Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PSIKOLOGI

Teori Kepribadian Sigmund Frued

Oleh : Kelompok 9
Nama Anggota :

1. Ega Novia Y.P

1104084

2. Suci Kurnia Dewi

1104805

3. M. Ikhsan
4. Meki Putra
5. Dwifta Adria
6. Frengky

1104795

JURUSAN KESEHATAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. atas segala limpahan rahmat, taufik serta hidayah-Nya
sehingga Kami dapat menyelesaikan Makalah Psikologi yang menguraikan pembahasan tentang
Teori Kepribadian Sigmund Frued. Makalah ini kami

buat untuk Tugas pada mata kuliah

Psikologi.
Semoga dengan adanya Makalah ini Kami dapat memenuhi nilai mata kuliah Psikologi.
Kami menyadari bahwa Makalah yang Kami buat jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu,
segala saran dan masukan dari semua pihak selalu diharapkan untuk perbaikan dan
penyempurnaannya.
Akhir kata semoga Makalah ini bermanfaat adanya, amin ya rabbal alamiin.

Padang, Mei 2012

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................

A. KEPRIBADIAN......................................................................................................

B. STRUKTUR KEPRIBADIAN................................................................................

C. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN....................................................................

D. TAHAPAN PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN.................................................

BAB III PENUTUP.............................................................................................................

A. KESIMPULAN........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................

ii

BAB I
PENDAHULUAN

Psikologi kepribadian adalah salah satu cabang dari ilmu psikologi. Psikologi kepribadian
merupakan salah satu ilmu dasar yang penting guna memahami ilmu psikologi. Manusia sebagai
objek material dalam pembelajaran ilmu psikologi tentu memiliki kepribadian dan watak yang
berbeda satu dengan yang lainnya. Watak digunakan untuk memberikan penafsiran kepada
benda-benda maupun manusia.
Seiring dengan perkembangan zaman dan berkembangnya rasa keingintahuan dalam
memahami manusia, mulai bermunculan tokoh-tokoh beserta teori-teori yang mendukung
penjelasan mengenai kepribadian manusia. Salah satu teori yang dijadikan pembelajaran dalam
memahami kepribadian dan watak manusia adalah teori Sigmund Freud

BAB II
PEMBAHASAN

A. KEPRIBADIAN
Sigmund freud berpendapat bahwa kepribadian terdiri dari 3 sistem utama yaitu ; id, ego,
dan superego. Setiap tindakan kita merupakan hasil interaksi dan keseimbangan anatara sistem
tersebut. Walaupun ketiga aspek tersebut memiliki fungsi, sifat, komponen dan prinsip kerja
sendiri-sendiri, namun ketiganya sangat berhubungan erat, sehingga susah dipisahkan
pengaruhnya terhadap tingkah laku manusia yang merupakan hasil dari ketiga aspek tersebut.

B. STRUKTUR KEPRIBADIAN
Sigmund freud membagi struktur kepribadian ke dalam tiga komponen, yaitu:
1. Das Es (the Id), yaitu aspek biologis.
Id adalah komponen kepribadian yang berisi impuls agresif dan libinal, system kerjanya
dengan prinsip kesenangan. Merupakan bagian jiwa yang liar. Ada juga yang menafsirkan
Id sebagai nafsu yang mementingkan kebutuhan perut ke bawah. Di sisi lain, Id tidak
mempertimbangkan akibat dari pemenuhan hasratnya. Intinya, Id adalah bagian jahat dari
manusia yang beresiko merugikan orang lain dan diri sendiri. Id sebenarnya adalah yang
menguasai manusia pada umur 0-2 tahun.
2. Das Ich (the Ego), yaitu aspek psikologis.
Ego adalah bagian kepribadian yang bertugas sebagai pelaksana, dimana system kerjanya
pada dunia luar untuk menilai realita dan berhubungan dengan dunia dalam untuk
mengatur dorongan-dorongan Id agar tidak melanggar nilai-nilai superego. Ego juga
ditafsirkan sebagai nafsu unutuk memenuhi nafsu. Hanya saja telahada control dari
manusia itu sendiri. Sudah ada pertimbangan, dan telah memikirkan akibat dari yang

telah dilakukannya. Tepatnya Ego adalah pengontrol Id. Ego banyak mendominasi
manusia pada umur 2-3 tahun.
3. Das Ueber Ich (the Super Ego), yaitu aspek sosiologis.
Superego adalah bagian moral dari kepribadian manusia, karena ia merupakan pembeda
dari aspek baik-buruk, salah-benar, dan boleh-tidak sesuatu yang dilakukan oleh
dorongan Ego. Superego atau yang lebih sering disebut dengan hati nurani. Pembentukan
dan perkembangannya sangat ditentukan oleh pengarahan atau bimbingan lingkungan
sejak usia dini. Superego ada dan muncul pada diri manusia pada umur 3 tahun keatas.

C. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Perkembangan kepribadian menurut Sigmund Freud adalah belajar tentang cara-cara baru
untuk mereduksi ketegangan dan memperoleh kepuasan. Ketegangan itu terjadi bersumber
kepada empat aspek, yaitu; pertumbuhan fisik, frustasi, konflik, dan ancaman.
Perkembangan kepribadian dalam teori psikoanalisa dilandasi oleh dua pernyataan,
yakni:
a. Pernyataan bahwa kepribadian terbentuk dari bayangan pengalaman pada masa kanakkanak.
b. Energy seksual (libido) sudah ada sejak lahir yang kemudian berkembang melalui
berbagai tahapan psikoseksual yang berasal dari proses-proses naluriah organism.

D. TAHAPAN PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN


Perkembangan

kepribadian

berlangsung melalui

tahapan-tahapan

perkembangan

psikoseksual yaitu periode perkembangan seksual yang sangat mempengaruhi kepribadian masa
dewasa.
Berdasarkan perkembangan libido (dorongan kenikmatan), maka Sigmund Freud
mengajukan tahap-tahap perkembangan perkembangan kepribadian manusia sebagai berikut :

Fase oral (mulut)


Fase perkembangan yang terjadi pada tahun pertama dari kehidupan individu. Daerah
erogen yang paling peka adalah mulut, yang berkaitan dengan pemuasan kebutuhan
pokok seperti makanan dan air. Merupakan prototype bagi banyak cirri karakter yang
berkembang di kemudian hari. Kenikmatan yang diperoleh dari inkorporasi oral dapat
dipindahkan ke bentuk-bentuk inkorporasi lain, seperti kenikmatan setelah memperoleh
pengetahuan dan harta. Fase ini akan berakhir saat bayi tidak lagi memperoleh asupan
gizi secara
Fase anal
Fase perkembangan yang terjadi dari tahun kedua sampai tahun ketiga dalam kehidupan.
Pada fase ini energy libidal difokuskan ke daerah dubur, yang kepuasannya diperoleh dari
keinginan mempermainkan atau menehan kotoran. Dari sinilah orangtua harus
memperkenalkan aturan-aturan kebersihan kepada anak.
Fase phalik
Fase perkembangan yang terjadi pada tahun keempat dan kelima. Tahap ini sesuai dengan
nama genital laki-laki (phalus), sehingga merupakan daerah kenikmatan seksual laki-laki.
Sebaliknya pada anak wanita merasakan kekurangan akan penis karena hanya
mempunyai klitoris, sehingga terjadi penyimpangan jalan antara anak wanita dan lakilaki. Anak-anak pada fase ini mengalami yang dinamakan dengan Oedipus complex
(hasrat seorang anak yang angin memiliki orangtua lawan jenisnya untuk memenuhi
kepuasan seksualnya). Hal ini tidak akan terjadi jika ia mampu mempertahankan nilainilai moral yang sesuai dengan jenis kelaminnya.

Fase latency

Fase ini berlangsung antara kira-kira usia 6 tahun dan masa pubertas. Merupakan tahap
yang paling baik dalam perkembangan kecerdasan. Disinilah anak-anak cenderung
melakukan aktivitas yang non seksual.
Fase genital
Fase dimana individu mendapat hasrat seksual yang semakin besar terhadap lawan jenis.
Dikarenakan matangnya organ-organ reproduksi dan meningkatnya hormone-hormon
yang menghasilkan seks sekunder. Yang sering menjadi sasaran energy libido adalah
lawab jenis.

BAB III
5

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sigmund freud berpendapat bahwa kepribadian terdiri dari 3 sistem utama yaitu ; id, ego,
dan superego. Setiap tindakan kita merupakan hasil interaksi dan keseimbangan anatara sistem
tersebut. Walaupun ketiga aspek tersebut memiliki fungsi, sifat, komponen dan prinsip kerja
sendiri-sendiri, namun ketiganya sangat berhubungan erat, sehingga susah dipisahkan
pengaruhnya terhadap tingkah laku manusia yang merupakan hasil dari ketiga aspek tersebut.
Untuk menilai kepribadian bisa dengan 3 cara :
1. Survei mandiri,
2. Survei peringkat oleh pengamat,
3. Ukuran Proyeksi (rorschacb inkblot test dan thematic apperaceptiontest)

DAFTAR PUSTAKA
6

http://id.wikipedia.org/wiki/Kepribadian
http://rendywirajuniarta.blogspot.com/2011/04/teori-psikologi-kepribadian-sigmund.html
http://www.psikologizone.com/teori-sigmund-freud/06511598
http://disini-blogku.blogspot.com/2011/05/normal-0-false-false-false.html

Anda mungkin juga menyukai