Panduan Pelaksanaan OSN 2014 Jenjang SMP MTs PDF
Panduan Pelaksanaan OSN 2014 Jenjang SMP MTs PDF
DIPERDAGANGKAN
PANDUAN
OLIMPIADE SAINS NASIONAL DAN OLIMPIADE INTERNASIONAL
KATA PENGANTAR
iii
Jakarta,
Oktober 2013
Direktur
Pembinaan Sekolah Menengah Pertama,
iv
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..
Daftar Isi.....
BAB I
PENDAHULUAN.
BAB II
A. Latar Belakang......
B. Pengertian.............
C. Tujuan....
D. Bidang yang Dilombakan...
BAB III
PENYELENGGARAAN..
A. Persyaratan Peserta............
B. Bentuk kegiatan dan Materi Lomba
C. Tahapan Pelaksanaan Lomba
D. Hadiah dan Penghargaan...
E. Waktu Pelaksanaan
F. Tim Juri.
G. Kriteria Juri..
H. Pembiayaan.
BAB III
MEKANISME PELAKSANAAN LOMBA
A. Tahap I Seleksi Tingkat Sekolah
B. Tahap II Seleksi Tingkat
Kabupaten/kota..
C. Tahap III Lomba Seleksi Tingkat
Provinsi
D. Tahap IV Lomba Tingkat Nasional...
E. Rekapitulasi Peserta
BA IV
STRUKTUR DAN FUNGSI..
Panduan OSN dan Olimpiade Internasional SMP 2014
i
iv
1
1
2
2
3
5
5
6
6
6
7
7
8
8
9
9
9
10
11
11
13
v
BAB V
BAB VI
BAB VII
13
14
14
15
17
19
19
32
49
49
49
51
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan
Olimpiade
Sains
Nasional
(OSN)
merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
mutu pendidikan sekaligus untuk menuntaskan wajib
belajar yang bermutu. O S N yang dimulai sejak tahun
2003, merupakan ajang untuk mencari peserta didik
berprestasi dalam bidang Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA). Selain itu untuk mewadahi
potensi peserta didik di bidang ilmu-ilmu sosial, maka
mulai tahun 2010 dilombakan juga bidang Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS).
Pada tahun 2004, Indonesia mensponsori lahirnya
International Junior Science Olympiad (IJSO), yang
diselenggarakan di Jakarta. IJSO menjadi kegiatan
tahunan yang diselenggarakan di berbagai negara
dengan jumlah perserta yang terus meningkat.
Pencapaian prestasi Indonesia pada ajang IJSO
cukup baik tetapi perlu ditingkatkan. Oleh karena itu
peserta didik pada jenjang SMP perlu dimotivasi
untuk menyukai mata pelajaran yang dilombakan,
sehingga diharapkan dapat tumbuh bibit yang baik
untuk diikutsertakan dalam kegiatan olimpiade
tersebut.
Dalam kerangka itulah maka kegitan OSN
diselenggarakan, selain untuk meningkatkan perstasi
di bidang IPA, Matematika, IPS, OSN juga di
fungsikan sebagai feeder untuk lomba lomba
Internasional. Peraih medali bidang fisika dan Biologi,
berkesempatan menjadi calon peserta IJSO, sedangkan
peraih medali bidang Matematika berkesemptan
menjadi calon
Internasional.
peserta
Olimpiade
Matematika
Pada
tahun
2013
Indonesia
pertama
kali
mengikutsertakan pemenang OSN bidang IPS pada
National Geographic World Championship (NGWC) di
Rusia. Kegiatan NGWC diadakan setiap 2 tahun
sekali. Pada tahun yang sama Indonesia berpartisipasi
pada International Astronomical Olympiad (IAO) di
Lithuania.
Agar penyelenggaran OSN dapat diselenggarakan
dengan baik, maka buku panduan ini sebagai
pedoman bagi para penyelenggara.
B. Pengertian
Olimpiade Sains Nasional merupakan salah satu
wahana
bagi
peserta
didik
guna
menumbuhkembangkan
semangat
kompetisi
akademik untuk mendorong keberanian bersaing
secara sehat sekaligus meningkatkan kemampuan
dalam bidang IPA (Biologi, Fisika), Matematika, dan
IPS, serta dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum OSN adalah untuk meningkatkan mutu
pendidikan khususnya bidang Matematika, IPA
(Biologi, Fisika), dan IPS. OSN juga bertujuan untuk
menyeleksi peserta didik SMP terbaik tingkat nasional
untuk
diikutsertakan
pada
ajang
kompetisi
internasional.
2. Tujuan Khusus
a. Memetakan kemampuan peserta didik dalam
bidang Matematika, IPA, dan Ilmu Pengetahuan
Sosial sesuai standar mutu secara nasional.
b. Mengidentifikasi para peserta didik berprestasi di
setiap kabupaten/kota, provinsi, dan nasional
dalam bidang Matematika, IPA (Biologi, Fisika),
dan IPS.
c. Memberikan penghargaan kepada peserta didik
yang berprestasi dalam bidang Matematika, IPA
(Biologi, Fisika), dan IPS.
d. Menumbuhkembangkan
kemampuan
peserta
didik untuk berpikir kritis, sistematis, kreatif, dan
inovatif, sebagai bekal dalam kehidupan.
e. Membangkitkan minat peserta didik untuk
mencintai dan memupuk kegemaran terhadap
mata pelajaran Matematika, IPA (Biologi, Fisika),
dan IPS.
f. Menanamkan sifat kompetitif yang sehat sejak
dini.
g. Menanamkan kesadaran dan keberanian mencoba,
belajar menerapkan secara langsung dan sekaligus
bisa berprestasi secara optimal.
D. Bidang yang Dilombakan
1. Matematika
2. Biologi
3. Fisika
4. IPS
E. Sasaran
Sasaran kegiatan OSN adalah peserta didik SMP, SMP
Terbuka, SDSMP Satu Atap, baik negeri maupun
swasta.
BAB II
PENYELENGGARAAN
A. Persyaratan Peserta
Olimpiade Sains Nasional tingkat SMP tahun 2014
terbuka untuk peserta didik yang memenuhi syarat
sebagai berikut.
1. Berkewarganegaraan Indonesia.
2. Peserta didik SMP kelas VII atau kelas VIII
saat mengikuti lomba di tingkat
pada
kabupaten/kota.
Saat mengikuti lomba tingkat
provinsi maupun nasional masih berstatus sebagai
peserta didik SMP, dibuktikan dengan surat keterangan
kepala sekolah.
3. Memiliki nilai rapor serendah-rendahnya 7,5 (tujuh
koma lima) untuk bidang lomba yang akan diikuti.
4. Berkelakukan baik dan tidak terlibat penyalahgunaan
obat terlarang dan minuman keras yang dibuktikan
dengan surat keterangan kepala sekolah.
5. Dikirim oleh sekolah yang bersangkutan berdasarkan
surat keterangan kepala sekolah.
6. Hanya mengikuti satu bidang lomba.
7. Tidak pernah mengikuti lomba tingkat internasional
dalam bidang yang sama dan dibiayai Kemdikbud.
B.
Hari ke-1
Hari ke-2
Biologi
Eksperimen
Teori
Fisika
Eksperimen
Teori
Matematika
Teori
Teori*
IPS
Praktikum
Teori
Keterangan :
*)
tingkat
kabupaten/kota
dan
tingkat
provinsi
pengaturannya
diserahkan
sepenuhnya
kepada
Pemerintah Daerah masing-masing sesuai dengan situasi
dan kondisi. Para pemenang tingkat nasional akan
diberi hadiah dan penghargaan dari Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan.
E.
F.
Kegiatan
Waktu
Pelaksanaan
Februari 2014
Seleksi tingkat
sekolah
Seleksi tingkat
kabupaten/kota
8 Maret 2014
Seleksi tingkat
provinsi
19 April 2014
Lomba tingkat
nasional
Tempat
Pelaksanaan
Sekolah
Ibukota
kabupaten/kota
Ibukota provinsi
Tim Juri
Tim juri tingkat nasional berasal dari unsur:
1. Direktorat Pembinaan SMP,
2. Lembaga-lembaga ilmu pengetahuan,
3. Perguruan tinggi.
Tim juri untuk tingkat kabupaten/kota dan provinsi
disesuaikan dengan sumber daya manusia yang
ada namun tetap memperhatikan kriteria yang
dibutuhkan sebagai juri.
G. Kriteria Juri
Kriteria juri adalah sebagai berikut.
1. Kompeten dalam bidang ilmu yang dilombakan.
2. Berpengalaman dalam kegiatan lomba sejenis.
3. Independen (tidak memiliki kepentingan dan tidak
memihak kepada siapapun).
4. Tidak terlibat dalam pembinaan peserta OSN, baik
tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun nasional.
5. Adil, jujur dan profesional.
H. Pembiayaan
Pelaksanaan
OSN
tingkat kabupaten/kota,
provinsi menjadi tanggung jawab pemerintah
daerah. Sumber biaya
berasal dari APBD.
Pelaksanaan OSN tingkat nasional berasal dari APBN dan
APBD provinsi tuan rumah.
Pelaksanaan Olimpiade Tingkat Internasional dibiayai
dengan APBN tehun anggaran 2014
BAB III
MEKANISME PELAKSANAAN LOMBA
Dalam pelaksanaan OSN terdapat beberapa tahapan yang
perlu
dilalui.
Supaya
pelaksanaan lomba
dapat
berjalan dengan baik, maka pada setiap tahap dibuat
mekanisme dan ruang lingkup kegiatan. Untuk setiap tahap
terdapat 3 lingkup kegiatan yaitu: (1) Persiapan, (2)
Pelaksanaan, (3) Evaluasi dan pelaporan.
A. Tahap I : Seleksi Tingkat Sekolah
Pelaksanaan seleksi tingkat sekolah dimaksudkan untuk
menentukan wakil peserta didik sebagai peserta
olimpiade sains tingkat kabupaten/kota. Mekanisme
penyeleksian sepenuhnya menjadi wewenang masing masing sekolah. Adapun mekanisme
yang
dapat
dilakukan oleh sekolah melalui dua cara yaitu: (1)
Penunjukan
berdasarkan
persyaratan administratif
dengan melihat track record prestasi peserta selama dalam
proses pembelajaran di
sekolah
dibuktikan
dengan
raport minimal 1 semester di sekolah tersebut; (2)
Mengadakan kegiatan seleksi untuk semua peserta
didik
di sekolah yang berminat mengikuti olimpiade
sains. Jumlah peserta yang dapat diikutsertakan untuk
kegiatan seleksi tingkat
kabupaten/kota
berjumlah
maksimal 4 orang, masing-masing 1 orang untuk
setiap bidang (Biologi, Fisika, Matematika, dan IPS).
B. Tahap II: Seleksi Tingkat Kabupaten/Kota
Kegiatan olimpiade sains tingkat kabupaten/kota
merupakan proses seleksi untuk setiap perwakilan
10
Kategori
Biologi
Ditentukan
oleh pihak
sekolah
Fisika
Ditentukan
oleh pihak
sekolah
Matematika
Ditentukan
oleh pihak
sekolah
Sejumlah
sekolah di
kab/kota
Sejumlah
sekolah di
kab/kota
Sejumlah
sekolah di
kab/kota
(N=jumlah
kab/kota)
(N=jumlah
kab/kota)
Peserta
tingkat
kab/kota
1 orang
terbaik
setiap
sekolah
per bidang
Peserta
tingkat
provinsi
(N=jumlah
Ranking 1
s.d N tingkat kab/kota)
provinsi
IP
S
Ditentukan
oleh
pihak
sekolah
Sejumlah
sekolah di
kab/kota
(N=jumla
h
kab/kota)
11
Peserta
tingkat
nasional
2N
(N=jumlah
kab/kota)
Ranking
nasional
Perwakilan
1 orang
terbaik
setiap
provinsi
diluar
kategori
ranking
nasional
66
34
2N
(N=jumlah
kab/kota)
66
34
2N
(N=jumlah
kab/kota)
2N
(N=jumlah
kab/kota)
66
66
34
34
12
BAB IV
STRUKTUR DAN FUNGSI
Untuk melaksanakan kegiatan OSN Tahun 2014 secara baik
dan efisien maka perlu penataan organisasi pelaksananya.
Organisasi pelaksana kegiatan lomba untuk setiap tahapan
adalah sebagai berikut:
A. Panitia Seleksi Tingkat Sekolah
1. Unsur kepanitiaan
a. kepala sekolah,
b. guru mata pelajaran,
c. komite sekolah.
2 . Tugas dan tanggung jawab panitia seleksi tingkat
sekolah adalah:
a. merencanakan dan mensosialisasikan seleksi;
b. menginventarisir nama-nama
peserta
yang
berminat mengikuti kegiatan seleksi tersebut;
c. mempersiapkan perangkat soal tes seleksi,
pengawas, dan ruangan, bagi yang melaksanakan
seleksi tingkat sekolah;
d. menetapkan peserta yang mewakili sekolah melalui
surat keterangan kepala sekolah,
e. menetapkan 1 orang guru pendamping perbidang,
yang mendampingi peserta didik dalam kegiatan
seleksi tingkat kabupaten/kota;
f. melaporkan secara tertulis peserta yang mewakili
sekolah dan guru pendamping kepada panitia
tingkat kabupaten/ kota.
13
B.
14
15
2)
3)
4)
16
E.
Soal Seleksi/Lomba
Soal seleksi/lomba setiap di tingkat ( kabupaten/kota,
provinsi, dan nasional) dibuat oleh tim yang ditunjuk
oleh Direktorat Pembinaan SMP. Tim pembuat soal
adalah tim juri, dosen dan guru yang memenuhi
kriteria yang akan ditetapkan.
17
Penyusun soal
Penelaah soal
Juri/dosen +
Guru
Juri
Juri/dosen +
Guru
Juri
Penyusun soal
Penelaah soal
Juri
Juri
Penelaah soal
Penyusun soal
18
BAB V
LOMBA TINGKAT INTERNASIONAL
Olimpiade Sains Nasional (OSN) merupakan wadah kompetisi
sains tingkat nasional, sekaligus wadah untuk mencari
bibit-bibit yang memiliki prestasi sains guna diikutsertakan
dalam kompetisi sains yang sifatnya internasional, antara lain
International Junior Science Olympiad (IJSO), International
Mathematics Competition (IMC), National Geographic World
Championship (NGWC) dan International Astronomical Olympiad
(IAO).
A. International Junior Science Olympiad (IJSO)
Tata cara rekuitmen peserta Lomba Tingkat Internasional
adalah sebagai berikut:
1. Mekanisme Rekruitmen
a. Dilakukan seleksi terhadap peraih medali
emas Olimpiade Sains Nasional (OSN) tahun
2014, bidang Fisika dan Biologi
b. Bila pada pola tersebut belum tercapai perserta
yang dibutuhkan, maka dapat melakukan seleksi
kepada peraih medali perak Olimpiade Sains
Nasional (OSN) tahun 2014 bidang Fisika dan
Biologi.
2. Persyaratan Peserta Yang Diseleksi
a. Masih berstatus dan aktif sebagai peserta didik SMP
b. Masih berusia di bawah 15 tahun pada saat
berlangsung kegiatan IJSO ke 11 pada bulan
Desember 2014, dan bulan Juli 2014 untuk kegiatan
IMC .
19
3. Mekanisme Pembinaan
Pembinaan dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan
dengan peserta yang telah ditetapkan. Peserta akan
dibina secara intensif baik materi, teori maupun
praktik.
Pada
setiap akhir pekan peserta akan
dievaluasi untuk mengetahui tingkat pencapaian atau
penguasaan materi.
Proses pembinaan peserta didik dilakukan dengan
kegiatan belajar di kelas, praktik di laboratorium dan
pendampingan (tutorial) selama belajar mandiri di
asrama dengan proporsi materi yang seimbang.
4. Materi Pembinaan
Materi pembinaan terdiri dari materi pokok dan
materi penunjang. Materi pokok disesuaikan dengan
tuntutan materi olimpiade yang tertuang dalam silabus
IJSO sedangkan materi penunjang merupakan materi
pembinaan mental, spiritual dan psikologi. Adapun
proporsi waktu pembinaan adalah materi pokok (85%)
dan materi penunjang (15%). Materi pokok terdiri
dari materi dasar dan materi lanjutan seperti pada
Tabel 1.
20
1. Materi Dasar
Science Skills and Understanding scientific methods and
working in the laboratory Indentify and
Safety
use basic laboratory equipment
Draw scientific diagrams of apparatus
Follow instructions in the laboratory
Follow safety techniques when using
equipment
Measure temperature and volume Make
observations using the five senses Make
inferences
based on observations
Describe the scientific method
Record a science experiment using
standard headings
Collect, represent and interpret data in
tables and graphs
Use scientific language
Pushed
Pulls
and
21
Survival
in the
Environment:
Solid, Liquids
& Gases:
22
Responding:
Energy:
23
How
begins:
life
Solving Problems
in
Science:
Acids
bases:
and
24
Mathematics
ability:
25
Keeping
Healthy:
Batteries
Bulbs:
Understanding
the
digestive
and
circulatory systems. Explain what the
part of the digestive system do during
digestion use the model to explain how
food passes from the small intestine to
the bloodstream describe the importance
of fiber in the diet describe how the
blood carries food and oxygen to the
body cells understand the effect of
exercise on pulse and breathing rates
investigate the structure and care of teeth
describe the structure and care of teeth
describe the structure of the heart and
how to take care of it
and
26
Atoms
and
molecules:
Cycles in nature:
27
Disease:
28
Global
Consumer
Science:
29
Interdiciplinary
Understanding of human reproduction
The Body life and inheritance. Describe the structure
goes on:
and function of the male and female
reproductive system recognize variation
in human characteristics describe the role
of genes and chromosomes in human
inheritance use family members be able to
calculate the chance of children being
born male or female using model use
grids to predict variation in offspring
characteristics
describe
genetic
engineering and social implications
Light and
Color:
Forensic
Science:
30
31
2. Mekanisme Pembinaan
Pelatihan dibagi dalam dua tahap seleksi yang disertai
jeda waktu pulang ke rumah/sekolah. Durasi masingmasing tahap adalah sekitar 6 (enam) pekan. Selain
berisi penanaman konsep dasar teori di kelas, tutorial,
praktek
di
lapangan/observatorium/planetarium,
pelatihan tahap pertama juga mengandung elemen
pembinaan mental psikologi pribadi/tim, rohani, dan
kompetisi. Bagian akhir tahap pertama adalah seleksi
kelulusan ke pelatihan tahap kedua. Peserta yang lulus
ke tahap kedua sekaligus dinyatakan sebagai anggota
Tim Nasional ke olimpiade internasional. Pelatihan
tahap kedua ini lebih bersifat pendalaman, baik dari sisi
konsep dasar teori dan praktik
Pembinaan mental psikologi pribadi/tim dan rohani.
Untuk mempertahankan semangat kompetisi dan
kerjasama kelompok, suasana kompetisi masih dapat
dilakukan dengan kerjasama bersama program
pelatihan Tim Nasional senior bidang astronomi.
3. Sarana dan Prasarana
a. Asrama yang memadai untuk suasana pelatihan dan
seleksi
b. Satu komputer untuk satu peserta
c. Koneksi Internet yang handal untuk peserta, pengajar,
tutor/pelatih
d. E-book astronomi
e. Piranti lunak simulasi/animasi/planetarium yang tak
berbayar
32
4. Materi Pembinaan
DASAR-DASAR TEORI
No
Materi
Pokok
Lingkup Materi
Mekanika
Benda Langit
Dur
asi
(me
nit)
300
Hukum Kepler
Bentuk orbit dan gerak benda
langit dalam orbit
Hubungan periode orbit dan
jarak benda langit terhadap titik
pusat massa.
Hukum Gravitasi Newton
Gerak benda langit berdasarkan
hukum gravitasi Newton
Penerapan prinsip kekekalan
energi mekanik
Limit Roche, baricenter
Problem 2-benda, titik Lagrange;
gaya pasang surut
Polinom dan teorema Descartes
Orbit dalam ruang
2
Radiasi
Elektromag
net
300
Hukum Radiasi
Dapat menjelaskan pengaruh
jarak terhadap kuat cahaya
33
Proses
pelemahan
dan
penguatan cahaya benda langit
Hukum
kuadrat kebalikan,
intensitas,
luminositas,
kecerlangan dan jarak, magnitudo
semu dan absolut, modulus jarak,
radius
bintang,
diagram
Hertzprung-Russell
Benda Hitam
Konsep serapan dan emisi energi
Konsep Matahari atau planet
sebagai sebuah model benda hitam
Hukum Rayleigh-Jeans, hukum
Planck, hukum pergeseran Wien,
hukum Stefan-Boltzmann, warna
dan kelas spektrum bintang, dan
kelas luminositas bintang
Spektrum Elektromagnet
34
Fisika Nuklir
300
Konsep pembangkitan energi
Umur matahari (bintang) yang
dikaitkan dengan pancaran energi
Kesetimbangan
bintang,
nukleosintesis
bintang,
transportasi
energi, boundary
condition, atmosfer dan spektrum
bintang
Bola Langit
300
35
36
Rasi-rasi
bintang
yang
fungsional
untuk
panduan
navigasi
Rasi-rasi
bintang
yang
fungsional
untuk
panduan
bercocok tanam
Obyek langit dengan kondisi
Circumpolar
Benda-benda langit yang tidak
terbit dan terbenam dari suatu
tempat di permukaan bola bumi.
5
Konsep
Waktu
Waktu Matahari
300
37
Kalendar
300
Kalendar Surya (Julian dan
Gregorian)
Perbedaan kalender Julian dan
Gregorian
Definisi satu tahun tropis
Julian Date atau Julian Day
Tatasurya
300
Matahari
Tatasurya)
(Sebagai
pusat
38
39
nutasi, librasi
Survey tata surya: kategori planet,
planet kebumian: kerapatan dan
interior, proses di permukaan,
planet Jovian, atmosfer planet,
benda kecil, dan pembentukan
tata surya
Planet Jovian dan satelitnya:
karakteristik
planet
Jovian,
atmosfer dan interior Jupiter,
satelit Jupiter, cincin Saturnus,
atmosfer Saturnus, misi ruang
angkasa ke Saturnus, atmosfer
Saturnus, satelit Saturnus, misi
ruang
angkasa
ke Uranus,
atmosfer dan interior Uranus,
cincin Uranus, satelit Uranus,
misi ruang angkasa ke Neptunus,
atmosfer
Neptunus,
satelit
Neptunus, cincin Neptunus, dan
sifat-sifat utama satelit planet
Jovian
Planet luar-surya: teknik mencari
planet luar-surya
8
Fenomena
Astronomi
(sistem
Bumi, Bulan
dan
Matahari)
300
40
41
Keterkaitan aurora
aktivitas Matahari
dengan
Bintang
300
Jarak
42
Temperatur
kecerlangan,
temperatur warna, dan temperatur
efektif
Radius
Ragam hubungan antara radius
dengan kecerlangan bintang
Diagram Hertzprung Russel
Kedudukan kelompok bintang
dalam diagram Hertzprung
Russel
Keterkaitan antara bintang pada
deret utama dengan bintang
raksasa, bintang maha raksasa, dan
bintang katai putih
Massa
43
10
Galaksi dan
Kosmologi
Dasar
300
Bimasakti
Kedudukan dan gerak matahari
di dalam galaksi.
Struktur galaksi (Piringan/Disk,
Bulge, Halo, Lengan Spiral dsb)
Komponen galaksi (materi antar
bintang, bintang muda, bintang tua
dsb)
Jarak, massa, dan luminositas
galaksi, kurva rotasi galaksi
Populasi bintang, penentuan
umur gugus bintang, penentuan
metalisitas
bintang,
paralaks
spektroskopi, main
sequence
fitting, dan RR Lyrae
Emisi gas hidrogen netral (HI)
Molekul hidrogen (H2) yang ditracer oleh molekul CO
Panduan OSN danOlimpiade Internasional SMP 2014
44
45
PRAKTIK
11
1500
Pengamatan
dengan Mata
Bugil
Rasi Bintang
Bintang Terang
Planet Tampak
Ekliptika dan kutub Ekliptika
Ekuator Galaksi Bimasakti,
Ekuator Langit
12
Pengamatan
Virtual
(dalam hal
cuaca tidak
memungkin
kan
untuk
pengamatan
langsung)
1500
Rasi Bintang
Bintang Terang
Planet Tampak
Ekliptika dan kutub Ekliptika
Ekuator Galaksi Bimasakti,
Ekuator Langit
46
13
Pengamatan
dengan
Teleskop
dan detektor
Astronomi
1500
Pengoperasian
instruksi
teleskop
sesuai
Perekaman
dan
pengolahan
data/citra
Teleskop dan detektor (CCD,
photometers,
spectrographs),
magnifikasi,
panjang
fokus,
aperture syntheis
Astronomi
multi-wavelength:
observasi radio, infrared, visible,
x-ray, efek atmosfer Bumi
47
Regresi
linier,
ekstrapolasi
15
interpolasi,
Fisika
900
Momentum dan tumbukan, rotasi
benda tegar
Termodinamik, medan listrik dan
magnet,
Geometri optik, sifat cahaya
(interferensi, difraksi, polarisasi),
Teori relativitas
T O T A L (jam)
T O T A L (hari)
T O T A L (pekan)
T O T A L (bulan)
9300
31
6,2
1,55
48
BAB VI
EVALUASI DAN PELAPORAN
A. Evaluasi
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan
program kegiatan, kendala dan upaya penanggulangannya.
Hasil
evaluasi
akan
dipakai
untuk
menyempurnakan program berikutnya agar penyelenggaraannya berlangsung lebih baik.
Evaluasi dilakukan terhadap penyelenggaraan OSN
Tingkat SMP dengan menggunakan format-format
evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui mutu
naskah soal-soal yang diujikan.
Hasil
evaluasi
ini
dapat
dijadikan
landasan
dalam menentukan arah kebijakan yang akan ditempuh
dalam penyempurnaan program dan penyelenggaraan
OSN Tingkat SMP di masa yang akan datang.
B.
Pelaporan
Setelah
semua
kegiatan
OSN
Tingkat
SMP
dilaksanakan, perlu disusun laporan penyelenggaraan
mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan sampai
evaluasinya. Laporan tersebut disampaikan oleh
penanggung jawab kegiatan OSN Tingkat SMP kepada
panitia pusat. Panitia pusat menyampaikan laporan
kepada Direktur Jenderal Pendidikan Dasar. Laporan
disampaikan selambat- lambatnya 2 minggu setelah
kegiatan OSN tingkat SMP berakhir.
Materi laporan, terdiri dari :
1. landasan pelaksanaan kegiatan
2. perencanaan kegiatan
3. pengorganisasian kegiatan
4. pelaksanaan kegiatan (waktu,tempat
dan
49
5.
6.
7.
8.
peserta)
hasil yang dicapai
hambatan dan upaya penanggulangan
kesimpulan dan saran
lampiran
50
BAB VII
PENUTUP
Keberhasilan penyelenggaraan OSN Tingkat SMP tahun
2014 ditentukan oleh semua unsur yang berkepentingan
dalam melaksanakan kegiatan secara tertib, teratur, penuh
disiplin dan rasa tanggung-jawab yang tinggi.
Menyadari masih banyak kekurangan dalam pedoman ini,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran sebagai bahan
masukan bagi perbaikan penyelenggaraan OSN di
tahun- tahun mendatang.
Semoga buku panduan ini bermanfaat sebagai pedoman
pelaksanaan OSN secara keseluruhan.
51
52