Anda di halaman 1dari 5

Borang Portofolio

Kasus 5
Topik: Skizofrenia Paranoid
Tanggal (kasus): 7 Juni 2014 Peserta: Dr. Hilman Zulkifli Amin
Tanggal presentasi: -

Pendamping: Dr. Tifa Lindasari

Tempat presentasi: Obyektif presentasi:


Keilmuan
Diagnostik
Neonatus

Keterampilan

Penyegaran

Manajemen
Bayi

Anak

Tinjauan Pustaka

Masalah

Istimewa

Remaja

Lansia
Dewasa

Bumil

Deskripsi: Nn.S, 41 tahun, dengan skizofrenia paranoid


Tujuan: Memahami pendekatan diagnosis dan manajemen skizofrenia paranoid
Bahan bahasan:
Cara membahas:

Tinjauan
Pustaka
Diskusi

Riset
Presentasi dan
diskusi

Kasus
Email

Audit
Pos

Data pasien:

Nama: Nn.S

Telp: (0526) 2021018


Nama Wahana: RSUD
Badaruddin
Data utama untuk bahan diskusi:

Nomor Registrasi: 19756


Terdaftar sejak:

1. Diagnosis/ Gambaran Klinis:


Skizofrenia paranoid, suka mengamuk, mendengar bisikan-bisikan, kehilangan minat dalam beraktifitas,
tidak terdapat riwayat trauma kepala maupun penggunaan zat psikoaktif
2. Riwayat Pengobatan:
Haloperidol, THP
3. Riwayat kesehatan/ Penyakit:
4. Riwayat keluarga:
5. Riwayat pekerjaan:
PNS Departemen Hukum dan HAM
6. Lain~lain :
Pasien merupakan anak ke-7 dari 10 bersaudara. Tidak terdapat riwayat gangguan pertumbuhan,
perkembangan, sosial, maupun psikoseksual.
Daftar Pustaka:
a. Direktorat Jendral Pelayanan Medik Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III (PPDGJ III).
Cetakan pertama. Jakarta: Depkes RI, 1993.

th
b. Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan and Sadock's Synopsis of Psychiatry: Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry 9 ed.

Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins, 2003.

c. Maslim, R. (Ed.) Buku saku diagnosis gangguan jiwa. Rujukan ringkas dari PPDGJ III. Jakarta: Nuh Jaya. 2001.
Hasil pembelajaran:
1. Definisi skizofrenia paranoid
2. Pendekatan diagnosis skizofrenia paranoid
3. Aspek organobiologik dan psikosial pada skizofrenia paranoid
4. Terapi farmakologi skizofrenia paranoid
5. Terapi non-farmakologi skizofrenia paranoid
6. Terapi perilaku kognitif
7. Pengaruh lingkungan social dan budaya pada skizofrenia paranoid
8. Komunikasi, informasi, edukasi mengenai skizofrenia paranoid

1 Subyektif: Mengamuk diikuti merasa mendengar bisikan-bisikan sejak lima tahun SMRS.
2. Objektif: Diagnosis skizofrenia paranoid ditegakkan pada pasien tanpa riwayat trauma, penyakit organik,
maupun penggunaan zat psikoaktif sebelumnya. Sejak 5 tahun SMRS terdapat gejala-gejala psikotik yang khas,
yaitu waham kejar, bicara kacau dan halusinasi auditorik bentuk commenting
3. Assesment: Pada pasien tidak ditemukan adanya riwayat kejang, trauma kepala, gangguan atau kelainan
organik yang secara langsung mempengaruhi fungsi otak pasien. Hal ini menunjukkan bahwa gangguan mental
organik dan simptomatik (F00-F09) dapat disingkirkan. Pada pasien tidak didapatkan riwayat penggunaan alkohol.
Riwayat merokok sejak 2 mingu sebelum berobat. Riwayat mengkonsumsi narkoba disangkal oleh pasien. Oleh
karena itu, gangguan mental dan perilaku akibat zat psikoaktif (F10-F19) dapat disingkirkan. Pasien memiliki
gejala psikotik, yaitu halusinasi auditorik berupa suara-suara yang mengatakan bahwa kakak iparnya akan jahat
dan membunuhnya serta keluarga lainnya berkomplot dengan kakak iparnya untuk mencelakainya. Berdasarkan
data-data ini dapat disimpulkan bahwa diagnosis pasien ialah skizofrenia paranoid
4.Plan:
Diagnosis: Skizofrenia paranoid
Pengobatan:Halperidol 2x2 mg, THP 2x2 mg
Pendidikan: Penjelasan mengenai pentingnya rutin minum obat dan kontrol sesuai anjuran; pentingnya
motivasi dan semangat dari diri pasien untuk sembuh dengan dukungan dari keluarga; memulai terapi perliaku
kognitif seperti menutup telinga dan berbicara dengan orang lain apabila mulai terasa adanya halusinasi
auditorik, penjelasan terhadap pasien dan keluarga mengenai proses pengobatan yang panjang sehingga
diperlukan kesabaran dan semangat yang tinggi.
Konsultasi: Perlu adanya dukungan dari semua pihak mulai dari pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan dalam
mendukung, memotivasi, dan memberikan semangat dalam menjalankan pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai