Bab 2
Bab 2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi
2.1.1 Skrotum
Skrotum adalah sebuah kantong kulit yang terdiri dari dua lapis yaitu kulit
dan fasia superfisialis. Fasia superfisialis tidak mengandung jaringan lemak, tetapi
pada fasia superfisialis terdapat selembar otot polos yang tipis, dikenal sebagai
tunika dartos, yang berkontraksi sebagai reaksi terhadap dingin dan dengan
demikian mempersempit luas permukaan kulit. Ke arah ventral fasia superfisialis
dilanjutkan menjadi lapis dalamnya yang berupa selaput pada dinding abdomen
ventrolateral, dan ke arah kaudal dilanjutkan menjadi fasia superfisialis perineum
(Sloane, 2003).
Gambar 2.1
Anatomi Skrotum
dorsal.
Ramus perinealis dari N. Cutaneus Femoris Posterior (S2,S3) untuk
Gambar 2.2
Anatomi Testis
Kedua testis
terletak
dalam
skrotum
dan
menghasilkan
spermatozoa
dan
hormon,
testosteron.
terutama
Permukaan masing-
masing testis tertutup oleh lamina visceralis tunicae vaginalis, kecuali pada tempat
perlekatan epididymis dan funiculus spermaticus. Tunica vaginalis ialah sebuah
kantong peritoneal yang membungkus testis dan berasal dari processus vaginalis
embrional. Lamina parietalis tunica vaginalis berbatasan langsung pada fascia
spermatica interna dan lamina visceralis tunica vaginalis melekat pada testis dan
epididymis. Sedikit cairan dalam rongga tunica vaginalis memisahkan lamina
visceralis terhadap lamina parietalis dan memungkinkan testis bergerak secara
bebas dalam scrotum (Sloane, 2003).
Epididymis adalah gulungan pipa yang berbelit-belit dan terletak pada
permukaan kranial dan permukaan dorsolateral testis.
Bagian kranial yang melebar, yakni caput epididymis, terdiri dari lobul-
ditimbun.
Corpus epididymis terdiri dari ductus epididymis yang berbelit-belit.
Cauda epididymis bersinambung dengan ductus deferens yang
mengangkut spermatozoon dari epididymis ke ductus ejaculatorius untuk
dicurahkan ke dalam pars prostatica urethrae (Sloane, 2003).
Arteri testicularis berasal dari pars abdominalis aorta, tepat kaudal arteri
Gambar 2.3
Hidrokel
Usia onset: Hidrokel kebanyakan kongenital dan dicatat pada anak usia 12 tahun. Hidrokel kronis atau sekunder biasanya terjadi pada pria yang
lebih tua dari 40 tahun.
Amerika Serikat: hidrokel diperkirakan untuk mempengaruhi 1% dari pria
dewasa. Lebih dari 80% dari anak laki-laki baru lahir memiliki prosesus
vaginalis paten, tapi yang paling dekat secara spontan dalam waktu 18
bulan.
Insiden
hidrokel
meningkat
dengan
tingkat
peningkatan
Jenis Kelamin : hidrokel adalah penyakit yang diamati hanya pada lakilaki (Rudkin, 2014).
2.5 Patogenesis
Perjalanan testis dari posisi intrabdomen ke dalam skrotum terjadi melalui
prosesus vaginalis, yang normalnya kemudian menutup pada saat lahir atau masa
bayi awal. Prosesus yang tetap terbuka akan menghasilkan hernia inguinalis
indirek atau hidrokel. Benjolan inguinal dan massa skrotm pada anak biasanya
terjadi sekunder akibat hernia atau hidrokel. Tetap terbukanya prosesus vaginalis
memungkinkan cairan peritoneum, omentum atau visera masuk kedalam kanalis
inguinalis atau skrotum sehingga menghasilkan hidrokel (Rudolph, 2007).
2.6 Klasifikasi
Menurut letaknya hidrokel terhadap testis, secara klinis dibedakan beberapa
macam hidrokel, yaitu (1) Hidrokel Testis, (2) Hidrokel funikulus, dan (3)
hidrokel komunikan. Pembagian ini penting karena berhubungan dengan metode
operasi yang akan dilakukan pada saat melakukan koreksi hidrokel (Purnomo,
2011).
Gambar 2.4
Klasifikasi Hidrokel
korda spermatikus
tidak
terdapat
penonjolan,
yang
10
Gambar 2.5
Pemeriksaan Transiluminasi
2.8 Diagnosis Banding
Secara umum adanya pembengkakan skrotum memberikan gejala yang
hampir sama dengan hidrokel, sehingga sering salah terdiagnosis. Oleh karena itu
diagnosis banding hidrokel adalah :
1. Varikokel
Adalah varises dari vena pada pleksus pampiniformis akibat gangguan aliran
darah balik vena spermatika interna.
Gambaran klinis :
Anamnesa :
1. Pasien biasanya mengeluh belum mempunyai anak setelah beberapa
tahun menikah.
2. Terdapat benjolan di atas testis yang tidak nyeri.
3. Terasa berat pada testis
Pemeriksaan Fisik :
Pasien berdiri dan diminta untuk manuver valsava. Inspeksi dan Palpasi
terdapat bentuk seperti kumpulan cacing di dalam kantung, yang letaknya di
sebelah kranial dari testis, permukaan testis licin, konsistensi elastis (Purnomo,
2012).
2. Torsi Testis
Adalah terpeluntirnya funikulus spermatikus yang berakibat terjadinya
gangguan aliran pada testis.
Gambaran klinis :
Anamnesa :
1. Timbul mendadak, nyeri hebat dan pembengkakan testis.
2. Sakit perut hebat, kadang mual dan muntah.
11
12
Operasi Hidrokel
13
karena epididimitis akut pada penderita dewasa dimana hidrokel terjadi karena
ketidakseimbangan antara produksi cairan dan resorbsinya, hidrokel tidak dapat
hilang spontan (Vorvick, 2012)
2.10 Penyulit
Jika dibiarkan, hidrokel yang cukup besar mudah mengalami trauma dan
hidrokel permagna bisa menekan pembuluh darah yang menuju ke testis sehingga
menimbulkan atrofi testis (Purnomo, 2011).
2.11 Prognosis
Tingkat kesuksesan dari penatalaksanaan hidrokel ini sangat tinggi.
Prognosis jangka panjang juga sangat baik, tetapi hidrokel tipe lain yang disertai
dengan hernia masih perlu menunggu waktu (Vorvicks, 2012)