PENDAHULUAN
Sistem kelistrikan sepeda motor seperti; sistem starter, sistem pengapian, sistem
penerangan dan peralatan instrumen kelistrikan lainnya membutuhkan sumber listrik
supaya sistem-sistem tersebut bisa berfungsi. Energi listrik yang dapat disuplai oleh baterai
sebagai sumber listrik (bagi sepeda motor yang dilengkapi baterai) jumlahnya terbatas.
Sumber listrik dalam baterai tersebut akan habis jika terus menerus dipakai untuk
menjalankan (mensuplai) sistem kelistrikan pada sepeda tersebut. Untuk mengatasi hal-hal
tadi, maka pada sepeda motor dilengkapi dengan sistem pengisian (charging system).
Secara umum sistem pengisian berfungsi untuk menghasilkan energi listrik supaya
bisa mengisi kembali dan mempertahankan kondisi energi listrik pada baterai tetap stabil.
Disamping itu, sistem pengisian juga berfungsi untuk menyuplai energi listrik secara
langsung ke sistemsistem kelistrikan, khususnya bagi sepeda motor yang menggunakan
flywheel magneto (tidak dilengkapi dengan baterai). Bagi sebagian sepeda motor yang
dilengkapi baterai juga masih ada sistem-sistem (seperti sistem lampu-lampu) yang
langsung disuplai dari sistem pengisian tanpa lewat baterai terlebih dahulu.
Sistem pengisian pada dasarnya terdiri dari komponen-komponen sebagai
berikut :
1. Alternator/generator, berfungsi menghasilkan energi listrik.
2. Regulator rectifier. Yang berfungsi mengubah/mengatur tegangan yang keluar dari
generator sehingga tegangan tetap pada tegangan yang diprayaratkan.sedangkan
rectifier berfungsi merubah arus AC menjadi DC.
3. Baterai,berfungsi menyimpan arus DC yang sudah diregulasi.
berfungsi menjadi generator. Oleh karena itu, generator tipe ini sering juga
disebut dinamo starter atau self starter dinamo.
Terdapat dua jenis kumparan dalam stator, yaitu seri field coil
(terhubung dengan terminal relay starter) dan shunt field coil (terhubung dengan
regulator sistem pengisian). Ilustrasi rangkaiannya adalah seperti terlihat pada
gambar 3. .42 di bawah ini :
Cara Kerja Sistem Pengisian Tipe Generator DC (Self Starter Dinamo), yaitu
Pada saat starter switch (saklar starter) dihubungkan, arus akan mengalir dari relay
starter ke seri field coil terus ke armature coil dan berakhir ke massa. Motor akan
berputar untuk memutarkan/menghidupkan mesin. Setelah mesin hidup, kontak
pada relay starter diputuskan (starter switch tidak lagi ditekan), sehingga tidak ada
lagi arus yang mengalir ke seri field coil.
Akibatnya motor berubah fungsi menjadi generator karena armature
coil saat ini menghasilkan arus listrik yang disalurkan ke regulator pengisian
melewati shunt field coil.
Salah
satu
contoh
yang
yang
(gambar
setengah
gelombang
3.46 bagian B). Untuk itu pada rangkaian sistem pengisian yang
Perkembangan
terakhir
dari
alternator
yang
besar
telah
Output
(keluaran)
gelombang
listrik
yang
dari
saling
alternator
menyusul,
sehingga outputnya bisa lebih lembut dan stabil. Hal ini akan
membuat output listriknya lebih tinggi dibanding alternator
satu phase.
Salah satu tipe alternator 3 phase yaitu alternator tipe magnet permanen,
yang terdiri dari magnet permanen, stator yang membentuk cincin dengan generating
coils (kumparan pembangkit) disusun secara radial dibagian ujung luarnya, dan rotor
dengan kutub magnetnya dilekatkan didalamnya. Tipe lainnya dari alternator 3 phase
adalah yang menggunakan elektromagnet seperti alternator pada mobil.
Stator coil:
untuk membangkitkan
selama
berputar
hingga
coil) yang
dibentuk sedemikian rupa hingga dihasilkan gaya magnet yang lebih kuat
dan terkonsentrasi. Tiap sisi dari claw pole menghasilkan kutub yang berbeda.
d)
Brush dan slip ring: sebagai jalur masuk dan keluarnya arus listrik eksitasi
(pemicu) menuju rotor coil. Dengan cara ini, arus listrik dari baterai dapat
disalurkan ke dalam rotor coil selama rotor berputar.
Pengaturan tegangan dan penyearahan arus pada sistem pengisian alternator 3 phase
pada prinsipnya sama dengan sistem pengisian alternator satu phase seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya. Namun dalam alternator 3 phase disamping
menggunakan pengaturan tegangan (voltage regulator) secara elektronik
menggunakan transistor dan zener diode, juga ada yang menggunakan voltage
regulator mekanik (menggunakan contact point/platina).