Anda di halaman 1dari 17

BAB 2 POMPA SENTRIFUGAL | Andika Pratama's Blog

1 of 17

https://sedopt.wordpress.com/2013/12/24/bab-2-pompa-sentrifugal/

Just another WordPress.com weblog

Posted on Desember 24, 2013 by sedopt

Previous Next

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1

Penjelasan Umum Pompa

Pompa adalah suatu mesin fluida yang digunakan untuk memindahkan fluida
melalui pipa dari satu tempat ke tempat lain. Dalam menjalankan fungsinya
tersebut, pompa mengubah energi gerak poros untuk menggerakkan sudu-sudu
menjadi energi tekanan pada fluida.

2.2

Klasifikasi Pompa

15/03/2015 16:27

BAB 2 POMPA SENTRIFUGAL | Andika Pratama's Blog

2 of 17

https://sedopt.wordpress.com/2013/12/24/bab-2-pompa-sentrifugal/

Klasifikasi pompa menurut prinsip perubahan bentuk energi yang terjadi, pompa
dibedakan menjadi, Positive Displacement Pump dan Dynamic Pump /
Centrifugal Pump. [1]

2.2.1

Positive Displacement Pump

Disebut juga dengan pompa aksi positif. Energi mekanik dari putaran poros
pompa dirubah menjadi energi tekanan untuk memompakan fluida. Pada pompa
jenis ini dihasilkan head yang tinggi tetapi kapasitas yang dihasilkan rendah.
Yang termasuk pompa pompa aksi postif adalah Pompa Rotary dan Pompa
Torak. [1]

2.2.2

Pompa Rotary

Sebagai ganti pelewatan cairan pompa sentrifugal, pompa rotari akan merangkap
cairan, mendorongnya melalui rumah pompa yang tertutup. Hampir sama dengan
piston pompa torak akan tetapi tidak seperti pompa torak (piston), pompa rotary
mengeluarkan cairan dengan aliran yang lancar (smooth). Berikut ini adalah
macam-macam pompa rotary :
Pompa roda gigi luar
Pompa ini merupakan jenis pompa rotary yang paling sederhana. Apabila gerigi
roda gigi berpisah pada sisi hisap, cairan akan mengisi ruangan yang ada
diantara gerigi tersebut. Kemudian cairan ini akan dibawa berkeliling dan ditekan
keluar apabila giginya bersatu lagi.
Gambar 2.1 Pompa roda gigi luar [1]

Pompa roda gigi dalam


Jenis ini mempunyai rotor yang mempunyai gerigi dalam yang berpasangan
dengan roda gigi kecil dengan penggigian luar yang bebas (idler). Sebuah sekat
yang berbentuk bulan sabit dapat digunakan untuk mencegah cairan kembali ke
sisi hisap pompa.

15/03/2015 16:27

BAB 2 POMPA SENTRIFUGAL | Andika Pratama's Blog

3 of 17

https://sedopt.wordpress.com/2013/12/24/bab-2-pompa-sentrifugal/

Gambar 2.2 Pompa roda gigi dalam [1]

Pompa cuping (lobe pump)


Pompa cuping ini mirip dengan pompa jenis roda gigi dalam hal aksinya dan
mempunyai 2 rotor atau lebih dengan 2,3,4 cuping atau lebih pada masingmasing rotor. Putaran rotor tadi diserempakkan oleh roda gigi luarnya.
Gambar 2.3 Pompa cuping (lobe pump) [1]

Pompa sekrup (screw pump)


Pompa ini mempunyai 1,2 atau 3 sekrup yang berputar di dalam rumah pompa
yang diam. Pompa sekrup tunggal mempunyai rotor spiral yang berputar di dalam
sebuah stator atau lapisan heliks dalam (internal helix stator). Pompa 2 sekrup
atau 3 sekrup masing-masing mempunyai satu atau dua sekrup bebas (idler).

Gambar 2.4 Pompa sekrup (screw pump) [1]

Pompa baling geser (vane pump)


Pompa ini menggunakan baling-baling yang dipertahankan tetap menekan
lubang rumah pompa oleh gaya sentrifugal bila rotor diputar. Cairan yang terjebak
diantara 2 baling dibawa berputar dan dipaksa keluar dari sisibuang pompa.
Gambar 2.5 Pompa baling geser (vane pump) [1]

2.2.3

Pompa Torak (Piston)

Pompa torak mengeluarkan cairan dalam jumlah yang terbatas selama


pergerakan piston sepanjang langkahnya. Volume cairan yang dipindahkan
selama satu langkah torak akan sama dengan perkalian luas torak dengan

15/03/2015 16:27

BAB 2 POMPA SENTRIFUGAL | Andika Pratama's Blog

4 of 17

https://sedopt.wordpress.com/2013/12/24/bab-2-pompa-sentrifugal/

panjang langkah. Di bawah ini adalah macam-macam pompa torak:


Menurut cara kerja :
Pompa torak kerja tunggal
Gambar 2.6 Pompa torak kerja tunggal [1]

Pompa torak kerja ganda


Gambar 2.7 Pompa torak kerja ganda [1]
Menurut jumlah silinder :
Pompa torak silinder tunggal
Gambar 2.8 Pompa torak silinder tunggal [1]

Pompa torak silinder ganda


Gambar 2.9 Pompa torak silinder ganda [1]

2.2.4

Dynamic Pump / Centrifugal Pump

Merupakan suatu pompa yang memiliki elemen utama sebuah motor dengan
sudu impeller berputar dengan kecepatan tinggi. Fluida masuk dipercepat oleh
impeller yang menaikkan kecepatan fluida maupun tekanannya dan
melemparkan keluar volute.
Prosesnya yaitu :
Antara sudu impeller dan fluida
Energi mekanis alat penggerak diubah menjadi energi kinetik fluida
Pada Volute

15/03/2015 16:27

BAB 2 POMPA SENTRIFUGAL | Andika Pratama's Blog

5 of 17

https://sedopt.wordpress.com/2013/12/24/bab-2-pompa-sentrifugal/

Fluida diarahkan ke saluran tekan (discharge), sebagian energi kinetik fluida


diubah menjadi energi tekan.
Gambar 2.10 Pompa centrifugal [1]

2.3

Klasifikasi Pompa Sentrifugal

Pompa sentrifugal diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, antara lain


sebagai berikut :
1. Berdasarkan kapasitas aliran
Pompa kapsitas rendah

: 20 /jam

Pompa kapsitas sedang : 20-60 /jam


Pompa kapsitas tinggi

: diatas 60 /jam

1. Bentuk arah aliran yang terjadi di impeller. Aliran fluida dalam impeller
dapat berupa axial flow, mixed flow, atau radial flow.
2. Bentuk konstruksi dari impeller. Impeller yang digunakan dalam pompa
sentrifugal dapat berupa open impeller, semi-open impeller, atau close
impeller.
Gambar 2.11 Open, semi-open, dan close impeller [2]
1. Banyaknya jumlah suction inlet. Beberapa pompa setrifugal memiliki suction
inlet lebih dari dua buah. Pompa yang memiliki satu suction inlet disebut
single-suction pump sedangkan untuk pompa yang memiliki dua suction
inlet disebut double-suction pump.
2. Banyaknya impeller. Pompa sentrifugal khusus memiliki beberapa impeller
bersusun. Pompa yang memiliki satu impeller disebut single-stage pump
sedangkan pompa yang memiliki lebih dari satu impeller disebut multi-stage
pump.
3. Kecepatan pompa diganbarkan dengan kecepatan putaran spesifik atau
faktor kecepatan dari impeller. Kecepatan putaran spesifik juga didefinisikan
sebagai kecepatan impeller pada sebuah rumah model.
4. Berdasarkan kecepatan spesifik
Kecepatan spesifik rendah

: ns = 40 80 rpm

Kecepatan spesifik sedang : ns = 80 150 rpm


Kecepatan spesifik tinggi

: ns = 150 300 rpm

15/03/2015 16:27

BAB 2 POMPA SENTRIFUGAL | Andika Pratama's Blog

6 of 17

https://sedopt.wordpress.com/2013/12/24/bab-2-pompa-sentrifugal/

1. Tekanan Discharge :
Tekanan Rendah
Tekanan menengah
Tekanan tinggi

2.4

: < 4,9 bar


: 4,9 49 bar
: > 49 bar

Jenis-jenis Pompa Sentrifugal

Pompa senrtifugal juga mempunyai beberapa jenis yaitu, pompa volute, pompa
difuser, pompa radial, pompa aksial, pompa turbin, pompa aliran campur.

2.4.1

Pompa Volute

Pada pompa volute aliran yang keluar dari impeller ditampung di dalam volute
(rumah spiral), yang selanjutnya akan disalurkan ke nosel keluar.
Gambar 2.12 Pompa volute [2]
2.4.2

Pompa Difuser

Pompa difuser mempunyai difuser yang dipasang mengelilingi impeller. Fungsi


dari difuser ini adalah untuk menurunkan kecepatan aliran yang keluar dari
impeller, sehingga energi kinetik aliran dapat diubah menjadi energi tekanan
secara efisien. Pompa difuser dipakai untuk memperoleh head total yang tinggi.
Gambar 2.13 Pompa difuser [2]

2.4.3

Pompa Radial

Fluida diisap pompa melalui sisi isap adalah akibat berputarnya impeller yang
menghasilkan tekanan vakum pada sisi isap. Selanjutnya fluida yang telah terisap
terlempar keluar impeller akibat gaya sentrifugal yang dimiliki oleh fluida itu
sendiri. Dan selanjutnya ditampung oleh casing (rumah pompa) sebelum
dikeluarkan kesisi tekan (discharge). Dalam hal ini ditinjau dari perubahan energi
yang terjadi, yaitu: energi mekanis poros pompa diteruskan kesudu-sudu impeler,
kemudian sudu tersebut memberikan gaya kinetik pada fluida. Akibat gaya

15/03/2015 16:27

BAB 2 POMPA SENTRIFUGAL | Andika Pratama's Blog

7 of 17

https://sedopt.wordpress.com/2013/12/24/bab-2-pompa-sentrifugal/

sentrifugal yang besar, fluida terlempar keluar mengisi rumah pompa dan didalam
rumah pompa inilah energi kinetik fluida sebagian besar diubah menjadi energi
tekan. Arah fluida masuk kedalam pompa sentrifugal dalam arah aksial dan
keluar pompa dalam arah radial. Pompa sentrifugal biasanya diproduksi untuk
memenuhi kebutuhan head medium sampai tinggi dengan kapasitas aliran yang
medium. Dalam aplikasinya pompa sentrifugal banyak digunakan untuk
kebutuhan proses pengisian ketel dan pompa-pompa rumah tangga.
Gambar 2.14 Pompa radial [2]
2.4.4

Pompa Aksial (Propeller)

Berputarnya impeller akan menghisap fluida yang dipompa dan menekannya


kesisi tekan dalam arah aksial karena tolakan impeller. Pompa aksial biasanya
diproduksi untuk memenuhi kebutuhan head rendah dengan kapasitas aliran
yang besar. Dalam aplikasinya pompa aksial banyak digunakan untuk keperluan
pengairan.
Gambar 2.15 Pompa aksial [2]
2.4.5

Pompa Aliran Campur (Mixed Flow Pump)

Head yang dihasilkan pada pompa jenis ini sebagian adalah disebabkan oleh
gaya sentrifugal dan sebagian lagi oleh tolakan impeler. Aliran buangnya
sebagian radial dan sebagian lagi aksial, inilah sebabnya jenis pompa ini disebut
pompa aliran campur.
Gambar 2.16 Pompa aliran campur [2]

2.4.6

Pompa Jenis Tubin

Juga disebut pompa Vorteks (Vortex), periperi (Periphery), dan regeneratif.


Cairan diputar oleh baling-baling impeller dengan kecepatan tinggi selama hampir
satu putaran di dalam saluran yang berbentuk cincin (annular), tempat impeller
tadi berputar. Energi ditambahkan ke cairan dalam sejumlah impuls.
Gambar 2.17 Pompa jenis turbin [2]
2.5

Keuntungan dan Kerugian Pompa Sentrifugal

15/03/2015 16:27

BAB 2 POMPA SENTRIFUGAL | Andika Pratama's Blog

8 of 17

https://sedopt.wordpress.com/2013/12/24/bab-2-pompa-sentrifugal/

Keuntungan
1. Jumlah aliran yang dihasilkan merata dan bertekanan konstan pada saat
beroperasi.
2. Ongkos perawatan ringan dan konstruksi sederhana.
3. Dapat mempompa air kotor sebab tidak mempunyai katup.
4. Getaran yang terjadi pada saat pengoperasian lebih kecil.
Kekurangan
1. Efisiensi pompa lebih kecil bila dibandingkan dengan pompa torak,
terutama untuk kapasitas besardan tekanan tinggi.
2. Pompa sentrifugal tidak dapat beroperasi bila sisi isapkering pada awal
pengoperasian sehingga perlu diisi atau dipancing.
3. Pompa sentrifugal sukar untuk jumlah aliran yang kecil dengan tekanan
yang tinggi.

2.6

Head Pompa

Head (H) sebuah pompa adalah pemanfaatan energi mekanik yang dihasilkan
pompa dalam menangani fluida yang mengalami hambatan seperti ketinggian,
gesekan laju air dan tekanan. Head terbagi menjadi 3 antara lain :
Head tekanan
Head tekanan adalah perbedaan head tekanan yang bekerja pada permukaan
zat cair pada sisi tekan dengan head tekanan yang bekerja pada permukaan zat
cair pada sisi isap.
Head kecepatan
Head kecepatan adalah perbedaan antar head kecepatan zat cair pada saluran
tekan dengan head kecepatan zat cair pada saluran isap.
Head statis total
Head statis total adalah perbedaan tinggi antara permukaan zat cair pada sisi
tekan dengan permukaan zat cair pada sisi isap.

15/03/2015 16:27

BAB 2 POMPA SENTRIFUGAL | Andika Pratama's Blog

9 of 17

2.7

https://sedopt.wordpress.com/2013/12/24/bab-2-pompa-sentrifugal/

NPSH (Net Positive Suction Head)

Kavitasi akan terjadi bila tekanan statis suatu aliran zat cair menurun sampai
dibawah tekanan uap jenuh. Jadi, untuk menghindari kavitasi harus diusahakan
agar tidak ada satu bagianpun dari aliran di dalam pompa yang mempunyai
tekanan statis yang lebih rendah dari tekanan uap jenuh cairan pada temperatur
yang bersangkutan.
Berhubungan dengan hal tersebut di atas maka orang mendefinisikan suatu
NPSH, yang dipakai sebagai ukuran keamanan pompa terhadap kavitasi. NPSH
dibedakan menjadi dua macam, yaitu NPSH yang tersedia pada sistem
(instalasi), dan NPSH yang diperlukan pompa.

2.7.1

NPSH Yang Tersedia

NPSH yang tersedia adalah head yang dimiliki oleh zat cair pada sisi isap
(ekivalen dengan tekanan mutlak pada sisi isap pompa), dikurangi dengan
tekanan uap jenuh zat cair di tempat tersebut.
Dalam hal ini pompa menghisap zat cair dari tempat terbuka (dengan tekanan
atmosfer pada permukaan zat cair).

2.7.2

NPSH Yang Diperlukan

Tekanan terendah ddi dalam pompa biasanya terdapat di suatu titik dekat setelah
sisi masuk sudu impeller. Di tempat tersebut, tekanan adalah lebih rendah dari
pada lubang isap pompa. Hal ini disebabkan oleh kerugian head di nosel isap,
kenaikan kecepatan aliran karena luas penampang yang menyempit, dan
kenaikan kecepatan aliran karena tebal sudu setempat.
Jadi, agar tidak terjadi penguapan zat cair, maka tekanan pada lubang masuk
pompa dikurangi tekanan di dalam pompa harus lebih tinggi dari pada tekanan
uap zat cair. Head tekanan yang besar sama dengan penurunan tekanan ini
disebut NPSH yang diperlukan. Besar NPSH yang diperlukan berbeda untuk
setiap pompa. Agar pompa dapat bekerja tanpa mengalami kavitasi maka, NPSH
yang tersedia > NPSH yang diperlukan.

15/03/2015 16:27

BAB 2 POMPA SENTRIFUGAL | Andika Pratama's Blog

10 of 17

2.8

https://sedopt.wordpress.com/2013/12/24/bab-2-pompa-sentrifugal/

Kavitasi

Kavitasi adalah gejala menguapnya zat cair yang sedang mengalir, karena
tekanannya berkurang sampai dibawah uap jenuh. Misalnya air pada tekanan
1atmosfer akan mendidih dan menjadi uap pada temperatur 100 . Tetapi jika
tekanan direndahkan maka air akan mendidih pada temperatur yang lebih rendah
(dibawah 100 ).
Apabia air mendidih maka akan timbul gelembung-gelembung uap zat cair. Hal ini
dapat terjadi pada zat cair yang sedang mengalir di dalam pompa maupun di
dalam aliran, sangat rawan terhadap terjadinya kavitasi. Pada pompa misalnya,
bagian yang mudah mengalami kavitasi adalah pada sisi isapnya. Kavitasi akan
timbul bila tekanan isap terlalu rendah.
Jika pompa mengalami kavitasi, maka akan timbul suara berisik dan getaran.
Selain itu performa pompa akan menurun secara tiba-tiba, sehingga pompa tidak
dapat bekerja dengan baik. Jika pompa dijalankan dalam keadaan kavitasi
secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama, maka permukaan dinding
saluran disekitar aliran yang berkavitasi akan mengalami kerusakan.permukaan
dinding akan termakan sehingga menjadi berlubang-lubang atau bopeng.
Peristiwa ini disebut erosi kavitasi, sebagai akibat daritumbukan gelembunggelembung uap yang pecah pada dinding secara terus-menerus.
Gambar 2.18 Akibat kavitasi [2]
2.9

Fluktuasi Tekanan

Gejala fluktuasi tekanan yang berasal dari pompa, setiap kali sisi keluar sudu
impeller lewat dekat lidah volut pada waktu berputar, tekanan zat cair akan
berdenyut. Denyut yang terus-menerus akan dirasakan sebagai fluktuasi tekanan
yang merambat pada zat cair di dalam pipa keluar.
Pada umumnya denyut tekanan yang disebabkan interferensi antara impeller dan
rumah akan lebih kecil jika jarak antara sisi luar sudu impeller dengan lidah volute
akan bertambah besar.
Gambar 2.19 Aliran bedenyut pada pompa[2]

15/03/2015 16:27

BAB 2 POMPA SENTRIFUGAL | Andika Pratama's Blog

11 of 17

https://sedopt.wordpress.com/2013/12/24/bab-2-pompa-sentrifugal/

Selama denyut tekanan yang timbul di dalam pompa hanya dirambatkan melalui
zat cair saja, tidak akan menjadi masalah. Namun jika denyut tersebut kemudian
beresonansi dengan kolom air di dalam pipa, maka akan timbul bunyi dan
getaran. Di sini denyut yang ditimbulkan di dalam pompa merambat dalam bentuk
gelombang tekanan di sepanjang pipa.

2.9.1

Pencegahan Fluktuasi Tekanan

Getaran dan bunyi yang diakibatkan oleh fluktuasi tekanan dapat dihindari
dengan cara mengurangi perambatan dari pompa ke pipa, untuk ini dapat
digunakan peredam denyut yang dipasang pada pipa keluar pompa. Peredam
denyut terdapat dalam berbagai bentuk, namun ang paling sederhana berupa
kamar ekspansi. Konstruksi semacam ini cukup efektif untuk pipa dengan
diameter kecil.

Kurang lebih panjang gelombang

Gambar 2.20 Peredam bunyi dengan kamar ekspansi [2]

2.10

Bentuaran Air (Water Hammer)

Gejala ini terjadi bila suatu aliran zat cair di dalam pipa dengan tiba-tiba
dihentikan misalnya dengan menutup katup secara cepat. Di sini seolah-olah zat
cair membentur katup sehingga timbul tekanan yang melonjak diikuti fluktuasi
tekanan di sepanjang pipa untuk beberapa saat.

15/03/2015 16:27

BAB 2 POMPA SENTRIFUGAL | Andika Pratama's Blog

12 of 17

https://sedopt.wordpress.com/2013/12/24/bab-2-pompa-sentrifugal/

Pada pipa yang dihubungkan dengan pompa gejala benturan air (water hammer)
ini juga dapat terjadi. Misalnya, bila sebuah pompa yang sedang bekerja secara
tiba-tiba mati (karena motor penggerak dimatikan) maka aliran air akan terhalang
impeller sehingga mengalami perlambatan yang mendadak. Di sini terjadi
lonjakan tekanan pada pompa dan pipa, seperti peristiwa penutupan katup
secara tiba-tiba. Lonjakan tekanan juga dapat terjadi jika pompa dijalankan
dengan tiba-tiba atau katup dibuka secara cepat.
Besarnya lonjakan atau jatuhnya tekanan karena benturan air, tergantung pada
laju perubahan kecepatan aliran. Dalam hal katup, tergantung pada kecepatan
penutupan atau pembukaan katup, dan dalam hal pompa, tergantung pada cara
menjalankan dan menghentikan pompa, panjang pipa, kecepatan aliran, dan
karakteristik pompa, merupakan faktor-faktor yang sangat penting sangat penting
menetukan besarnya lonjakan atau jatuhnya tekanan karena benturan air (water
hammer).

2.10.1

Kerusakan Akibat Benturan Air (Water Hammer)

Betutan air (water hammer) dapat menimbulkan beberapa kerusakan seperti


yang diuraikan di bawah ini :
1. Pompa, katup, atau pipa dapat pecah karena lonjakan tekanan pada waktu
terjadi benturan air (water hammer).
2. Pipa dapat kempis (melesak) karena tekanan negatip (tekanan vakum)
yang terjadi di dalam pipa di belakang katup atau pompa.
3. Jika tekanan negatip pada suatu titk di dalam pipa menjadi lebih rendah dari
pada tekanan uap zat cair, maka akan terjadi penguapan pada titik tersebut.
Di tempat ini zat cair di dalam pipa akan terpisah oleh uapmenjadi dua
kolom zat cair, bagian yang berisi uap ini karean bertekanan rendah akakn
terisi kembalisenhingga dua kolom zat cair yang terpisah akan menyatu
kembali dengan cara saling membentur. Maka di tempat benturan inilah
pipa dapat pecah.
4. Jika putaran balik dari pompa tidak dicegah, maka dapat timbul kerusakan
karena putaran lari atau kerusakan lain pada pompa dan penggeraknya.

1.11
2.11

Penggerak Mula Pompa

15/03/2015 16:27

BAB 2 POMPA SENTRIFUGAL | Andika Pratama's Blog

13 of 17

https://sedopt.wordpress.com/2013/12/24/bab-2-pompa-sentrifugal/

Dalam merencanakan suatu instalasi pompa, sering kali dipertanyakan apakah


akan dipergunakan motor listrik atau motor bakar / torak sebagai penggerak
mula. Untuk menentukan mana yang tepat bagi setiap kasus harus dilihat kondisi
kerja dan tempatnya, karena kedua jenis penggerak mula tersebut mempunyai
keuntungan dan kerugiannya masing-masing.

2.11.1

Motor Listrik

Keuntungan
1. Jika tenaga listrik dari PLN atau seumber lain tersedia dengan tegangan
yang sesuai di sekitar tempat tersebut, maka penggunaan motor listrik
dapat memberikan ongkos yang murah.
2. Pengoperasiannya lebih mudah.
3. Ringan dan hampir tidak menimbulkan getaran.
4. Pemeliharaan dan pengaturan mudah
Kekurangan
1. Jika listrik padam, pompa tidak dapat bekerja sam sekali.
2. Jika pompa jarang dipakai, biaya operasi akan tinggi karena biaya beban
tetap harus dibayar.
3. Jika lokasi pompa jauh dari jaringan distribusi listrik yang ada, maka biaya
penyambungan tenaga listirik akan mahal.

2.11.2

Motor Bakar / Torak

Kelebihan
1. Operasi tidak tergantung pada tenaga listrik.
2. Biaya fasilitas tambahan dapat lebih rendah dari pada motor listrik.
Kekurangan
1. Motor torak lbih berat dari pda motor listrik.
2. Memerlukan air pendingin dalam jumlah yang cukup besar.
3. Getaran dan suara mesin sangat besar.

15/03/2015 16:27

BAB 2 POMPA SENTRIFUGAL | Andika Pratama's Blog

14 of 17

https://sedopt.wordpress.com/2013/12/24/bab-2-pompa-sentrifugal/

Disamping motor listrik dan motor torak, untuk pabrik-pabrik yang menggunakan
tubin uap, juga sering dipakai turbin uap sbagai penggerak mula pompa.

2.12

Priming Pump

Pompa sentrifugal memakai prinsip mengubah energi kinetik menjadi energi


potensial. Aliran fluida dinaikkan tekanannya di daerah volute impeller. Impeller
harus berputar, agar tidak terjadi rubbing dan putaran impeller tidak terganggu
maka antara impeller (rotor) dengan stator harus ada celah (clearance).
Karena adanya celah (clearance) ini maka putaran impeller tidak akan cukup kuat
membuat tekanan vakum sampai ke permukaan cairan yang ada di bawah/mulut
pipa suction. Di sini letak pentingnya caian fluida yang ada dalam prime chamber
(beberapa manufacturer membuat casing pompa agak besar dan dinamakan self
priming pump). Fluida itu akan membentuk lapisan (barrier) kedap pembatas
antara udara di sisi discharge pompa dengan udara yang ada antara fluida dalam
chamber dengan fluida yang ada di sumber air (reservoir). Fluida ini akan
memenuhi ruang celah clearance di antara impeller dan stator. Pada saat
impeller berputar, kolom fluida ini bergerak terdorong/terpompa ke arah
discharge, maka kolom udara yang terperangkap antara kolom fluida prime
chamber dengan kolom di pipa suction akan ikut terbawa ke pipa discharge.
Sebagian priming fluida akan kembali ke priming chamber tetapi udara tidak akan
kembali ke dalam pipa suction. Akan terbentuk vacuum di dalam pipa suction
tadi. Proses pembuangan udara dari dalam pipa suction ini akan berlangsung
terus hingga fluida yg ada di bawah akan naik semuanya (pipa suction dipenuhi
fluida). Tekanan vacuum inilah yang akan mendorong fluida yang ada di bawah
untuk naik ke mulut (suction flange) pompa.
Ada dua macam priming chamber, ada yang priming fluidanya tinggal di dalam
casing pompa (self priming pump), dan yang priming fluidanya terpisah dalam
suatu accessories priming chamber.

2.13

Relief Valve

Relief valve adalah suatu katup keaamanan yang dipasang pada pompa atau
pada pipa antara sisi masuk dan keluar pompa. Katup ini memodulasi arus antara
sisi masuk dan sisi keluar antara posisi terbuka penuh dan sepenuhnya tertutup
dalam merespon sinyal hydaurlic dari katup pilot. Relief valve tersedia dalam tiga

15/03/2015 16:27

BAB 2 POMPA SENTRIFUGAL | Andika Pratama's Blog

15 of 17

https://sedopt.wordpress.com/2013/12/24/bab-2-pompa-sentrifugal/

ukuran. Untuk pompa dengan kapasitas aliran 750 gpm atau di bawah 750 gpm,
digunakan katup dengan diameter outlet dua inci. Untuk pompa dengan kapasitas
aliran hingga 1250 gpm, digunakan katup dengan diameter outlet tiga inci. Untuk
1500 gpm hingga 2000 gpm, dianjurkan menggunakan katup dengan diameter
outlet empat inci.
Gambar 2.21 Relief valve[2]
2.14

Sistem Proteksi Pompa

Pompa sentrifugal kehilangan head ketika pompa itu dioperasikan tanpa ada
aliran yang melewatinya, sebagai contoh dengan katup buang yang tertutup, atau
dilawan dengan check valve. Jika katup buang tertutup dan tidak ada saluran
kecil untuk aliran yang disediakan pada pompa, impeller akan mengaduk volme
air yang sama ketika berputar di dalam rumah pompa. Ini akan meningkatkan
temperatur zat cair (akibat gesekan) di dalam rumah pompa pada titik dimana
akan timbul uap air. Uap air dapat menimbulkan terhentinya aliran pendingin
paking pompa, bearing, penyebab keausan dan panas. Jika pompa beroperasi
pada jumlah yang kurang dengan waktu yang lama, pompa akan rusak. Ketika
pompa dipasang dalam sebuah sistem seperti yang mungkin mengalami shut off
head secara berkala, pompa ini memerlukan beberapa hal untuk perlindungan
pompa. Salah satu cara untuk melindungi pompa beroperasi tanpa ada head
adalah menyediakan jalur ulang dari saluran buang pompa yang mengalir dari
katup buang, yang kembali untuk mensuplai pompa. Saluran sirkulasi ulang ini
harus diukur untuk memberikan jumlah aliran yang cukup pada pompa untuk
mencegah kelebihan panas dan kerusakan pompa. Proteksi mungkin juga
dilakukan dengan menggunakan sebuah kontrol aliran otomatis. Pompa
sentrifugal harus juga diproteksi dari aliran maksimal. Aliran maksimal dapat
menyebabkan kavitasi dan juga kelebihan panas pada motor pompa akibat
kelebihan arus. Salah satu cara untuk memastikannya adalah selalu ada
hambatan aliran pada saluran buang pompa untuk mencegah kelebihan aliran
yang melalui pompa, dengan memasang katup throttle atau orifice pada setelah
saluran buang. Rancangan sistem pemipaan yang baik sangat penting untuk
mencegah pompa mengalir secara maksimal.
Agar pompa dapat beroperasi dengan baik, terdapat prosedur proteksi standar
yang diterapkan pada pompa sentrifugal. Beberapa standar minimum paling tidak
terdiri dari:
1. Proteksi terhadap aliran balik. Aliran keluaran pompa dilengkapi dengan
check valve yang membuat aliran hanya bisa berjalan satu arah, searah
dengan arah aliran keluaran pompa.

15/03/2015 16:27

BAB 2 POMPA SENTRIFUGAL | Andika Pratama's Blog

16 of 17

https://sedopt.wordpress.com/2013/12/24/bab-2-pompa-sentrifugal/

2. Proteksi terhadap overload. Beberapa alat seperti pressure switch low, flow
switch high, dan overload relay pada motor pompa dipasang pada sistem
pompa untuk menghindari overload.
3. Proteksi terhadap vibrasi. Vibrasi yang berlebihan akan menggangu kinerja
dan berkemungkinan merusak pompa. Beberapa alat yang ditambahkan
untuk menghindari vibrasi berlebihan ialah vibration switch dan vibration
monitor.
4. Proteksi terhadap minimum flow. Peralatan seperti pressure switch high
(PSH), flow switch low (FSL), dan return line yang dilengkapi dengan
control valve dipasang pada sistem pompa untuk melindungi pompa dari
kerusakan akibat tidak terpenuhinya minimum flow.

2.15

Efisiensi Pompa Sentrifugal

Efisiensi pompa merupakan perbandingan daya yang diberikan pompa kepada


fluida dengan daya yang diberikan motor kepada pompa. Efisiensi pompa didapat
dengan menggunakan beberapa rumus seperti di bawah ini :
WHP (Water Horse Power)
Dimana :

WHP = Water Horse Power (Watt)

= massa jenis (kg/m3)

= percepatan gravitasi (m/s2)

= debit aliran (m3/s)

= head total (m)


BHP (Blade Horse Power)

Dimana :
P

BHP

= Blade Horse Power (Watt)

= Daya (Watt)

Sehingga efisiensi pompa (hp) adalah :

15/03/2015 16:27

BAB 2 POMPA SENTRIFUGAL | Andika Pratama's Blog

17 of 17

https://sedopt.wordpress.com/2013/12/24/bab-2-pompa-sentrifugal/

Be the first to like this.

T ER K A IT

pompa

Cara Merawat dan


Memperbaiki Pompa Air

cooling towers

This entry was posted in Uncategorized by sedopt. Bookmark the permalink.

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com. | The Duster Theme.

15/03/2015 16:27

Anda mungkin juga menyukai