Anda di halaman 1dari 6

KEBIASAAN MENCUCI TANGAN SEBELUM MAKAN TERHADAP PENYAKIT

DIARE PADA MAHASISWA BIOLOGI FMIPA UNILA ANGKATAN 2014


HANDS WASHING BEHAVIOUR BEFORE EATING WITH THE DIARRHEA
DISEASES TO GENERATION 2014 OF BIOLOGY STUDENTS FMIPA UNILA

Oleh
Adelea Tasya Putri
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung
Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung, Lampung
Ponsel : 081379000192, pos-el adelea.tasyaputri@gmail.com
ABSTRAK
Penyakit diare merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Hal ini
dikarenakan masih tingginya jumlah kematian akibat penyakit diare. Kebiasaan mencuci
tangan sebelum makan menjadi salah satu upaya mencegah terjadinya penyakit diare. Tujuan
penelitian untuk mengetahui hubungan perilaku kebiasaan mencuci tangan sebelum makan
terhadap penyakit diare pada mahasiswa Biologi FMIPA UNILA angkatan 2014. Penelitian
menggunakan pengamatan data kuisioner terhadap mahasiswa Biologi FMIPA UNILA
angkatan 2014. Jumlah sampel sebanyak 60 orang dari jumlah keseluruhan mahasiswa
Biologi FMIPA UNILA angkatan 2014. Hasil penelitian menunjukan kebiasaan mencuci
tangan sebelum makan terbukti memiliki pengaruh terhadap penyakit diare.
Kata kunci : Cuci tangan, diare, kebersihan diri, sanitasi lingkungan.
ABSTRACT
The diarrhea diseases is one of health problem in Indonesian. This problem is caused the
level of this sickness still high to cause death. Hands washing behaviour before eating is to
prevent diarrhea diseases. The purpose of this research is to knowing relationship between
hands washing behaviour before eating with the diarrhea diseases to generation 2014 of
Biology students FMIPA UNILA. The method of this research was observation with quizioner
data. The sample of this research were 25 students from the total number of generation 2014
of Biology students FMIPA UNILA. Researchs results showing that hands washing behaviour
before eating is related to the diarrhea diseases.
Key words : Hands washing, diarrhea, personal hygiene, environmental sanitation.

PENDAHULUAN

penduduk. Dari hasil Survei Kesehatan

Penyakit diare masih merupakan salah satu

Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 2004

penyebab utamanya masalah kesehatan di

menunjukan angka kematian akibat diare

negara negara berkembang dengan

adalah 23 per 100.000 penduduk dan pada

perkiraan sekitar 3 5 milyar kasus setiap

balita kematian akibat diare sebesar 75 per

tahunnya di dunia dan sekitar 5 18 juta

100.000 balita (Depkes, 2009).

kematian setiap tahunnya disebabkan

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan

akibat penyakit diare. Begitu juga dengan

terjadinya penyakit diare diantaranya

negara Indonesia yang memiliki tingginya

faktor kebersihan diri, sanitasi lingkungan

angka kematian akibat dari penyakit diare.

dan kebiasaan masyarakat. Sanitasi total

Wabah penyakit diare semakin lama

berbasis masyarakat (STBM) adalah suatu

cenderung semakin meningkat. Hasil

strategi atau program intervensi yang

survei yang dilakukan oleh Subdit Diare

menitik beratkan pada pencapaian kondisi

Departemen Kesehatan pada tahun 2000

sanitasi total di masyarakat melalui

hingga tahun 2010 menyatakan adanya

perubahan perilaku hidup bersih dan sehat

kecenderungan terjadinya peningkatan

dengan melibatkan seluruh komponen

terhadap wabah penyakit diare.

masyarakat. Salah satu dari lima pilar

Diare merupakan keadaan dimana

perilaku hidup bersih dan sehat dalam

seseorang menderita mencret-mencret,

sanitasi total berbasis masyarakat (STBM)

tinjanya encer, dapat bercampur darah dan

adalah kebiasaan mencuci tangan sebelum

lendir kadang disertai muntah-muntah,

makan menggunakan sabun (Haryoto,

sehingga diare dapat menyebabkan cairan

2000).

tubuh terkuras keluar melalui tinja. Bila


penderita diare banyak sekali kehilangan

Rendahnya tingkat kesadaran para

cairan tubuh maka hal ini dapat

masyarakat dalam hal membiasakan diri

menyebabkan kematian (Nelsson, 2000).

mencuci tangan sebelum makan inilah


yang menjadi faktor utama wabah penyakit

Pada tahun 2000 peristiwa diare sebesar

diare ini semakin lama semakin cenderung

301 per 1000 penduduk, pada tahun 2003

meningkat tiap tahunnya di Indonesia.

peristiwa diare naik menjadi 374 per 1000


penduduk, kemudian pada tahun 2006

Dengan melakukan mencuci tangan

peristiwa diare naik menjadi 423 per 1000

sebelum makan menggunakan sabun

penduduk dan pada tahun 2010 peristiwa

dengan benar akan dapat menurunkan

diare naik lagi menjadi 411 per 1000

angka penyakit diare sebesar 45%.

Sehingganya, kebiasaan mencuci tangan


sebelum makan sebaiknya dibiasakan
sejak usia dini, dari data riset Kesehatan
Dasar RI menyatakan jika setiap tahunnya
100.000 penduduk Indonesia meninggal
akibat diare khususnya para anak anak
dan remaja (Depkes, 2009).

METODE PENELITIAN
1. Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi
subyek adalah mahasiswa Biologi
FMIPA UNILA angkatan 2014 dn
obyek penelitian ini adalah pengaruh
kebiasaan mencuci tangan sebelum
makan terhadap penyakit diare.
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh mahasiswa Biologi
FMIPA UNILA angkatan 2014.
b. Sampel
Jumlah sampel dalam penelitian
ini sebesar 60 mahasiswa Biologi
kelas B FMIPA UNILA angkatan
2014.
2. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam
penelitian ini secara kuisioner pada
60 mahasiswa Biologi kelas B
FMIPA UNILA angkatan 2014.

PEMBAHASAN
Definisi diare

Diare merupakan keadaan dimana

Diare eksudatif merupakan diare yang

seseorang menderita mencret-mencret,

disebabkan terjadinya peradangan atau

tinjanya encer, dapat bercampur darah dan


lendir kadang disertai muntah-muntah,
sehingga diare dapat menyebabkan cairan
tubuh terkuras keluar melalui tinja. Bila
penderita diare banyak sekali kehilangan

terbentuknya borok pada usus besar.


4. Diare infeksi
Diare infeksi disebabkan oleh infeksi
bakteri yang terbagi menjadi dua yaitu
invasif (merusak mukosa) dan bakteri
non invasif.

cairan tubuh maka hal ini dapat


menyebabkan kematian.

Faktor penyebab diare


Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya

Saat mengalami diare terjadinya


pengeluaran tinja dengan konsistensi lebih
lunak atau lebih cair dari biasanya dan
terjadi paling sedikit 3 kali dalam 24 jam.
Untuk kategori bayi dan anak anak, diare
didefinisikan sebagai pengeluaran tinja >
10g/kg/24 jam dari pengeluaran tinja
normalnya sebesar 5 10g/kg/24 jam.

penyakit diare diantaranya faktor


makanan, faktor kebersihan diri, sanitasi
lingkungan dan kebiasaan masyarakat.
Faktor kebiasaan ini yang menjadi faktor
utama penyebab utama terjadinya diare.
Masih banyaknya masyarakat khususnya
mahasiswa Biologi FMIPA UNILA
angkatan 2014 yang belum membiasakan
diri dalam mencuci tangan sebelum

Macam macam diare


1. Diare osmotik
Diare osmotik merupakan diare yang
disebabkan oleh bahan bahan osmotik
yaitu bahan bahan makanan tertentu

makan. Rendahnya tingkat kesadaran


dalam membiasakan diri mencuci tangan
sebelum makan inilah mejadi pemicu atau
faktor utama penyebab diare.

yang tidak dapat diangkut oleh darah


dan tertinggal di dalam usus seperti
manitol, heksitol dan sorbitol.
2. Diare sekretorik
Diare sekretorik terjadi saat usus kecil

Gejala diare
1. Tinja yang encer dengan frekuensi
4 kali lebih sering dari biasanya.
2. Rasa pegal yang terjadi pada

dan usus besar mengeluarkan senyawa

punggung dan perut yang sering

garam (terutama natrium klorida) dan

berbunyi.
3. Buang air besar terus menerus yang

air ke dalam feses.


3. Diare eksudatif

disertai dengan rasa mulas yang


berkepanjangan.

4. Mengalami dehidrasi atau


kekurangan cairan paa tubuh.
5. Badan merasa lesu dan lemas.
6. Suhu badan meningkat.
7. Menghilangnya nafsu makan pada
penderita.
Pengobatan diare
Penyakit diare dapat disembuhkan dengan
mengubah pola makan yaitu dengan
mengurangi pengonsumsian terhadap susu,
makanan yang berlemak, makanan yang
pedas, makanan yang mengandung banyak
serat yang tidak larut dan juga makanan
yang berminyak lebih. Selain itu, yang
menjadi faktor utama dalam pengobatan
sekaligus pencegahan terhadap terjadinya
penyakit diare ini adalah degan
membiasakan diri mencuci tangan sebelum
makan menggunakan sabun.
Tanggapan mahasiswa
Pada saat penelitian, saya juga
mengajukan pertanyaan terhadap
mahasiswa Biologi kelas B FMIPA
UNILA angkatan 2014 mengenai
pengaruhnya kebiasaan mencuci tangan
terhadap penyakit diare. Dan hampir
sebagian besar mengatakan jika adanya
keterkaitan hubungan kebiasaan mencuci
tangan sebelum makan terhadap wabah
penyakit diare. Faktor dalam membiasakan

Kesimpulan

diri mencuci tangan sebelum makan inilah

Berdasarkan pada pembahasan, maka

yang menjadi faktor utama dalam

dapat diperoleh kesimpulan bahwa :

mewabahnya penyakit diare.

1. Wabah penyakit diare ini semakin


meningkat tiap tahunnya di
Indonesia khususnya di wilayah
kota Bandar Lampung ini.
2. Faktor utama pemicu terjadinya
wabah penyakit diare yaitu
kebiasaan diri dalam membiasakan
mencuci tangan sebelum makan.
3. Adanya keterkaitan hubungan
kebiasaan mencuci tangan sebelum
makan terhadap penyakit diare.
4. Rendahnya tingkat kesadaran

DAFTAR PUSTAKA

mahasiswa Biologi kelas B FMIPA

DepKes RI. 2009. Prevalensi Penyakit

UNILA angkatan 2014 dalam

Diare Pada Balita di Indonesia. Salemba

membiasakan diri mencuci tangan

Medika. Jakarta.

sebelum makan.
5. Hampir sebagian besar mahasiswa
Biologi kelas B FMIPA UNILA

Haryoto. 2000. Kesehatan Lingkungan.


Universitas Indonesia. Depok.

angkatan 2014 pernah mengalami


penyakit diare.

Nelson. 2000. Ilmu Kesehatan Anak edisi


15. EGC. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai