugal
tentulah 100%,dan effisiensi =1.Pompa ideal yang bekerja pada kecepatan tertentu
akan memberikan buangan dengan laju tertentu pada tinggi tekan bangkitan tertentu.
Kecepatan putar dinamo meter N (rpm) sangat berpengaruh terhadap waktu
laju, perbedaan tekanan pada manometer dan beban. Semakin besar N (rpm) semakin
cepat waktu laju alir, semakin besar beban yang harus ditambahkan dan juga semakin
besar selisih H1-H2, HD, HS, H orifice, karenanya putara atau gaya sntrifugal yang
diberikan semakin cepa, adanya peningkatan energi kinetik yang semakin besar. Pada
alat pompa sentrifugal tersebut terdapat juga bagian yang berperan dalam kerja gaya
sentrifugal dalam semakin cepatnya putaran impeller selain pompa sentrifugal itu
sendiri, yaitu timbangan atau beban. Timbangan atau beban sangat berpengaruh
dalam kecepatan gaya sentrifugal diakrenakan oleh pada saat tekanan ait keran diputar
kecepatan putar dalam dinamometer secara berubah-ubah dan beban tidak diganti
maka gaya sentrifugal tidak seimbang dalam kecepatan putaran impeller.

VII. KESIMPULAN
Dari data percobaan dan hasil dari pengolahan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa:
Untuk memperoleh harga Q maka dilakukan terlebih dahuu kalibrasi.
Variabel yang berpengaruh dalam percobaan ini diantaranya, H orrifice,waktu
pengukuran, H suction,H dischargedan W(beban pada Dinamometer).
semakin semakin besar debit yang diberikan maka :
a) Semakin kecil H ( perbedaan head ).
b) Semakin besar daya yang dibutuhkan oleh pompa.
c) Semakin besar daya dinamometer.
d) Semakin besar daya hidrolik.
e) Semakin kecil efisiensi pompa.
Effisiensi akan semakin besar apabila berkurangnya kerugian dari kerja pompa.
Besarnya effisiensi akan mencapai nilai yang maksimum pada suatu harga Q
tertentu.

DAFTAR PUSTAKA
JM Coulson: JF Richardson 1980. Chemical Engineering vol 1 dan 2 Pergamon Press
Don Green 1989 perrys Chemical Engineering Handbook 6thEdition McGraw Hill
Stanley Walas. 1985, Phase equilibria in Chemical Engineering. Butterworth publisher
Mc Cabe Smith & Harriot 1986, unit Operationof Chemical Engineering 4th ed. Mc Graw
Hill

Anda mungkin juga menyukai